Mursalin Al Habsy - Fisika - Dasar - Unit1
Mursalin Al Habsy - Fisika - Dasar - Unit1
Mursalin Al Habsy - Fisika - Dasar - Unit1
LAPORAN 1
JUDUL
“PENGUKURAN BESARAN”
PengukuranBesaran
Pengukuran merupakan kegiatan yang harus
dilakukan oleh setiap mahasiswa disiplin ilmu
sains sebelum melaksanakan kegiatan
eksperimen di laboratorium. Pada modul ini
akan dibahas mengenai arti dari pengukuran,
cara menggunakan alat-alat ukur, cara
menuliskan hasil pengukuran, cara mengolah
hasil pengukuran, dan beberapa kegiatan
pengukuran dasar yang harus dilakukan oleh
mahasiswa. Dengan menyelesaikan modul ini,
diharapkan mahasiswa dapat memahami
Gambar 1.1.Jangka sorong, salah satu jenis
alat ukur besaran panjang konsep-konsep dasar pengukuran serta
mengaplikasikannya pada kegiatan-kegiatan
praktikum selanjutnya.
A. TUJUANPERCOBAAN
Setelah menyelesaikan modul ini, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Mampu menunjukan bagian-bagian dan fungsi dari mistar, jangkasorong,
mikrometer sekrup, neraca ohaus, dan stopwatch.
2. Mampu mnentukan NST dari mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup, neraca
ohaus dan stopwatch
3. Mampu menentukan hasil pengukuran panjang, massa, dan waktu
menggunakan mistar, jangka sorong dan micrometer sekrup, neraca ohaus
dan stopwatch
4. Mampu menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan berulang
5. Mengerti atau memahami penggunaan angka berarti.
1.PengukuranPanjang
Pengukuran adalah bagian dari Keterampilan Proses Sains yang merupakan
pengumpulan informasi baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.Dengan
melakukan pengukuran, dapat diperoleh besarnya atau nilai suatu besaran atau
bukti kualitatif. Dalam pembelajaran sains Fisika, seorang pendidik tidak hanya
menyampaikan kumpulan fakta-fakta saja tetapi seharusnya mengajarkan sains
2
a. MISTAR
Padasetiapalatukurterdapatsuatunilaiskalayangtidakdapatlagidibagi-bagi,
inilah yangdisebut Nilai Skala Terkecil (NST). Ketelitian alatukur bergantung
padaNST ini.PadaGambar1.2dibawah initampak NST=0,25satuan
0 1 2 3 4 5 6
Gambar 1.2.Skala utama suatu alat ukur dengan NST = 0,25 satuan
2 3 4cm
Dari gambar tampak NST Mistar adalah 0,1 cm atau 1 mm, sehingga hasil
pengukuran panjang benda adalah:
l=(3,650,05) cm
b. JANGKASORONG
Setiap jangka sorong memiliki skala utama (SU) dan skala bantu atau skala
nonius (SN). Pada umumnya, nilai skala utama = 1 mm, dan
banyaknya skala noniustidakselalusama antarasatujangkasorongdengan
jangkasoronglainnya. Ada yang mempunyai 10 skala, 20 skala, dan
bahkan ada yang memiliki skala noniussebanyak50 skala.
Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur besaran panjang yang secara
khusus dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam, diameter luar dan
kedalaman.Untuk menggunakan jangka sorong terlebih dahulu harus
diketahui Nilai Skala Terkecilnya atau NST. Berikut ini akan diberikan cara
menentukan NST Jangka Sorong.
3
20 Skala Nonius = 39
Nonius = 39 mm
Sehingga,1SkalaNonius=1,95mm
Gambar 1.4 Salah satu bentuk jangka sorong
Karena1SkalaNoniusbernilai1,95mmmakanilaiskalapadaSkalaUtamayang
paling dekat dengan 1,95mm adalah 2mm. Selisih antarakedua nilai
skala ini merupakanNSTdari jangkasorong.
Contoh :
Perhatikan gambar hasil pengukuran diameter dalam sebuah tabung dengan
menggunakan jangka sorong di bawah ini!
Dari gambar terlihat bahwa:
3 4 5 6 7
Penunjukan SkalaUtama(PSU)=30Skala cm
Berdasarkan data tersebut, maka hasil pengukuran (HP) yang diperoleh adalah:
HP (PSU× Nilai Skala Utama) + (Penunjukan Skala Nonius × NST Jangka Sorong)
HP (30×1mm) + (15 × 0, 05 mm)
30 mm 0, 75 mm
30, 75 mm
Kesalahan Mutlak x
x 1NST Jangka Sorong
0, 05 mm
4
c. MIKROMETERSEKRUP
Mikrometer sekrup memiliki dua bagian skala mendatar (SM) sebagai skala
utama dan skala putar (SP) sebagai skala nonius. NST mikrometer sekrup
dapat ditentukan dengan menggunakanpersamaan,
Contoh:
Perhatikan gambar hasil
pengukuran ketebalan koin dengan 0
menggunakan mikrometer sekrup di 35
bawah ini!
Darigambarterlihatbahwa: 30
Penunjukan
Gambar 1.6 Salah satu bentuk Mirometer
SkalaMendatar=5Skala Nilai sekrup
SkalaMendatar =0,5mm
Penunjukan SkalaPutar=32,5skala
NSTMikrometerSekrup=0,01mm
Dengan demikian maka Hasil Pengukuran yang diperoleh adalah:
5
Hasil Pengukuran
(5× 0,5 mm) +(32,5 × 0,01 mm)
2, 5 mm 0, 325 mm
2, 825 mm
Kesalahan Mutlak
x
1
x NST Mikrometer Sekrup
2
0, 005 mm
9. PENGUKURANMASSA
a. Neraca Ohauss 2610gram
Padaneracainiterdapat 3(tiga)lengandenganbatasukuryangberbeda-beda.
Pada ujung lengan dapatdigandeng 2buah beban yang nilainya masing-
masing 500gramdan1000gram.Sehinggakemampuanataubatasukuralatinimenjadi
2610 gram. Untuk pengukuran di bawah 610 gram, cukup menggunakan
semua lenganneraca dandiatas610gramsampai2610gramditambahdenganbeban
gantung. Hasil pengukurandapat ditentukan dengan menjumlah
penunjukan beban gantungdengansemuapenunjukanlengan-lenganneraca.
Neraca ini mempunyai 2(empat) lengan dengan Nilai Skala yang berbeda-
beda dandilengkapidengansebuahSkalaPutar(SkalaUtama)danskalanonius.NST
Neraca Ohauss310 dapat ditentukan dengan cara yang
sama dengan pada
JangkaSorong.HasilPengukuranditentukandenganmenjumlahkanpenunjukan
semualenganneracaditambahkandengannilaipengukurandariskalaputardan
noniusnya.
Stopwatch merupakan salah satu alat ukur waktu yang paling sering
digunakan di laboratorium. Alat ukur ini dilengkapi dengan tombol untuk
menjalankan, mematikan, dan mengembalikkan jarum ke posisi nol. Terdapat
beberapa bentuk stopwatch dengan NST yang berbeda beda. Cara
menentukan NST stopwatch sama dengan menentukan NST alat ukur
tanpanonius
C. TUGAS PENDAHULUAN
D. DAFTARRUJUKAN
E. PELAKSANAANPENGUKURAN
1. Pengukuranpanjang
a. Ambil mistar, jangka sorong dan micrometer tentukanNST
b. Ukurlah masing-masing sebanyak 3 kali untuk panjang, lebar dan tinggi balok
berbentuk kubus yang disediakan dengan menggunakan ketiga alat ukur
tersebut. Catat hasil pengukuran anda pada tabel hasil pengamatan dengan
disertai ketidakpastiannya.
7
F. HASILPENGAMATAN
Hasil pengamatan atau pengukuran dapat dicatat/diisikan pada tabel hasil
pengamatan yang telah disediakan dalam modul ini.
HASIL PENGAMATAN
Jurusan/Prodi/ : Kimia/Sains
Kelompok 3
1. PengukuranPanjang
NST mistar : 0,1 cm = 1 mm
NST Jangka Sorong : 20 skala nonius = 39 skala utama
Karena nilai skala utama 1mm, maka 1 SN = 39/20 =
1,95 mm mendekati 2 mm, maka selisihnya adalah
NST jangka sorong = 2 mm - 1,95 mm = 0,05 mm
=0,5 mm
NST alat = 𝑁.𝑆𝑀= 0,5 𝑚𝑚= 0,01 mm
𝐽.𝑆𝑃 50
Massabeban gantung =
Tabel 1.2. Hasil pengukuran massa dengan Neraca Ohauss 2610 gram
Rata-
rata 0 10 5,66 |16,33 0,05|
1. 0 1. 0 1. 6,2 1. |6,20 ±0,05|
Rata-
rata 0 0 6,26 | 6,26 0,05|
1. 1. 1. 1. 1.
Balok
2. 2. 2. 2. 2.
Kubus
3. 3. 3. 3. 3.
Rata-
rata
1. 1. 1. 1. 1.
Bola 2. 2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3. 3.
Rata-
rata
10
Penun.
Penun. Penun. Penun.
