Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

A.

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin adalah sistem kelenjar dan struktur lain yang mengeluarkan
sekret internal ( hormon) yang dilepaskan secara langsung ke dalam sistem sirkulasi,
mempengaruhi metabolisme dan proses tubuh lainnya.
Kelenjar endokrin biasa di sebut kelenjar buntu. Kelenjar tanpa melewati
duktus atau saluran dan hasil sekresinya di sebut hormon. Beberapa dari organ
endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal). Di samping
itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda,
misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.
Kelenjar utama dari sistem endokrin adalah hipotalamus, hipofisis, tiroid ,
paratiroid, adrenal, pineal body, dan organ reproduksi (ovarium dan testis).Pankreas
juga merupakan bagian dari sistem ini; memiliki peran dalam produksi hormon serta
dalam pencernaan.
Berasal dari sel-sel epitel yang melakukan proliferasi ke arah pengikat sel
epitel yang telah berploriferasi dan membentuk sebuah kelenjar endokrin, tumbuh
dan berkembang dalam pembuluh kapiler. Zat yang dihasilkannya di sebut hormon,
dialirkan langsung ke dalam darah. Dalam keadaan fisiologis hormon mempunyai
pengaturan sendiri sehingga kadarnya selalu dalam keadaan optimum untuk
menjaga keseimbangan dalam organ yang berada di bawah pengaruhnnya,
mekanisme pengaturan ini di sebut sistem umpan balik negatif.
Sistem endokrin diatur oleh umpan balik dalam banyak cara yang sama
bahwa termostat mengatur suhu di kamar. Untuk hormon yang diatur oleh kelenjar
hipofisis, sinyal yang dikirimkan dari hipotalamus ke kelenjar pituitari dalam bentuk
"releasing hormone," yang merangsang hipofisis untuk mengeluarkan sebuah
"stimulating hormone" ke dalam sirkulasi.Hormon merangsang kemudian sinyal
kelenjar target untuk mengeluarkan hormon tersebut. Sebagai tingkat hormon ini
meningkat dalam sirkulasi, hipotalamus dan kelenjar hipofisis menutup sekresi
hormon melepaskan dan hormon merangsang, yang pada gilirannya memperlambat
sekresi oleh kelenjar sasaran. Sistem ini menghasilkan konsentrasi darah yang stabil
dari hormon yang diatur oleh kelenjar hipofisis.

Gambar Organ sistem endokrin


2.1.1 Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan

1. Hipotalamus.
Hipotalamus terletak di bagian tengah bawah otak. Ini bagian dari otak yang penting
dalam regulasi kenyang, metabolisme, dan suhu tubuh. Selain itu, ia mengeluarkan
hormon yang merangsang atau menekan pelepasan hormon di kelenjar
pituitari. Banyak dari hormon ini melepaskan hormon yang disekresikan ke dalam
arteri (sistem portal hypophyseal) yang membawa mereka langsung ke kelenjar
pituitari. Dalam kelenjar hipofisis, hormon-hormon melepaskan sinyal sekresi
hormon-hormon. Hipotalamus juga mengeluarkan hormon yang disebut somatostatin,
yang menyebabkan kelenjar pituitari untuk menghentikan pelepasan hormon
pertumbuhan.
Fungsi utama hipotalamus 'adalah homeostasis, yaitu bermanfaat untuk menjaga
tubuh agar tetap stabil dan dalam kondisi konstan.
Karena berapa hipotalamus juga terhubung ke beberapa daerah dari sistem saraf
pusat dan otak depan limbik, maka harus menyesuaikan sesuai dengan sinyal yang
berbeda baik internal maupun yang eksternal. Rangsangan yang berasal dari
penciuman sering mempengaruhi hormon endokrin. Sementara glucorticoids dan
steroid mempengaruhi tanggapan seperti nafsu makan atau rasa haus. Paparan
sinar matahari merupakan sebuah sinyal yang jelas dan hal ini akan membantu
mengatur siklus tidur dan bangun tidur.
Daerah anterior hipotalamus berada di depan dan memiliki tanggung jawab untuk
beberapa fungsi. Hal ini merupakan bagian penting dari termoregulasi yang bertugas
mengatur suhu tubuh. Termoregulasi dikendalikan melalui proses berkeringat dan
saat Anda terengah-engah, selain itu tidur serta siklus sirkadian juga diatur oleh
daerah anterior.
Di tengah hipotalamus bertanggung jawab pada rasa haus dan lapar. Wilayah
tuberal juga memiliki tugas mengontrol tekanan darah dan denyut jantung. Pada
bagian belakang hipotalamus merupakan daerah posterior. Bagian ini juga akan
mengontrol peningkatan tekanan darah, rasa menggigil, serta pelebaran pupil.
Fungsi memori juga akan dipengaruhi juga oleh daerah ini.
Hormon Hipotalamus

a) Crticotropibn Releasing Hormon (CRH)


b) Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH)
c) Thyrotrpin Releasing Hormon (TRH)
d) Grrowth Hormon Inhibiliting Hormon (GHIH)
e) Plolachtin Releasing Fachtor (PRF)
f) Prolactin Inhibitory Factor (PIF)
g) Vasopresin (ADH)

Hipotalamus dan kelenjer hipofise/ pituitary membentuk satu kesatuan unit yang
mengatur fungsi dari bebeerapa kelenjar endokrin : kelenjar tiroid , adrenal, gonad
dan berbagai aktivitas fisiologis lainnya.
2. Kelenjar Hipofise
Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar pengendali
karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar
lainnya. Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar yanga seukuran kacang polong dan
berat 0,5 gram (0.018 oz) pada manusia. Ini adalah penonjolan dari bagian
bawah hipotalamus di dasarotak, terletak di dasar tengkorak yang memegang
peranan penting dalam sekresi hormon dari semua semua organ-organ endokrin.
Dapat di katakan sebagai kelenjar pemimpin, sebab hormon-hormon yang
dihasilkannya dapat mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya.

