Skripsi ASI Eksklusif
Skripsi ASI Eksklusif
Skripsi ASI Eksklusif
Oleh :
AKHMAD FARID FERDIANSYAH
NIM :10.1.14.1.003
0
SURAT PERNYATAAN
Yang Menyatakan
1
66
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Ujian Skripsi Program
Studi S-1 Keperawatan STIKES Surabaya, oleh :
Nama : AKHMAD FARID FERDIANSYAH
NIM : 10.1.14.1.003
Program Studi : S-1 KEPERAWATAN
Hari, tanggal : Jumat 15 Agustus 2014
Waktu :14.00 WIB
Surabaya, 15 Agustus 2014
Tanda Tangan
Mengesahkan,
Ketua STIKES Surabaya
LEMBAR PERSETUJUAN
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul
HubunganPemberian Asi Eksklusif Dengan Perkembangan Motorik Halus
Bayi Usia 7-12 Bulan Di Desa Wonokalang Rt 05 Rw 03 Kecamatan
Wonoayu Sidoarjo dapat terselesaikan dengan baik.
Proposal Skripsi ini disusun untuk salah satu persyaratan akademis dalam
adanya bimbingan, nasehat, motivasi, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
STIKES Surabaya.
3. Octo Zulkarnain, S.Kep.,Ns selaku Dosen Wali Semester VIII Prodi S-1
Skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Surabaya, terima
8. Kedua orang tua, Ayah, Ibu, dan Adik yang tercinta, terima kasih atas
10. Manga Idolaku NARUTO SHIPPUDEN terima kasih atas semua film-film
Proposal Skripsi.
11. Buat GENG TOLLO (Fery, Duliansyah, Samsul, Eko) yang selalu
12. Semua pihak yang telah membantu sehingga penulisan Proposal Skripsi ini
dapat terselesaikan.
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan
Penulis
AKHMAD FARID F.
NIM : 10.1.14.1.003
66
MOTTO
PERSEMBAHAN
ABSTRAK
Perubahan sosial budaya, Faktor psikologis, Faktor fisik ibu, Faktor Pengetahuan,
Sikap, Pekerjaan, Dorongan Keluarga, Faktor kurangnya petugas kesehatan,
Meningkatnya promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk Mengetahui Hubungan Pemberian ASI eksklusif dengan
perkembangan motorik halus bayi usia 7-12 bulan di Desa Wonokalang RT 05
RW 03 Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo.
Jenis Penelitian ini merupakan jenis korelasional analitik (non-
eksperimental), yaitu penelitian yang perlu dilakukan analisa terhadap data yang
dikumpulkan, seberapa besar hubungan antar variabel yang ada, perlu juga
diketahui apa ada variabel kontrolnya, oleh karena itu pada penelitian ini perlu
adanya hipotesi.
Hasilpenelitianbahwaresponden yang berdasarkanpemberian ASI
Eksklusifsebanyak 41 responden
(78.8%)danmempunyaiperkembanganmotoricSuspectsebanyak 28 responden
(53.8%), analisisdenganSpearman's Rho Testdiperolehnilai Sig. sebesar =
0.001<=0,05.Hal inimenunjukkanadahubunganpemberian ASI
eksklusifterhadapperkembanganmotorikhalusbayiusia 7-12 bulan.
Dapat di simpulkan bahwa,adanyahubunganpemberian ASI
EksklusifdenganperkembanganFaktoreksternal yang
mempengaruhikeberhasilanseorangibuuntukmenyusuiyaitudukungansocialdarisem
uapihak, baikdarisuamisebagai motivator istriuntukmenyusui,
keluargaberperansebagaipenciptasuasana yang mendukungkegiatanmenyusui di
rumah, masyarakat, lingkungankerja, systempelayanankesehatan, danpemerinta.
Kata Kunci : ASI Eksklusif, Perkembangan Motorik Halus Bayi Usia 7-12 Bulan
66
ABSTRACT
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
I.2 Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah ............................... 4
I.3 Rumusan Masalah ...................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian........................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................... 6
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1 Pemberian ASI Eksklusif ................................................................. 56
6.2 Perkembangan Motorik Halus Bayi ................................................. 57
6.3 Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Perkembangan
Motorik Halus Bayi Usia 7-12 Bulan Di Desa Wonokalang Rt 05
Rw 03 Kecamatan Wonoayu Sidoarjo ........................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
66
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Singkatan
ASI : Air Susu Ibu
WHO : World Health Organitation
RI : Republik Indonesia
RT : Rukun Tetangga
RW : Rukun Warga
STIKES : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
SD : Sekolah Dasar
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMA : Sekolah Menengah Akhir
PNS : Pegawai Negeri Sipil
Depkes : Departemen Kesehatan
DDST : Denver Development Screening Test
PENDAHULUAN
66
kandungan (janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Periode dua tahun pertama
kehidupan merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat. Gangguan kekurangan gizi tingkat buruk yang
terjadi pada periode ini bersifat permanen, tidak dipulihkan walaupun kebutuhan
makanan yang dikonsumsi oleh bayi harus disesuaikan dengan kondisi dengan
kondisi tubuh bayi. Air susu ibu (ASI) yang spesifik untuk manusia dapat
memudahkan zat gizi yang terkandung pada ASI dicerna oleh bayi. ASI
merupakan makanan terbaik dan sempurna untuk bayi, karena mengandung semua
kepada bayinya dan dapat mempengaruhi kualitas hidup bayi di masa yang akan
datang. Manfaat ASI bagi bayi adalah mengandung Docusahexanoid Acid (DHA)
dan Arachidonic Acid (AA) untuk kecerdasan bayi, mengandung zat kekebalan
untuk mencegah dari penyakit infeksi (diare, pilek, radang tenggorokan dan
kebersihannya, tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat serta
karena biaya untuk membeli susu pengganti ASI dapat disimpan untuk kebutuhan
hidup lainnya, tidak perlu waktu dan tenaga menyediakan susu botol (merebus air
dan mencuci peralatan), menurunkan biaya dan waktu untuk merawat dan
mengobati anak yang sering sakit karena pemberian susu botol, dan mengurangi
biaya dan waktu untuk pemeliharaan kesehatan ibu (Departemen Kesehatan RI,
2003).
