Kanker Payudara PD
Kanker Payudara PD
Kanker Payudara PD
TINJAUAN PUSTAKA
breast cancer merupakan kanker pada jaringan payudara. Kanker ini paling
umum menyerang wanita, walaupun laki-laki juga punya potensi terkena akan
tetapi kemungkinan sangat kecil dengan perbandingan 1 diantara 1000. Kanker ini
terjadi karena pada kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
cepat dan tidak terkendali, atau kanker payudara sering didefinisikan sebagai
suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini
kanker (Siswono, 2003). Setiap tahun lebih dari 580.000 kasus baru ditemukan
diberbagai negara berkembang dan kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena
penyakit ini. Demikian pula di Bali, kini jumlah kasusnya meningkat dan
menempati urutan kedua terbanyak setelah kanker serviks dan cenderung bergeser
1
2
a. Faktor risiko
menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua.
periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama
bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa
oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai
4. Obesitas : Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk
terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat serta
tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko
probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun
faktor genetik yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya. Faktor genetik
yang dimaksud adalah adanya mutasi pada beberapa gen yang berperan
beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat mensupresi
9. Umur : Pada tahun 2001, dari 447 kasus kanker payudara yang berobat di RS
payudara. Wanita paling sering terserang kanker payudara adalah usia di atas
tahun. Penelitian Devi Nur Octaviana tahun 2011 yang berjudul faktor-
faktor risiko kanker payudara pada pasien kanker payudara wanita di rumah
payudara banyak terdapat pada rentang usia 40-49 tahun yaitu sebesar 41,7%
, kemudian pada rentang usia 50-59 tahun yaitu sebesar 37,5 %. Menurut
penelitian rini indrati (2005) kasus kanker yang terjadi pada rentang usia 20-
29 tahun sebanyak 1,9% , 30-39 tahun sebanyak 21,2% , 40-49 tahun
sebanyak 38,5% , 50-59 tahun sebanyak 32,7% , 60-69 tahun adalah 3,8%
dan >70 tahun adalah 1,9%. Adapun penggolongan kategori umur sebagai
berikut :
a. 26 35 : dewasa awal
b. 36 45 : dewasa akhir
c. 46 55 : lansia awal.
d. 56 65 : lansia akhir
Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi
pada sistem duktal, mula mula terjadi hiperplasia sel sel dengan
perkembangan sel sel atipik. Sel - sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma
bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat
diraba ( kira kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira kira seperempat
a. Klasifikasi Patologik
1. Pagets disease
dan menebal. Suatu tumor sub areoler bisa teraba. Sedang pada umumnya
merupakan suatu kanker intraduktal yang tumbuh dibagian terminal dari duktus
Comedo carcinoma terdiri dari sel-sel kanker non papillary dan intraductal,
seperti terisi kelenjar, jarang sekali comedo carcinoma hanya pada saluran saja
carcinoma.
3. Adeno carcinoma dengan infiltrasi dan fibrosis, ini adalah kanker yang
lazim ditemukan 75 % kanker payudara adalah tipe ini. Karena banyak terdiri
dari fibrosis umumnya agak besar dan keras. Kanker ini disebut juga dengan
tipe scirrbus yaitu tumor yang mengadakan infiltrasi ke kulit dan kedasar.
4. Medullary carcinoma
Tumor ini biasanya sangat dalam di dalam kelenjar mammae, biasanya tidak
Tumor ini kurang infiltratif disbanding dengan tipe scirrbus dan mestatasis ke
ketiak sangat lama. Prognosis tumor ini lebih baik dari tipe-tipe tumor yang
lain.
Kanker lobulus sering timbul sebagai carcinoma in situ dengan lobulus yang
sebar.
ketiak.
c. Steinthal III : kanker payudara 2 cm atau lebih dengan anak sebar di kelenjar
ketiak, infra dan supraklavikular, atau infiltrasi ke fasia pektoralis atau ke kulit
yang terbaru adalah terapi imunologi (antibodi). Pengobatan ini ditujukan untuk
a. Pembedahan
yang dilakukan pada pasien kanker payudara tergantung pada tahapan penyakit,
jenis tumor, umur dan kondisi kesehatan pasien secara umum. Ahli bedah dapat
b. Non pembedahan
1. Terapi Radiasi
2. Terapi Hormon
Obat kemoterapi digunakan baik pada tahap awa lataupun tahap lanjut penyakit
Capecitabine dari Roche, obat anti kanker oral yang diaktivasi oleh enzim yang
4. Terapi Imunologik
pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini,
dengan trastuzumab.
sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan pembuluh darah ke organ-organ
lain. Tempat yang sering untuk metastase jauh adalah paru-paru, pleura, tulang
persepsi sensori.
