Ralstonia Solanacearum Versi 1 Kolom PDF
Ralstonia Solanacearum Versi 1 Kolom PDF
Ralstonia Solanacearum Versi 1 Kolom PDF
NIM : 160301066
KELAS : AET-2A
Ralstonia solanacearum
(Bakteri penyebab penyakit layu)
1. Klasifikasi
Kingdom : Prokaryotae
Divisi : Gracilicutes
Subdivisi : Proteobacteria
Famili : Pseudomonadaceae
Genus : Ralstonia
Spesies : R. solanacearum
2. Gambar
RFLP
Kisaran Distribusi
Ras Biovar 16S
inang geografis
rRNA
Luas,
Asia 3 I
beberapa
1 Australia 4
genus
Amerika 1 II
tanaman
Karibia,
Pisang dan
2 Brazil, 1
Musa spp II
Filipina
hampir
3 Kentang seluruh 2
II
dunia
5 Mulberry China 5 I
Klasifikasi berdasarkan ras dan biovar merupakan klasifikasi berdasarkan pada kriteria fenotipik dan
tidak mempertimbangkan genetik antar strain. Klasifikasi berdasarkan kriteria fenotipik membutuhkan
pekerjaan yang banyak dan memakan waktu relatif lama. Kelemahan klasifikasi fenotipik ini dapat diatasi
dengan klasifikasi secara molekuler yang dapat mengkarakterisasi suatu mikroorganisme dengan lebih cepat.
Selain itu teknik molekuler dapat mengkaraktersisasi mikroorganisme yang tidak dapat dikulturkan (viable but
unculturable).
R. solanacearum merupakan salah satu bakteri penyebab layu bakteri atau penyakit lender pada tanaman.
Karakteristik bakteri ini adalah:
1. Selnya berbentuk batang dan bergerak dengan satu flagel
2. Bakteri ini dapat bertahan di dalam tanah dan dapat cepat berkembang biak pada keadaan tanah yang
lembab,
3. Bakteri ini dapat menginfeksi akar-akar tanaman melalui luka-luka.
4. Patogen ini menyerang jaringan pengangkutan air sehingga mengganggu transportasi air tanaman inang,
akibatnya kelihatan tanaman menjadi layu, menguning dan kerdil, dan biasanya dalam beberapa hari
tanaman akan mati.
5. Gejala penyakit layu bakteri pada tembakau ditandai dengan perubahan warna pada bagian berkas
pembuluhnya biasanya menjadi berwarna coklat dan perubahan warna ini dapat meluas sampai ke tulang
daun bahkan sampai ke empulur dan akar tanaman yang sakit berwarna coklat. Umumnya pertama kali
gejala terlihat pada tanaman yang berumur kurang lebih 6 minggu.
6. Bila batang tanaman yang sakit dipotong dan potongan tersebut dimasukkan ke dalam gelas/wadah berisi
air, yang jernih, kemudian dibiarkan beberapa lama, akan keluar eksudat (cairan berwarna putih kotor)
yang berisi jutaan bakteri.
A B
Keterangan gambar :
A. Ciri akar batang tembakau terserang bakteri
(busuk basah)
B. Keluarnya massa bakteri seperti asap putih
R. solanacearum adalah spesies yang sangat kompleks. Hal ini disebabkan oleh variabilitas genetiknya yang
luas dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan setempat, sehingga di alam dijumpai berbagai
strain R. solanacearum dengan ciri yang sangat beragam. Ditinjau dari segi morfologi dan fisiologinya, R.
solanacearum merupakan bakteri gram negatif, berbentuk batang dengan ukuran 0,5-0,7 x 1,5-2,5 m,
berflagela, bersifat aerobik, tidak berkapsula, serta membentuk koloni berlendir berwarna putih.
Secara ringkas, siklus hidup R. solanacearum dapat dimulai dari terjadinya infeksi patogen ke dalam akar, baik
secara sendiri maupun melalui luka yang dibuat oleh nematoda peluka akar, atau akibat serangga dan alat-alat
pertanian. Setelah berhasil masuk ke dalam jaringan akar, R. solanacearum akan berkembang biak di dalam
pembuluh kayu (xylem) dalam akar dan pangkal batang, kemudian menyebar ke seluruh bagian tanaman.
Akibat tersumbatnya pembuluh kayu oleh jutaan sel R. solanacearum, transportasi air dan mineral dari tanah
terhambat sehingga tanaman menjadi layu dan mati.
Faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan udara dan air, serta faktor kebugaran tanaman sangat
memengaruhi perkembangan patogen. R. solanacearum berkembang pesat pada kondisi suhu udara 24-35C,
tetapi perkembangannya menurun pada suhu di atas 35C atau di bawah 16.
