Konsep Best Practice
Konsep Best Practice
Konsep Best Practice
PENGAWAS SEKOLAH
O
L
E
H
NURHAZIZAH, S.Pd
PENGAWAS TAMAN KANAK-KANAK
DINAS PENDIDIKAN
KOTA SUNGAI PENUH
Puji syukur kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada
kita semua sehingga penyusunan dan pelaksanaan Best Practice ini dapat terselesaikan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Best Practice adalah merupakan laporan uraian
pengalaman nyata pengawas dalam memecahkan masalah berbagai masalah- masalah yang
dijumpai dalam pelaksanaan supervisi baik akademik maupun manajerial atau masalah yang
berhubungan dengan cara penyusunan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Penyusunan Best Practice ini dapat terselesaikan tentunya tidak terlepas adanya
bantuan dari berbagai pihak, olehnya itu kami dari penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi tingginya kepada Bapak/ Ibu Tutor yang telah memberikan
bimbingan.
Penulis pula menyadari bahwa penyusunan Best Practice ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan didalamnya, masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu saran dan
kritikan dapat kami terima dengan penuh lapang dada, demi kesempurnaan penyusunan Best
Penulis
A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Tugas dan tanggung jawab guru pada masa mendatang semakin kompleks,
sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai usaha dan
penyesuaian kemampuan profesionalnya. Guru harus lebih dinamis dan kreatif
dalam mengembangkan proses pembelajaran peserta didik. Di Taman Kanak-
Kanak Pertiwi Kota Sungai Penuh, jika dilihat dari segi kualifikasi mengajar,
hanya beberapa guru yang memiliki kualifikasi pendidikan strata satu. Implikasi
dari hal tersebut adalah mengakibatkan rendahnya mutu proses belajar-mengajar,
sehingga mengakibatkan rendahnya mutu pendidikan di satuan pendidikan
tersebut. Berdasarkan hasil pemantauan pengawas, masih banyak rekan-rekan
guru yang belum mampu melaksanakan tugas pokoknya dengan baik, karena
kurang kemampuannya dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), Program Semester, Program Tahunan, maupun Instrumen pembelajaran.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008, Pasal 52 ayat
(1) yang mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan
tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok, yaitu sebagai
administrator akan tetapi kenyataannya tidak semua guru mengajar melakukan
itu, masih ada guru mengajar tanpa perencanaan pembelajaran, kurang
kemampuan memilih metode, tidak menggunakan media pembelajaran dalam
mengajar, melaksanaan penilaian tanpa perencanaan dengan baik, sehingga dapat
kita bayangkan bagaimana hasil pembelajaran yang dicapai, sudah barang tentu
tujuan pembelajaran tidak akan tercapai tanpa direncanakan.
b. Pemecahan Masalah
Untuk menyelesaikan masalah masalah yang dihadapi atau dialami
guru dalam membuat silabus,Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Pelaksanaan pembimbingan yang dilaksanakan oleh Pengawas Sekolah
menggunakan langkah langkah sebagai berikut :
Mengadakan pertemuan awal bersama Pengawas Sekolah, Kepala
Sekolah beserta guru guru di TK Pertiwi Sungai Penuh
Memperkenalkan dan menjelaskan model silabus dan RPP yang
berkarakter kepada guru yang harus diterapkan disekolah
Memberikan bimbingan mulai dari menganalisis hari efektif dan
menetapkan Kriteria Ketuntasan minimal.
Memberikan bimbingan cara mengembangkan indikator, dari
Kompetensi Dasar dan tidak keluar dari Standar Kompetensi.
Memberikan bimbingan cara membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang berkarakter beserta dengan instrumen
Penilaiannya.
Memberikan bimbingan kepada guru memilih metode, media
pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
2. REKOMENDASI
1. Kepala sekolah perlu aktif mengikuti pembimbingan Teknik Teknik
pelaksanaan Supervisi Akademik baik melalui wadah Gugus TK, Kelompok
Kerja Kepala (K3) TK, dll.
2. Kepala sekolah diharapakan punya keberanian melaksanakan Supervisi
Akademik Terhadap guru-guru di sekolahnya.
3. Kepala sekolah perlu membuat program supervisi setiap tahunnya.
4. Pengawas sekolah perlu melaksanakan pengawasan secara rutin.
5. Badan yang menangani peningkatan kualitas Pendidik dan tenaga
Kependidikan dan atau peningkatan kualitas Pengawas sekolah kiranya
dapat melaksanakan pembinaan secara berkesinambungan.