2.1.9 Prognosis Kanker Payudara (Ca mammae)
1. Staging (TNM)
Stadium II : 70-50 %
Stadium IV : 0 %
2.2 Kecemasan
dalam menilai realistis (reality testing Ability), masih baik, kepribadian masih
adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Gangguan
penting tentang ansietas yang berlebihan yang disertai respon perilaku, emosional
dan fisiologis individu yang mengalami gangguan ansietas (Videbeck Sheila L,
2008, hal 307). Kecemasan adalah emosi yang paling sering dialami, berupa
kekhawatiran atau rasa takut yang tidak dapat dihindari dari hal-hal yang
perbandingan antara wanita dan pria 2 banding 1. Tidak semua orang yang
sampai usia 18 tahun dan tergantung dari pendidikan disekolah dan pengaruh
(genetika).
2.2.2 Karakteristik Kecemasan
panggung)
g. Sering kali mengeluh ini dan itu (keluhan-keluhan somatik), khawatir yang
(dramatisir)
kemampuan individu yang ada dan dari dalam dan luarnya maupun dari
a. Cemas Ringan
b. Cemas sedang
c. Cemas berat
d. Panik
Tabel. 2.2.3 Tingkat Kecemasan menurut Peplau (1963)
No. Tingkat Ansietas Respon Fisik Respon Kognitif Respon
Emosional
1. Ringan (1) Ketegangan otot ringan, sadar Lapang persepsi luas, Perilaku
Cemas yang normal akan lingkungan, rileks atau terlihat tenang, percaya diri, otomatis, sedikit
menjadi bagian sedikit gelisah, penuh perasaan gagal sedikit, tidak sabar,
sehari-hari dan perhatian, rajin waspada dan aktivitas
menyebabkan memperhatikan banyak hal, menyendiri,
seseorang menjadi mempertimbangkan terstimulasi,
waspada dan informasi, tingkat tenang
meningkatkan lahan pembelajaran optimal.
persepsinya.
Ansietas ini dapat
memotivasi belajar
dan menghasilkan
pertumbuhan dan
kreatifitas.
2. Sedang (2) Ketegangan otot sedang, Lapang persepsi menurun, Tidak nyaman,
Cemas yang tanda-tanda vital meningkat, tidak perhatian secara murah
memungkinkan pupil dilatasi mulai keringat, selektif, focus terhadap tersinggung,
sesorang untuk sering mondar-mandir, stimulasi meningkat, kepercayaan diri
memusatkan pada memukulkan tangan, rentang perhatian menurun, goyah, tidak
hal yang penting kewaspadaan dan ketegangan penyelesaian masalah sabar, gembira.
dan meningkat, suara berubah menurun, pembelajaran
mengesampingkan bergetar dann nada suara terjadi dengan
yang tidak penting. tinggi, sering berkemih, sakit memfokuskan pemikiran.
kepala, dan pola tidur
berubah, nyeri punggung,
3. Berat (3) Ketegangan otot berat, Lapang persepsi terbatas, Sangat cemas,
Cemas ini sangat hipervetilasi, proses berfikir terpecah- agitasi, takut,
mengurangi lahan kontak bulu mata buruk, pecah, sulit berfikir, bingung, merasa
persepsi individu pengeluaran keringat penyelesaian masalah tidak adekuat,
cenderung untuk meningkat, bicara cepat, nada buruk, tidak mampu menarik diri,
memusatkan pada suara tinggi, tindakan tanpa mempertimbangkan penyangkalan,
sesuatu yang terinci tujuan dan sembarangan, informasi, hanya ingin bebas,
dan spesifik dan rahang menegang, mengertak memperlihatkan ancaman,
tidak dapat berfikir gigi, kebutuhan ruang gerak prekupasi dengan fikiran
pada hal yang lain. meningkat, mondar-mandir, sendiri, egosentris
Semua prilaku berteriak, meremas tangan,
ditunjukkan untuk gemetar.
mengurangi
tegangan individu
memerlukan banyak
pengesahan untuk
dapat memusatkan
pada suatu area lain.
