Breast Cancer K2 RV
Breast Cancer K2 RV
Breast Cancer K2 RV
PAYUDARA
PRESENT BY : GROUP 2
DISUSUN OLEH :
1. WAHYUDI (19110018)
2. SELVI PUSPITASARI (19110025)
3. PUTRI MAHARANI V.C (19110026)
4. IMAM FEBRIANSYAH (19110036)
5. SINDI UTAMI (19110038)
6. HUSNUN LESTARI (19110041)
7. HUMAIROH (19110045)
8. ANISZA DEVIRA MIRANDA (19110047)
OUTL INE
1. DEFINISI 5. PATOFISIOLOGI
2. EPIDEMIOLOGI 6. GEJALA DAN TANDA
3. ETIOLOGI 7. DIAGNOSIS
4. FAKTOR RESIKO 8. TERAPI
DEFINISI
BREAST CANCER
Diperkirakan angka kejadiannya di Indonesia adalah 12/100.000 wanita, sedangkan di Amerika adalah
sekitar 92/100.000 wanita dengan mortalitas yang cukup tinggi yaitu 27/100.000 atau 18% dari kematian
yang dijumpai pada wanita. Di Indonesia, lebih dari 80% kasus ditemukan berada pada stadium yang lanjut,
dimana upaya pengobatan sulit dilakukan.
JENIS KANGKER
PAY U D A R A
Jenis Jenis Kangker Payudara
You can Resize without 1. Labular carcinoma in situ(LCIS),kata “in situ”
losing quality
You can Change Fill
merujuk pada kanker yang tidak menyebar dari area
Color & munculnya kanker. Pada LCIS, pertumbuhan jumlah
Line Color
sel jelas terlihat berada di dalam kelenjar susu
(lobulus).
Hormonal
Riwayat Radiasi
Dinding Dada Gender and Genetic
FAKT O R R E S I K O
Faktor resiko merupakan beberapa faktor yang kemungkinan dapat
menimbulkan atau meningkatkan terjadinya penyakit kanker payudara.
Faktor risiko ini dapat dibagi dalam 2 (dua) katagori yaitu faktor
menopause.
c. Minuman beralkohol.
4. Riwayat Keluarga
Pada kanker payudara, telah diketahui beberapa genyang dikenali
mempunyai kecenderungan untuk terjadinya kanker payudara yaitu gen
BRCA1, BRCA2 dan juga pemeriksaan histopatologi mutation.
1. Fase Inisiasi
Pada tahap ini terdapat suatu perubahan dalam bahan genetic sel yang dapat memancing sebuah sel menjadi ganas.
Perubahan dalam bahan genetic sel ini dapat disebabkan oleh suatu genetic yang disebut dengan karsinogen, yang bisa
berupa bajan kimia, virus, radiasi atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel terdapat kepekaan yang sama terhadap
suatu karsinogen. Kelainan genetic dalam sel atau bahan lainnya yang bisa disebut dengan promoto. Yang menyebabkan
sel lebih sedikit rentan dengan suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik manapun bisa terjadinya sel menjadi leih peka
dengan mengalamai suatu keganasan.
BREAST CANCER
2. Fase Promosi
Pada tahap ini suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap
inisiasi tidak akan terpengaruh dengan promosi. Sebab itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan
(gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen). Beberapa teori yang menjelaskan bagaiamana terjadinya keganasan
pada kanker payudara, yaitu:
a. Mekanisme Hormonal, yaitu perubahan kesembangan hormone esterogen dan progeterogen yang dapat
dihasilkan oleh ovarium yang mempengaruhi faktor pertumbuhan sel payudara. Dimana terdapat salah satu
fungsi esterogen adalah merangsang pertumbuhan sel payudara.
b. Genetik, Kanker payudara yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya genetic. Selain iu Biomolekuler
kanker menyatakan delesi kromosom 17 mempunyai peranan penting untuk terjadinya transformasi maligna.
c. Definisi Imun., Definisi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi interferon yang berfungsi
untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan meningkatkan aktivitas antitumor.
G E J A L A D A N TA N D A
Benjolan di payudara atau ketiak yang tak
kunjung hilang. Benjolan ini biasanya
dideteksi dengan mammografi atau tes yang
dilakukan menggunakan sinar-X untuk melihat
kelenjar payudara dan jaringan di sekitarnya.
We Create Quality Professional Perubahan warna pada kulit payudara merupakan gejala yang
PPT Presentation juga patut diwaspadai. Pada tahap ini, kulit payudara akan
menjadi kemerahan seperti mengalami iritasi, tekstur dan
warna kulit berkerut menyerupai kulit jeruk, dan terjadi
penebalan kulit
DIAGNOSIS DAN TERAPI
Untuk mendiagnosis kondisi, biasanya dilakukan pemeriksaan dengan dokter terlebih dulu
menanyakan gejala yang dialami, riwayat kesehatan pasien dan keluarga, dan gaya hidup pasien.
DIAGNOS
Setelah itu, akan dilakukan pemeriksaan fisik pada kedua payudara dan kelenjar getah bening diS
ketiak, untuk mengetahui ada tidaknya benjolan atau kelainan lain. Agar hasil diagnosis lebih
akurat, maka akan dilakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
1. Pemeriksaan Klinis Payudara Oleh Tenaga Medis Terlatih (Clinical Breast Examination (CBE)
Pada perempuan sejak pertama mengalami haid dianjurkan melaksanakan SADARI,
sedangkan berumur 20 - 39 tahun dianjurkan CBE dilakukan setiap tiga tahun sekali. Untuk
perempuan yang mendapatkan kelainan pada saat SADARI dianjurkan dilaksanakan CBE
sehingga dapat lebih dipastikan apakah ada kemungkinan keganasan. Pada perempuan berusia di
atas 40 tahun, dilakukan CBE setiap tahun.