Benda Skala Massa benda (g)
lengan 1 lengan2 Skala
Nonius
Putar
0 1. 10 1. 5,2 1. 0,02 1. |15,22 ±0,01 |
Kubus 0 2. 10 2. 5,2 2. 0,03 2. |15,23 ±0,01 |
0 3. 10 3. 5,3 3. 0,03 3. |15,33±0,01|
0 4. 0 4. 5,2 4. 0.02 4. |5,22 ±0,01|
Bola
0 5. 0 5. 5,3 5. 0,05 5. |5,35 ±0,01|
0 6. 0 6. 5,2 6. 0,04 6. |5,24 ±0,01|
2. |4,6± 0,1 |
3. |4,2 ± 0,1|
4. |4,5 ±0,1|
5. |4,5 ±0,1|
6. |4,5± 0,1|
Mengetahui,
AsistenPembimbing
ANDI MILA VINZA ARIMBI
NIM.
11
1). Mistar
Sisi Kubus S1=|
18,6 ± 0,5|mm S2=|
18,5 ± 0,5|mm S3=|
18, 6 ± 0,5|mm
𝑆1+𝑆2+𝑆3 18,6+18,5+18,6
𝑆= 3 = 3 = 18,6
Ketidakpastian :
δ 1=|𝑠1 − 𝑠⃗| = |18,6 − 18,6| = 0,0 mm
δ 2=|𝑠2 − 𝑠⃗| = |18,5 − 18,6| = 0,1 mm
δ3 =|𝑠3 − 𝑠⃗| = |18,6 − 18,6| = 0,0 mm|
Δs = δmax=0,1 mm
Kesalahan Relatif :
Δs
𝐾𝑅 = × 100%
𝑠
0,1× 100%
= 18,6
= 0,5%
Pelaporan Fisika :
Pf=|s⃗⃗ ± Δs| = |18,6 ± 0,5|mm
Bola
1). Mistar
S1=|14,2±0,5|mm
S2=|14,4 ± 0,5|mm
S3=|14,3 ± 0,5|mm
𝑆1+𝑆2+𝑆3 14,2+14,4+14,3
𝑆= 3 = 3 = 14,3
Ketidakpastian :
δ 1=|𝑠1 − 𝑠⃗| = |14,2 − 14,4| = 0,2
mm δ 2=|𝑠2 − 𝑠⃗| = |14,4 − 14,4| = 0
mm δ3 =|𝑠3 − 𝑠⃗| = |14,3 − 14,4| =
0,1mm| Δs = δmax=0,2 mm
Kesalahan Relatif :
Δs
𝐾𝑅 = × 100%
𝑠
0,2× 100%
= 14,3
= 1,39%
Pelaporan Fisika :
Pf=|s⃗⃗ ± Δs| = |14,3 ± 0,2|mm
Tabel Hasil Perhitungan
Kubus
V = S3
𝛿𝑣
du =| 𝛿𝑠
| ds
du =| 𝛿
𝛥𝑉 (𝑆^3) | ΔS
3𝑆^3
𝛥𝑆
=| |V
𝑉 𝑆
𝛥𝑉
KR = x 100 %
𝑉
PF = | V ± ΔS |
1. Mistar
𝑆̅ = | 18,5 ± 0,1 |
V = S3 = ( 18.5 )3 = 6331,6
ΔV = | 3𝑥 (0,1)
18,5 | 6331,6
0,3
= | 18,5 | 6331,6
= 0,02 x 6331,6
ΔV = 126,6 mm
𝛥𝑉
KR x 100 %
𝑉
=
126.6
KR x 100%
6331,6
=
= 2%
PF = | V ± ΔV |
PF = | 6331,6 ± 126,6 |mm
N Alat V3 ΔV KR PF
O Ukur ( mm3) ( mm3 ) (%)
1. Mistar 6331,6 126,6 2% |6331,6±126,6|
2. Jangka Sorong 6158,6 61,6 1% |6158,6 ± 61,6|
3. Micrometer
Sekrup 6085,4 1 0,02 % |6085,4 ± 1 |
2. Bola
1
V = π d3
6
3Δd
ΔV =| |V
𝑑
1. Mistar
d = | 14,3±0,1 |
1
V = π d3
6
1