Manfaat pemberian ASI dapat dirasakan oleh bayi, ibu, dan keluarga jika
26.3% dan Sidoarjo 7,7 %. Berdasarkan data dari posyandu dan survey awal di
susu formula kepada bayi sehingga menurunkan produksi ASI karena tidak ada
rangsangan isapan bayi pada payudara ibu. Jenis makanan prelakteal seperti susu
formula yang diberikan kepada bayi baru lahir di Indonesia tercatat sebanyak
71,03%, kemudian ada madu sebanyak 19,08%, dan air putih sebanyak 14,06%
(Riskesdas, 2010).
ASI ekslusif selama 6 bulan pertama dapat mencegah kematian bayi yang
lebih besar dengan mereduksi risiko penyakit infeksi, hal ini karena
yang mampu memberikan daya perlindungan baik secara aktif melalui pengaturan
imunologis.ASI bukan hanya merupakan sumber nutrisi bagi bayi, tetapi juga
fungsi proteksi. ASI juga mengandung kadar lisozim yang tinggi yang sangat
adalah ASI yang bewarna kekuningan yang keluar pertama kali setelah bayi lahir,
bayi baru lahir dapat beradaptasi dan berhasil melewati masa trasnsisi. (WHO,
2010).
ASI mengandung komponen makro dan mikro nurieni. Yang termasuk
adalah vitamin dan mineral (Baskoro, 2008). Bayi yang sering berada di dalam
dekapan ibu saat menyusui akan merasakan kasih sayang ibunya, bayi juga akan
merasa aman dan tentram karena masih dapat dapat mendengarkan detak jantung
ibunya yang bayi kenal sejak dalam kandungan perasaan terlindungi dan
disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan
membentuk kepribadian yang percaya diri dan menjadi dasar psikologis yang
baik. (Karyadi, Darwin, Pemberian ASI dan Dasar Kecerdasan Anak, Seminar
eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisiologis seperti masalah pada payudara
ibu dan faktor psikologis ibu seperti pengetahuan ibu, motivasi diri, takut
kehilangan daya tarik sebagai wanita, tekanan batin. Faktor eksternal yang
dari semua pihak, baik dari suami sebagai motivator istri untuk menyusui,
66
faktor sebagai berikut: Perubahan sosial budaya, Faktor psikologis, Faktor fisik
genetik yang terkandung didalam sel telur yang telah dibuahi, dapat
perkembangan bayi.
lingkungan yang tidak bisa di teliti secara keseluruhan karena keterbatasan waktu,
dana dan tenaga maka peneliti akan membatasi pada masalah yang ada akan
Kabupaten Sidoarjo.
2. Mengidentifikasi perkembangan motorik halus bayi usia 7-12 bulan di
Sidoarjo.
3. Menganalisis hubungan pemberian ASI eksklusif dengan perkembangan
motorik halus bayi usia 7-12 bulan yang mendapatkan ASI ekskluaif
66
3. Bagi Ibu
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi pada ibu-ibu tentang
pentingnya ASI bagi perkembangan motorik halus bayi usia 7-12 bulan.
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti
BAB 2
Usia 6-12 Bulan Di Posyandu Desa Sibela Surakarta. Metode penelitian yang
pendekatan crosssectional. Populasi dalam penelitian ini anak usia 6-12 bulan di
data yang digunakan adalah kuesioner dan analisis data menggunakan uji Chi
Kuadrat dan penghitungan Odds Ration (OR). Hasil dari penelitian ini adalah
Pada bab ini akan dibahas beberapa konsep yang mendasari atau
ASI merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi yang
bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam
ASI ekslusif yaitu bayi hanya diberi ASI saja, tanpa cairan atau makanan padat
apapun kecuali vitamin, mineral atau obat dalam bentuk tetes atau sirup sampai
Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja mulai dari bayi baru
lahir hingga berusia 6 bulan tanpa tambahan cairan atau tambahan makanan padat.