Gambar : Hipopisis
a). Hipofisis Anterior

Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dapat dilihat pada gambar:

Gambar : Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus anterior beserta organ targetnya
Macam-macam fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dan
gangguannya.
Hormon yang dihasilkan Fungsi dan gangguannya
Merangsang sintesis protein
dan metabolisme lemak, serta
merangsang pertumbuhan
tulang (terutama tulang pipa)
dan otot. kekurangan hormon
ini pada anak-anak-anak
menyebabkan
Hormon Somatotropin (STH),
pertumbuhannya terhambat
Hormon pertumbuhan (Growth
/kerdil (kretinisme), jika
Hormone / GH)
kelebihan akan menyebabkan
pertumbuhan raksasa
(gigantisme). Jika kelebihan
terjadi pada saat dewasa,
akan menyebabkan
pertumbuhan tidak seimbang
pada tulang jari tangan, kaki,
rahang, ataupun tulang hidung
yang disebut akromegali.
Mengontrol pertumbuhan dan
Hormon tirotropin atau Thyroid
perkembangan kelenjar gondok
Stimulating Hormone (TSH)
atau tiroid serta merangsang
sekresi tiroksin
Mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan aktivitas kulit
Adrenocorticotropic hormone
ginjal dan merangsang kelenjar
(ACTH)
adrenal untuk mensekresikan
glukokortikoid (hormon yang
dihasilkan untuk metabolisme
karbohidrat)
Membantu kelahiran dan
Prolaktin (PRL) atau Lactogenic memelihara sekresi susu oleh
hormone (LTH) kelenjar susu

Hormon gonadotropin pada


wanita : Merangsang pematangan folikel
1. Follicle Stimulating dalam ovarium dan
Hormone (FSH) menghasilkan estrogen

Mempengaruhi pematangan
2. Luteinizing Hormone (LH) folikel dalam ovarium dan
menghasilkan progestron

Hormone gonadotropin
pada pria : Merangsang terjadinya
spermatogenesis (proses
1. FSH pematangan sperma)
Merangsang sel-sel interstitial
2. Interstitial Cell Stimulating testis untuk memproduksi
Hormone (ICSH) testosteron dan androgen

b) Hipofisis Pars Media


Jenis Hormon serta fungsi Hipofisis pars media
Hormon Fungsi
MSH (Melanosit Stimulating Mempengaruhi warna kulit
Hormon individu, dengan cara
menyebarkan butir melanin,
apabila hormon ini banyak
dihasilkan maka menyebabkan
kulit menjadi hitam.

c) Hipofisis Posterior
Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya dapat
dilihat pada gambar :

Gambar : Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya
Jenis hormon serta fungsi dari hipofisis posterior
Hormon Fungsi
Menstimulasi kontraksi otot polos
Oksitosin pada rahim wanita selama proses
melahirkan

Menurunkan volume urine dan


meningkatkan tekanan darah
Hormon ADH
dengan cara menyempitkan
pembuluh darah

Banyak sedikitnya cairan yang masuk dalam sel akan di deteksi oleh
hipotalamus. Jika cairan (plasma) dalam darah sedikit, maka hipofisis akan
mensekresikan ADH untuk melakukan reabsorpsi (penyerapan kembali) sehingga
darah mendapatkan asupan cairan dari hasil reabsorpsi tersebut. Dengan demikian
kadar cairan (plasma) dalam darah dapat kembali seimbang. Selain itu, karena
cairan pada ginjal sudah diserap, maka urinenya kini bersifat pekat.

3. Kelenjar Tiroid
Kelenjar Tiroid terdiri atas dua lobus yang terletak di sebelah kanan trakea, diikat
bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan. Kelenjar ini
merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat
pada dinding laring. Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise
lobus anterior, kelenjar toroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin. Adapun fungsi
dari hormon tiroksin adalah mengatur pertukaran zat/ metabolisme dalam tubuh dan
mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh
epitelium silinder, disatukan oleh jaaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan sera,
cairan yang bersifat lekat yaitu koloid tiroid yang mengandung zat senyawa yodium
dan dinamakan hormon tiroksin. Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke
aliran darah baik langsung maupun melalui saluran limfe.
Hipofungsi kelenjar ini menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit miksedema.
Hiperfungsi menyebabkan penyakit eksoftamalik goiter. Sekresi tiroid diatur oleh
sebuah hormon dari lobus anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon tirotropik.

