Transmisi FR
Transmisi FR
Transmisi FR
1
Rangkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga
(Engine) kesistem pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling
(Clutch) diteruskan ketransmisi (Gear Box) ke propeller shaft dan
keroda melalui defrensial (Final Drive). Konsep kerja transmisi manual
dapat dijelaskan melalui gambar 2 dan 3 berikut.
2
Gambar 3. Konsep pemindahan tenaga melalui roda gigi.
Gambar 3 (a) menggambarkan lengan pengungkit sederhana. Pada
kodisi seimbang persamaannya M x l = m x 4l artinya massa m yang
hanya M dapat mengangkat M. Hal ini menunjukan bahwa dengan
gaya yang kecil dapat mengangkat massa yang beratnya 4 kali lipat,
karena digunakannya system lengan pengungkit.
Gambar 3 (b), menunjukkan bagaimana dua piringan dipergunakan
sebagai lengan pengungkit. Pada contoh tersebut massa yang
digantungkan pada poros C akan mengangkat beban yang ada pada
poros D. Rangkaian ini mungkin dapat dipergunakan untuk
memahami konsep kerja transmisi, mesin dihubungkan ke poros C,
dan yang ke roda dihubungkan ke D. Apabila diameter piringan B
dibuat tiga kali piringan A, maka momen yang dihasilkan tiga kali
lipat. Namun bila perbandingan giginya (gear ratio) 2 : 1, maka roda
gigi A berputar dua kali, sedangkan roda gigi B berputar 1 kali.
Momen pada roda gigi A dari roda gigi B, atau gaya angkatnya
akan setengah dari beban yang diangkat.
3
pada driven gear adalah 24 buah dan pada driving gear 12 buah
maka rasio giginya adalah dua banding satu (2:1). Hal ini berarti
driving gear berputar dua kali untuk setiap satu putaran driven gear.
4
penggerak berkurang tetapi rpm-nya meningkat. Dan kebalikannya
pada saat gigi dipindah dari gigi keempat ke gigi ketiga dan kedua,
rpm roda penggerak berkurang tapi gaya torsi meningkat.
5
Gambar 5. Konstruksi roda gigi.
Berikut macam-macam roda gigi yang digunakan pada transmisi
kendaraan :
1. Roda Gigi Jenis Spur
Bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk
roda gigi geser atau yang bisa digeser (Sliding mesh).
6
Bentuk giginya dobel miring terhadap poros, dipergunakan untuk
roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan
synchro-mesh).
7
Gambar 10. Transmisi roda gigi geser
8
gigi C digeser kekiri agar berhubungan dengan roda gigi B. Dengan
demikian, putaran poros input dipindahkan melalui roda gigi B & C
ke poros output.
9
maka berarti transmisi pada posisi netral. Pada posisi ini meskipun
roda gigi C & D terus berputar bersama roda gigi A & B, namun
tidak ada pemindahan putaran keporos output. Hal ini karena baik
roda gigi C maupun roda gigi D terpasang bebas terhadap poros
output.
Posisi gigi 1, kopling geser digeser kekiri hingga berhubungan
dengan roda gigi D. Sehingga putaran poros input disalurkan
melalui roda gigi A memutar roda gigi D dan membawa kopling
geser yang telah terhubung, dan akhirnya poros output terbawa
putaran melalui kopling geser. Posisi gigi 2, kopling digeser kekanan
hingga berhubungan dengan roda gigi C. Sehingga putaran poros
input disalurkan melalui roda gigi B memutar roda gigi C dan
membawa kopling geser yang telah terhubung, dan akhirnya poros
output terbawa putaran melalui kopling geser.
3. Transmisi Synchronmesh
Pada tipe ini, pemindahan putaran dari main gear ke main shaft
digunakan Syncromesh. Synchromesh adalah perlengkapan
transmisi yang berfungsi untuk menyamakan putaran antar gigi
yang akan di-sambung sehingga perpindahan gigi percepatan
dapat dilakukan secara mulus dan perpindahan putaran dapat
dilakukan dengan mudah pada berbagai kecepatan. Konstruksi
transmisi ini, seluruh roda gigi pada poros utama (main shaft)
terhubung bebas. Sedangkan sychromesh dengan poros utama
terhubung sliding. Untuk memindahkan posisi kecepatan
dipergunakan perlengkapan synchromesh, dimana dengan bentuk
konisnya akan menyamakan putaran, baru kemudian clutch hub
disambungkan dengan gigi percepatan. Kemampuan menyesuaikan
putaran antara dua roda gigi yang akan disambungkan ini yang
tidak dimiliki oleh kedua sistem sebelumnya.
10
Gambar 13. Konstruksi synchromesh.
Synchronizer ring
Fungsi : menyesuaikan atau menyamakan putaran unit
synchromesh dengan roda gigi percepatan.
Shifting key.
Fungsi : mencegah pergantian gigi sebelum putaran sama.
Key spring.
Fungsi : memegang shifting key dengan clutch hub.
Clutch hub.
Fungsi : meneruskan tenaga atau putaran dari hub sleeve ke
poros output
Hub sleeve.
Fungsi : menghubungkan clutch hub dengan roda gigi tingkat.
b) Cara kerja.
Posisi netral
Roda gigi synchromesh duduk dan berhubungan dengan
poros output.
Roda gigi percepatan bebas berputar pada poros output.
Hub sleeve berhubungan dan dapat bergerak sepanjang
alur cuttch hub.
Posisi awal
Hub sleeve mendorong bagian atas dari shifting key dan
shifting key mendorong synchronizer ring.
sehingga synchronizer ring berhubungan dengan konis
pengereman pada speed gear.