= 3,14 ( 14,3 )3 = 1530,33
6
ΔV =| 3 ( 0,1
) | 1530,33
14,3
= 32,10%
Δ
V x 100%
KR =
𝑉
32,10
= x 100 %
1530,33
= 2%
PF = V =| 1530,33 ± 32,10 | mm3 = | 1530 ± 32 |
N Alat Ukur V(mm3) ΔV(mm3) KR(%) Pelaporan
O. Fisika
Kubus
|g m3= |16,40 ±
0,05|g
𝑚1+𝑚2+𝑚3
𝑚̅ = 3
16,20+16,40+16,40
𝑚̅ = 3 = 16,33 g
m = | 𝑚̅ ± ∆𝑚 |
m = | 16,33 ± 0,13 | g
Bola
|g m3= |6,20 ±
0,05|g
𝑚1+𝑚2+𝑚3
𝑚̅ = 3
6,20+6,40+6,20
𝑚̅ = 3 = 6,3 g
m = | 𝑚̅ ± ∆𝑚 |
m = | 6,3 ± 0,1 |
g
g m3= |15,33 ±
0,01|g
𝑚1+𝑚2+𝑚3
𝑚̅ = 3
15,22+15,23+15,33
𝑚̅ = 3 = 15,26 g
m = | 𝑚̅ ± ∆𝑚 |
m = | 15,26 ± 0,07 | g
Bola
|g m3= |5,24 ±
0,01|g
𝑚1+𝑚2+𝑚3
𝑚̅ = 3
5,22+5,35+ 5,24
𝑚̅ = 3 = 5,27 g
m = | 𝑚̅ ± ∆𝑚 |
m = | 5,27 ± 0,08 | g
Menentukan Volume
V=S3
𝑑𝑣
𝑑𝑣| |ds
𝑑𝑠
2(33)
𝑑𝑣| |ds
𝑑2𝑠𝑠
Δ𝑣 = 33 Δs
Δv 3S
𝑣 𝑣 ΔS
Δv 3
𝑣 =𝑠 Δs
3Δs
Δv= 𝑠
KR= Δv 𝑥100%
𝑣
AB= 1-log Δv
𝑣
PF= v±Δv
1. Mistar
• Kubus
V = 𝑠3
dV = | ∂v|ds
∂s
dV = 3s2ds
dv
3s2
= ds
𝑣
𝑣
dv 3s2
= ds
𝑣 𝑠3
dv
3ds
=
𝑣 𝑠
∆v 3∆s
=
𝑣 𝑠
∆𝑉 ={ 3 ∆s
}V
𝑠
V = 𝑠3
V = (18,56)3
V =6393,4cm3
3 ∆s
∆𝑉 ={ }V
𝑠
3 x 0,04
={ } 6393,4
18,56
= 41,33 cm3
Kr = ∆v x 100%
𝑣
41,33
= 6393,4 x 100%
= 0,64 %
𝑉 = |𝑉 ± ∆𝑉|
= |6393,4± 41,3| cm3
• Bola
V = 1𝜋𝑑3
6
∂V
dV = | | dd
∂d
dV = 3d2 dd
𝑑𝑉 3d2
= dd
𝑉 𝑉
𝑑𝑉 3d2
= dd
𝑉 𝑑3
𝑑𝑉
3𝑑𝑑
𝑉
= 𝑑
𝑑𝑉
= 3∆𝑑
𝑉 𝑑
3∆𝑑
∆v = { }v
𝑑
V = 1𝜋𝑑3
6
= x 3,14 x 14,33
1
6
=1530,3
3∆𝑑
∆v = { }v
𝑑
3x0,1
={ }1530,3 cm3
14,3
= 32,10 cm3
Kr = ∆v x 100%
𝑣
32,10
= 1530,33 x 10
= 2,09 %
V =|𝑉 ± ∆𝑉 |
= |1530,3 ± 32,1| cm3
2. Jangka Sorong
• Kubus
V = 𝑠3
∂v
dV = | |ds
∂s
2
dV = 3s ds
dv 3s2
= ds
𝑣 𝑣
dv 3s2
= ds
𝑣 𝑠3
dv
3ds
=
𝑣 𝑠
∆v 3∆s
=
𝑣 𝑠
3 ∆s
∆𝑉 }V
𝑠
={ V =
𝑠3
V = (14,5)3
V =3048,6cm3
3 ∆s
∆𝑉 ={ }V
𝑠
3 x 0.07
3
={ } 3048,6cm
18,33
= 34,92 Cm3
Kr = ∆v x 100%
𝑣
34,92
= 3048,6 x 10
= 1,14 %
𝑉 = |𝑉 ± ∆𝑉|
= |3048,6± 34,9| cm3
• Bola
V = 1𝜋𝑑3
6
∂V
dV = | | dd
∂d
dV = 3d2 dd
𝑑𝑉 3d2
= dd
𝑉 𝑉
𝑑𝑉 3d2
= dd
𝑉 𝑑3
𝑑𝑉
3𝑑𝑑
=
𝑉
𝑑
𝑑𝑉
= 3∆𝑑
𝑉 𝑑
3∆𝑑
∆v = { }v
𝑑
