S1 2014 289025 Chapter1
S1 2014 289025 Chapter1
S1 2014 289025 Chapter1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Dimethyl ether (DME) adalah senyawa organik ester dengan rumus kimia CH3O
CH3. Nama lain Dimethyl ether adalah methyl ether atau, methyl oxide. Pada keadaan
normal, senyawa ini berupa gas yang tidak berwarna, tidak beracun, dan tidak berbau.
Dimethyl ether digunakan sebagai propelan dalam industri consumer products (khususnya
untuk hairspray, shaving creams, foams, dan antiperspirants), automotif, cat, produk
makanan, kendali serangga, produk untuk hewan, dan lain sebagainya yang masih terkait
dengan aplikasi diatas. Yang paling besar potensi kebutuhan DME adalah sebagai bahan
bakar. Aplikasi bahan bakar diantaranya adalah :
Campuran LPG
Campuran Diesel
Pembangkit Listrik
Pengganti Acetylene
B. Tinjauan Pustaka
Dimethyl ether diproduksi secara garis besar melalui dua tahap. Pertama,
hydrocarbon (misal dari natural gas) menjadi synthesis gas. Synthesis gas kombinasi dari
carbon monoksida dan hydrogen. Dari synthesis gas tersebut baru diproses lebih lanjut
menjadi DME (dimethyl ether), baik dengan pembuatan methanol dan memurnikannya
terlebih dahulu (proses konvensional) bisaa disebut two step processes , atau secara
langsung dalam satu tahap sekaligus bisaa disebut one step process. Bahan mentah utama
secara keseluruhan dalam process pembuatan DME adalah natural gas, untuk lebih
lengkapnya berikut adalah reaksi-reaksi yang terlibat :
Bab I. Pengantar
1
Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol
Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
Dalam teknologi synthesis DME yang paling berperan adalah katalis. Katalis yang
tersedia sekarang adalah katalis yang dirancang spesifik untuk bahan mentah atau
feedstock, bukan katalis yang general. Katalis untuk feedstock syngas yang dikonversi
langsung menjadi DME, atau katalis dari methanol untuk proses dehidrasi, semuanya
berbeda karena disuplai dan dipatenkan oleh perusahaan licensor masing-masing teknologi
proses sintesis DME.
Dalam proses konvensional atau two step processes dan reaksi gas/water shift,
katalis yang digunakan adalah copper based (menggunakan bahan dasar tembaga).
Peningkatan temperature yang cepat akan menurunkan aktifitas katalis sehingga suhu
dalam reaktor perlu untuk dijaga secara cermat. Tipe lain katalis yang bisaa digunakan
untuk dehidrasi methanol adalah -alumina atau silica alumina.
Teknologi reaktor yang sekarang dipakai untuk two step processes adalah
menggunakan reaktor fixed bed catalytic dehydration. System yang dipakai dalam
teknologi proses ini relatif sederhana dan sudah dipakai sangat luas. Alasan penggunaan
sistem ini adalah menurut pengalaman dari kajian perusahaan konsultan Nexant Inc
termasuk jenis low capital investment, serta kemudahan mendapatkan bahan baku utama
yaitu methanol. Perusahaan Licensor teknologi ini diantaranya adalah Haldor Topsoe,
Lurgi, Mitsubishi Gas Chemical-JGC, Toyo Engineering Corporation, dan Uhde, dimana
licensor diatas sudah siap dan mapan memasarkan license tersebut bukan hanya taraf pilot
plant saja, namun sudah dalam kapasitas industri.
Untuk one step (direct process), sintesis DME memerlukan system dual katalis
yang berperan sebagai katalis sintesis methanol dan katalis dehidrasi methanol dimana
Bab I. Pengantar
2
Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol
Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
katalis terletak pada single unit, dan bisaanya menggunakan Fluidized Bed Reactor. Untuk
one step (direct process) bisaanya dilengkapi dengan unit gasifikasi dan reforming untuk
mendapatkan syngas dari biomass atau batu bara. Proses ini termasuk baru, karena paten
yang tersedia belum lama dipatenkan. Diantaranya adalah paten dari perusahaan Licensor
Haldor Topsoe yang berbasis feedstock natural gas, Korea Gas Corporation (Kogas), serta
konsorsium DME development Co. yang dipimpin JFE dengan basis feedstock syngas dari
sumber yang bervariasi mulai dari gas alam, batu bara, hingga biomassa. Untuk proses ini
sangat pesat perkembangannya, dan mayoritas yang sudah terbangun adalah Pilot Plant
Scale. Pengembangan one step (direct process) teletak di bidang katalisnya ataupun sistem
proses secara keseluruhan, karena system ini diprediksi akan lebih efisien di masa depan.