Fungsi kelenjar tiroid sangat erat dengan kegiatan metabolik, adapun fungsi
kelenjar tiroid yaitu sebagai berikut :
1) Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi
2) Mengatur penggunan oksidasi
3) Mengatur pengeluaran karbon dioksida
4) Metabolik dalam hati pengaturan susunan kimia dalam jaringan
5) Pada anak memengaruhi perkembangan fisik dan mental

Kelenjer tiroid mempunyai keunikan dibandingkan kelenjer endokrin lain karena :


1. Kelenjer tiroid mempunyai kemampuan untuk menyimpan hormon tiroid dalam
jumlah besar sekitar 23 minggu.
2. Untuk sintesa horon tiroid dibutuhkan iodium. Hormon tiroid T3 dan T4
memegang peranan penting dalam proses pertumbuhan serta
proses meetabolisme hampir semua jaringan dan organ didalam tubuh

Hormon yang dihasilkan dari kelenjar Tiroid beserta fungsinya :

Hormon Fungsi
Tiroksin (T4) Mengatur metabolisme,
pertumbuhan, perkembangan, dan
kegiatan
system saraf

Triiodontironin (T3) Mengatur metabolisme,


pertumbuhan, perkembangan dan
kegiatan
sistem saraf

Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam


darah dengan cara mempercepat
absorpsi kalsium oleh tulang

Efek Fisiologis Hormon Tiroid


Metabolisme
Pertumbuhan dan perkembangan
Efek kordiofaskuler mematikan
Hemopoetik
Pernapasan
Aktivitas saluran cerna
SSP
Suhu tubuh

Jenis penyakit tiroid yang utama:


Hipertiroidisme / Tirotoksikosis
Hipotiroidisme

Gambar : kelenjar tiroid

4. Kelenjar Paratiroid
a) Berjumlah empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid
b) Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk mengatur
konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur :
absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan
kalsium dari tulang.
c) Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara merangsang
reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan cara penginduksian selsel tulang
osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada osteoklas untuk
merombak matriks bermineral pada tulang sejati dan melepaskan kalsium ke
dalam darah
d) Jika kelebihan hormon ini akan berakibat berakibat kadar kalsium dalam
darah meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada
ginjal.
e) Jika kekurangan hormon menyebabkan kekejangan disebut tetanus.
f)
Kalsitonin mempunyai fungsi yang berlawanan dengan PTH, sehingga
fungsinya menurunkan kalsium darah.

Fungsi kelenjar Pratiroid :


a) Memelihara konsentrasi ion kalsium yang teteap dalam plasma.
b) Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal.
c) Mempercepat absorbsi kalsium di intestin.
d) Kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi resorpsi tulang sehingga
menambah kalsium dalam darah.
e) Menstimulasi dan mentraspor kalsium dan fosfat melalui membran sel.

5. Kelenjar Timus

Terletak di dalam mediastinum di belakang os sternum, kelenjar timus hanya


dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar timus terletak di dalam thorax
kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas 2
lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram atau lebih
sedikit. Ukurannya bertambah besar pada masa remaja dari 30-40 gram kemudian
berkerut lagi.
Suatu sumber dari sel yang mempunyai kemampuan imunologis. Sumber hormon
timus mempersiapkan poliferasi dan maturasi sel-sel yang memepunyai kemampuan
potensial imunologisdalam jaringan lain sehingga pertumbuhan meningkat masa
bayi sampai remaja. Setelah dewasa pertumbuhan akan kurang sehingga
mengurangi aktivitas kelamin.
Fungsi hormon kelenjar timus :
a) Mengaktifkan pertumbuhan badan.
b) Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.

6. Kelenjar Adrenal
Pada manusia, kelenjar anak ginjal, kelenjar adrenal (atau kelenjar suprarenalis)
adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal (ad, "dekat"
atau "di" + renes, "ginjal").
Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh, di sisi anteriosuperior
(depan-atas) ginjal. Padamanusia, kelenjar adrenal terletak sejajar dengan tulang
punggung thorax ke-12 dan mendapatkan suplai darah dariarteri adrenalis. Tiap
kelenjar berbobot sekitar 4 gram.
Kelenjar ini berpasangan, masing-masing menempel di atas ginjal sebagai topi.
Secara histologis, terbagi atas dua bagian yaitu medula dan korteks. Bagian korteks
berbobot sekitar 90% massa kelenjar
Kelenjar adrenal yang sehat merupakan alat kecantikan yang paling baik di dunia.
Warna dan mutu kulit merupakan suatu tanda dari cara bekerja adrenal itu. Fungsi
adrenal yang normal memberikan warna kemerah-merahan dan terang kepada kulit
biarpun kulit itu berwarna gelap; kulit kelihatan segar. Bila kulit nampak pucat, kisut,
maka itu menandakan kurangnya aktivitas adrenal.
Kelenjar adrenal merupakan bagian dari suatu sistem yang rumit yang menghasilkan
hormon yang saling berkaitan.
Hipotalamus menghasilkan CRH (Corticotrophin Releasing Hormone), yang
merangsang kelenjar hipofisa untuk melepaskan kortikotropin, yang mengatur
pembentukan kortikosteroid oleh kelenjar adrenal.
Fungsi kelenjar adrenal bisa berhenti jika hipofisa maupun hipotalamus gagal
membentuk hormon yang dibutuhkan dalam jumlah yang sesuai. Kekurangan atau
kelebihan setiap hormon kelenjar adrenal bisa menyebabkan penyakit yang serius
yaitu Penyakit Addison.
Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :
Hormon Fungsi
Bagian korteks adrenal
a. Mineralokortikoid Mengontol metabolisme ion
anorganik
b. Glukokortikoid Mengontrol metabolisme
glukosa
Bagian Medula Adrenal Kedua hormon tersebut
bekerja sama dalam hal
berikut :
Adrenalin (epinefrin) dan a. dilatasi bronkiolus
noradrenalin b. vasokonstriksi pada arteri
c. vasodilatasi pembuluh darah
otak dan otot
d. mengubah glikogen menjadi
glukosa dalam hati
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin mengatur
kadar gula darah