V = 1𝜋𝑑3
6
=1595,4 cm3
3∆𝑑
∆v = { }v
𝑑
3x0,1
={ }1595,4 cm3
14,5
= 33,008 cm3
Kr = ∆v x 100%
𝑣
33,008
= 1595,4 x 10
= 2,06 %
V =|𝑉 ± ∆𝑉 |
= |1595,4± 33 | cm3
3. MikrometerSekrup
• Kubus
V = 𝑠3
∂v
dV = | |ds
∂s
2
dV = 3s ds
dv 3s2
= ds
𝑣 𝑣
dv 3s2
= ds
𝑣 𝑠3
dv
3ds
=
𝑣 𝑠
∆v 3∆s
=
𝑣 𝑠
3 ∆s
∆𝑉 }V
𝑠
={ V =
𝑠3
V = (14,5)3
V =3048,6cm3
3 ∆s
∆𝑉 ={ }V
𝑠
3 x 0.07
3
={ } 3048,6cm
18,33
= 34,9 cm3
Kr = ∆v x 100%
𝑣
34,9
= 3048,6 x 10
= 1,14 %
𝑉 = |𝑉 ± ∆𝑉|
= |3048,6± 34,9| cm3
• Bola
V = 1𝜋𝑑3
6
∂
V
dV = | | dd
∂
d
dV = 3d2 dd
𝑑𝑉 3d2
= dd
𝑉 𝑉
𝑑𝑉 3d2
= dd
𝑉 𝑑3
𝑑𝑉
3𝑑𝑑
=
𝑉
𝑑
𝑑𝑉
= 3∆𝑑
𝑉 𝑑
3∆𝑑
∆v = { }v
𝑑
V = 1𝜋𝑑3
6
= x 3,14 x 14,53
1
6
=1595,4 cm3
3∆𝑑
∆v = { }v
𝑑
3x0,1
={ }1595,4 cm3
14,5
= 33,009 cm3
Kr = ∆v x 100%
𝑣
33,009
= 1595,4 x 10
= 2,06 %
V =|𝑉 ± ∆𝑉 |
= |1595,4± 33,009| cm3
2. Dari hasil analisis menentukan volume benda, alat ukur mana yang paling
teliti dan tepat digunakan untuk mengukur panjang, berikan penjelasan!
Dari hasil analisis menentukan volume benda, alat ukur yang paling
teliti dan tepat digunakan untuk mengukur panjang, yaitu ketiga alat ukur
diatas yang paling teliti adalah micrometer sekrup. Mengapa? karena
memiliki nilai ketidakpastian yang paling kecil. Sebagaimana kita ketahui,
jika nilai ketidakpastian kecil maka alat itu bisa dikatakan teliti.
3. Berdasarkan analisis nomor 1, dan hasil pengukuran massa dengan
menggunakan 3 jenis neraca ohaus, hitung besar massa jenis setiapbenda!
Catatan: Untuk volume yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan mistar, akan
ada tiga nilai massa jenis karena terdapat tiga alat ukur massa. Dengan demikian
maka akan ada sembilan nilai massa jenis yang akan diperoleh.
Kubu
s 16,33 𝑔 𝑔
𝑚
ρ=
6 𝑐𝑚 =2,7216 ⁄ 𝑐𝑚³
= 3
𝑣
ρ=m x Vˉ¹
𝛿𝑝
𝛿𝑝
dρ= | | dm |dV
𝛿𝑚 𝛿𝑚
+|
Dρ = Vˉ¹dm + m x
Vˉ²dV
𝑉ˉ¹ 𝑚 𝑥 𝑉ˉ²
𝑑𝜌 = 𝑑𝑚 𝑑𝑉
𝜌 + 𝜌
𝜌
𝑑𝜌 𝑉ˉ1 𝑚 𝑥 𝑉ˉ2
= 𝑑𝑚 + 𝑑𝑉
𝜌 𝑚 𝑥 𝑉ˉ1 𝑚 𝑥 𝑉ˉ1