Proyek pengembangan one step processes sangat masif dilakukan, namun di sisi lain
system ini tetap bersaing dengan two step processes yang unggul karena proyek-proyek
methanol yang terus berkembang sehingga berdampak penurunan harga methanol yang
berarti cost methanol yang semakin murah. Untuk perbandingan one step dan two step
process berikut disediakan diagram untuk memperoleh gambaran. Dengan referensi dari
JFE Holdings dimana one step process atau direct process baru teraplikasi pada skala Pilot
Plant.
Bab I. Pengantar
3
Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol
Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
Kami cenderung menggunakan dehidrasi methanol dari two step processes dimana
synthesis methanol dan synthesis DME bukan terletak pada single unit. Karena one step
(direct process) mayoritas masih dalam skala Pilot Plant, pengembangan, atau baru
dipatenkan. Sedangkan two step processes sudah terbukti sukses diaplikasikan untuk skala
industri besar. Berikut disajikan beberapa review license yang berhasil didapatkan untuk
gambaran dan perbandingan. Diharapkan dari perbandingan berikut dapat membantu tahap
perancangan selanjutnya.
Bab I. Pengantar
4
Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol
Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
Bab I. Pengantar
5
Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol
Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
Bab I. Pengantar
6
Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol
Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
Bab I. Pengantar
7
Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol
Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
Bab I. Pengantar
8
Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol
Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
Dalam desain pilot plant yang dibuat, katalis dalam reaktor slurry di
masukkan di dalam minyak bertitik didih tinggi dengan dimensi reaktor 0,55 meter
diameter dan 15 meter tinggi. Dalam proses ini terdapat perbedaan mencolok di
bagian jalur purifikasi produk dibandingkan two step processes yaitu produk akhir
dari teknologi ini ada dua yaitu methanol dan DME. Desain ini sangat cocok dipakai
ke untuk kondisi apabila pabrik dekat dengan sumber gas alam atau batu bara yang
Bab I. Pengantar
9
Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol
Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
dapat dikonversi menjadi syngas , serta dekat dengan unit pabrik DME lain dengan
teknologi two step processes sehingga hasil samping methanol bisa dijual ke pabrik
DME lain yang kemudian dikonversikan menjadi DME.
Untuk menentukan kapasitas produksi pabrik ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan. Berikut adalah ulasannya :
a. Bahan Baku
Karena pabrik direncanakan didirikan di Indonesia maka diperlukan informasi
mengenai ketersediaan bahan baku untuk produksi DME. Produksi methanol di
Indonesia saat ini mencapai 660.000 MTPY. Sebelumnya Indonesia memiliki
kemampuan produksi methanol mencapai 990.000 MTPY, diperoleh dari PT. Medco
Methanol Bunyu dan PT Kaltim Methanol Industry. Namun PT Medco Methanol
Bunyu dihentikan operasionalnya pada bulan Maret 2009, karena kelangkaan suplai
gas alam yang mengakibatkan tidak tercapainya target ekonomis 30% kapasitas
produksi. Sehingga Indonesia hanya memiliki produksi methanol tersisa sebesar
660.000 MTPY oleh PT Kaltim Methanol Industry dengan produk methanol grade
AA dimana kualitas kemurnian mencapai adalah 99,98% dan minimum kemurnian
99,85%. Pemasaran dari produk PT KMI sekitar 70% dialokasikan untuk ekspor ke
luar negeri, seperti Jepang, Korea, Malaysia, Amerika, Cina, Bangkok, Singapura,
Taiwan, Australia, Filipina dan India.
b. Keadaan Pasar
Produksi DME sekarang di seluruh dunia belum ada data yang betul-betul
akurat karena terus berkembangnya proyek-proyek DME yang sudah dalam fase
konstruksi. Data terakhir dari Air Product and Chemicals, Inc pada tahun 2001 adalah
sebagai berikut,
Bab I. Pengantar
10
Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol
Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
Untuk informasi dari Japan DME Forum, dari sumber DME Handbook 2006,
potensi pasar DME disajikan sebagai berikut,
Bab I. Pengantar
11
Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol
Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
Jika kita melihat kebutuhan LPG di Indonesia masih sangat besar mencapai
lebih dari 10 juta ton hingga tahun 2030 menurut Indonesia Energi Outlook 2010
yang disajikan sebagai berikut,
Tabel 5. Data Konsumsi BBM dan Non BBM Berdasarkan Jenis Energi
Bab I. Pengantar
12
Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol
Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
Sedangkan untuk potensi pasar bahan bakar Diesel untuk transportasi dari
DME dapat dianalogikan berdasarkan pada kebutuhan solar Indonesia yang mencapai
lebih dari 160.000.000 barel minyak selama 7 tahun terakhir. DME sebagai bahan
bakar truk sudah sampai taraf uji coba aplikasi di Jepang, hingga telah dibuat
beberapa stasiun pengisian bahan bakar DME di Jepang. Beberapa pabrikan Jepang
sudah membuat truk-truk yang siap dengan bahan bakar DME. Seperti kita ketahui
bahwa kendaraan pabrikan Jepang memegang pasar yang luas di Indonesia, termasuk
kendaraan truk sehingga terdapat potensi dan peluang besar penyediaan truk-truk
berbahan bakar DME di Indonesia di masa depan.