11
Gambar 14. Posisi awal.
Posisi pengereman.
Hub sleeve semakin bergerak kekanan dan mendorong
synchronizer ring.
Dan synchronizer ring ikut terdorong dan berhubungan
dengan konis roda gigi percepatan dan terjadi
pengereman.
Kemudian menyebabkan putaran roda gigi percepatan
sama dengan putaran hub sleeve.
Posisi menghubung.
Hub sleeve semakin digerakkan kekanan lebih jauh.
Hub sleeve menghubungkan clutch hub dengan roda gigi
percepatan.
12
Roda gigi percepatan berhubungan dengan poros output.
13
Gambar 17. Komponen transmisi.
14
Gambar 18. Komponen transmisi.
15
4. Garpu pemindah (shift fork) berfungsi untuk memindah gigi
atau syncroniser pada porosnya sehingga memungkinkan gigi
untuk dipasang/dipindah.
5. Tuas pemindah berfungsi sebagai Batang/tuas yang
menghubungkan tuas persneling dengan shift fork.
6. Output shaft berfungsi untuk untuk meneruskan tenaga putar
yang berasal dari transmisi ke poros propeller dan juga sebagai
dudukan dari gigi percepatan.
7. Bantalan (bearing) berfungsi untuk mengurangi gesekan antara
permukaan benda yang berputar didalam system trasmisi.
8. Counter gear berfungsi sebagai penghasil torsi dan penerus
putaran dari roda gigi input ke roda gigi percepatan.
9. Roda gigi mundur (idle gear) berfungsi untuk merubah arah
putaran output shaft sehingga berlawanan dengan arah putaran
input shaft agar kendaraan dapat berjalan mundur.
10. Poros roda gigi mundur (shaft idle gear) berfungsi sebagai
tempat kedudukan dari idle gear sehingga idle gear tetap pada
tempatnya.
11. Gigi percepatan (speed gear) berfungsi untuk
menentukan gear ratio yang berhubungan dengan perubahan
percepatan atau momen, konstruksi pemasangan bebas
berputar pada puros output shaft
12. Gigi speddometer (Speedometer gear) berfungsis sebaga
penggerak kabel mengukur rpm kecepatan kendaraan.
13. Mekanisme synchromesh berfungsi untuk
menghubungkan dan memindahkian putaran input shaft ke
output shaft melalui counter gear dan gigi percepatan dengan
cara mengadakan pengereman.
16
1. Posisi Netral.
Pada Posisi netral dimana kedua unit synchromesh tidak
terhubung keroda gigi dan roda gigi untuk posisi mundur juga
tidak terhubung sehingga pengaliran tenaga dari poros input
menuju roda gigi empat kemudian menuju counter gear.
2. Posisi gigi pertama.
Hub sleeve sebelah kanan di geser kekanan sehingga
berhubungan dengan roda gigi pertama dan memutar poros
output.
17
Gambar 21. Posisi ketiga.
18
Gambar 22. Posisi kelima.
7. Posisi mundur.
Pada posisi ini counter gear berhubungan dengan reverse idle
gear dan reverse gear. Penggambaran pemindahan daya
sebagai berikut .
19
demikian pengemudi dapat memilih gigi kecepatan yang dianggap
sesuai dengan kondisi kecepatan dan beban kendaraan.
Konstruksi mekanisme pengoperasian ada tiga macam, yaitu
sistem handel langsung, system handel pada kemudi, dan sistem
menggunakan kabel baja elastis.
20
mendorong kedepan , berarti lengen selector menarik tuas garpu
gigi 3 & 4 dan membawa synchronmesh masuk ke posisi gigi 3.
Sebaliknya bila menarik tuas pemindah kebelakang berarti
mendorong tuas garpu gigi 3 & 4 dan membawa synchronmesh
masuk ke posisi gigi 4.
Kalau tuas pemindah ditarik penuh ke kanan oleh pengemudi,
maka lengan selektor akan berada pada tuas garpu mundur. pada
posisi ini bila pengemudi menarik tuas pemindah kebelakang
berarti mendorong tuas garpu mundur dan mem-bawa roda gigi
masuk ke posisi gigi mundur.
21
dipergunakan pada kendaraan sedan dengan front wheel drive dan
mesin me-lintang. Sistem ini lebih fleksibel dan mampu untuk
menjangkau posisi transmisi yang sulit yang tidak memungkinkan
digunakan kedua sistem sebelumnya. Konstruksinya seperti
gambar dibawah ini
22
Gambar 27. Poros poros pemindah.
Shift fork shaft mempunyai tiga alur dimana detent ball akan
ditekan oleh spring bila transmisi diposisikan masuk gigi. Shift
detent mechanism berfungsi untuk mencegah gigi kembali ke
netral dan untuk meyakinkan pengemudi bahwa roda gigi telah
berkaitan sepenuhnya.
23
Gambar 29. Double meshing prevention mechanism.
I. Perawatan Transmisi.
Pemeliharaan dan perawatan transmisi manual, tidak terlau rumit
namun memerlukan ketelitian.
1. memeriksa kebebasan gerak tuas pemindah. Kebebasan yang
berlebihan disebabkan oleh keausan baut-baut penyambung,
kerusakan bushing sambungan, atau penyetelan-nya. Secara
visual/pengamatan langsung permasalahan ter-sebut dapat
dilakukan.
24
melihat manual masing-masing produk kendaraan. Karena
dimungkinkan terdapat perbedaannya. Setiap 1500 km perlu
dikontrol mengenai jumlahnya.
25