4. Panik (4) Flight, (keinginan untk pergi Persepsi sangat sempit, Sangat cemas,
Tingkat panik dari selamanya), ketegangan otot fikiran tidak logis, agitasi, takut,
suatu ansietas sangat berat, agitasi motorik terganggu, kepribadian bingung, merasa
berhubungan kasar, pupil dilatasi, tanda- kacau, tidak dapat tidak adekuat,
dengan ketakutan tanda vital meningkat menyelesaikan masalah, menarik diri,
dan terror, karena kemudian menurun, tidak focus pada fikiran penyangkalan,
mengalami dapat tidur, hormone strees sendirjadi,i, tidak rasional, ingin bebas,
kehilangan kendali. dan persepsi neurotransmitter sulit memahami stimulus
bekurang, wajah menyeringai. eksternal, halusinasi, ilusi
mungkin terjadi.
Pada tingkat ansietas ringan dan sedang, individu dapat memproses
mendominasi tingkat ansietas ini. Ketika individu mengalami ansietas berat dan
membesar, untuk memungkinkan lebih banyak cahaya yang masuk, dan satu-satu
Sisi negatif ansietas (kecemasan) atau sisi yang membahayakan ialah rasa
khawatir yang berlebihan tentang masalah yang nyata atau potensial. Hal ini
dengan adekuat dalam situasi interpersonal, situasi kerja, dan situasi sosial.
distabilitas emosional.
2.2.4 Cara mengukur Kecemasan
tentang kecemasan adalah sebagai berikut: perasaan cemas seperti cemas, firasat
buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tersinggung. Ketegangan seperti merasa
tegang, lesu, mudah terkejut, tidak dapat beristirahat dengan tenang, gemetar, dan
gelisah. Gangguan Kecerdasan seperti daya ingat menurun, daya ingat buruk,
Gejala somatik (otot-otot) seperti nyeri otot , kaku, kedutan otot, gigi
gemeretak, dan suara tak stabil. Gejala sensorik seperti telinga berdengung,
penglihatan kabur, muka merah dan pucat, merasa lemah, dan perasaan ditusuk-
dada, denyut nadi mengeras, rasa lemah seperti mau pingsan dan detak jantung
hilang sekejap. Gejala pernapasan seperti rasa ditekan di dada, perasaan tercekik,
terasa penuh/kembung. Gejala urogenetalia seperti sering buang air kecil, tidak
merah, mudah berkeringat, pusing/sakit kepala dan kepala terasa berat. Tingkah
laku / sikap meliputi : gelisah, tidak tenang, jari gemetar, mengerutkan dahi, muka
tegang, tonus/ketegangan otot meningkat, napas pendek dan cepat, dan muka
merah.
Teknik pengisian skor:
a. Penilaian
(Azwar, 2011)
1. Umur
2. Keadaan fsik
2010).
3. Sosial budaya
2010
).
4. Tingkat pendidikan
Martahadi, 2010).
5. Tingkat
pengetahuan
2010
).
b. Faktor
Eksternal
1. Dukungan
keluarga
pengobatan.
hal yang penting dalam koping stres dan membantu selama pasien
menjalani terapi.
2.
Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor eksternal yang juga mempengaruhi
tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini disebabkan karena adanya
ataupun dengan rekan kerja. Sehingga individu tersebut merasa tidak aman
terhadap lingkungannya.
kanker, seperti informasi kanker yang diterima dari masyarakat bahwa apabila
seseorang terdiagnosis mengidap kanker berarti vonis mati yang hanya tinggal
menunggu waktu (Mangan, 2003). Tekanan yang sering kali muncul adalah
kecemasan, insomnia, sulit berkonsentrasi, tidak nafsu makan, dan merasa putus
asa yang berlebihan, hingga hilangnya semangat hidup. Respon emosional yang
dalam hidupnya di masa depan akibat penyakit atau akibat dari proses penanganan
perasaan takut akan kematian yang kerap kali muncul akan menimbulkan stres
kegiatan dengan lebih efektif. Dalam penjelasan yang lain dikatakan bahwa
keluarga adalah suatu unit yang berfungsi sesuai atau tidak sesuai menurut tingkat
persepsi peran dan interaksi di antara kinerja peran dari macam-macam anggota.