Gambar : kelenjar Adrenal

7. Kelenjar Pankreas
a. Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada
pankreas, sehingga dikenal dengan pulau pulau langerhans.
b. Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin
mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel sel tubuh
menembus membrane sel.
c. Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk
cadangan.
d. Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen
(glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis).
e. Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk
mensekresikan insulin. Sebagai contoh, insulin akan meningkat setelah
kita makan. Setelah makan, maka kadar glukosa dalam darah akan naik
karena tubuh mendapatkan glukosa dari pemecahan makanan tersebut.
Tubuh mengambil kelebihan glukosa dengan cara mensekresikan insulin
untuk menyeimbangkannya pada kadar normal. Sebaliknya glukagon
bekerja secara berlawanan terhadap insulin. Glukagon berfungsi
mengubah glikogen menjadi glukosa sehingga kadar glukosa naik.
Contohnya pada saat kita berpuasa. Karena tubuh tidak mendapatkan
asupan glukosa ketika berpuasa, maka tubuh mensekresikan glukagon
untuk menyeimbangkan kekurangan glukosa tersebut.
f. Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes mellitus
(kencing manis). Kenapa hal tersebut bisa terjadi?
g.
Insulin berperan mengubah glukosa menjadi glikogen agar dapat
menurunkan kadar gula darah. Jika seseorang tidak dapat memproduksi
insulin, maka glukosa dalam darah terus bertambah karena glukosanya
tidak bisa dirubah menjadi glikogen. Akibatnya urine yang
dikeluarkannyapun mengandung glukosa.
Gambar : Kelenjar Pankreas

Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia)
merangsang pankreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel sel targetnya
untuk mengambil kelebihan glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah
dikeluarkan atau ketika konsentrasi glukosa turun dibawah titik pasang, maka
pancreas akan merespons dengan cara mensekresikan glukagon, yang
mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah.

Gambar : Pengaturan Kadar Gula

8. Kelenjar Pienalis
Kelenjar pineal (juga disebut badan pineal, epiphysis cerebri,
epiphysis, conarium atau "Mata ketiga") adalah
sebuah kelenjarendokrin pada otak vertebrata. Ia memproduksi serotonin turunan
dari melatonin, sebuah hormon yang mempengaruhi modulasi pola bangun/tidur dan
fungsi musiman. Bentuknya mirip dengan sebuah buah pohon cemara mungil
(namanya karenanya), dan dia terletak dekat dengan pusat otak, di antara dua
belahan, terselip di sebuah alur di mana dua badan thalamus bulat bergabung.
Kelenjar pineal berwarna abu-abu kemerahan dan sekitar ukuran sebutir beras (5
8 mm) pada manusia, berlokasi hanya di rostro-dorsal dengansuperior colliculus dan
dibelakang dan dibawah stria medullaris, di antara berposisi lateral badan thalamus.
Dia adalah bagian dari epithalamus.

Kelenjar pineal adalah struktur berbentuk garis tengah seperti buah pohon cemara ,
dan sering terlihat di tengkorak X-ray, seperti yang sering klasifikasi. Kelenjar ini
menghasilkan sekresi interna dalm membantu pankreas dan kelenjar kelamin.

Gambar : Kelenjar Pienalis

9. Kelenjar Kelamin

OVARIUM
a. Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur,
hormone estrogen dan hormone progesterone.
b. Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH
c. Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda tanda kelamin
sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit
menjadi halus.
d. Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH
e. Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel
telur yang sudah dibuahi.
Gambar : Regulasi hormon di ovarium

f. Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:

a. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan


hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH.
b. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH.
c. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk
mengeluarkan prolaktin.

Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis


merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur).Pada
umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat
menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang
membuat estrogen.Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis
mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH
berada di bawah pengaruh releasing hormonesyang disalurkan hipotalamus ke
hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen
terhadap hipotalamus.Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan
menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen.
Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium.Di bawah pengaruh LH,
folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi,
dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh
hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik).Korpus
luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar
endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan
mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar
hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium.
Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa
ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan.

Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:


a. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium
(selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon
ovarium berada dalam kadar paling rendah.
b. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah
menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari
desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin.
c. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon
progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk
membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim).

Gambar : Regulasi Hormon Wanita

Testis Essentials
a. Testis mensekresi testosteron, yang diperlukan untuk pembangunan fisik
yang tepat dalam anak laki-laki.
b. Pada usia dewasa, testosteron mempertahankan libido, kekuatan otot,
dan kepadatan tulang.
c. Gangguan testis disebabkan oleh terlalu sedikit produksi testosteron.
Testis (buah zakar atau) adalah sepasang organ yang memproduksi sperma yang
menjaga kesehatan sistem reproduksi laki-laki. Testis dikenal sebagai gonad. Rekan
perempuan mereka adalah ovarium .
Selain peran mereka dalam sistem reproduksi laki-laki, testis juga memiliki
perbedaan menjadi kelenjar endokrin karena mereka mengeluarkan testosteron-
hormon yang sangat penting untuk perkembangan normal karakteristik fisik laki-laki.

