Sop Menjahit Luka

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP)

KLINIK TANJUNGLAYA MEDIKA

KLINIK SOP
PRATAMA MENJAHIT LUKA
TANJUNGLAYA No Dokumen No Revisi Halaman
MEDIKA 003 000 1/4
Tanggal Terbit Disetujui oleh,
SOP
Agung Subekti., S.farm., Apt
Pengertian Luka adalah terputusnya kontinuitas dari suatu jaringan yang disebabkan oleh
karena trauma
Tujuan Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak terjadi infeksi lanjut.
Kebijakan Dilakukan oleh perawat yang terampil.
Persiapan alat dan bahan
I. Alkes yang tidak steril II. Alkes yang steril
Prosedur a. Brancart a. ( Heacting set )
b. Cauter b. gunting lurus
c. Tempat sampah tertutup medis c. gunting benkok lancip
d. Sterilisator d. klem : kean,kocker
e. Tensimeter e. pinset anatomi
f. Stetoskop f. pinset chirrurghie
g. Bengkok g. nalid voeder
h. Gunting ferband h. jarum hecting bulat
i. Ferban Gulung i. jarum heacting segitiga
j. Baskom steril / cucing j. handscoen steril
k. Masker k. benang jahuit catgut,zeide
l. Ferband l. Duk lubang steril
m. Plester : m. Kasa 1 tromol ukuran sedang
n. Thermometer axilla n. Spuit 3 cc
o. Timer / Jam o. Spuit 5 cc
p. Pisau Cukur

- Betadine solution
- H2O2 3 %
- Cairan NaCl
- Obat anesthesi,mis Lidokain

Penatalaksanaan :
a. Persiapan Pasien
A. Jika luka ringan, / ekskoriasi / lecet / bersih dan tidak perlu tindakan
jahit, luka cukup dibersihkan dengan desinfektan kemudian ditutup
dengan kassa steril dan dibalut dengan ferban. Pasien diberitahu
bahwa luka akan diobati tanpa dilakukan penjahitan.
B. Jika luka robek dan kotor, maka :
Menjelaskan pada pasien tntang tindakan yang akan dilakukan
C. Jika luka berat yaitu luka yang tergolong besar dan dalam dengan
perdarahan banyak, prinsip penangananya adalah dengan :
Mencegah dan mengatasi shock, menghentikan
perdarahan, mencegah infeksi , mengurangi rasa sakit.
Melakukan rujukan ke Rumah Sakit.
b. Persiapan Lingkungan
- Suasana ruangan tenang, ventilasi cukup serta pencahayaan yang
terang.
- Menganjurkan pada keluarga pasien untuk keluar ruangan.
- Pemasangan sketsel.
c. Persiapan Petugas
- Mencuci tangan sesuai SOP.
- Memakai handschoen steril sesuai SOP.