Bayi yang berumur 0 sampai 6 bulan mutlak memerlukan ASI karena memenuhi
100% kebutuhan bayi akan zat gizi, setelah berumur 6 bulan bayi memerlukan
lebih banyak zat gizi dan ASI hanya menopang 60-70% kebutuhan gizi kepada
bayi sehingga bayi memerlukan makanan pendamping lain. Pada usia 0-6 bulan
sebaiknya bayi juga tidak diberi makanan apapun karena makanan tambahan
internal dan eksternal pada ibu. Faktor internal dalam pemberian ASI terdiri dari
faktor fisiologis seperti masalah pada payudara ibu dan faktor fisiologis ibu.
yaitu dukungan sosial dari semua pihak, baik dari suami sebagai motivator istri
susu kaleng sebagai pengganti ASI, Penerangan yang salah justru datangnya dari
dirasakan yaitu (1) ASI sebagai nutrisi (2) ASI meningkatkan daya tahan
66
tubuh (3) menurunkan risiko mortalitas, risiko penyakit akut dan kronis,
bayi yang diberi ASI Ekslusif lebih pandai. (8) Mengurangi resiko
Manfaat ASI bagi ibu antara lain (1) Pemberian ASI memberikan
kelahiran bila diberikan hanya ASI saja (ekslusif) dan belum terjadi
melahirkan (7) mengurangi beban kerja ibu karena ASI tersedia dimana
saja dan kapan saja (8) meningkatkan hubungan batin antara ibu dan bayi
Adapun manfaat ASI bagi keluarga (1) Tidak perlu uang untuk
membeli susu formula, kayu bakar atau minyak untuk merebus air, susu
atau peralatan (2) Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih
kontrasepsi dari ASI ekslusif, (4) Menghemat waktu keluarga bila bayi
lebih sehat (5) Pemberian ASI pada bayi (meneteki) berarti hemat tenaga
Teknik menyusui yang benar, dapat kita amati melalui beberapa respon
dari bayi, jika ibu menyusui dengan teknik yang tidak benar mengakibatkan
puting susu menjadi lecet. Untuk mengetahui bayi telah menyusu dengan teknik
yang benar, dapat dilihat antara lain (1) tubuh bagian depan menmpel pada tubuh
ibu, (2) dagu bayi menempel pada payudara (3) dada bayi menempel pada dada
ibu (4) mulut bayi terbuka lebar dengan bibir bawah yang terbuka (5) sebagian
besar areola tidak tampak, (6) bayi menghisap dengan dalam dan perlahan (7) bayi
tampak tenang dan puas pada akhir menyusu, (8) terkadang terdengar suara bayi
menelan (9) puting susu tidak terasa sakit atau lecet (Depkes, 2005).
5. kelainan yang terjadi pada ibu (puting ibu lecet, puting ibu luka, payudara
8. kelainan yang terjadi pada bayi (bayi sakit dan abnormalitas bayi
Tanda bayi cukup ASI adalah (1) Jumlah buang air kecilnya dalam satu
hari paling sedikit 6 kali; (2) Warna seni biasanya tidak bewarna kuning pucat; (3)
Bayi sering BAB bewarna kekuningan berbiji; (4) Bayi kelihatan puas, sewaktu-
waktu merasa lapar bangun dan tidur dengan cukup; (5) Bayi paling sedikit
menyusu 10 kali dalam 24 jam; (6) Payudara ibu terasa lembut setiap kali selesai
menyusui; (7) Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI setiap kali bayi
mulai menyusui; (8) Ibu dapat mendengar suara menelan yang pelan ketika bayi
66
menelan ASI; (9) Bayi bertambah berat badanya (Ambarwati., Wulandari. 2009,
hlm. 29).
Tanda kecukupan ASI menurut Utami. (2007) adalah : (1) Bayi akan
buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8 kali dalam sehari; (2) Terutama bagi bayi
yang berusia <6 minggu, frekuensi buang air besar (BAB) paling tidak 2-5 kali
sehari. Hal ini tidak berlaku bagi bayi yang berusia >6 minggu; (3) Pertumbuhan
berat badan bayi dan tinggi badan (TB) bayi sesuai dengan grafik pertumbuhan;
(4) Perkembangan motorik yang baik. Bayi aktif, motoriknya sesuai dengan
rentang usia.
Menyusui (breastfeeding) adalah pilihan yang indah dan sehat untuk bayi,
tapi kadang-kadang ingin meningkatkan produksi ASI buat bayinya stres, penyakit
dan kelelahan bisa berdampak negatif terhadap produksi ASI saat menyusui
(Arini, 2011).
1. Menyusui bayi lebih sering, biarkan bayi mendapatkan ASI selama bayi
inginkan, bayi biasanya menyusui 6 kali setiap hari, tambahlah menjadi 7 atau
8 kali ketika menyusui bayi, maka tubuh ibu akan menerima respon untuk
bahwa bibir bayi menempel dengan benar dan harus di bagian areola
3. Gunakan pompa payudara di antara waktu menyusui. Ketika bayi tidur atau
baru saja selesai makan, gunakan pompa payudara 5-10 menit di setiap
4. Melakukan diet yang benar. Seorang ibu menyusui membutuhkan lebih dari
2000 kalori per hari, atau 300-500 kalori diatas diet pra-kehamilan. Lanjutkan
5. Minum banyak air, seorang menyusui harus mengkonsumsi sekitar 3 liter per
hari. Mungkin terdengar seperti banyak, tapi menyusui pasti akan selalu
merasa haus. Jumlah air yang tepat akan membantu meningkatkan produksi
fungsi pematangan organ ataupun individu, termasuk pula perubahan pada aspek
A. Factor genetik
66
sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas
B. Factor lingkungan
1. Lingkungan prenatal
hamil, adanya toksin atau zat kimia, radiasi, stress, anoksia embrio,
a. Factor biologis
b. Factor fisik
c. Factor psikososial
sekolah, stress, cinta dan kasih saying, kualitas interaksi anak dan
orang tua.
lain-lain.