Anatomi Testis

Testis yang kembar organ berbentuk oval seukuran anggur besar. Mereka berada di
dalam skrotum, yang merupakan kantong longgar kulit yang menggantung di luar
tubuh belakang penis. Sementara lokasi ini membuat testis rentan terhadap cedera
(mereka tidak memiliki otot atau tulang untuk melindungi mereka), ia menyediakan
suhu pendingin untuk organ.Lingkungan pendingin diperlukan untuk produksi
sperma yang sehat.
Gambar : Kelenjar testis

Testosteron: Hormone dari Testis


Testosteron diperlukan untuk pembangunan fisik yang tepat dalam anak laki-laki. Ini
adalah androgen utama, yang merupakan istilah untuk zat yang merangsang dan /
atau mempertahankan pengembangan maskulin. Selama pubertas, testosteron
terlibat dalam banyak proses transisi seorang anak ke kedewasaan, termasuk:
Perkembangan yang sehat dari organ seks pria
Pertumbuhan rambut wajah dan tubuh
Menurunkan suara
Peningkatan tinggi
Peningkatan massa otot
Pertumbuhan jakun

Pentingnya testosteron tidak terbatas pada pubertas. Sepanjang masa dewasa,


hormon merupakan bagian integral dalam berbagai fungsi, seperti:
Menjaga libido
Produksi sperma
Mempertahankan kekuatan otot dan massa
Mempromosikan kepadatan tulang yang sehat

Produksi testosteron
The hipotalamus dan kelenjar hipofisis bagaimana banyak kontrol testosteron testis
memproduksi dan mengeluarkan.

Hipotalamus mengirim sinyal ke kelenjar pituitari untuk melepaskan zat


gonadotrophic (folikel merangsang hormon dan luteinizing hormone). Luteinizing
hormone (LH) merangsang produksi testosteron. Jika terlalu banyak testosteron
diproduksi, hipotalamus memberitahu kelenjar pituitari untuk membuat sedikit LH,
yang memberitahu testis untuk mengurangi kadar testosteron.

Gangguan dari Testis: Hipogonadisme


Hipogonadisme adalah gangguan testis terkait dengan testosteron rendah . Memiliki
kadar testosteron yang terlalu rendah menyebabkan berbagai masalah, termasuk:
Penurunan gairah seks
Massa otot berkurang
Jumlah sperma rendah (mengurangi kesuburan)
Hilangnya rambut tubuh
Ada dua jenis hipogonadisme primer dan sekunder. Primer mengacu cacat
dengan testis, dan sekunder melibatkan masalah pada kelenjar pituitari yang
secara tidak langsung mempengaruhi produksi testosteron.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal dan ini paling sering hasil dari:
Penuaan
Cacat pada hipofisis dan / atau hipotalamus, seperti tumor hipofisis (yang negatif
mempengaruhi kemampuan hipofisis untuk berfungsi normal) dan kadar
prolaktin yang tinggi (terlalu banyak hormon menyebabkan penurunan kadar
testosteron)
Pengobatan
Kondisi testis berbasis, seperti cedera parah, dan radiasi atau kemoterapi,
semua bisa menguras kadar testosteron

Testis memainkan peran penting tidak hanya dalam sistem reproduksi laki-laki,
tetapi dalam sistem endokrin juga. Pelepasan hormon testosteron merupakan
bagian integral dari perkembangan yang sehat dari karakteristik fisik laki-laki.

B. FUNGSI SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :


1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
2. Menstimulasi urutan perkembangan
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif
4. Memelihara lingkungan internal optimal
5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat

C. KARAKTERISTIK SISTEM ENDOKRIN

Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur tersendiri,
namun semua hormon mempunyai karakteristik berikut.Hormon disekresi
dalam salah satu dari tiga pola berikut:
a. Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam.
Kortisol adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi
hari dan menurun pada malam hari.
b. Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu,
seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnya
menyebabkan siklus menstruasi.
c. Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar
subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar
kalsium serum.Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang
memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal.
Hormon mengontrol laju aktivitas selular.
Hormon tidak mengawali perubahan biokimia, hormon hanya mempengaruhi sel-sel
yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melakukan fungsi spesifik.
Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari
satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormon dari kelenjar lainnya. Hormon
secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh
ginjal.

D. PATOFISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN

Ada berbagai jenis gangguan sistem endokrin. Diabetes adalah gangguan endokrin
yang paling umum didiagnosis di Amerika Serikat. Gangguan endokrin lainnya
meliputi:
1. Dwarfisme
Gejala hiporsekresi (kekurangan) hormon pertumbuhan pada masa anak-anak yang
menyebabkan cebol.

2. Gigantisme (acromegaly)
Gangguan endokrin yang terjadi karena kelebihan growth hormonesebelum pubertas.
Pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan pada
masa anak-anak dan remaja (sebelum pubertas).
Jika kelenjar pituitary memproduksi hormon pertumbuhan terlalu banyak, tulang
anak dan bagian tubuh dapat tumbuh tidak normal cepat. Jika kadar hormon
pertumbuhan terlalu rendah, seorang anak bisa berhenti tumbuh di ketinggian.