2. Pemeriksaan Ultrasonography (USG)
a. Apabila pada pemeriksaan CBE terdapat benjolan dibutuhkan pemeriksaan lanjutan
DIAGNOS
dengan USG maupun mammografi. S
b. USG dilakukan terutama untuk membuktikan adanya massa kistik dan solid/padat yang
mengarah pada keganasan, dan pada perempuan dibawah usia 40 tahun
Tx baru :
P metastatis sternal.
Diterapi
positif
Leukosit : 4,9x10
infeksi saluran kemih Docetaxel 100mg/m2 secara IV
Pegfilgrastim 6 mg secara Sc
Ferrous Sulfate 325 mg secara
Masectomy Ajuvan Kemoterapi Hematokrit : 34,1 % PO
(6 bulan) Hemaglobin : 11,8 g/dl
Eritrosit : 4,8x10 Tx non Farmakologi :
Serum Polat : 8 ug/ml terapi pikiran tubuh (relaksasi
Serum zat besi : 74 ug/ml progresif, meditasi, imajinasi,
terapi musik, humor, tertawa,
Tx/ Cyclofosfamide dan aromaterapi).
Doxorubisin 300mg
Fluorourasil
S
Profil obat
O
1. Docetaxel
A Docetaxel adalah obat untuk menangani beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, kanker di
kepala dan leher, kanker prostat, kanker lambung, atau kanker paru jenis non-small cell lung cancer. Obat
S Penggunaan docetaxel suntik bersama obat lain dapat menimbulkan efek interaksi obat, yaitu:
•Penurunan efektivitas vaksin hidup, seperti vaksin BCG
•Peningkatan risiko terjadinya penyakit infeksi yang berbahaya jika digunakan dengan adalimumab atau bariticinib
O
•Peningkatan risiko terjadinya efek samping jika digunakan dengan amiodarone, ceritinib, atazanavir, erythromycin, ketoconazole, ritonavir, atau verapamil
A •Mual atau muntah
•Pusing, kantuk, terasa seperti mabuk
•Iritasi, nyeri, dan bengkak pada area suntikan
P
•Hilang nafsu makan
•Rambut rontok atau perubahan warna kuku
•Mata merah dan mudah keluar air mata
•Sembelit
O
satu jenis sel darah putih yang berperan penting untuk melawan infeksi. Pegfilgrastim biasanya digunakan untuk
mengatasi neutropenia akibat prosedur kemoterapi .
Golongan Obat resep
A Kategori
Manfaat
Digunakan oleh
Agen haematopoietik
Mengatasi neutropenia
Dewasa dan anak-anak
S Pegfilgrastim diberikan melalui suntikan subkutan (di bawah kulit). Dosis umum penggunaan pegfilgrastim adalah 6 mg
sebagai dosis tunggal. Diberikan setiap siklus kemoterapi, minimal 24 jam setelah kemoterapi.
Untuk pasien anak-anak, dokter akan melakukan penyesuaian dosis berdasarkan berat badan dan kondisi kesehatan
A Pegfilgrastim suntik akan diberikan langsung oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter.
Obat akan disuntikkan ke bawah lapisan kulit dan diberikan setidaknya 14 hari sebelum atau 24 jam setelah pasien
menjalani kemoterapi. Selalu ikuti jadwal kontrol dan penyuntikan yang diberikan oleh dokter.
P Simpan pegfilgrastim di tempat yang terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung. Jauhkan dari jangkauan
anak-anak.
O defisiensi besi atau sebagai suplementasi pada populasi yang berisiko. Ferrous sulfate merupakan kristal
padat berwarna kehijauan atau kuning kecoklatan dan bersifat larut dalam air .
Subkelas Antianemia[7]
Akses Dijual bebas[8]
A membutuhkan pemberian ferrous sulfate adalah anemia defisiensi besi, hamil, serta anak dan bayi. Berbagai
studi telah mempelajari perlu tidaknya pemberian suplementasi zat besi pada ibu hamil secara rutin tanpa
memandang status zat besi individual.[13]
P Tabel 2. Angka Kecukupan Gizi (Recommended Dietary Allowances) Zat Besi
Usia Laki-laki Perempuan Kehamilan Menyusui
7 – 12 bulan 11 mg 11 mg
1 – 3 tahun 7 mg 7 mg
4 – 8 tahun 10 mg 10 mg
9 – 13 tahun 8 mg 8 mg
14 – 18 tahun 11 mg 15 mg 27 mg 10 mg
19 – 50 tahun 8 mg 18 mg 27 mg 9 mg
>50 tahun 8 mg 8 mg
S Tabel 3. Rekomendasi Dosis Suplementasi Besi Harian pada Bayi dan Anak
O
A Usia 6-23 bulan 24-59 bulan 5-12 tahun
P Komposisi
Suplementasi
10-12,5 mg besi elemental
(setara 50-62,5 mg ferrous
30 mg besi elemental
(setara 150 mg ferrous sulfate)
30-60 mg besi elemental
(setara 150-180 mg ferrous
sulfate) sulfate)
P Interaksi Obat
Absorpsi ferrous sulfate meningkat pada penggunaan bersamaan dengan vitamin C. Absorpsi
berkurang dengan antasida, ranitidin, cimetidine, omeprazole, lansoprazole, zinc, kalsium,
fosfor, trientine, dan cholestyramine.
Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan ferrous sulfate atau zat besi pada kehamilan belum dikategorikan oleh FDA,
namun termasuk substansi yang dinyatakan generally recognized as safe (GRAS). Ferrous
sulfate sering digunakan pada pasien hamil dan menyusui.[10]
S
O
A
P
Thank you