Laporan Gelombang Stasioner
Laporan Gelombang Stasioner
Laporan Gelombang Stasioner
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana prinsip kerja percobaan gelombang stasioner?
2. Bagaimana hubungan antara tegangan tali dengan cepat rambat gelombang
pada tali?
3. Bagaimana hubungan antara rapat massa tali dengan cepat rambat gelombang
pada tali?
4. Berapa besar cepat rambat gelombang tali dari hasil formulasi persamaan cepat
rambat gelombang tali?
TUJUAN
1. Memahami prinsip kerja percobaan gelombang stasioner.
2. Memahami hubungan antara tegangan tali dengan cepat rambat gelombang
pada tali?
3. Memahami hubungan antara rapat massa tali dengan cepat rambat gelombang
pada tali?
4. Memformulasikan persamaan cepat rambat gelombang tali?
METODOLOGI EKSPERIMEN
Teori Singkat
Gerak gelombang mucul hampir ditiap-tiap cabang fisika. Gelombang
mekanis berasal didalam pergeseran dari suatu bagian medium elastik dari
kedudukan normalnya. Sifat-sifat medium yang menentukan laju sebuah
gelombang medium tersebut adalah inersianya dan elastisitasnya. Kedua faktor ini
bersama-sama akan menentukan laju gelombang (Halliday & Resnick, 1999: 609).
Gerak gelombang dapat dipandang sebagai perpindahan energi dan
momentum dari satu titik di dalam ruang ke titik lain tanpa perpindahan materi.
Pada gelombang mekanik, seperti gelombang pada tali atau gelombang bunyi di
udara, energi dan momentum dipindahkan melalui gangguan dalam medium
(Tipler, 1998 : 471).
Kecepatan gelombang, v, adalah kecepatan di mana puncak gelombang
(atau bagian lain dari gelombang) bergerak. Kecepatan gelombang harus
dibedakan dari kecepatan partikel pada medium itu sendiri. Kecepatan gelombang
adalah ke kanan, sepanjang tali, sementara kecepatan partikel tali tegak lurus
terhadapnya .
Menurut Giancolli, 2001: 381-382. Sebuah puncak gelombang menempuh
jarak satu panjang gelombang , dalam satu periode, T. Dengan demikian
kecepatan gelombang sama dengan /T; v = /T. Kemudian, karena 1/T = f;
v=f
Kecepatan gelombang tergantung pada sifat medium dimana ia merambat.
Kecepatan gelombang pada tali yang terentang, misalnya bergantung pada
tegangan tali ( FT ), dan pada massa tali per satuan panjang ( m/L ). Untuk
gelombang dengan amplitudo kecil, hubungan tersebut adalah :
FT
v =
mL
Rumus ini secara kualitatif masuk akal dengan dasar mekanika newton.
Kita mengharapkan tegangan di pembilang dan massa per satuan waktu di
penyebut. Mengapa? Karena ketika tegangan lebih besar, kita mengharapkan
kecepatan lebih besar, karena setiap segmen tali berada pada kontak yang lebih
erat dengan tetangganya; dan makin besar massa persatuan panjang, makin besar
inersia yang dimiliki tali dan makin melambat gelombang akan merambat
(Giancoli, 2001: 382-383).
Seutas tali dengan salah satu ujungnya diikat pada suatu penggetar
(vibrator) di A, sedangkan pada ujung yang lain dipentalkan pada sebuah katrol
dan diberi beban yang bermassa M. Besar tegangan tali adalah besar gaya berat
dari massa beban yang digantingkan. Jika vibrator digetarkan listrik dengan
frekuensi f, maka energi gelombang melalui akan bergerak dari A ke B, energi
gelombang ini menyebabkan tali menjadi bergelombang (Herman, 2015: 51).
Pantulan gelombang oleh simpul di B menyebabkan adanya gelombang
yang arahnya berlawanan dengan gelombang datang dari sumber (titik A).
Perpaduan (interferensi) gelombang datang dan gelombang pantul ini
menghasilkan gelombang stasioner (Herman, 2015: 51).
Menurut Herman, 2015: 52. Satu gelombang yang terbentuk jika terdapat
tiga simpul atau dua perut. Jika frekuensi penggetar dapat diketahui dan panjang
gelombang dapat dihitung maka cepat rambat gelombang pada tali dapat
ditentukan. Selain itu dengan menggunakan persamaan kecepatan rambat
gelombang dapat dihitung. Cepat rambat gelombang pada tali dapat ditentukan
dengan persamaan:
F
V =
Identifikasi Variabel
Kegiatan 1. Hubungan tegangan tali dengan kecepatan gelombang
1. Variabel kontrol : frekuensi getaran (Hz) dan jenis tali.
2. Variabel manipulasi : massa beban (gram).
3. Variabel respon : panjang tali (cm) dan jumlah gelombang.
Kegiatan 2. Hubungan antara rapat massa tali dengan kecepatan rambat
gelombang
1. Variabel kontrol : rapat massa tali 1, 2, dan 3 (gr/cm), massa beban
(gram), dan frekuensi getar (Hz).
2. Variabel manipulasi : panjang tali (cm).
3. Variabel respon : jumlah gelombang.
Prosedur Kerja
Kegiatan 1. Menyelidiki hubungan tegangan tali dengan kecepatan gelombang
1. Menimbang massa beban yang digunakan sebanyak lima macam yang berbeda
massanya dengan alat ukur neraca ohauss 310 gram.
2. Mengambil sepotong benang atau tali lalu mengikatkan salah satu ujungnya
pada vibrator lalu mementalkan pada katrol dan memberi massa m1
3. Setelah menyusunnya sedemikian rupa, maka selanjutnya menyalakan power
supply sehingga vibrator bergetar.
4. Mengatur panjang tali sambil menggeser-geser vibrator sehingga vibrator
bergetar.
5. Mengukur panjang tali dari vibrator sampai katrol pada saat terbentuk
gelombang stasioner.
6. Menentukan jumlah simpul kemudian menghitung panjang gelombang.
7. Mengulangi kegiatan 1 sampai 5 sebanyak 5 kali dengan massa beban yang
berbeda-beda.
8. Mencatat seluruh hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan yang tersedia.
ANALISIS DATA
Kegiatan 1. Hubungan antara tegangan tali dengan kecepatan gelombang
1. Cepat Rambat Gelombang
f = 50 Hz
Rumus
l
=
n
v=f
a. Massa Beban 1
l = | 51,90 0,05 | cm
n=1
Panjang Gelombang
51,90 cm 0,5190 m
= = = = 0,5190 m
n 1 1
Cepat Rambat Gelombang
v=f
v = 50 Hz . 0,5190 m
v = 25,95 m/s
b. Massa Beban 2
l = | 55,70 0,05 | cm
n=1
l 55,70 cm 0,5570 m
= = = = 0,5570 m
n 1 1
v=f
v = 50 Hz . 0,5570 m
v = 27,85 m/s
c. Massa Beban 3
l = | 59,40 0,05 | cm
n=1
l 59,40 cm 0,5940 m
= = = = 0,5940 m
n 1 1
v=f
v = 50 Hz . 0,5940 m
v = 29,70 m/s
d. Massa Beban 4
l = | 65,50 0,05 | cm
n=1
l 65,50 cm 0,6550 m
= = = = 0,6550 m
n 1 1
v=f
v = 50 Hz x 0,6550 m
v = 32,75 m/s
e. Massa Beban 5
l = | 68,50 0,05 | cm
n=1
l 68,50 cm 0,6850 m
= = = = 0,6850 m
n 1 1
v=f
v = 50 Hz . 0,6850 m
v = 34,25 m/s
2. Tegangan Tali (F = m g)
g = 10 m/s
a. Massa Beban 1
m1 = | 35,000 0,005 | gram
F=mg
F = 0,035000 kg . 10 m/s
F = 0,35000 N
b. Massa Beban 2
m2 = | 40,060 0,005 | gram
F=mg
F = 0,040060 kg . 10 m/s
F = 0,40060 N
c. Massa Beban 3
m3 = | 44,910 0,005 | gram
F=mg
F = 0,044910 kg . 10 m/s
F = 0,44910 N
d. Massa Beban 4
m4 = | 55,230 0,005 | gram
F=mg
F = 0,055230 kg . 10 m/s
F = 0,55230 N
e. Massa Beban 5
m5 = | 59,560 0,005 | gram
F=mg
F = 0,059560 kg . 10 m/s
F = 0,59560 N
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Cepat Rambat Gelombang (m/s)
.
Kegiatan 2. Hubungan antara rapat massa dengan kecepatan rambat gelombang
tali
1. Cepat Rambat Gelombang Tali
f = 50 Hz
Rumus :
l
=
n
v=f
a. Untuk jenis tali I
l = | 68,50 0,05 | cm
n=1
Panjang Gelombang Tali
l 68,50 cm 0,6850 m
= = = = 0,6850 m
n 1 1
Cepat Rambat Gelombang Tali
v=f
v = 50 Hz . 0,6850 m
v = 34,25 m/s
b. Untuk jenis tali II
l = | 91,30 0,05 | cm
n=2
l 91,30 cm 0,9130 m
= = = = 0,4565 m
n 2 2
v=f
v = 50 Hz . 0,4565 m
v = 22,825 m/s
c. Untuk jenis tali III
l = | 77,00 0,05 | cm
n=1
l 77,00 cm 0,7700 m
= = = = 0,385 m
n 2 2
v=f
v = 50 Hz . 0,385 m
v = 19,25 m/s
m
2. Rapat massa tali ( = l )
0,0018
0,0016
Rapat Massa Tali (kg/m)
Grafik 2. Hubungan antara rapat massa tali dengan kecepatan gelombang tali
F
persamaan kecepatan gelombang tali menjadi v =.