Keluarga nuclear terdiri atas suami, isteri dan anak. Keluarga nuclear yang
diperluas: keluarga nuclear ditambah dengan kakek, nenek, dan keluarga lain;
keluarga tiri, orang tua single menikah dengan orang lain; keluarga campur; dua
orang tua single yang membawa anak-anak mereka bersatu dalam satu keluarga;
keluarga tunggal yaitu individu dengan anak-anak yang tidak pernah kawin, yang
bercerai, atau janda duda mati, keluarga yang teridiri atas kakek nenek dengan
cucu-cucunya, keluarga yang mengadopsi anak; (di lain negara: keluarga gay atau
lesbian).
Di Amerika terdapat beberapa bentuk atau tipe keluarga, diantara beberapa tipe
1. N uclear family, yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak
3. Blended family, yaitu keluarga yang terdiri dari Suami, istri ditambah anak dari
pernikahan sebelumnya
4. Common law family, yaitu keluarga yang terdiri dari laki-laki, perempuan, dan
mungkin anak yang tinggal bersama sebagai keluarga, meskipun tanpa diikat
5. Single parent family, yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua (laki-
6. Commune family, laki-laki, perempuan dan anak tinggal bersama, berbagi hak
7. Serial Family, yaitu keluarga yang terdiri dari laki-laki atau perempuan yang
menikah dengan jenis kelamin berbeda yang tinggal bersama tanpa adanya
10.Gay Couples, adalah pasangan dengan jenis kelamin sama yang membina
hubungan homoseksual
Dalam mempelajari sistem keluarga ada tiga perspektif yang dapat memberikan
berikut:
1. Struktural
Dapat dilihat sebagai dyadic yaitu subsistem suami isteri, saudara kandung, dan
anak dengan orang tua, dan tryadic yaitu subsistem ibu-nenek anak perempuan
2. Fungsional
3. Developmental
Keluarga seperti individu, dimana dalam kehidupannya berbagai tugas
disempurnakan.
menjelaskan dinamika keluarga yaitu: teori peran, teori perkembangan dan teori
system.
1. Teori Peran
Peran pokok dalam perkawinan menurut Parsons dan Baless (1955) menyatakan
adanya dua peran pokok dalam perkawinan, yaitu eksperimental dan ekspresif.
Peran instrumental adalah melakukan segala hal yang perlu dilakukan yaitu
mencari uang dan menjaga hubungan luar yang memuaskan dengan system
dengan hubungan yang intim. Pada keluarga modern peran-peran tersebut tidak
dibagi secara eksak antara suami dan isteri. Dalam teori peran ada empat konsep
dasar yang merupakan dasar untuk mengerti kesehatan mental dan keluarga, yaitu:
a. Komplimentaris peran
Anggota keluarga melakukan peran yang berbeda, yang melengkapi satu sama
lain dalam menyelesaikan fungsi keluarga. Dengan ini kebutuhan keluarga dapat
dipenuhi dengan cara yang efisien, misalnya ayah mendengarkan keluhan
b. Pertukaran peran
baru pada keluarga dengan betukar peran, misalnya:anak gadis harus mengasuh
adiknya karena ayah ibunya harus bekerja dan akan bermasalah ketika dia belum
c. Konflik peran
Konflik peran terjadi ketika dua atau lebih anggota keluarga berselisih paham
d. Kebalikan peran
perempuan berangan apa yang sesuai untuk dilakukan ibunya apabila anaknya
(Friedman, 1998).
proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang antara anggota
keluarga, antar kerabat, serta antar generasi yang merupakan dasar keluarga yang
yang bahagia. Dalam kehidupan yang diwarnai oleh rasa kasih sayang maka
semua pihak dituntut agar memiliki tanggung jawab, pengorbanan, saling tolong
a. Fungsi afektif
Gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga,
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi kesehatan
d. Fungsi ekonomi
keluarga. Hal yang menjadi pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga
masyarakat setempat.
a. Dukungan informasional
dukungan ini adalah dapat menekan munculnya suatu stressor karena informasi
yang diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu.
Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan
pemberian informasi.
b. Dukungan penilaian
Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik,membimbing dan
c. Dukungan instrumental
d. Dukungan emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan
keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga
dukungan sosial kelurga internal, seperti dukungan dari suami atau istri serta
(Friedman, 1998).
2.3.9. Manfaat Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan,
akal. Sebagai akibatnya, hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga
(Friedman, 1998).
efek penyangga dan utama dari dukungan sosial terhadap kesehatan dan
berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari sakit dan
dikalangan kaum tua, fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosi (Ryan dan Austin
a. Tipe keluarga
Menurut Feiring dan Lewis (1984) dalam Friedman (1998), ada bukti kuat
dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa keluarga besar dan keluarga
banyak perhatian daripada anak-anak dari keluarga yang besar. Selain itu,
usia.
b. Usia
Menurut Friedman (1998), ibu yang masih muda cenderung untuk lebih tidak
bisa merasakan atau mengenali kebutuhan anaknya dan juga lebih egosentris
Kelas sosial ekonomi disini meliputi tingkat pendapatan atau pekerjaan orang
tua dan tingkat pendidikan. Dalam keluarga kelas menengah, suatu hubungan
yang lebih demokratis dan adil mungkin ada, sementara dalam keluarga kelas
bawah, hubungan yang ada lebih otoritas atau otokrasi. Selain itu orang tua
keterlibatan yang lebih tinggi daripada orang tua dengan kelas sosial bawah.
berikut :
saya dalam perawatan, keluarga selalu memberi pujian dan perhatian kepada
saya, keluarga tetap mencintai dan memperhatikan keadaan saya selama saya
sakit serta keluarga dan tetangga memaklumi bahwa sakit yang saya alami
aktif dalam setiap pengobatan dan perawatan sakit saya, keluarga bersedia
perlukan.
tentang hasil pemeriksaan dan pengobatan dari dokter yang merawat kepada
saya, keluarga selalu mengingatkan saya untuk kontrol, minum obat, latihan
setiap saya bertanya hal-hal yang tidak jelas tentang penyakit saya.
1. Selalu : skor 3
2. Sering : skor 2
3. Kadang-kadang : skor 1
(Nursalam, 2008)
Skor dukungan keluarga yang terukur akan dikategorikan sesuai dengan cara
interpretasi skor dengan rumus interval dikutip dari Nasir (2003), yaitu :
i=R
k
Dimana :
i : interval kelas
K : jumlah kelas
i=3
4
I = 0,75
penilaian dukungan keluarga maka diasumsikan batas nilai tertinggi 4 kelas = 36,
sehingga batas nilai terbawah diperoleh dari 36/4 = 9, maka hasil penilaian
tersebut dikonversikan dengan nilai dasar 9 dan nilai interval konversi sebagai
berikut :
= 0,75 x 9
= 6,75
Jadi nilai
kanker, seperti informasi kanker yang diterima dari masyarakat bahwa apabila
seseorang terdiagnosis mengidap kanker berarti vonis mati yang hanya tinggal
menunggu waktu (Mangan, 2003). Tekanan yang sering kali muncul adalah
kecemasan, insomnia, sulit berkonsentrasi, tidak nafsu makan, dan merasa putus
asa yang berlebihan, hingga hilangnya semangat hidup. Respon emosional yang
dalam hidupnya di masa depan akibat penyakit atau akibat dari proses penanganan
akibat hospitalisai adalah hal yang sangat penting dalam menunjang untuk
memenuhi kebutuhan fisik dan emosional pada saat pasien dirawat inap.
Dukungan keluarga yang baik maka kecemasan akibat dari perpisahan dapat
teratasi sehingga pasien akan merasa nyaman saat menjalani perawatan. Pasien
yang merasa nyaman saat perawatan mencegah terjadinya penurunan sistem imun
terhadap kondisi pasien. Keadaan tersebut sangat sulit bagi pasien kanker untuk
dapat menerima dirinya karena keadaan dan penanganan penyakit kanker ini dapat