0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
142 tayangan

Taman Nasional

Taman Nasional Baluran merupakan kawasan konservasi yang melindungi ekosistem hutan kering Pulau Jawa. Terdapat 444 jenis tumbuhan dan 155 jenis burung, termasuk beberapa spesies langka. Kawasan ini juga menjadi habitat bagi 26 jenis mamalia seperti banteng. Taman Nasional Baluran memberikan manfaat lingkungan seperti udara bersih serta pemandangan alam, namun diperlukan kebijakan untuk mengelola sumber daya secara berkelan

Diunggah oleh

riga_ayu
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
142 tayangan

Taman Nasional

Taman Nasional Baluran merupakan kawasan konservasi yang melindungi ekosistem hutan kering Pulau Jawa. Terdapat 444 jenis tumbuhan dan 155 jenis burung, termasuk beberapa spesies langka. Kawasan ini juga menjadi habitat bagi 26 jenis mamalia seperti banteng. Taman Nasional Baluran memberikan manfaat lingkungan seperti udara bersih serta pemandangan alam, namun diperlukan kebijakan untuk mengelola sumber daya secara berkelan

Diunggah oleh

riga_ayu
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 2

TAMAN NASIONAL

Taman Nasional adalah Kawasan Pelestarian Alam yang mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu
pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Kriteria
suatu wilayah dapat ditunjuk dan ditetapkan sebagai kawasan taman nasional
meliputi: memiliki sumber daya alam hayati dan ekosistem yang khas dan unik yang
masih utuh dan alami serta gejala alam yang unik; memiliki satu atau beberapa
ekosistem yang masih utuh; mempunyai luas yang cukup untuk menjamin
kelangsungan proses ekologis secara alami; dan merupakan wilayah yang dapat
dibagi kedalam zona inti, zona pemanfaatan, zona rimba, dan/atau zona lainnya
sesuai dengan keperluan.

Berikut ini contoh teks laporan hasil observasi tentang Taman Nasional Baluran.

Struktur teks Kalimat


Definisi umum Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem
hutan yang spesifik kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe
vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan
pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan
yang selalu hijau sepanjang tahun.
Deskripsi Bagian Tumbuhan yang ada di taman nasional ini sebanyak 444
jenis, diantaranya terdapat tumbuhan asli yang khas dan
menarik yaitu widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), mimba
(Azadirachta indica), dan pilang (Acacia leucophloea).
Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan
yang mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering
(masih kelihatan hijau), walaupun tumbuhan lainnya sudah
layu dan mengering.

Tumbuhan yang lain seperti asam (Tamarindus indica),


gadung (Dioscorea hispida), kemiri (Aleurites moluccana),
gebang (Corypha utan), api-api (Avicennia sp.), kendal
(Cordia obliqua), manting (Syzygium polyanthum), dan
kepuh (Sterculia foetida).

Terdapat 26 jenis mamalia diantaranya banteng (Bos


javanicus javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag
(Cuon alpinus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak
muntjak), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul
(Panthera pardus melas), kancil (Tragulus javanicus
pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus).
Satwa banteng merupakan maskot/ciri khas dari Taman
Nasional Baluran.

Selain itu, terdapat sekitar 155 jenis burung diantaranya


termasuk yang langka seperti layang-layang api (Hirundo
rustica), tuwuk/tuwur asia (Eudynamys scolopacea), burung
merak (Pavo muticus), ayam hutan merah (Gallus gallus),
kangkareng (Anthracoceros convecus), rangkong (Buceros
rhinoceros), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus).
Deskripsi Taman Nasional Baluran sebagai salah satu kawasan
Manfaat konservasi yang didalamnya memiliki berbagai macam flora
dan fauna dan ekosistem memiliki beragam manfaat baik
manfaat dalam pemanfaatan skala terbatas maupun luas,
berupa produk jasa lingkungan, seperti udara bersih dan
pemandangan alam.

Kedua manfaat tersebut berada pada suatu ruang dan waktu


yang sama, sehingga diperlukan suatu bentuk kebijakan yang
mampu mengatur pengalokasian sumberdaya dalam
kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat
dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan dan
aspek sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai