Resep Formula Enteral Hospital Made

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Resep Formula Enteral Hospital Made (Based Milk)

Bahan :

Tepung Susu Skim 25 gram


Sari buah jeruk
Roti tawar 10 gram
Margarin 8 gram
Madu 2 gram

Cara Membuat :

1. Siapkan dan timbang semua bahan yang dibutuhkan


2. Panaskan margarin hingga mencair, angkat
3. Campurkan tepung susu skim dengan sari buah jeruk, aduk
4. Masukkan margarin yang telah dicairkan, campuran tepung susu skim
dengan sari buah jeruk, roti tawar, dan madu kedalam blender. Blender
sampai halus.
5. Saring campuran diatas. Ukur volume campuran, tambahkan air hingga
mencapai 210 ml
6. Sajikan didalam botol kaca atau gelas

Tinjauan Bahan
Madu

Madu merupakan zat pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah dari nektar
bunga. Madu berupa sirup yang kaya akan karbohidrat di dalamnya. Komponen dari
madu yang utama yaitu gula yang terdiri dari glukosa dan fruktosa, air serta
komponen lain seperti asam amino, protein, enzim, mineral, magnesium, kalium,
potasium, sodium, klorin, sulfur, besi, dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin
B1, B2, C, B6 dan B3 yang komposisinya berubahubah sesuai dengan kualitas
madu, bunga dan serbuk sari yang dikonsumsi lebah. Disamping itu, didalam madu
terdapat pula tembaga, yodium dan seng dalam jumlah yang kecil, juga beberapa
jenis hormon . Madu mempunyai pH yang rendah dimana berkisar antara 3,2 4,5.
Kandungan senyawa utama dari madu yaitu karbohidrat (79,8%) dan air (17%).
Madu alami juga banyak mengandung enzim, yaitu molekul protein yang sangat
komplek yang dihasilkan oleh sel hidup dan berfungsi sebagai katalisator yang
merupakan zat pengubah kecepatan reaksi dalam proses kimia yang terjadi di
dalam tubuh setiap makhluk hidup.

Madu yang baik harus dapat memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Standar Industri Indonesia (SII) tahun 1977 dan 1985. Standar mutu madu salah
satunya didasarkan pada kandungan gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) total
yaitu minimal 60 %. Sedangkan, jenis gula pereduksi yang terdapat pada madu
tidak hanya glukosa dan fruktosa, tetapi juga terdapat maltosa dan dekstrin.

Margarin

Margarin merupakan produk air dalam minyak (W/O) dengan rasio lemak dan air
80%;20%. Margarin umumnya dibuat dari minyak nabati, misalnya minyak kelapa,
minyak kelapa sawit, minyak kedelai, dan minyak biji kapas. Minyak nabati yang
berbentuk cair harus dimodifikasi terlebih dahulu agar berbentuk lemak padat.
Modifikasi yang dapat dilakukan antara lain hidrogenasi, rearrangement atau
fraksinasi. Menurut Lawson (1994) margarin merupakan makanan olesan yang
terbuat dari lemak dan atau minyak dengan ditambah bahan lain seperti air, garam,
lesitin, emulsifier, flavor, dan bahan pewarna, serta vitamin A dan D.

Produksi margarin ditujukan untuk menggantikan mentega dengan memanfaatkan


minyak atau lemak nabati, sehingga sifat-sifat margarin diupayakan hampir sama
dengan mentega baik rupa, rasa, aroma, konsistensi dan nilai gizi. Margarin pada
umumnya digunakan untuk keperluan rumah tangga, seperti untuk pengolesan roti,
pembuatan kue dan memasak, serta untuk pembuatan roti dan kue diindustri
bakery.

Masalah dalam konsumsi margarin adalah adanya asam lemak trans (trans
fatty acid) yang berbahaya bagi kesehatan. Margarin merupakan produk
hidrogenasi parsial dari asam lemak tak jenuh jamak (asam lemak linolead) pada
minyak. Di sisi lain margarin merupakan media yang baik sebagai pembawa sterol.
Menurut Pelletier et al (1995) sterol tanaman sebagai penurun kadar kolesterol
serum lebih efisien jika bercampur dengan lemak daripada dalam keadaan bebas
sendiri.

Daftar Pustaka

BPOM. 2016. Mengenal Madu dan Efek Penyimpanan


http://ik.pom.go.id/v2016/artikel/Mengenal%20Madu%20dan%20Efek
%20Penyimpanan.pdf. Diakses pada 24 Februari 2017
Ratnayani et al. 2008. Penentuan Kadar Glukosa dan Fruktosa pada Madu Randu
dan Madu Kelengkeng dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.
JURNAL KIMIA 2 (2), JULIN 2008 : 77-86
Marliyati et al. 2010. Suplementasi Sterol Lembaga Gandum (Tricium sp.) pada
Margarin. J.Teknol dan Industri Pangan , Vol XXI No.1 Th. 2010

Anda mungkin juga menyukai