dan selaras antara ibu/pengganti ibu dengan anak merupakan syarat mutlak
untuk menjamin tumbuh kembang anak yang selaras baik fisik, mental
Menurut (dr. IGAN Partiwi Sp.A, 21 Mei 2009, NFL) secara garis besar
fungsi organisme atau individu. Perubahan fungsi ini bervariasi dari fungsi
66
bayi untuk membentuk ikatan batin, kemampuan untuk bercinta dan berkasih
Menurut (dr. IGAN Partiwi Sp.A, 21 Mei 2009, NFL) cara bayi menjalani
kehidupan pada tahun pertamanya, tentu berbeda dengan cara kita sebagai orang
dasar yang dikuasai bayi, berawal dari bentuk yang paling sederhana dan paling
dengan anda dan pasangan, sebagai dua orang yang paling dekat.
lamanya.
tangan dan kakinya. Itu sebabnya, anda akan melohat anak mampu
padanya.
c. Usia 3 6 bulan
diraihnya.
d. Usia 6 9 bulan
dipegangnya.
berukuran kecil.
e. Usia 9 12 bulan
bila ia akan sering meraih tangan anda, sebagai tanda meminta anda
mungilnya.
3. Sudah bisa berpegangan pada tepi sofa atau meja sebagai upayanya
makan berlangsung.
1998).
66
halus, bahasa dan motorik kasar pada anak umur 1 bulan sampai 6 tahun.
1. Menatap muka
3. Tersenyum spontan
4. Mengamati tangannya
6. Makan sendiri
7. Tepuk tangan
8. Menyatakan keinginan
66
3. Memegang icik-icik
4. Mengikuti 1800
5. Mengamati manik-manik
6. Tangan bersentuhan
7. Meraih
8. Mencari benang
9. Menggaruk manik-manik
15. Mencoret-coret
23. Mencontoh O
29. Mencontoh
C. Language (Bahasa)
1. Bereaksi
2. Bersuara
3. Oooo ? Aaaah
4. Tertawa
5. Berteriak
8. Satu silabel
12. Mengoceh
14. 1 kata
15. 2 kata
16. 3 kata
17. 6 kata
66
29. Mengetahui
36. Berlawanan 2
kemampuan dalam:
1. Gerakan seimbang
2. Mengangkat kepala
7. Membalik
18. Lari
21. Melompat
23. Loncat
Pada waktu tes, tugas yang perlu diperiksa setiap kali skrining biasanya
hanya berkisar antara 20-30 tugas saja, sehingga tidak memakan waktu lama,
B. Prosedur DDST
1. Tahap pertama : secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia
C. Penilaian
Penilaian apakah lulus (Passed: P), gagal (Fail: F), ataukah anak
1. Abnormal
plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang
sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
2. Meragukan
sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan
4. Normal
lebih cepat dalam melaksanakan skrining, maka dapat digunakan tahap pra
SLTA ke atas dapat diisi orang tua di rumah atau pada saat
yang sudah ditentukan dan pada kasus yang dicurigai dilakukan tes
e. Sandang
b. Emosi
c. Psikososial
d. Kasih sayang
c. Kemandirian f. Kepribadian
BAB 3
Pemberian asi
eksklusif pada bayi
usia (7-12 bulan)
Meningkatkan jalinan
kasih sayang/hubungan
Kandungan Kandungan emosi antara ibu dan bayi
Imunoglobulin Makro dan
Mikro Nutrien
Faktor-
faktor yang
Meningkatkan daya mempengaruhi
tahan tubuh bayi Kebutuhan nutrisi perkembangan
terhadap infeksi bayi terpenuhi motorik halus bayi
usia 7-12 bulan
1. Faktor Genetik
2. Faktor
Lingkungan
Perkembangan motorik
halus bayi
Keterangan :
Tidak diteliti :
Diteliti :
Pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 7-12 bulan dipengaruhi oleh
faktor internal dan eksternal meliputi, faktor internal (faktor fisiologis seperti
masalah pada payudara ibu, faktor lingkungan, faktor psikologis ibu seperti
pengetahuan ibu, motivasi diri, takut kehilangan daya tarik sebagai wanita,
tekanan batin), faktor eksternal (dukungan sosial dari semua pihak, keluarga
pada aspek biologis bayi dan aspek psikologis bayi. Pada aspek biologis bayi
meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap infeksi, sedangkan pada kandungan
makro dan mikronutrien dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Pada aspek
ibu dan bayi yang kemudian mempengaruhi perkembangan motorik halus bayi
normal sesuai usia bayi, perkembangan motorik halus bayi dipengaruhi oleh
Eksklusif Dengan Perkembangan Motorik Halus Bayi Usia 7-12 Bulan Di Desa
BAB 4
METODE PENELITIAN
eksperimental), yaitu penelitian yang perlu dilakukan analisa terhadap data yang
dikumpulkan, seberapa besar hubungan antar variabel yang ada, perlu juga
diketahui apa ada variabel kontrolnya, oleh karena itu pada penelitian ini perlu
pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali
Wonoayu Sidoarjo.
Penelitian dimulai dari bulan Februari 2014 hingga bulan Juni 2014.
Pengambilan data dimulai dari bulan April 2014 hingga bulan Juni 2014.
4.4.1 Populasi
ditetapkan (Nursalam, 2011 : 89). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu di
4.4.2 Sampel
penelitian keperawatan, kriteria sampel dapat meliputi kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel yang
akan digunakan. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu di Desa Wonokalang
sebanyak 52 warga.