Berdasarkan data dari BPPT, sudah ada pabrik DME di Indonesia, pabrik
yang telah beroperasi di Tangerang dimiliki oleh PT. Bumi Tangerang Gas Industri
yang berkapasitas 3.000 ton/tahun. Selain itu, PT Pertamina setuju untuk melakukan
blending DME dengan LPG guna mengurangi impor LPG dalam memenuhi
kebutuhan LPG Nasional. Untuk itu PT Pertamina sendiri sudah melakukan Joint
Venture dengan PT Arrgue Mega Energie untuk membangun pabrik DME dengan
kapasitas 840.000 ton/tahun dengan menggunakan Methanol sebagai feedstock. Untuk
daerah Indonesia timur ada perusahaan Jerman bernama Ferrostaal AG yang
berencana untuk menginvestasikan US$ 900.000.000,00. Dan pada tahun 2016 di
Papua Barat untuk membangun pabrik DME kapasitas 200.000 ton/tahun dan pabrik
Methanol 1.000.000 ton/tahun dengan menggunakan LNG Tangguh sebagai
feedstock.
Bab I. Pengantar
13
Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol
Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
2 CH3OHCH3OCH3 +H2O
kondisi selektivitas katalis 99,99% dan konversi 90%. Dan diambil feedstock
methanol sebesar 56,6% dari bagian penjualan lokal PT KMI. Maka didapatkan
feedstock methanol 111.087 ton/tahun yang menghasilkan kapasitas produksi DME
77.108 ton/tahun atau dibulatkan 77.000 ton/tahun.
Bab I. Pengantar
14
Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol
Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
Bab I. Pengantar
15
Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol
Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
sabotase, dan lain sebagainya menjadi minimal. Kondisi ekonomi dan hukum
pada masyarakat yang stabil akan menguntungkan pabrik.
Berdasarkan faktor-faktor diatas, maka dipilih untuk mendirikan pabrik di
Bontang, Kalimantan Timur. Beberapa alasannya adalah sebagai berikut :
a. Ketersediaan bahan baku yang dekat dan cukup feasible untuk pemasangan pipa
langsung dari product storage milik PT KMI untuk feedstock, karena pabrik
berada di dekat kawasan industri PT. Kaltim Methanol Industry. Sebagai bahan
baku proses pembuatan Dimethl Ether adalah methanol yang dapat diperoleh dari
PT. Kaltim Methanol industry dengan pemasangan pipa langsung dari Product
Storage milik PT KMI.
b. Kalimantan merupakan pulau penghasil batu bara yang melimpah, berdasarkan
pertimbangan pengembangan usaha ada kemungkinan ekspansi pabrik DME
dengan teknologi baru yang menggunakan bahan baku batu bara.
c. Sarana transportasi darat yang memadai serta terletak didekat pantai, dan dapat
dibangun suatu pelabuhan. Sehingga, pemenuhan bahan baku maupun pemasaran
produk dapat berlangsung dengan mudah.
d. Prospek pemasaran baik karena letaknya di kawasan Indonesia tengah yang bisa
mensuplai LPG blending yang tersebar di seluruh Indonesia.
e. Penyediaan air untuk proses, air pendingin dan untuk kebutuhan lainnya, tidak
mengalami kesulitan, karena dekat dengan sungai dan laut.
f. Dekat dengan sumber energy batu bara yang bisa dikembangkan baik untuk
pengembangan teknologi synthesis DME dari batu bara atau penggunaan batu
bara hanya untuk utilitas.
g. Banyak tersedia tenaga ahli karena pendidikan dan ekonominya cukup stabil. Dan
juga merupakan daerah yang menarik para tenaga kerja dari luar daerah. Upah
minimum propinsi Kalimantan timur cukup tinggi, yaitu sebesar Rp 1.177.000,00
pada tahun 2012.
h. Daerah Kalimantan merupakan daerah yang tidak berpotensi gempa. Iklimnya
tropis tidak banyak hujan, sehingga tidak banyak mengganggu proses yang ada di
dalam pabrik. Dan daerah tersebut bukan daerah dengan tingkat kesuburan tinggi,
sehingga tidak mengganggu lahan pertanian.
Bab I. Pengantar
16
Tugas Prarancangan Pabrik Dimethyl Ether dari Methanol
Kapasitas 77.000 Ton/Tahun
Bab I. Pengantar
17