Bakteri ini menginfeksi akar tanaman melalui luka yang terjadi secara tidak langsung pada waktu proses
pemindahan tanaman maupun luka akibat tusukan nematoda akar, dan secara langsung masuk ke dalam bulu
akar/akar yang sangat muda dengan melarut dinding sel. Infeksi secara langsung lebih banyak terjadi jika
populasi bakteri di tanah terdapat dalam jumlah yang tinggi. R. solanacearum merupakan patogen tular tanah
dan dapat menyebar dengan mudah melalui bahan tanaman, alat pertanian, dan tanaman inang. Kemampuan
bakteri tanah bertahan hidup diduga sangat bergantung pada keberadaan tanaman inang.
Metode penyebaran R.solanacearum mengindikasikan bahwa patogen ini sangat mudah menyebar,
baik melalui benih, air, tanah, maupun serangga, sehingga sulit dikendalikan jika telah menjadi wabah
(outbreak).
3.4 Dampak Ralstonia solanacearum
R. solanacearum mampu menyebar lintas benua dan negara, menginfeksi berbagai jenis tanaman inang.
Hal ini menimbulkan kerugian yang besar sehingga patogen ini menjadi hambatan utama dalam perdagangan
internasional dan domestik. R. solanacearum telah tersebar di seluruh dunia, termasuk di Amerika Utara, Amerika
Tengah, Amerika Selatan, Eropa, Asia, Afrika, maupun Australia dan Pasifik. R. solanacearum adalah salah satu
patogen utama yang mengancam ketersediaan pasokan komoditas pertanian, baik untuk keperluan ekspor
maupun domestik.
Mengingat kompleksitas ragam R. solanacearum, maka menangani penyakit layu karena bakteri ini
secara terpadu antara lain :
Penggunaan bibit yang sehat
Desinfeksi air siraman
Pergiliran tanaman
Penggarapan tanah
Pemupukan
Sterilisasi tanah pembibitan
Pengendalian dengan agens hayati (Pseudomonas fluorencens) dan pestisida nabati.
4. Kesimpulan
Berdasarkan dari pemaparan tentang bakteri Ralstonia solanacearum, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Bakteri R. solanacearum merupakan bakteri yang sangat merugikan bagi sektor pertanian, khususnya
dalam famili terung-terungan / Solanaceae
2. Bakteri R. solanacearum menyebabkan tanaman inangnya menjadi layu
3. Bakteri R. solanacearum berkembang biak dengan subur pada daerah tropis karena keberadaan
inangnya yang sepanjang tahun
4. Bakteri ini memiliki bentuk sel batang, datang bergerak menggunakan buah 1 flagel
5. Terjadinya siklus bakteri ini dimulai dari terjadinya infeksi patoge pada tanaman dimulai dari akarnya
secara sendiri, melalui luka oleh bakteri lain, maupun akibat alat-alat pertanian.
6. Bakteri ini berkembang pesat pada kondisi suhu udara 24-35C
7. Penyebaran bakteri ini bias melalui benih, air, tanah, maupun serangga
8. Dampak dari serangan R. solanacearum ini mengancam ketersediaan pasokan komoditas pertanian
9. Beberapa cara pengendalian bakteri ini dari penggunaan bibit yang sehat, desinfeksi air siraman,
sterilisasi tanah pembibitan, Pengendalian dengan agens hayati, maupun pestisida nabati.
5. Daftar Pustaka
E-book :
Ratmawati, Ika. 2013. Mengenal Lebih Dekat Penyakit Layu Bekteri Ralstonia solanacearum pada Tembakau
(disbunhut.probolinggokab.go.id)
Website :
http://kusumadarma17.blogspot.co.id/2013/03/identifikasi-keragaman-dan-klasifikasi.html
http://fujianto21-chikafe.blogspot.com/2015/01/contoh-penulisan-daftar-pustaka.html
Gambar :
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/13/Ralstonia_solanacearum_symptoms.jpg
https://projects.ncsu.edu/cals/course/pp728/Ralstonia/Ralstonia_TZC.jpg
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/9a/Ralstonis_wilt_symptom.jpg
https://iant.toulouse.inra.fr/bacteria/annotation/web/img/ralso_big.png
http://www.apsnet.org/publications/apsnetfeatures/Article%20Images/Ralstonia_Fig02b.jpg
http://d33v4339jhl8k0.cloudfront.net/docs/assets/536fb913e4b03c6512282450/images/53995fe1e4b02f024c4efea5/file-
i5mXCDJfvQ.gif
http://www.apsnet.org/publications/apsnetfeatures/Article%20Images/Ralstonia_Fig01a.jpg