66
yang terjanngkau dan akan diteliti (Nursalam, 2011 : 92). Kriteria inklusi dari
Keterangan :
N
n=
1+ N ( d)2
n = besar sampel
N = besar populasi
Berdasarkan rumus diatas maka besar sampel dalam penelitian ini adalah :
N
n=
1+ N (d)2
60 60
=52
1+60 ( 0,05 )2 1,15
mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2011 : 91). Pada penelitian ini teknik
Adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara
aktivitas ilmiah, mulai dari penetapan populasi, sampel, dan seterusnya, yaitu
Teknik Sampling
Purposive Sampling
Jumlah Sampel
Ibu-ibu Desa Wonokalang RT 05 RW 03
Kecamatan Wonoayu Sidoarjo yang memenuhi
kriteria inklusi.sebanyak 52 ibu,pengambilan
data dilakukan pada 25-26 Mei 2014
Informed Concent
Pengumpulan Data :
Kuesioner, DDST II
66
Penyajian Hasil
terhadap sesuatu (Nursalam, 2011 : 97). Dalam penelitian ini dibedakan antara
lain (Nursalam, 2011 : 97). Variabel independen pada penelitian ini adalah
lain (Nursalam, 2011 : 98). Variabel dependen pada penelitian ini adalah
Al
Definisi Paramete at Skala
Vari Operasi U Data Skor
onal r kur
abel
Varia Pemberian - Pemberian ASI K O Pember
bel ASI saja mulai dari eksklusif ian ASI
Independen : bayi baru lahir uesioner rdinal eksklusif = 1
hingga berusia 6- Pemberian ASI
pemb bulan tanpa tidak eksklusif Pember
erian ASI tambahan cairan ian ASI tidak
eksklusif atau tambahan eksklusif = 0
makanan padat
66
dan teknik instrumen yang digunakan. Selama proses pengumpulan data, peneliti
kepada ibu yang memberikan ASI eksklusif dan tidak eksklusif, lembar observasi
motorik halus bayi usia 7-12 bulan. Kuesioner adalah jenis pengukuran dimana
Kuesioner yang telah diisi oleh responden terlebih dahulu diedit untuk
mengecek kebenaran data berdasarkan pengisian kuesioner. pada tahap Editing ini
sesuai dengan isi yang akan disadap melalui alat ukur kuesioner.
4.9.1.3 Processing
paket program komputer. Salah satu paket program yang sudah umum digunakan
ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat
penelitian, karena dengan analisalah data dapat mempunyai arti/makna yang dapat
penelitian ini kuesioner yang telah diisi mahasiswa akan dilakukan tabulasi dan
analisa data dengan menggunakan korelasi dari Spearman. Agar uji statistik yang
didapat lebih akurat data penelitian ini diolah menggunakan perangkat lunak
etika meliputi :
yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau menolak
nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data.
BAB 5
66
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian tentang hubungan pemberian
ASI eksklusif dengan perkembangan motorik halus bayi usia 7-12 bulan,dari
pengumpulan data yang diperoleh Pada Tanggal 25-26 Mei 2014. Penelitian di
Penyajian data di sajikan dalam bentuk table distribusi yang dimulai dari data
umur, pekerjaan, nama dan pendidikan. Data khusus: meliputi perilaku pemberian
ASI eksklusif pada perkembangan motorik halus bayi usia 7-12 bulan. Dari
yaitu suatu penelitian dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek,
dengan cara pendekatan observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu
Wonoayu Sidoarjo.
diketahui bahwa sebagian besar pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 28
responden (28.8%).
(9.6%).
2014
66
(78.8%), dan yang memberi ASI tidak Eksklusif sebanyak 11 responden (21.2%).
responden (13.5%),
pemberian ASI tidak eksklusif. Setelah data diolah dengan software SPSS
didapatkan hasil analisis dengan Spearman's RhoTest diperoleh nilai Sig. sebesar
= 0.001 < 0,05 Sehingga hal ini menunjukkan ada hubungan pemberian ASI
eksklusif dengan perkembangan motorik halus bayi usia 7-12 bulan di Desa
BAB 6
PEMBAHASAN
Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja mulai dari bayi baru
lahir hingga berusia 6 bulan tanpa tambahan cairan atau tambahan makanan padat.
Bayi yang berumur 0 sampai 6 bulan mutlak memerlukan ASI karena memenuhi
100% kebutuhan bayi akan zat gizi, setelah berumur 6 bulan bayi memerlukan
lebih banyak zat gizi dan ASI hanya menopang 60-70% kebutuhan gizi kepada
bayi sehingga bayi memerlukan makanan pendamping lain. Pada usia 0-6 bulan
sebaiknya bayi juga tidak diberi makanan apapun karena makanan tambahan
rendahnya pemberian ASI pada bayi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
pada ibu. Faktor internal dalam pemberian ASI terdiri dari faktor fisiologis seperti
masalah pada payudara ibu dan faktor fisiologis ibu. Faktor eksternal yang
dari semua pihak, baik dari suami sebagai motivator istri untuk menyusui,
pemerintah.
