Laporan Dasar-Dasar Agronomi
Laporan Dasar-Dasar Agronomi
Laporan Dasar-Dasar Agronomi
ACARA II
MIKROSKOPI
Disusun Oleh :
NPM: E1F016017
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu sektor pertanian, terutama dalam pembudidayaan tanam-tanaman di suatu
daerah hal yang harus diperhatikan sarana produksi perhatian yaitu kegiatan industri dan
perdagangan yang sarana produksi pertanian (arti luas) yakni pembenihan (pembibitan)
tumbuhan, ikan dan hewan, dan makhluk hidup lainnya. Sarana produksi merupakan bahan
yang sangat menentukan didalam budidaya tanaman. Pada suatu wilayah tertentu sarana yang
ada hubungannya langsung dengan pertumbuhan tanaman di lapangan adalah benih atau
bibit, pupuk, bahan kimia pengendali musuh tanaman atau perangsang tumbuh tanaman dan
alat alat pertanian.
Untuk melakukan usaha pertanian dibutuhkan berbagai jenis bahan dan alat penunjang
yang diperlukan pada proses produksi pertanian, sejak persiapan lahan hingga penanganan
hasil tanaman pada tahap pasca panen. Untuk mencapai hasil yang tinggi dan agar
usahatanidapat memberikan keuntungan yang besar, diperlukan kemampuan untuk
menentukan jumlahdan jenis saprotan secara tepat.Penggunaan teknologi tepat guna dapat
menghemat pemakaian saprodi tanpa menurunkan hasil pertanian, sehingga keuntungan dapat
meningkat
Setelah semuanya kita gunakan sesuai menurut keadaan dan kebutuhan tanaman,
diperlukan suatu alat untuk mengelola lahan. Pemilihan alat-alat ini juga sangat berpengaruh
pada baik buruknya lahan pertanian. Contohnya jika kita menginginkan waktu yang efisien
dalam penggemburan lahan maka jangan gunakan alat tradisional seperti cangkul. Kita harus
menggunakan alat yang lebih modern seperti traktor agar waktupun dapat kita maksimalkan
dengan baik. Cangkul memang dapat digunakan dalam pengemburan tanah tapi ketika dalam
sekala kecil.
Alat dalam sarana produksi tanaman ada dua macam yaitu alat tradisional dan alat
modern. Alat tradisional biasanya digunakan untuk dilahan yang relatif sempit biasanya alat
tradisional berupa sabit, cangkul. Alat modern biasanya digunakan dalam sekala lahan yang
relatif besar dan berhektar-hektar sehingga sarana produksi pertanian dapat terselesaikan
dengan efektif dan efisien (sjamsoe 2011).
Kegiatan pertanian membutuhkan berbagai jenis bahan dan alat penunjang yang
diperlukan pada proses produksi pertanian. Sarana produksi pertanian dapat dikelompokkan
berdasarkan peranan, kegunaan dan sifatanya. Berdasarkan perannya maka saprotan dapat
dibedakan menjadi :
1.Alat yaitu barang yang dapat digunakan berulang-ulang sebagai alat pendukung pada
berbagai tahapan pelaksanaan kegiatan usaha pertanian antara lain : alat pengolahan lahan,
alat penanaman, alat pengendalian OPT dan lain-lain.
2 .Bahan yaitu barang yang diperlukan sebagai bagian dari komponen setiap tahapan proses
produksi, sehingga sifat penggunaanya habis dipakai. Contoh dari bahan yaitu benih,
pestisida, pupuk ZPT dan lain-lain.
Setiap alat/bahan memiliki karakteristik yang berbeda tergantung sifat bahan penyusunnya.
( Merakati dan edhi turmudi, 2015).
Sarana produksi yang baik biasanya digunakan baik dalam proses awal pembukaan
lahan, budidaya pertaian seperti pemupukan, pemeliharaan tanaman dan lain-lain sampai
dengan proses pemanenan. Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari sarana
produksi dalam bidang pertanian adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja petani dan
merubah hasil yang sederhana menjadi lebih baik. Penerapan sarana produksi yang baik dapat
memberikan hasil yang baik bagi pertanian indonesia. Sarana produksi dapat dikembangkan
dengan pengetahuan yang ada, seperti benih unggul, benih unggul didapat dari sortasi benih
yang merupakan pilihan dari banyak benih. Induk yang baik memberikan benih yang baik
pula, pembudidayaan tanaman induk yang baik akan sangat berperan dalam penentuan hasil
yang baik. ( Haryanto2011).
