MAKALAH Kittah
MAKALAH Kittah
MAKALAH Kittah
Disusun Oleh :
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perjuangan Muhammadiyah adalah perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Perjuangan Muhammadiyah
tersebut dilaksankan melalui gerakan dakwah amar maruf nahi munkar di seluruh lapangan
kehidupan dengan sasaran umat dakwah dan umat ijabah baik pada level perseorangan maupun
masyarakat, sebagaimana yang menjadi misi persyarikatan sesuai firman Allah dalam surat Ali
Imran :104 sebagai berikut dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada yang maruf dan mencegah kepada yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung.
1. Hakikat Muhammadiyah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Khittah
Apa itu khittah? Khittah secara bahasa berarti langkah atau jalan. Dalam dunia gerakan
Muhammadiyah, Khittah dipakai untuk menyebut panduan langkah-langkah dalam berjuang.
Khittah adalah pedoman yang dipegang oleh Muhammadiyah yang sangat berguna ketika
menghadapi kenyataan yang sebenarnya di masyarakat. Singkatnya khittah adalah garis-garis
garis haluan perjuangan Muhammadiyah.
Khittah itu mengandung konsepsi (pemikiran) perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman,
dan arah perjuangan. Hal tersebut mempunyai arti penting karena menjadi landasan berpikir dan
amal usaha bagi semua pimpinan dan anggota muhammadiyah. Garis-garis besar perjuangan
Muhammadiyah tersebut tidak boleh bertentangan dengan asas dan program yang telah disusun.
Isi khittah harus sesuai dengan tujuan Muhammadiyah, khittah disusun sesuai dengan
perkembangan zaman.
Jika dikaji secara menyeluruh, maka diketahui bahwa Muhammadiyah memilki beberapa macam
khittah. Ini setidaknya yang terekam dalam sejarah rumusan khittah Muhammadiyah. Di
antaranya adalah :
12 Langkah Muhammadiyah disusun oleh KH. Mas Mansyur pada masa kepemimpinannya
tahun 1936-1942
5. Menguatkan persatuan
6. Menegakkan keadilan
7. Melakukan kebiaksanaan
B. FUNGSI
Fungsi khittah perjuangan Muhammadiyah adalah sebagai landasan berpikir bagi semua
pimpinan dan anggota juga menjadi landasan setiap amal usaha Muhammadiyah.
Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. Mas Mansur pada tahun 1938 1940.
Isinya :
e. Menguatkan Persatuan
f. Menegakkan Keadilan
g. Melakukan Kebijaksanaan
2. Khittah Palembang
Dirumuskan pada periode kepemimpinan A.R. (Ahmad Rasyid) Sutan Mansur pada tahun 1956
1959.
Isinya :
f. Mempererat ukhuwah
Programnya :
1. Menempatkan Aqidah, membersihkan pokok dan alam pikiran serta penyiaran pengetahuan
agama Islam.
2. Dan segala usaha itu tidaklah boleh mundur melainkan harus maju, dan dikerjakan dengan
penuh gembira dan semangat. Maka ajaran Islam itu tidaklah hanya semata mata diajarkan
serta dipelajari melainkan harus diamalkan. Bukan orang lain yang terlebih dahulu harus diajak
dan disuruh mengerjakannya, tetapi hendaklah dimulai dari anggota Muhammadiyah sendiri.
Mereka harus berusaha memajukan dan menggembirakan kehidupannya menurut kemauan
agama Islam.
3. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1969 (Khittah Ponorogo)
Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun 1969.
Dengan dakwah amar maruf nahi munkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya
Muhammadiyah harus dapat membuktikan secara teoritis konsepsionil secara operasionil dan
secara konkrit riil, bahwa ajaran-ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dalam NKRI yang
ber-Pancasila dan UUD 1945, menjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera,
bahagia materiil dan spiritual yang diridlai Allah SWT.
Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun 1971.
Isinya :
a. Muhammadiyah adalah gerakan Dakwah Islam yang beramal dalam bidang kehidupan
manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris dan tidak merupakan afiliasi
dari sesuatu partai atau organisasi apapun.
b. Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau
memasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, dan ketentuan- ketentuan lain yang berlaku dalam Muhammadiyah.
c. Untuk lebih memantapkan Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah Islam setelah Pemilu
tahun 1971, Muhammadiyah melakukan amar maruf nahi munkar secara konstruktif dan positif
terhadap Partai Muslimin Indonesia seperti halnya partai partai politik dan organisasi
organisasi lainnya.
Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun 1978.
Dirumuskan pada era kepemimpinan Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif pada tahun 2002.
Programnya :
Warga atau anggota Muhammadiyah yang aktif dalam kegiatan politik hendaklah bersungguh
sungguh dalam melaksanakan tugasnya dan mengedepankan empat hal :
d. Perdamaian (ishlah)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Muhammadiyah berjuang untuk mencapai atau mewudkan suatu cita-cita dan keyakinan
hidup yang bersumber ajaran islam.
2. Dakwah islam dan amar makruf nahi munkar dalam arti dan proposi yang sebenar-
benarnya sebagaimana yang dituntunkan oleh Muhammad Rasulullah SAW adalah satu-satunya
jalan untuk mencapai cita-cita dan keyakinan hidup tersebut.
3. Dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar seperti yang dimaksudkan harus dilakukan
melalui 2 saluran atau bidang secara simultan :
d. Saluran masyarakat
4. Untuk melakukan perjuangan dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar seperti yang
dimaksud di atas, di buat alatnya masing-masing yang berupa organisasi :
c. Untuk saluran atau bidang politik kenegaraan (politik praktis) dengan organisasi politik
(partai).
Sedang untuk alat perjuangan dalam bidang politik kenegaraan (politik praktis), Muhammadiyah
membentuk satu partai politik diluar organisasi Muhammadiyah.
6. Muhammadiyah harus menyadari bahwa partai tersebut adalah merupakan proyeknya dan
wajib membinanya.
7. Antara Muhammadiyah dan partai tidak ada hubungan organisatoris, tetapi memiliki
hubungan ideologis.
9. Pada prinsipnya tidak dibenarkan adanya rangkap jabatan, terutama jabatan pimpinan
antara keduanya demi tertibnya pembagian kerja sama.
Dan khittah tersebut juga memiliki Progam Dasar Perjuangan dengan dakwah dan amar maruf
nahi munkar dalam arti dan proposi yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah harus dapat
membuktikan secara teoritis konsepsional, secara operasional dan konkrit riil bahwa ajaran islam
mampu menguatkan masyarakat dalam Negara Republik Indonesia yang berpancasila dan UUD
45 mrnjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera, bahagia material dan spiritual yang
diridhai oleh Allah SWT
DAFTAR PUSTAKA
http://taufiqismail93.blogspot.com/2014/01/macam-macam-khittah-muhammadiyah.html