Demokrasi Di Era Digital

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

DEMOKRASI DI ERA DIGITAL

(Tantangan Kehidupan Politik di Ruang


Cyber) Anthony G. Wilhelm
Posted by Riskah Amaliyah Citra

Jan 15

Pendahuluan

Dalam sebuah Negara Republik yang luas (khususnya dalam perkumpulan politik atau secara
umum dalam ruang lingkup publik), kelompok-kelompok yang jumlahnya kecil pengaryhnya
membutuhkan waktu untuk meyakinkan sejumlah besar orang terhadap kebaikan maksud
mereka. Biasanya, semakin efisiennya sarana resolusi untuk masala-masalah politik akan
semakin sedikit jadinya keuntungan proses ini bagi kelompok-kelompok yang kalau jumlah
anggotanya atau pada masyarakat marginal. Terkecuali jika kelompok-kelompok tersebut
memiliki sarana-sarana finansial yang banyak (baik untuk menyiarkan pesan-pesan mereka
bagi banyak pemirsa atau untuk membeli pengaruh), maka pesan tersebut akan disampaikan
sedikit demi-sedikit. Jadi kelompok-kelompok tersebut membutuhkan waktu dan ruang
kesempatan sebagai warga Negara yang bebas dari gangguan kekuasaan politik yang sedang
memegang jabatan dan pengaruh bersama guna mendapatkan pesan-pesan mereka bagi para
pengikutnya yang potensial untuk tujuan-tujuan mereka. Mesin pencatat milik Edison ketika
masih efisien memiliki hal-hal penting yang patut diwariskan. Tidak sedikit dari hal-hal
tersebut yang merupakan konsekuensi-konsekuensi dan penyalahgunaan-penyalahgunaan
yang tidak sengaja yang merupakan hasil dari aplikasi peralatan tersebut pada bidang urusan-
urusan publik.

Pembahasan

Bab pertama akan menganalisis hubungan antara visi-visi luas yang sering memberikan
informasi kepada kita mengenai ruang cyber. Bahwa biasanya subyek ini cenderung
mengabaikan riset empiric dan analitik, yang diatur pada kehidupan politik yang
dimediasikan secara digital. Visi-visi normative ini akan diletakkan sejajar pada kerja empirik
dan analitik dalam bidang tersebut.

Bab kedua akan meneliti secara mendalam dan menganalisis penyatuan teori demokrasi dan
ciri khas yang vital dari kehidupan politik dan prakteknya diruang cyber. Keempat ciri khusus
demokrasi jaman digital adalah (1) sumber daya-sumber daya sebelumnya yang dibutuhkan
untuk berperan dalam kegiatan politik melalui suatu jaringan computer. (2) kesempatan untuk
mengakses atau untuk diikutkan dalam pertukaran politis online tertentu, (3) kemampuan
untuk bertindak bebas pada isu-isu kebijakan dengan mengemukakan ide-ide seseorang untuk
pengamatan politik dan (4) desain atau arsitektur dari suatu jaringan kerja atau forum yang
tekonologi informasi dan komunikasinya dapat menyebabkan dialog politik yang
universal,bebas dan sehat.
Bab ketiga akan mendeskripsikan faktor-faktor non ekonomi seperti (sikap, budaya, gender
dan kesukaan). Yang mungkin menjelaskan partisipasi yang tak seimbang dalam forum-
forum politik ruang cyber.

Bab keempat akan meneliti pokok permasalahan dari akses (universal) pada teknologi
informasi dan komunikasi. Suatu kelompok yang dimarginalkan dari keuntungan-keuntugan
teknologi komunikasi yang mutakhir atau kebal terhadap kemajuan untuk menekankan
situasinya yang tidak mudah ditangani dalam suatu tatanan sosial yang tidak seimbang.

Bab kelima meneliti tingkat forum-forum politik yaitu menyediakan ruang yang merupakan
tempat para peserta mengemukakan ide-ide mereka dan argument pada publik yang
mempunyai pemikiran.

Bab keenam akan meneliti bagaimana desain dan penyebaran dari lingkungan telekomunikasi
yang berbasis rumah (home based), mempersembahkan tantangan-tantangan baru untuk
mencapai suatu komunikasi ruang publik yang demokratis.

Kesimpulan Review

Perkembangan sistem teknologi informasi tidak dapat dilepaskan dari sistem global.
Tidak ada lagi tempat ditanah air yang terisolasi karena semuanya telah dihubungkan dengan
jaringan komunikasi itu tidak saja menembus batas-batas wilayah tetapi juga budaya bahkan
menipiskan batas personal. Dengan demikian ruang publik bagi warga Negara menjadi
semakin meluas. Proses-proses politik tidak saja terjadi dalam media cetak dan media
elektronik tetapi harus diakui secara lambat tetapi pasti juga berlangsung diruang cyber.
Diskusi-diskusi merebak di media radio, televise dan juga menggunakan jalur online seperti
lewat e-mail atau chatting. Bahkan melalui internet warga Negara bisa melakukan konferensi
jarak jauh untuk mendiskusikan suatu hal yang berkaitan dengan perumusan kebijakan
publik.

Perkembangan teknologi komunikasi, ruang publik menjadi semakin lebar sehingga semakin
mempermudah warga Negara untuk ikut ambil bagian dan oleh karena itu mendukung proses
demokrasi. Asumsi ini benar kalau setiap warga Negara dapat mengakses sarana informasi
dengan cara yang merata. Artinya bila setiap penduduk memiliki kemampuan mengakses
media cetak, elektronik dan multimedia maka bisa jadi perkembangan teknologi komunikasi
memperkokoh proses politik demokrasi. Oleh karena itu penduduk yang masuk dalam
kategori miskin jelas tidak memiliki akses teknologi akibatnya dia akan tertinggal dan tidak
dapat terlibata dalam proses politik yang menggunakan ruang-ruang publik modern. Secara
singkat dapat dikatakan bahwa disparitas ekonomi berakibat pada disparitas sosial dan
berakhir pada disparitas politik. Artinya, tidak semua warga Negara dapat terlibat dalam
proses kebijakan publik hanya karena tidak memiliki kemampuan ekonomi untuk membeli
media informasi.

Dalam buku ini menggarisbawahi dua deretan pendekatan untuk memenuhi tantangan-
tantangan pada ruang cyber demokrasi dalam tahun-tahun mendatang. Suatu pembedaan akan
dibuat diantara gerakan-gerakan sosial politik yang penting yang ditujukan pada transformasi
nilai dan wacana-wacana sosial dalam masyarakat terhadap paradigma telekomunikasi
disekelilingnya serta kampanye dan strategi khusus yang mengarah pada badan legislatif
yang lebih adil, lebih egaliter beserta hasil-hasil kebijakan. Tujuan dan maksud (politis) yang
dianggap berasal dari teknologi informasi dan komunikasi yang muncul dalam suatu tatanan
sosial yang tidak seimbang. Namun ketika peralatan-peralatan tersebut tidak sesuai dan hanya
dapat diakses oleh beberapa orang saja maka disitu muncul tujuan yang merefleksikan
kecenderungan kita untuk melengkapi solusi-solusi teknologi untuk mengatasi masalah-
masalah politik. Jika ancaman-ancaman terhadap ruang publik demokratik dihilangkan, maka
public dan para pemimpin kita akan menginginkan untuk tahu dengan tepat apa yang sedang
terjadi saat ini.

Anda mungkin juga menyukai