4. Penatalaksanaan Luka
a) Membersihkan luka dengan cara :
- Memasang bengkok di bawah lokasi luka.
- Irigasi dengan perlahan dengan cairan NaCL untuk membuang
kotoran di permukaan, kemudian luka dicuci pakai H2O2 terus
dibilas NaCL dengan cara menyemprotkan cairan NaCl kedalam
luka, jika luka tak berongga semprotkan cairan irigasi dan
pertahankan ujung spuit sekitar 2,5 cm diatas luka, melakukan irigasi
beberapa kali sampai cairan irigasi tampak bening dan bersih.
- Membuang jaringan mati dan benda asing lainnya dengan cara
menggunting jaringan yang rusak/mati tergantung pada factor
bagaimana terjadinya cedera, umur luka dan adanya potensi infeksi.
- Klem dan ikat pembuluh darah yang mengalami perdarahan atau
melakukan hemostasis dengan jahitan dengan cara mengambil klem
steril dengan tangan kanan yang sudah memakai handscoen steril,
menjepitkan klaim pada pembuluh darah yang terputus dan meminta
tolong paramedis lain untuk membantu memegangi, kemudian
mengikat pembuluh darah di bagian atas klaim dengan menggunakan
kedua tangan dan mengikat dengan memakai benang serap (catgut).
Pengikatan dilakukan dengan menggunakan simpul bedah (surgeons
knot).
b) Beri desinfektan daerah luka dengan cara :
- Mencukur rambut di sekitar luka (apabila mengganggu penutupan
lukayang dilakukan oleh pendamping).
- Membersihkan sekitar luka dengan cairan pembersih (betadin)
dengan cara mengusap dari sekitar pinggir luka ke arah luar, jangan
sampai cairan pembersih masuk ke dalam luka.
c) Memasang duk di atas luka (caranya) dengan cara meletakkan duk di atas
luka sehingga yang tampak hanya luka dan daerah sekeliling luka sekitar 1
cm.
d) Mempersempit lapangan dengan meletakkan duk steril (duk lobang) di atas
luka dengan cara meletakkan duk di atas luka sehingga yang tampak hanya
luka dan daerah sekeliling luka sekitar 1 cm.
e) melakukan tes sensitisasi terhadap lidocain dengan cara :
- Bila hasil tes negatif dilakukan anastesi lokal dengan menyuntikkan
lidokain pada sekitar luka dengan cara menyuntikan lidokain (dosis
maksimum dewasa : dengan epinefrin :7 mg/kgBB maksimum
500mg, tanpa epinefrin : 4,5 mg/kgBB maksimum 300 mg) dipinggir
luka diarahkan ke samping kanan dan kiri luka sampai merata.
- Menunggu kurang lebih 5 menit.
- Memastikan anestesi sudah bekerja, dengan cara menyentuh bagian
yang dianestesi kemudian menanyakan kepada pasien apakah masih
merasakan sakit atau tidak, tebal atau tidak.
f) Menjahit luka disesuikan dengan kondisinya, waktu selama
cedera berlangsung, derajat kontaminasi dan vaskularisasi.: luka lebih dari 8
jam masuk kontaminasi maka jarak jahitan satu dan lainya 1 sampai 1,5 cm
Bila kurang dari 8 jam jarak jahitan 0,5 cm.
- Memasukan benang cutgut ke dalam jarum jahit. Memotong benang
disesuaikan dengan banyaknya jahitan yang akan dilakukan (satu
jahitan = 5 cm benang).
- Lemak subkutan disatukan dengan lemak sub cutan yang terpisah
dengan menggunakan pinset cirurgi .Sedikit jahitan untuk menutup
ruang mati. Lihat SOP HECTING dilembar lampiran.
- Lapisan subkutikular kemudian ditutup. Lihat SOP HEACTING.
- Epidermis ditutup, simpul jahitan ditempatkan di samping tepi luka
dan tepi kulit diratakan / dirapikan dengan hati-hati untuk
meningkatkan penyembuhan optimal. Lihat SOP HEACTING.
- Luka diolesi betadin satu arah mengambil kasa dengan pinset lalu
membasahinya dengan betadin, kemudian dioleskan di atas luka.
- Permukaan luka ditutup dengan kasa steril kemudian direkatkan
dengan plester mengambil kasa steril yang terlipat, kemudian
diletakan di atas luka sampai menutup jahitan dan sekitarnya.
Kemudian diplester.
g) Mengangkat duk, mengambil bengkok kemudian membuang sampah medis
ketempat sampah.
h) Setelah itu melepas handscoen (sesuai SOP Melepas Handscoen).
i) Mencatat hasil kegiatan pada status pasien.
j) Berikan profilaksis tetanus berdasarkan kondisi luka dan status imunisasi
pasien dengan cara :
- Memberitahu pasien bahwa pasien akan mendapat terapi ATS.
- Mencuci tangan sesuai SOP.
- Memakai handscoen sesuai SOP.
- Membebaskan daerah yang akan dilakukan suntikan (sepertiga
lengan atas bagian dalam) menyingsingkan lengan baju ke atas
sampai sendi bahu.
- Pasang perlak di bawah daerah yang akan dilakukan injeksi intra
cutan.
- Ambil obat ATS dan ambil 0,1 cc diencerkan dengan aqua bidest
menjadi 1cc lalu siapkan pada bak steril.
- Desinfeksi daerah yang akan dilakukan suntikan dengan kapas
alcohol mengambil kapas dibasahi alkohol dan dioleskan memutar
dari dalam keluar.
- Menegangkan dengan tangan kiri menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk untuk meregangkan kulit sepertiga lengan atas sebagai
daerah tempat penyuntikan.
- Lakukan penusukan dengan jarum menghadap ke atas dengan sudut
15 - 20 derajat terhadap permukaan kulit disuntikkan subcutann
- Semprotkan obat sebanyak 0,1 cc hingga terjadi gelembung dengan
menekan pangkal spuit pelan-pelan.
- Tarik spuit dengan pelan-pelan
- Melingkari daerah sekitar gelembung dengan spidol dengan diameter
2,5 cm ambil spidol untuk menandai daerah suntikan dengan
diameter 2,5 cm.
- Tunggu reaksi obat selama 10-15 menit.
- Amati daerah lingkaran bila positif tandanya adanya kemerahan atau
bengkak. Observasi adanya reaksi alergi sistemik (misalnya : sulit
bernafas, sulit bernafas, keringat dingin, pingsan, mual dan muntah).
k) Kembalikan posisi klien mengatur lengan baju pada posisi semula
(diturunkan).
l) Buang peralatan yang tidak digunakan ditempat sampah medis dan
mengambili barang-barang yang sudah kotor atau tidak dipakai dan
dimasukkan ketempat sampah medis.
m) Melepas handscoen (sesuai SOP).
n) Mencuci tangan (sesuai SOP).
o) Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan (sesuai SOP). Semua
kegiatan yang telah dilakukan dicatat di rekam medis pasien.
Pelaksana Dokter dan Perawat

Anda mungkin juga menyukai