Colon in Loop
Colon in Loop
Colon in Loop
Definisi
Colon in loop (barium enema) merupakan suatu pemeriksaan radiografi kolon dengan
menggunakan kontras (yang lazim digunakan adalah Barium Sulfat) yang dimasukkan ke
dalam kotoo. Bisa berupa pemeriksaan single contrast bila kontras yang digunakan hanya
barium, bisa juga double contrast bila udara juga dipompakan ke dalam kolon.
Syarat-syarat/persiapan pemeriksaan colon in loop:
Mengubah pola makan pendenta. Penderita hendaknya memakan makanan yang mempunyai
konsistensi lunak, rendah serat, rendah lemak.
Pemberian pencahar
lama persiapan 1-2 hari sebelum pemeriksaan tergantung keadaan klinis pasien.
Lama persiapan berkisar l-2 hari tergantung keadaan penderita dan klinis.
Pelaksanaan persiapan
Satu hari sebelum pemeriksaan pasien makan bubur kecap.
Jam 20.00 makan malam terakhir.
Jam 22.00 pasien makan garam ingris (MgSO,) dan mulai puasa, 3 gram
Boleh minum maksimal 100 cc sampai jam 12 malam.
Mengurangi bicara dan merokok untuk menghindari penumpukan udara dalam seluh
trakrus gastrointestinal.
Pasien rawat inap boleh diberikan lavement
Cara pemeriksaan
1. Media Kontras
Kontras yang lazim digunakan ialah larutan barium dengan konsentrasi antara 70-80 w/v %
(weight/volume). Banyaknya (mL) sangat bergantung
pada panjang pendeknya kolon. Umumnya 600-800mL sudah memadai.
2. Teknik pemeriksaan
Kontras ganda relarif lebih sukar teknik penggunaannya dibanding kontras tunggal, karena
harus melalui tahap-tahap tertentu agar hasil radiografi
yang didapatkan benar-benar optimal.
Tahap-tahap itu meliputi:
1. Tahap Pengisian: pengisian larutan barium ke dalam lumen kolon melalui anus sampai
fleksura lienalis atau pertengahan kolon transversum (namun hal ini tergantung pada panjang
pendeknya kolon). Bagian kolon yang belum terisi dapat diisi dengan mengubah posisi
penderita dari supine menjadi right decubitus.
2. Tahap pelapisan dengan menunggu 1-2 menit, larutan barium mendapatkan kesempatan
untuk melapisi mukosa kolon dengan serapuma.
3. Tahap pengosongan; sisa larutan barium dalam lumen kolon dibuang sebanyak yang dapat
dikeluarkan dengan memiringkan penderita ke kiri (left decubitus) dan menegakkan me] a
pemeriksaan (upright).
A. Tahap pengembangan: dipompakan udara kedalam lumen kolon sehingga seluruh kolon
mcngembang sempuraa. Jangan sampai terjadi pengembangan berlebihan (overdistension)
karena akan menimbulkan komplikasi seperti perforasi dan refleks vagal.
5- Tahap pemotretan: dilakukan pemotretan atau eksposur radiografik dengan posisi
tergantung pada bentuk kolon dan/atau kelainan yang ditemukan.
Umumnya dilakukan pemotretan dengan metode lapangan terbatas (spot-view) terhadap
bagian-bagian tertentu kolon, dan lapangan menyeluruh (overall view) dari kolon.
Indikasi pemeriksaan radiologi colon in loop
Pemeriksaan Colon in loop dipertukan pada kasus-kasus yang secara klinis diduga terdapat
kelainan pada kolon, yaitu pasien dengan:
1. Diare kronis
2. Hematokezia
3. Umum: obstipasi kronis, penibahan pola defekasi
Indikasi menurut klinis yaitu untuk mendiagnosis penyakit pada kolon baik itu karena infeksi,
kongenital, trauma, neoplasia, maupun metabolik. yang meliputi kolitis, neoplasma benigna
(adenoma, lipoma), neoplasma maligna (karsinoma), divertikel, polip, invaginasi, ileus
obstruksi Ictak rendah (misalnya
volvulus), tumor intra abdominal di luar kolon.
Kontraindikasi
1. Perforasi
2. Kolitis berat dunana dinding kolon menjadi sangat ttpis dan ditakutkan dapat terjadi
perforasi, NEC, tipus, dsb.
3. Keadaan umum pasien yang jelek
4. Ileus paralitik