Rasa nasionalisme di kalangan remaja Indonesia sedang menurun akibat faktor internal seperti kinerja pemerintah yang kurang memuaskan dan lingkungan yang kurang mendidik nasionalisme, serta faktor eksternal seperti pengaruh budaya asing dan paham liberalisme yang dianut negara lain. Hal ini membuat remaja lebih mengagungkan daerah atau budaya asing dibanding budaya bangsa sendiri.
100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
1K tayangan1 halaman
Rasa nasionalisme di kalangan remaja Indonesia sedang menurun akibat faktor internal seperti kinerja pemerintah yang kurang memuaskan dan lingkungan yang kurang mendidik nasionalisme, serta faktor eksternal seperti pengaruh budaya asing dan paham liberalisme yang dianut negara lain. Hal ini membuat remaja lebih mengagungkan daerah atau budaya asing dibanding budaya bangsa sendiri.
Deskripsi Asli:
rendahnya rasa nasionalisme di kalangan remaja saat ini
Rasa nasionalisme di kalangan remaja Indonesia sedang menurun akibat faktor internal seperti kinerja pemerintah yang kurang memuaskan dan lingkungan yang kurang mendidik nasionalisme, serta faktor eksternal seperti pengaruh budaya asing dan paham liberalisme yang dianut negara lain. Hal ini membuat remaja lebih mengagungkan daerah atau budaya asing dibanding budaya bangsa sendiri.
Rasa nasionalisme di kalangan remaja Indonesia sedang menurun akibat faktor internal seperti kinerja pemerintah yang kurang memuaskan dan lingkungan yang kurang mendidik nasionalisme, serta faktor eksternal seperti pengaruh budaya asing dan paham liberalisme yang dianut negara lain. Hal ini membuat remaja lebih mengagungkan daerah atau budaya asing dibanding budaya bangsa sendiri.
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1
Rendahnya rasa nasionalisme di kalangan remaja
Rasa nasionalisme dan patriotisme sangat lah penting baik di kalangan
orang dewasa, remaja maupun di kalangan anak-anak. Rasa nasionalisme di kalangan anak-anak bisa saja memudar karena faktor internal dan juga faktor eksternal a. Faktor internal 1. Pemerintahan pada jaman revormasi yang jauh dari harapan para anak, sehingga membuat mereka kecewapada kinerja pemerintah saat ini. Terkuaknya kasua-kasus korupsi, penggelapan uang negara, dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabat negara membuat para pemuda enggan untuk memerhatikan lagi pemerintahan 2. Sikap keluarga dan lingkungan sekitar yang tidak mencerminkan rasa nasionalisme dan patriotisme, sehingga para anak meniru sikap tersebut. Para anak merupakan peniru yang baik terhadap lingkungan sekitarnya 3. Demokratisasi yang melewati batas etika dan sopan santun dan marak nya unjuk rasa, telah menimbulka frustasi di kalangan anak dan hilangnya optimisme, sehingga yang ada hanya sifat malas, egois , dan emosional 4. Tertinggalnya indonesia dengan negara-negara lain dalam segala aspek kehidupan, membuat para pemudatidak bangga lagi menjadi bangsa indonesia 5. Timbulnya etnosentrisme yang menganggap suku nya lebih baik dari suku-suku yang lainnya, membuat anak lebih mengagungkan daerah atau sukunya daripada persatuan bangsa b. Faktor eksternal 1. Cepatnya arus globalisasi yang berimbas pada moral pemuda. Mereka lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingkan dengan kebudayaannya sendiri, contohnya: para pemuda lebih memilih pakaian minim yang mencerminkan budaya barat dibandingkan dengan memakai batik atau baju yang sopan yang mencerminkann budaya bangsa indonesia. Para pemuda kini di kuasai oleh para narkoba dan minum-minuman keras, sehingga sangat merusak martabat bangsa indonesia. 2. Paham leberaliasi yang di anut oleh negara-negara barat yang memberikan dampak pada kehidupan bangsa. Anak cenderung meniru paham liberalisme, seperti sikap individualisme yang hanya meikirkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan keadaan sekitar dan sikap acuh tak acuh pada pemerintahan.