Untuk melakukan usaha pertanian dibutuhkan berbagai jenis bahan dan alat
penunjang yang diperlukan pada proses produksi pertanian, sejak persiapan lahan hingga
penanganan hasil tanaman pada tahap pasca panen. Untuk mencapai hasil yang tinggi dan
agar usaha tani dapat memberikan keuntungan yang besar, diperlukan kemampuan untuk
menentukan jumlahdan jenis saprotan secara tepat.Penggunaan teknologi tepat guna dapat
menghemat pemakaian saprodi tanpa menurunkan hasil pertanian, sehingga keuntungan dapat
meningkats(Robbins,2009).
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang
digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah sangat
luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh
fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan
ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan
(Rusmanto, 2008).
Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman.
Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan oleh kegiatan alam atau diolah oleh
manusia di pabrik. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan di
alam masih melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro, kadar dalam tanaman > 100 ppm),
Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro, kadar dalam tanaman < 100 ppm) (Nasih,
2010).Pupuk diberikan agar tanaman (tumbuhan yang diusahakan manusia) dapat tumbuh,
berkembang dan menghasilkan sesuai yang diharapkan, (Panut, 2010).
BAB III
METODOLOGI
2. Mengambil objek pengamatan yang utuh dari seluruh objek yang telah dipersiapkan
5. Merapikan kembali ruang dan meja yang telah digunakan untuk praktikum.
6. Mengumpulkan gambar dan pengamatan kepada co-ass sebagai laporan setelah hari
yang bersangkutan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Alat Modren
Alat Tradisional
4.2 Pembahasan
Dalam praktikum ini kita diajarkan untuk dapat mengenal alat dan mesin
pertanian,dan apa kegunaan dari mesin dan alat pertanian tersebut, dimana alat dan
mesin pertanian adalah alat atau mesin yang digunakan didalam kegiatan budidaya
pertanian sehingga dapat membantu dan mempermudah proses budidaya dan
meningkatkan kwalitas dan kwantitas hasil pertanian.
Alat saprodi adalah alat yang dapat digunakan secara terus menerus dan
sebagai alat pendukung dalam menjalankan tahapan pelaksanaan usaha pertanian.Alat
saprotan yang kami deskripsikan yaitu cangkul dan alat penyemprot tanaman.Cangkul
berfungsi untuk membantu pengelolahan lahan, berwujud padat dan komponen unsur
utamanya adalah kayu dan besi, sedangkan alat penyemprot tanaman digunakan untuk
menyemprot pestisida, berwujud padat dan komponen unsurvutamanya adalah pastik
dan besi.
Alat-alat saprotan terbagi menjadi 2 yaitu alat saprotan modren dan alat
saprotan tradisional. Alat saprotan modern meliputi: Traktor mini, Mist Blower,
Knapsack Sprayer, Knapsack Sprayer Manual, Rice Transpane, Traktor Tanah, dan
Seedcoating.sedangkan alat saprotan tradisional meliputi : Cangkul, Parang, Arit,
Koret, Sekop, Sabit, Gembor, Caplakan, dan Ani-ani. Alat alat saprotan modren dan
tradisional memiliki fungsi yg berbeda, tetang sama-sama digunakan di bidang
pertanian.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan peranannya saprotan terdiri dari dua bagian yaitu alat dan bahan. Alat
saprotan terdiri atas cangkul, spreyer dan gelas ukur. Dan bahan saprotan terdiri atas
dangke, super bionik, metrin, dithane M-45, kejora dan etrel.Dari bahan dan alat
saprotan yang ada memiliki peranan dan fungsi yang berbeda-beda tergantung pada
jenisnya masing-masing.
2. Pemilihan saprotan yang tepat bagi mengolah lahan maupun mengolah tanamandapat
dilihat dari fungsi, dan komponen utama unsur bagian alat, bahan aktif
dansebagainya.
3. Setelah mempelajari dan mengenal bentuk serta fungsi dari sarana produksi pertanian
kini mahasiswa mampu menggunakan sarana produksi dengan baik dan benar.
5.2 Saran
Sebaiknya pada pratikum selanjutnya pratikan tidak boleh terlambat saat ingin
melaksanakanpratikum, agar dapat mengikuti pretest yg akan dibuat oleh Co-Ass.
DAFTAR PUSTAKA