3. Penyakit Cushing (Sindrom Cushing)


Sindrom yang disebabkan oleh berbagai penyakit seperti obesitas,impaired glucose
tolerance, hipertensi, diabetes mellitus dan disfungsi gonadal yang berakibat pada
berlebihnya rasio serum hormon kortisol.
Kelebihan produksi hormon korteks adrenal (khususnya kortisol) dan hormon
androgen serta aldosteron. Kondisi serupa disebut sindrom cushing bisa terjadi pada
orang, terutama anak-anak, yang mengambil dosis tinggi obat kortikosteroid.
Penyakit Chusing yang ditandai dg kelebihan kortikotropin yg diproduksi oleh kelejar
hipofisis (80% kasus).
4. Goiter (gondok)
Kelenjar tiroid yang membesar disertai hipofungsi maupun hiperfungsi tiroid.
5. Hiperparatiroidisme
Terjadi karena produksi (sekresi) berlebih hormon paratiroid (PTH), hormon asam
amino polipeptida. Perubahan patologis yang terjadi akibat hiperparatiroidisme
adalah: tulang mudah patah.

6. Hypothyroidisme
Suatu efek hormon tiroid berkurang dimana kelenjar tiroid tidak memproduksi
hormon tiroid yang cukup, menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan
depresi. Kelenjar kurang aktif dapat menyebabkan perkembangan melambat pada
anak-anak. Beberapa jenis hipotiroidisme yang hadir pada saat lahir. Kelainan akibat
hipotiroidisme adalah Kretinisme
7. Hipertiroidisme (tirotoksikosis)
Adalah suatu kelebihan sekresi hormonal yang tidak seimbang pada metabolisme.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid terlalu banyak, menyebabkan penurunan
berat badan, denyut jantung yang cepat, berkeringat, dan gugup. Penyebab paling
umum untuk tiroid yang terlalu aktif adalah suatu gangguan autoimun yang disebut
penyakit Grave.
8. Hiperpituitarisme
Merupakan suatu sekresi yang berlebihan hormon hipifisis anterior yang terjadi
akibat adanya tumor.
9. Hypopituitarisme
Adalah hilangnya fungsi lobus anterior kelenjar hiposfisa terutama pada bagian
anterior.
Kelenjar pituitari melepaskan hormon sedikit atau tidak ada. Ini mungkin disebabkan
oleh sejumlah penyakit yang berbeda. Wanita dengan kondisi ini mungkin berhenti
mendapatkan menstruasi.
Beberapa neoplasia endokrin I dan II (MEN I dan II MEN). Ini, kondisi genetik langka
yang diturunkan melalui keluarga. Mereka menyebabkan tumor paratiroid, adrenal,
dan kelenjar tiroid, menyebabkan kelebihan produksi hormon.
10. Adrenal insufisiensi
Kelenjar adrenal melepaskan terlalu sedikit hormon kortisol dan kadang-kadang,
aldosteron.
Gejala termasuk kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan perubahan kulit. Penyakit
Addison adalah jenis insufisiensi adrenal.
11. Tiroiditis
Adalah sutu peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan infeksi viral seperti
HFV dan virus beguk pada tiroiditis subakut.
12. Tumor tiroid
Adalah neoplasma unik pada kelenjar tiroid yang sangat kerap disertai dengan
metastasispada organ yang jauh dari lokasi primer.
13. Tiroidektomi
Adalah sebuah operasi yang melibatkan operasi pemindahan semua atau sebagian
dari kelenjar tiroid.
14. Hipoparatiroid
Adalah penurunan produksi hormon oleh kelenjar paratiroid menyebabkan kadar
kalsium dalam darah rendah.
15. Addison
Adalah kerusakan kelenjar adrenal yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hormon
korteks adrenal.
16. Aldosteronisme primer
Adalah merupakan keadaan klinis yang sebabkan oleh produksi aldosteron suatu
hormon steroid mineralokortikoid korteks adrenal secara berlebih.
16. Tumor hipofisis
Adalah sesorang yang menderita tumor pada selaput kecil pada otak.

17. Hipofisektomi
Merupakan suatu tindakan pengangkatan adenoma hipofise melalui pembedahan.

18. Pangkreatitis
Adalah peradangan pada pangkreas yang dapat mengeluarkan enzim pencernaan
dalam saluran pencernaan sekaligus mensintesis dan mensekresi insulin dan
glukagon.

19. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).


Kelebihan produksi androgen mengganggu perkembangan telur dan pembebasan
mereka dari indung telur perempuan. PCOS adalah penyebab utama infertilitas.
Dewasa sebelum waktunya pubertas.
Abnormal pubertas dini yang terjadi ketika kelenjar memerintahkan tubuh untuk
mengeluarkan hormon seks terlalu cepat dalam hidup.
20. Diabetes Insipidus
Adalah suatu keadaan yang di tandai rasa haus di akibatkan karena kurangnya
hormon antidiuretik (hormon vasopresin).
21. Diabetes Militus (DM)
Gangguan metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia (meningkatnya kadar gula
dalam darah) akibat kurangnya hormon insulin, menurunnya efek insulin atau
keduanya.
Ada 3 (tiga) jenis DM yang dikenal, yaitu :
1. Tipe I : Bergantung insulin.
Biasanya terjadi sebelum usia 30 tahun, meskipun bisa pada umur berapun.
2. DM Tipe II : Tidak bergantung insulin. Terjadi pada usia 40 tahun.
Resistensi insulin yang disertai defek sekresi insulin dengan derajat bervariasi.
Terjadi penurunan sensitivitas terhadap insulin.
3. DM Gestasional (DM Kehamilan) : Muncul saat kehamilan
Penyebab :
1. Hereditas (faktor keturunan)
2. Lingkungan (infeksi, makanan, toksin, stres)
3. Perubahan gaya hidup pada orang yang secara genetik rentan.
4. Kehamilan
E. KLASIFIKASI HORMON
a. Hormon perkembangan: hormon yang memegang peranan di
dalam perkembangan dan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar
gonad.
b. Hormon metabolisme : proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh
bermacam-macam hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin.
c. Hormon tropik : dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi
endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel
(FSH) pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH).
d. Hormonpengatur metabolisme air dan mineral : kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar
tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.
F. HORMON UTAMA