Faktor penunjang kecerdasan si bayi, memang tidak mudah karena sang
ibu harus memberikannya selama 6 bulan, masa 6 bulan inilah yang di sebut ASI
eksklusif. Pada masa 6 bulan bayi memang belum di beri makanan selain susu
66
untuk itu ibu harus memberikan perhatian yang ekstra pada bayi.Namun,
seringkali kesalahan yang terjadi adalah setelah masa ASI eksklusif ini atau si
bayi sudah bisa mengkonsumsi makanan lain selain ASI si ibu tidak memberikan
ASI lagi. Padahal menurut standar kesehatan dunia WHO, bayi sebaiknya di sapih
setelah 2 tahun usianya. Permasalah ASI eksklusif juga terjadi pada ibu yang
ibu yang pada masa pemberian ASI eksklusif boleh membawa bayi ikut serta
setiap ibu mempunyai alasan tersendiri mengapa ibu tersebut tidak memberikan
ASI-nya kepada sang buah hati. Secara umum, berbagai alasan dikemukakan oleh
ibu-ibu mengapa tidak memberikan ASI secara Eksklusif kepada bayinya, antara
lain adalah produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam menghisap, keadaan puting
susu ibu yang tidak menunjang, ibu bekerja, keinginan untuk disebut modern dan
pengaruh iklan atau promosi pengganti ASI dan tidak kalah pentingnya adalah
anggapan bahwa semua orang sudah memiliki pengetahuan tentang manfaat ASI.
Kesibukan para ibu muda dalam meniti karier menyebabkan frekuensi
mereka untuk bertemu dengan si buah hati berkurang. Para ibu muda tidak
mengetahui bahwasannya dengan kondisi mereka yang seperti itu mereka tetap
semakin melorotnya kegiatan meminumkan air susu ibu ke kalangan para ibu
ibu saat ini. Oleh sebab itu upaya yang dapat dilakukan antara lain motivasi untuk
menyusui.
66
bayi gadis sejak masih usia muda, bahwa menyusui bayi merupakan bagian dari
terjadinya perubahan pada manusia baik secara fisik maupun secara mental sejak
dan proses belajar dari waktu ke waktu. Kematangan adalah perubahan yang
dan biologis, misalnya seorang bayi yang beranjak menjadi dewasa akan
(lahir usia 4 th) yang ditandai dengan terjadinya perkembangan fisik, motorik
dan kognitif (perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku), psikosial serta diikuti
Hal ini sesuai dengan pendapat Partiwi, (2009), menyatakan bahwa cara
bayi menjalani kehidupan pada tahun pertamanya, tentu berbeda dengan cara kita
sebagai orang dewasa dalam melihat dunia ini. Perkembangan keterampilan dan
kemampuan dasar yang dikuasai bayi, berawal dari bentuk yang paling sederhana
dan paling dekat dengan dirinya yakni, bagaimana bayi berinteraksi dan
berkomunikasi dengan ibu dan pasangan, sebagai dua orang yang paling dekat.
Pada bayi, perkembangan motorik halus harus selalu dipantau dan
motorik halus si bayi. Berikut adalah perkembangan motorik halus pada bayi dari
bayi bisa menjelajahi lingkungan di sekitarnya tanpa bantuan orang lain. Posisi
akan melakukan gerakan merangkak klasik, ada banyak versi antara lain:
merangkaknya.Bahkan ada bayi yang dari posisi duduk langsung belajar berdiri
rebus atau biskuit bayi khusus untuk masa tumbuh gigi (teething).
66
plastik berwarna yang memiliki dua gagang, biarkan bayi menggenggamnya dan
belajar minum sendiri. Jangan tinggalkan bayi sendirian, jaga jangan sampai bayi
tersedak dan bantu apabila bayi menjatuhkan cangkir minumnya. Baca buku
atau berlatih tepuk tangan sambil mendengar lagu, rangsangan ini akan
yang relatif pendek, mereka menjadi ahli pemecah masalah dan dapat
memusatkan perhatian untuk suatu periode yang cukup lama jika topik yang
keterampilan motorik kasar dan melakukan gerakan fisik yang sangat aktif.Tetapi
saat melakukan gerakan motorik halus tidak optimal karena tidak memusatkan
perhatian pada aktifitas yang dihadapi, hal ini yang sering dikelirukan bayi yang
bayi tersebut sering acak-acakan selalu keluar dari garis gambar. Tetapi pada bayi
kelompok ini sat menggambar bisa detil dan tekun atau saat menggerakkan key
pad mouse komputer sangat bagus dan tepat. Padahal kemampuan tersebut adalah
ASI eksklusif dengan perkembangan motorik halus Suspect. Pemberian ASI tidak
perkembangan motorik halus normal. Setelah data diolah dengan software SPSS
didapatkan hasil analisis dengan Spearman's Rho Test diperoleh nilai Sig. sebesar
= 0.001 < 0,05 H1 diterima sehingga hal ini menunjukkan ada hubungan
pemberian ASI eksklusif terhadap perkembangan motorik halus bayi usia 7-12
pemberian ASI saja mulai dari bayi baru lahir hingga berusia 6 bulan tanpa
tambahan cairan atau tambahan makanan padat. Bayi yang berumur 0 sampai 6
bulan mutlak memerlukan ASI karena memenuhi 100% kebutuhan bayi akan zat
gizi, setelah berumur 6 bulan bayi memerlukan lebih banyak zat gizi dan ASI
hanya menopang 60-70% kebutuhan gizi kepada bayi sehingga bayi memerlukan
makanan pendamping lain. Pada usia 0-6 bulan sebaiknya bayi juga tidak diberi
yang sangat tinggi. Selain itu dengan memberikan makanan tambahan pada bayi,
tanggung jawab sebagai orang tua juga harus mulai menyadari akan dampak pada
si bayi jika ASI eksklusif ini tidak di berikan pada bayi dengan maksimal.