F
Nilai kecepatan gelombang tali berdasarkan persamaan v =
1 34,25 33,21
2 22,825 22,1
3 19,25 18,66
2. Data kedua
3. Data ketiga
PEMBAHASAN
Berdasaran praktikum yang telah dilakukan terdapat 2 kegiatan. Kegiatan
pertama adalah menyelidiki hubungan antara gaya tegangan tali dengan kecepatan
gelombang tali dan kegiatan kedua adalah menyelidiki hubungan antara rapat
massa tali dengan kecepatan gelombang tali.
Berdasarkan hasil analisis data untuk kegiatan pertama di mana digunakan
satu jenis tali dengan massa beban yang berbeda-beda sebanyak 5, diperoleh nilai
cepat rambat gelombang secara berturut-turut adalah v1 = 25,95 m/s,
v2 = 27,85 m/s v3 = 29,70 m/s, v4 = 32,75 m/s, dan v5 = 34,25 m/s. kemudian
untuk nilai tegangan tali secara berturut-turut adalah F1 = 0,35000 N,
F2 = 0,40060 N, F3 = 0,44910 N, F4 = 0,55230 N, F5 = 0,59560 N. Setelah diproleh
besar nilai cepat rambat gelombang dan tegangan talinya kemudian diplot dan dari
hasil plot garafik dapat dikatakan bahwa cepat rambat gelombang berbanding
lurus dengan akar kuadrat tegangan tali dimana semakin besar kecepatan rambat
gelombang tali, maka semakin besar juga tegangan talinya. Sebaliknya semakin
kecil kecepatan rambat gelombang tali, maka semakin kecil pula tegangan talinya.
Kemudian untuk kegiatan kedua digunakan satu massa beban yakni massa
beban ketiga sebesar |59,560 0,005| gram yang sama setiap data dan jenis tali
yang digunakan sebanyak tiga. Dari hasil analisis sebelum mencari cepat rambat
gelombang terlebih dahulu menghitung besar rapat massa tali setiap data. Dari
hasil perhitungan diperoleh hasil untuk rapat massa ketiga tali secara berturut-
turut yaitu 1 = 0,00054 kg/m; 2 = 0,00122 kg/m; dan 3 = 0,00171 kg/m. Setelah
diperoleh besar rapat massa tali maka diperoleh besar cepat rambat gelombang tali
menggunakan rumus v = f , hasilnya secara berturut-turut untuk setiap jenis tali
yakni sebesar v1 = 34,25m/s; v2 = 22,825 m/s; v3 = 19,25 m/s. Sedangkan cepat
F
rambat gelombang tali menggunakan rumus v =, di peroleh hasil secara
beturut-turut yakni sebesar v1 =33,21 m/s; v2 =22,1 m/s; serta v3 = 18,66 m/s. Dari
hasil plot grafik antara cepat rambat gelombang dengan rapat massa tali, dapat
dikatakan bahwa cepat rambat gelombang tali berbanding terbalik dengan akar
kuadrat rapat massa tali, dimana semakin besar cepat rambat gelombang pada tali
maka semakin kecil rapat massa talinya. Sebaliknya semakin kecil cepat rambat
gelombang tali maka semakin besar rapat massa talinya. Adapun persen
perbedaan (% diff) untuk cepat rambat gelombang tali antara rumus v = f dengan
F
v = diperoleh untuk cepat rambat gelombang tali secara berturut-turut (v1) yaitu
3,08 %, (v2) yaitu 3,22 %, dan (v3) yaitu 3,11 %. Dengan melihat besar persen
perbedaan (% diff) antara hasil yang diperoleh secara praktikum dengan hasil
secara teori itu tidak terlalu besar bahkan tidak sampai 5 %, hal ini membuktikan
bahwa praktikum yang kami lakukan berhasil karena hasilnya tidak jauh berbeda
dengan teori.
Dengan demikian dari hasil analisis secara keseluruhan dapat disimpulakn
bahwa praktikum ini berhasil karena hasil yang diperoleh berdasarkan praktikum
tidak jauh berbeda dibandingkan secara teori. Adapun kesalahan yang terjadi
mengkin disebabkan oleh praktikan yang kurang teliti dan alat yang digunakan
sudah tidak terlalu bagus dan bekerja secara maksimal.
Diharapkan kepada praktikan agar lebih teliti dan konsentrasi pada saat
pengambilan data dan tidak terburu-buru agar data yang diperoleh tidak salah-
salah yang nantinya akan berpengaruh pada hasil praktikum. Untuk kakak asisten
agar lebih memperhatikan praktikannya agar tidak terjadi kesalahan yang fatal
saat pengambilan data.
DAFTAR PUSTAKA
D.C. Giancoli. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Hallida, David & Resnick. 1999. Fisika Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga
Herman & Asisten LFD. 2015. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 2. Makassar:
Laboratorium Fisika Jurusan Fisika FMIPA UNM.
Tipler, Paul A. 1998. Fisika Untuk Sains dan teknik. Jakarta: Erlangga