Yang
Hormon Fungsi
menghasilkan
Aldosteron Kelenjar Membantu keseimbangan
adrenal garam & air dengan cara
menahan garam & air
serta membuang kalium

Antidiuretik(vasopresin) Kelenjar Menyebabkan ginjal


Hipofisa menahan air Bersama
dengan
aldosteron, membantu
mengendalikan tekanan
Darah

Kartikosteroid Kelenjar Anti peradangan


adrenal Mempertahankan kadar
memiliki efek gula
yang darah,tekanan darah &
luas kekuatan otot
diseluruh tubuh 3.
Membantu mengendalikan
tekanan
darah

Kartikotropin Kelenjar Mengendalikan


Hipofisa pembentukan &
pelepasan hormon oleh
korteks
adrenal

Eritropoietin Ginjal Merangsang pembentukan


sel darah merah

Estrogen Indung telur Mengendalikan


perkembangan ciri seksual
& sistem reproduksi
wanita

Glukagon Pankreas Meningkatkan adar gula


darah
Hormon pertumbuhan Kelnjar hipofisa Mengendalikan
pertumbuhan &
perkembangan
Meningkatkan
pembentukan protein

Insulin Pankreas Menurunkan kadar gula


darah
Mempengaruhi
metabolisme
glukosa,protein & lemak di
seluruh tubuh

LH (Luteinizing Kelenjar Mengendalikan fungsi


Hormone) hipofisa reproduksi (pembentukan
sperma &
FSH (Follicle smentum,pematangan sel
Stimulating Hormone) telur,siklus menstruasi)
Mengendalikan ciri
seksual pria & wanita
(penyebaran rambut,
pembentukan otot, tekstur
& ketebalan kulit, suara &
bahkan mungkin sifat
kepribadian

Oksitosin Kelenjar Menyebabkan kontraksi


hipofisa otot rahim
& saluran susu di
payudara

Hormon Paratiroid Kelenjar Mengendalikan


paratiroid pembentukan
tulang
Mengendalikan pelepasan
kalsium & fosfat
progesteron indung telur
Mempersiapkan lapisan
rahim untuk penanaman
sel telur yang telah dibuahi
Mempersiapkan kelenjar
susu
untuk menghasilkan susu
Polaktin Kelenjar Hiposa Memulai &
mempertahankan
pembentukan susu di
kelenjar susu

Renin & angiotensin Ginjal Mengenalikan tekanan


darah
Hormon Tiroid Kelenjar Tiroid Mengatur pertumbuhan,
pematangan & kecepatan
metabolisme

TSH (Tyroid- Kelenjar Merangsang pembentukan


Stimulating Hormone) Hipofisa &
pelepasan kelenjar tiroid

Aktivasi Sel-Sel Target :


Manakala hormon mencapai sel target, hormon akan mempengaruhi cara sel
berfungsi
dengan satu atau dua metoda : Pertama melalui penggunaan mediator intraselular
dan, kedua
yaitu mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah satu mediator intraselular adalah
cyclic adenosine monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan permukaan dalam
dari membran
sel. Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akanmengalami sedikit perubahan.
Misalnya, ketika hormon pankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel hepar,
kenaikan kadar AMP meningkatkan pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika
hormon mengaktifkan sel dengan
berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan pada
akhirnya
protein (misalnya enzim, steroid). Substansi inimempengaruhi reaksi dan proses
selular.