𝑑𝜌 𝑑𝑚 𝑑𝑉
= +
𝜌 𝑚 𝑉
∆𝜌 ∆𝑚 ∆𝑉
=
𝜌 𝑉
+
𝑚
∆𝜌 = {∆𝑚 ∆𝑉
+ }𝜌
𝑚 0,0413
0,07
𝑉
∆𝜌 = { + } 𝑥2,7216 g/cm3
16,33 6
= 0,0300
𝐾𝑅 = ∆ 0,0300
𝜌 𝑥 100% 2,7216 𝑥100% = 1,10%
=
𝜌
𝑔
𝜌 = |𝜌 ± ∆𝜌 | = |3,0000 ± 0,0300| ⁄
𝑐𝑚³
Bola
𝑚
ρ=
𝑣6,3
𝑔
= =3,13 ⁄
2 𝑐𝑚³
ρ=m x
Vˉ¹ 𝛿𝑝
𝛿𝑝
dρ= | | dm 𝛿𝑚|dV
𝛿𝑚
+|
Dρ = Vˉ¹dm + m x
Vˉ²dV 𝑉ˉ¹ 𝑚 𝑥 𝑉ˉ²
𝑑𝜌 = 𝜌 𝑑𝑚 𝜌
𝑑𝑉
+
𝜌
𝑑𝜌 𝑉ˉ1 𝑚 𝑥 𝑉ˉ2
= 𝑑𝑚 + 𝑑𝑉
𝜌 𝑚 𝑥 𝑉ˉ1 𝑚 𝑥 𝑉ˉ1
𝑑𝜌 𝑑𝑚 𝑑𝑉
= +
𝜌 𝑚 𝑉
∆𝜌 ∆𝑚 ∆𝑉
=
𝜌 𝑉
+
𝑚
∆𝜌 = {∆𝑚 ∆𝑉
+ }𝜌
𝑚
0,1 0,0321 𝑉
𝑔
∆𝜌 = { + } 𝑥3,13
⁄
6,3 2 𝑐𝑚³
= 0,0995
∆ 0,0995
𝐾𝑅 = 𝜌 𝑥 100% = 𝑥100% = 3,17%
3,13
𝜌
𝑔
𝜌 = |𝜌 ± ∆𝜌 | = |3,13 ± 0,0995| ⁄
𝑐𝑚³
𝒈 𝒈
Objek Ukur Alat Ukur ρ ( ⁄ ) ∆ρ (
⁄
) KR (%) Pelaporan
𝒈
Fisika
𝒄𝒎³ 𝒄𝒎³ ( )
⁄
𝒄𝒎³
Kubus Neraca .2,7216 0,0300 1,10% |3,0000±0,0300|
Ohaus
2610 g
2. Jangka Sorong
Kubus
𝑚
ρ=
𝑣
16,33 𝑔
= =5,4433 ⁄
3 𝑐𝑚³
∆𝑚 ∆𝑉
∆𝜌 = + }𝜌
𝑚
{ 0,0319 𝑉
0,07 + 𝑔
∆𝜌 = { } 𝑥5,4433 ⁄
16,33 3 𝑐𝑚³
= 0,0860
∆ 0,0860
𝐾𝑅 = 𝜌 𝑥 100% = 𝑥100% = 1,57%
5,4433
𝜌 | 𝑘𝑔
|
𝜌 = 𝜌 ± ∆𝜌 = |5,4433 ± 0,0860| ⁄
𝑚³
Bola
𝑚
ρ=
𝑣
6,3 𝑔
= =2,0669 ⁄
3,048 𝑐𝑚³
∆𝑚 ∆𝑉
∆𝜌 = + }𝜌
𝑚
0,1{ 0,0349 𝑉
𝑔
∆𝜌 = { + } 𝑥2,0669
⁄ 3
6,3 3,048 𝑐𝑚
= 0,0562
∆ 0,0562
𝐾𝑅 = 𝜌 𝑥 100% = 𝑥100% = 2,71%
2,0669
𝜌
𝑔
𝜌 = |𝜌 ± ∆𝜌 | = |2,0669 ± 0,0562| ⁄
𝑐𝑚³
𝒈 𝒈
Objek Ukur Alat Ukur ρ ( ⁄ ) ∆ρ (
⁄
) KR (%) Pelaporan
𝒈
Fisika
𝒄𝒎³ 𝒄𝒎³ ( )
⁄
𝒄𝒎³
3. micrometer sekrup
Kubus
𝑚
ρ=
𝑣
16,33 𝑔
= =5,4433 ⁄
3 𝑐𝑚³
∆𝑚 ∆𝑉
∆𝜌 = + }𝜌
𝑚
{ 0,0349 𝑉
0,07 + 𝑔
∆𝜌 = { } 𝑥5,4433 ⁄
16,33 3 𝑐𝑚³
= 0,0860
∆ 0,0860
𝐾𝑅 = 𝜌 𝑥 100% = 𝑥100% = 1,57%
5,4433
𝜌 | 𝑘𝑔
|
𝜌 = 𝜌 ± ∆𝜌 = |5,4433 ± 0,0860| ⁄
𝑚³
Bola
𝑚
ρ=
𝑣
6,3 𝑔
= =3,9488 ⁄
1,5954 𝑐𝑚³
∆𝑚 ∆𝑉
∆𝜌 = + }𝜌
0,1{ 0,0330𝑚 𝑉
𝑔
∆𝜌 = { + } 𝑥3,9488
⁄ 3
6,3 1,5954 𝑐𝑚
= 0,1437
∆ 0,1437
𝐾𝑅 = 𝜌 𝑥 100% = 𝑥100% = 3,63%
3,9488
𝜌
𝑔
𝜌 = |𝜌 ± ∆𝜌 | = |3,9488 ± 0,1437| ⁄
𝑐𝑚³
𝒈 𝒈
Objek Ukur Alat Ukur ρ ( ⁄ ) ∆ρ (
⁄
) KR (%) Pelaporan
𝒈
Fisika
𝒄𝒎³ 𝒄𝒎³ ( )
⁄
𝒄𝒎³
Kubus Neraca 5,4433 0,0860 1,57% |5,0000±0,1000|
Ohaus
2610 g
1. Mistar
Kubus
𝑚
ρ=
𝑣
15,26 𝑔
= =2,5433 ⁄
6 𝑐𝑚³
∆𝑚 ∆𝑉
∆𝜌 = + }𝜌
𝑚
{ 0,0413 𝑉
5,27 𝑔
∆𝜌 = { + } 𝑥2,5433
⁄
2 6 𝑐𝑚³
= 0,0287
∆ 0,0287
𝐾𝑅 = 𝜌 𝑥 100% = 𝑥100% = 1,12%
2,5433
𝜌 | 𝑘𝑔
|
𝜌 = 𝜌 ± ∆𝜌 = |2,5433 ± 0,0287| ⁄
𝑚³
Bola
𝑚
ρ=
𝑣
5,27 𝑔
= =2,635 ⁄
2 𝑐𝑚³
∆𝑚 ∆𝑉
∆𝜌 = + }𝜌
0,08
{ 𝑚
0,0413 𝑉
𝑔
∆𝜌 = { + } 𝑥2,635
⁄ 3
5,27 2 𝑐𝑚
= 0,0942
∆ 0,0942
𝐾𝑅 = 𝜌 𝑥 100% = 𝑥100% = 3,57%
2,635
𝜌
𝑔
𝜌 = 𝜌 ± ∆𝜌 | = |2,6350,0,0942
| | ⁄
𝑐𝑚³
𝒈
Objek Alat ρ𝒈 ∆ρ ( ) KR (%) Pelaporan Fisika
⁄
( ) 𝒄𝒎³ 𝒈
Ukur Ukur ⁄ ( ⁄ )
𝒄𝒎³ 𝒄𝒎³
2. Jangka Sorong
Kubus
𝑚
ρ=
𝑣
15,26 𝑔
= =5,0866 ⁄
63 𝑐𝑚³
∆𝑚 ∆𝑉
∆𝜌 = + }𝜌
𝑚
{ 0,0349 𝑉
0,07 + 𝑔 𝑔
∆𝜌 = { } 𝑥5,0866
⁄ ⁄
215,26 3 𝑐𝑚³ 𝑐𝑚³
= 0,6144
∆𝜌 0,6144
𝐾𝑅 = 𝑥 100% = 𝑥100% = 12%
𝜌 5,0866
| | 𝑔 𝑘𝑔
𝜌 𝜌± = |5,0866 ⁄ ± 0,0287| ⁄
= ∆𝜌 𝑐𝑚³ 𝑚³
Bola
𝑚
ρ=
𝑣
5,27 𝑔
= =3,3032 ⁄
1,5954 𝑐𝑚³
∆𝑚 ∆𝑉
∆𝜌 = + }𝜌
0,08
{ 𝑚
0,033 𝑉
𝑔
∆𝜌 = { + } 𝑥3,3032
⁄ 3
5,27 1,5954 𝑐𝑚
= 0,0942
∆ 0,0942
𝐾𝑅 = 𝜌 𝑥 100% = 𝑥100% = 3,57%
3,3032
𝜌
𝑔
𝜌 = 𝜌 ± ∆𝜌 | = |3,3032 ± 0,0942 | ⁄
|
𝑐𝑚
𝒈 𝒈
Objek Alat ρ( ) ∆ρ ( ) KR (%) Pelaporan Fisika
⁄ ⁄
𝒄𝒎³ 𝒄𝒎³ 𝒈
Ukur Ukur ( ⁄ )
𝒄𝒎³
Kubus
𝑚
ρ=
𝑣
15,26 𝑔
= =5,0866 ⁄
3 𝑐𝑚³
∆𝑚 ∆𝑉
∆𝜌 = + }𝜌
{ 𝑚 𝑉
0,0349 𝑔
0,07 + } 5,0866
∆𝜌 = { ⁄
15,26 3 𝑐𝑚³
= 0,0818
𝐾𝑅 = ∆𝜌 0,0818
𝑥 100% 𝑥100% = 1,60%
𝜌= 5,0866
𝑔
𝜌 = |𝜌 ± ∆𝜌 | = |5,0866 ± 0,0818 | ⁄
𝑐𝑚³
Bola
𝑚
ρ=
𝑣
5,27 𝑔
= =3,3032 ⁄
1,5954 𝑐𝑚³
∆𝑚 ∆𝑉
∆𝜌 = + }𝜌
𝑚
{ 0,033 𝑉
0,08 𝑔
∆𝜌 = { + } 𝑥3,3032
⁄ 3
5,27 1,5954 𝑐𝑚
= 0,0942
∆ 0,0942
𝐾𝑅 = 𝜌 𝑥 100% = 𝑥100% = 3,56%
3,3032
𝜌
𝑔
𝜌 = |𝜌 ± ∆𝜌 | = |3,3032 ± 0,0942 | ⁄
𝑐𝑚³
𝒈 𝒈
Objek Alat ρ( ) ∆ρ ( ) KR (%) Pelaporan Fisika
⁄ ⁄ 𝒈
𝒄𝒎³ 𝒄𝒎³ ( ⁄ )
Ukur Ukur
𝒄𝒎³
Kubus Neraca 5,0866 0,0818 12% |5,1000±0,0200|
Ohaus
310 g
0,0942
Bola Neraca 3,3032 3,56% |3,0000±0,1000|
Ohaus
310 g
4. Berdasarkan hasil analisis no.3, tentukan pasangan alat ukur mana yang paling
teliti dan tepat digunakan untuk mendapatkan massa jenis benda, berikan penjelasan?
Pasangan yang paling teliti dan tepat yang digunakan dari hasil analisis pada
no.3, diperoleh yaitu :
a . Pada Kubus
Sesuai dengan teori bahwa alat ukur yang tepat adalah apabila memiliki hasil
nilai Δ𝑃 (Δ𝑋) yang kecil dan alat ukur yang teliti apabila nilai KR yang kecil
pula, jadi hasil analisis pada pengukuran kubus dari pecobaan yang kami
lakukan diperoleh persaingan alat paling tepat dan teliti adalah mikrometer
sekrup dan neraca ohaus 310, karena hasil pengukuran di peroleh KR danΔ𝑋
yang paling kecil.
b. Pada Bola
Mikrometer sekrup menurut analisis saya, karena ketelitian mikrometer
sekrup bisa mencapai 0,01 mm jadi analisis pada pengukuran bola diperoleh
persaingan alat paling tepat dan teliti yaitu mikrometer sekrup.
5. Dari hasil analisis anda, tentukan jenis bahan dari balok dan bola yang anda gunakan!
Pada analisis data kubus memiliki massa jenis 2,52 – 3,2 gr / 𝑐𝑚3. sedangkan
rentang massa jenis adalah 2,7 – 2,8 gr / 𝑐𝑚3. Berdasarkan pada rentang massa jenis
yang didapatkan, maka bahan dari kubus dan bola tersebut adalah aluminium karena
massa jenis dari aluminium adalah 2,7 gr / c𝑚3.
6. Dari hasil pengukuran waktu dan suhu, jelaskan pengukuran mana yang paling tepat
dan teliti? Berikan penjelasan mengapa demikian!
𝛿5 = |𝑡5 − 𝑡̅|
= |4,5 – 4,43 |
= 0,07 s
𝛿6= |𝑡6 − 𝑡̅|
= |4,5 – 4,43 |
= 0,07 s
∆𝑡 = 𝛿𝑚𝑎𝑥 = 0,17
Kr = ∆t x 100%
𝑡
0,17
= x 100%
4,43
= 3,83 %
PF = | 𝑡̅ - ∆𝑡 |
= |4,43 ± 0,17| s
Δ𝑡 pada semua hasil pengukuran memiliki nilai yang sama yaitu 0,1 s, sehingga
hasil pengukuran waktu memiliki ketetapan yang sama, namun yang
membedakannya adalah ketelitian. Pada
hasil pengukuran diperoleh nilai KR yang terkecil terdapat pada
= | 4,6 ± 0,1 | 𝑠, yaitu 2,1 % sehingga = |4,6 ±0,1 | 𝑠 merupakan pengukuran
yang paling teliti.
l. KESIMPULAN DAN SARAN
Berikan kesimpulan dan saran anda berdasarkan analisis dan pembahasan yang
telah diperoleh!
Kesimpulan:
1. Dalam praktikum ini ada beberapa alat ukur yang digunakan seperti :
Neraca ohauss 2610 gram, 331 gram, dan 310 gram dalam mengukur
massa , serta ada pula yang digunakan dalam mengukur waktu dan
suhu yaitu stopwatch dan termometer. Dan mistar, jangka sorong dan
mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur panjang benda.
Saran
: Saya berharap, praktikan harus teliti dalam mengaplikasikan hasil
pengamatan data agar tidak kebingungan dalam pengisian analisis datanya.