Pertumbuhan bayi pada usia 0-6 bulan bisa sangat terhambat dan kemungkinan
besar juga bayi tidak sehat. Seperti kita ketahui bersama dengan ibu memberikan
ASI nya secara maksimal maka otomatis sang ibu akan mentrasfer imunitasnya
66
kepada si bayi, sehingga apabila ibu sehat maka bayi juga bisa sehat. Kita harus
lingkungan sekitar, ini agar pemberian ASI eksklusif di terapkan dalam kebiasaan
atau budaya yang harus di lestarikan. Meskipun ada susu formula yang di
andalkan sebagai pengganti ASI eksklusif itu tidak akan sebaik ASI. Karena
banyak sekali kandungan susu formula yang tidak terdapat pada ASI, ASI lebih
memiliki fungsi menyeluruh pada bayi sedangkan susu formula hanya memacu
sebagian saja. Jadi, sudah sangat jelas bahwa memberikan ASI eksklusif adalah
kedua tangannya untuk meraih dan menggenggam sebuah benda, senang bermain
kaki yang bisa diraihnya, mulai bisa menggunakan kedua tangannya untuk meraih
dengan tangannya, ia asyik bermain dengan jari-jari kaki yang bisa diraihnya,
Beginilah cara dia mengenal aneka jenis mainannya, Gemar memasukkan semua
melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan.Saraf motorik halus ini dapat
dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinu secara
halusnya.Semakin banyak yang dilihat dan didengar bayi, semakin banyak yang
ingin diketahuinya. Jika kurang mendapatkan rangsangan bayi akan bosan. Tetapi
atau rasa takut dapat mengganggu usaha dilakukan bayi. Berikut perkembangan
BAB 7
7.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan proses pengolahan data penelitian ini didapat
Wonoayu Sidoarjo tanggal 25-26 Mei 2014, akan diuraikan dalam kesimpulan
sebagai berikut :
7.1.1. ASI Eksklusif oleh ibu pada Bayi Usia 7-12 Bulan, didapatkan
7.1.2. Sebagian besar perkembangan motorik halus bayi usia 7-12 bulan,
7.2. Saran
Berdasarkan temuan hasil dalam penelitian ini saran- saran yang diajukan
menggunakan ASI Eksklusif perkembangan motorik halus bayi usia 7-12 bulan
7.2.2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti
Suradi, Rusina, Manfaat Pemberian ASI Ekslusif Bagi Tumbuh Kembang Anak
dalam Seminar Sehari ASI Ekslusif, Jakarta, 1994.
Tarwotjo, Ig & Soekiman, Status Gizi Anak, Majalah Gizi Indonesia vol.IX No.2,
1987.
Aprilia, Y. Analisis Sosialisasi Program Inisiasi Menyusui Dini Dan Asi Eksklusif
Kepada Bidan Di Kabupaten Klaten. Tesis Universitas Diponegoro
Semarang 2009.
Roesli, Utami. 2000. Mengenal ASI Ekslusif. Jakarta: Trubus Agriwidya. 2008.
Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif. Jakarta: Pustaka Bunda.
Nyoman, Jeanne., 2008, Perlu Informasi Seimbang Perbedaan ASI dan ASI
Eksklusif. http://www.Gloria.net.org/ Berita.html.15 Mei 2004.
WHO, A Growth Chart fot International Use in Maternal and Child Health Care,
Geneva, 1980.
WHO / FAO, Energy and Protein Requirement, Report of Joint WHO / FAO,
WHO Technical Report Series No. 52.
Partiwi., 2009. Hubungan Antara Pengetahuan Gizi Ibu, Tingkat Konsumsi Energi
dan Status Gizi Balita di Desa Tawangharjo Kecamatan Widarijaksa
Kabupaten Pati Tahun 2005. Skripsi diterbitkan. Semarang: Universitas
Semarang.
Kepada
Dengan Hormat,
salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di program Studi S1-
berakibat buruk bagi responden. Kerahasiaan informasi akan dijaga dan hanya
Bila saudara tidak bersedia menjadi responden maka tidak ada ancaman
bagi saudara. Bila saudara bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, maka
terima kasih.
Surabaya,
Hormat Saya,
Peneliti
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
menjadi responden penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa Program Studi
Saya memahami bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif dan
Responden
........
(tanda tangan tanpa nama)
KUESIONER PENELITIAN
Wonoayu Sidoarjo
diteliti.
2. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang
4. Mohon diulang, agar tidak ada jawaban yang terlewatkan untuk dijawab.
5. Mohon jawaban diisi sendiri sesuai dengan apa yang diketahui tanpa ada
jamin kerahasiannya.
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk pengisian :
2. Berilah tanda cek () pada tanda kurung yang tersedia sesuai dengan
20-35 tahun
2. Pendidikan terakhir ?
SD Sarjana
SMP
PNS
4. Pendapatan keluarga ?
Rp 800.000 Rp 1.200.000
Rp 1.000.000 Rp 1.500.000
2-4 orang
Minimal 8 kali
10 kali
12 kali
KUESIONER PENELITIAN
terdapat dibawah ini. Peneliti memberikan tanda cek () pada setiap pertanyaan
N Y T K
Pertanyaan
o. a idak et
1 Apakah ibu memberikan ASI saja
. pada bayi ?
Selain ASI apakah ibu
2
memberikan makanan tambahan ?
.
berupa apa ?
3 Apakah ibu menyusui bayi 30-60
. menit setelah lahir atau IMD ?
Apakah ibu memberikan ASI yang
4
pertama kali keluar yang berwarna
.
kekuningan ?
Bila ibu pergi apakah ibu tetap
5
memberikan ASI ? atau menyiapkan ASI
.
di dalam kulkas ?
NEW FILE. DATASET ACTIVATE DataSet1. DATASET CLOSE DataSet0. FREQUENCIES
VARIABLES=UMUR PEKERJAAN PENDIDIKAN PENDAPATAN /ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
[DataSet1]
Statistics
N Valid 52 52 52 52
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
[DataSet0]
Statistics
ASI MOTORIK
N Valid 52 52
Missing 0 0
Frequency Table
ASI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
MOTORIK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=ASI BY MOTORIK
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Dimensions Requested 2
Cases
Count
MOTORIK
ASI EKSLISIF 3 21 17 41
tdk ekslusif 4 7 0 11
Total 7 28 17 52
NONPAR CORR /VARIABLES=ASI MOTORIK /PRINT=SPEARMAN TWOTAIL
NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Nonparametric Correlations
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
ASI MOTORIK
N 52 52
N 52 52
DATA UMUM
UMU KOD PEKERJAA KOD PENDIDIKA KOD
NOMOR PENDAPATAN
R E N E N E
Ibu Rumah
1 40 3 1 SD 2 Rp 800.000/bulan
Tangga
2 23 1 PNS 2 SD 2 Rp 1.000.000/bulan
Keterangan :
Pendidikan : Pekerjaan : Penghasilan :
Tidak Sekolah :1 Ibu Rumah Tangga : 1 Rp <2.200.000/bulan
:1
SD :2 PNS :2 Rp 2.200.000-3.000.000/bulan
:2
SMA :4 Rp >4.500.000/bulan
:4
Sarjana :5
Kriteria :
Tidak Eksklusif :0
ASI Eksklusif :1
NOMO MOTORIK Nilai KATEGORI KODE
R 1 2 3 4
1 1 1 1 1 4 Unstable 1
2 1 1 4 4 10 Suspect 2
3 2 2 2 3 9 Suspect 2
4 1 3 3 1 8 Suspect 2
5 1 1 3 4 9 Suspect 2
6 4 4 4 4 16 Normal 3
7 1 3 4 3 11 Normal 3
8 1 3 4 4 12 Normal 3
9 3 2 3 3 11 Normal 3
10 1 1 4 4 10 Suspect 2
11 1 4 4 2 11 Normal 3
12 1 1 1 1 4 Unstable 1
13 2 1 1 1 5 Unstable 1
14 2 2 2 1 7 Suspect 2
15 3 4 3 3 13 Normal 3
16 1 1 3 1 6 Suspect 2
17 3 4 4 1 12 Normal 3
18 2 1 1 1 5 Unstable 1
19 1 2 4 3 10 Suspect 2
20 2 2 3 2 9 Suspect 2
21 1 3 4 1 9 Suspect 2
22 1 4 4 4 13 Normal 3
23 3 3 3 1 10 Suspect 2
24 3 1 3 1 8 Suspect 2
25 3 2 2 2 9 Suspect 2
26 3 2 3 4 12 Normal 3
27 1 1 3 1 6 Suspect 2
28 2 1 1 1 5 Unstable 1
29 4 1 4 2 11 Normal 3
30 3 4 3 1 11 Normal 3
31 2 2 2 4 10 Suspect 2
32 1 3 4 2 10 Suspect 2
33 1 3 1 4 9 Suspect 2
34 1 2 4 3 10 Suspect 2
35 3 2 3 1 9 Suspect 2
36 2 3 2 3 10 Suspect 2
37 2 1 1 1 5 Unstable 1
38 1 3 4 4 12 Normal 3
39 3 3 3 2 11 Normal 3
40 3 3 3 1 10 Suspect 2
41 4 1 1 1 7 Suspect 2
42 4 1 4 2 11 Normal 3
43 3 4 3 1 11 Normal 3
44 2 2 2 4 10 Suspect 2
45 1 3 4 2 10 Suspect 2
46 1 3 1 4 9 Suspect 2
47 1 2 4 3 10 Suspect 2
48 2 1 1 1 5 Unstable 1
49 2 3 2 3 10 Suspect 2
50 3 2 3 4 12 Normal 3
51 3 4 3 1 11 Normal 3
52 2 2 2 4 10 Suspect 2
Keterangan :
Unstable : Satu atau lebih delayed, dan dua atau lebih caution
Suspect : Dua atau lebih caution, dan terdapat satu atau lebih delayed
Normal : Tidak ada delayed, maksimal Satu caution
Kriteria :
Unstable : 1-2
Suspect :3
Normal :4
RIWAYAT HIDUP
BIODATA
PENDIDIKAN
1. TK Wonokalang : 1996-1998
2. SDN Wonokalang : 1998-2004
3. SMP Al-Islam Krian : 2004-2007
4. SMA Al-Islam Krian : 2007-2010
5. STIKES Surabaya : 2010-2014
JADWAL PENELITIAN
BULAN
NO. KEGIATAN FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penentuan Pembimbing
2. Pengajuan Judul
3. Penyusunan Proposal
4. Konsultasi Proposal
5. Pengajuan Ujian Proposal
6. Ujian Proposal
7. Perbaikan Proposal
8. Pelaksanaan Penelitian
9. Penyusunan Laporan Penelitian Dan Konsultasi
10. Peengajuan Ujian Skripsi
11. Ujian Skripsi
12. Perbaikan Skripsi
TOTAL WAKTU 24 MINGGU