G. PATOFISIOLOGI HORMON

Hormon berperan mengatur dan mengontrol fungsi organ. Pelepasannya bergantung


pada perangsangan atau penghambatan melalui faktor yang spesifik. Hormon dapat
bekerja di dalam sel yang menghasilkan hormone itu sendiri (autokrin),
mempengaruhi sel sekirtar (parakrin), atau mencapai sel target di organ lain melalui
darah (endokrin). Di sel target, hormon berikatan dengan reseptor dan
memperlihatkan pengaruhnya melalui berbagai mekanisme transduksi sinyal
selular.Hal ini biasanya melalui penurunan faktor perangsangan dan pengaruhnya
menyebabkan berkurangnya pelepasan hormon tertentu, berarti terdapat siklus
pengaturan dengan umpan balik negatif. Pada beberapa kasus, terdapat umpan
balik positif (jangka yang terbatas), berarti hormon menyebabkan peningkatan
aktifitas perangsangan sehingga meningkatkan pelepasannya. Istilah pengontrolan
digunakan bila pelepasan hormon dipengaruhi secara bebas dari efek hormonalnya.
Beberapa rangsangan pengontrolan dan pengaturan yang bebas dapat bekerja pada
kelenjar penghasil hormon. Berkurangnya pengaruh hormon dapat disebabkan oleh
gangguan sintesis dan penyimpanan hormon. Penyebab lain adalah gangguan
transport di dalam sel yang mensintesis atau gangguan pelepasan. Defisiensi
hormon dapat juga terjadi jika kelenjar hormon tidak cukup dirangsang untuk
memenuhi kebutuhan tubuh, atau jika sel penghasil hormon tidak cukup sensitive
dalam bereaksi terhadap rangsangan, atau jika sel panghasil hormon jumlahnya
tidak cukup (hipoplasia, aplasia).
Berbagai penyebab yang mungkin adalah penginaktifan hormon yang terlalu cepat
atau kecepatan pemecahannya meningkat. Pada hormon yang berikatan dengan
protein plasma, lama kerja hormon bergantung pada perbandingan hormon yang
berikatan. Dalam bentuk terikat, hormon tidak dapat menunjukkan efeknya, pada sisi
lain, hormon akan keluar dengan dipecah atau dieksresi melalui ginjal.
Beberapa hormon mula-mula harus diubah menjadi bentuk efektif di tempat kerjanya.
Namun, jika pengubahan ini tidak mungkin dilakukan, misalnya defek enzim, hormon
tidak akan berpengaruh. Kerja hormon dapat juga tidak terjadi karena target organ
tidak berespons (misal, akibat kerusakan pada reseptor hormone atau kegagalan
transmisi intra sel) atau ketidakmampuan fungsional dari sel atau organ target .
Penyebab meningkatnya pengaruh hormon meliputi, yang pertama peningkatan
pelepasan hormon. Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh rangsangan tunggal
yang berlebihan. Peningkatan sensitivitas, atau terlau banyak jumlah sel penghasil
hormon (hyperplasia, adenoma). Kelebihan hormon dapat juga disebabkan oleh
pembentukan hormon pada sel tumor yang tidak berdiferensiasi diluar kelenjar
hormonnya (pembentukan hormon ektopoik).
Peningkatan kerja hormon juga diduga terjadi jika hormone dipecah atau diinaktifkan
terlalu lambat, missal pada gangguan inaktivasi organ (ginjal atau hati). Pemecahan
dapat diperlambat dengan meningkatnya hormon ke protein plasma, tetapi bagian
yang terikat dengan protein.
3.1 KESIMPULAN

Sistem endokrin adalah sistem kelenjar dan struktur lain yang mengeluarkan sekret
internal ( hormon) yang dilepaskan secara langsung ke dalam sistem sirkulasi,
mempengaruhi metabolisme dan proses tubuh lainnya.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan
homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun
dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu.Sistem endokrin memiliki fungsi untuk
mempertahankan hemoestatis, membantu mensekresikan hormon-hormon yang
bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan pertumbuhan dan perkembangan
dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.
Ada berbagai jenis gangguan sistem endokrin seperti Dwarfisme,Gigantisme
(acromegaly) , Penyakit Cushing (Sindrom Cushing), Goiter (gondok),
Diabetes Insipidus, . Tumor tiroid, dan lain-lain.

3.2 SARAN

Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik
karena bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan
mengkonsumsi makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat
beraktivitas dengan baik.
DAFTARPUSTAKA

Anonim. Pengertian dan Fungsi Hipotalamus. http://macamx.com/ : 26 Maret 15


Anonim. 2014. Kelenjar Pineal. http://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_pineal : 26 Maret
15
Anonim. 2015. Pituatari Gland. http://en.wikipedia.org/wiki/Pituitary_gland : 26 Maret
15
Anonim.2010. Kelenjar Kelamin http://humanhormone.blogspot.com/p/kelenjar-
kelamin.html : 26 Maret 2015
Anonim.2014. Patologi Sistem
Endokrin.https://kabelankunia.wordpress.com/2014/02/15/patologi-sistem-endokrin/ :
26 Maret 15
Anonim. 2012. http://www.pustakasekolah.com/wp-
content/uploads/2012/08/kelenjar-tiroid.png : 26 Maret 15
Anonim.
2014https://ameliarahmawati3.files.wordpress.com/2014/06/parathyroid_glands.jpg :
26 Maret 15
Anonim. 2008 .https://anatomytopics.files.wordpress.com/2008/12/inside-of-
testis.jpg : 26 Maret 15
Anonim.2010. Kelenjar Pankreas. http://biodewi.webs.com/kelenjarpankreas.htm :
26 Maret 15
Anonim. 2010. Kelenjar Hipofisis. http://humanhormone.blogspot.com/p/kelenjar-
hipofisis.html : 26 Maret 15
Anonim. 2015. Pituitari Gland. http://en.wikipedia.org/wiki/Pituitary_gland : 26 Maret
15
Anonim.2011.http://tgskepmedikalbedah3.blogspot.com/2011_05_01_archive.html :
26 Maret 15
Arifin, Herlyana Putri. 2013. Makalah Anatomi Fisiologi Manusia Sistem
Endokrin. https://mulyanipharmaco.files.wordpress.com/2013/04/makalah-sistem-
endokrin.pdf : 26 Maret 15
Baskoro Bintang . 2013. Kelenjar
Adrenelar.http://binbask.blogspot.com/2013/04/makalah-kelenjar-adrenal.html : 26
Maret 15
Kemp, Stephen .2015. Anatomi sistem
Endokrin.http://www.emedicinehealth.com/anatomy_of_the_endocrine_system/page
2_em.htm#hypothalamus: 26 Maret 15
Sargis , Robert M. 2015. An Overview of the
Testes.http://www.endocrineweb.com/endocrinology/overview-testes : 26 Maret 15

Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan.Jakarta : EGC

Kamus Saku Kedokteran Dorland. 1998. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai