RPP 14 KK 3 Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik Presisi
RPP 14 KK 3 Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik Presisi
RPP 14 KK 3 Mengukur Dengan Alat Ukur Mekanik Presisi
(RPP)
Mata Pelajaran : Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi
Kelas/Semester : X/1
Pertemuan ke :
Durasi Waktu : 36Jam @ 45 Menit
Standar Kompetensi : Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi
Kompetensi Dasar : 1. Menggunakan peralatan pengukuran presisi
2 .Mengeset peralatan pengukuran pembanding
3. Memelihara peralatan pengukuran presisi
Indikator : 1. Teknik pengukuran yang sesuai dapat dilakukan
2. Perawatan rutin dan penyimpanan alat ukur
3. Kalibrasi alat ukur (mengeset titik nol alat ukur)
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Akademik
1. Siswa mengenal macam-macam alat ukur
2. Siswa Siswa mengetahui cara atau teknik pengukuran
3. Mengetahui cara merawat alat ukur dengan benar
4. Mengetahui cara mengkalibrasi alat ukur
A. MATERI
1. Pengukuran presisi
Pengukuran ini digunakan untuk mendapatkan ketelitian 0,05, 0,02, 0,01 bahkan
sampai ukuran micron. Alat-alat ukur yang dipakai antara lain :
a. Jangka sorong ketelitian 0,05 mm
b. Jangka sorong ketelitian 0,02 mm
c. Mikro meter ketelitian 0,01 mm
11
d. Mikro meter ketelitian 0,001 mm
Pengukuran ini biasanya menggunakan alat ukur tak langsung atau
menggunakan alat ukur yang mempunyai ketelitian 0,5 mm. misalnya rollmeter, bar
meter (mistar baja). Sedangkan pada pengukuran dimensi tertentu menggunakan alat
ukur tak langsung kemudian untuk mengetahui hasilnya dicocokkkan dengan alat ukur
langsung.
Metode pengukuran
Untuk mendapatkan benda kerja yang presisi. Kemampuan melakukan
pengukuran memegang peranan yang sangat penting. Untuk melihat berbagai ukuran
dimensi benda kerja kita dapat menggunkan beberapa jenis alat ukur. Berdasarkan cara
pembacaan skala ukurnya, alat ukur dibagi menjadi 2 yaitu :
12
2. Jenis-jenis Alat ukur
a. Mistar Geser/Vernier Calipers
Skala adalah alat pembanding yang pada umumnya terdapat pada semua
jenis alat ukur sehingga memungkinkan mendapat hasil pengukuran yang tepat.
Skala pada mistar geser terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a. Skala utama
b. Skala nonius
Skala utama terdiri dari skala standar yang pembagiannya sama seperti
pada mistar baja. Sedangkan skala nonius dibuat panjang tertentu sehingga dapat
dibagi kedalam beberapa bagian, dimana tiap bagiannya menunjukkan panjang
yang proporsional terhadap skala pada bagian skala utama.
Bagian- bagian mistar geser
Secara umum bagian mistar geser terdiri dari:
a. Rahang tetap/fixed jaw, yang bingkainya terdapat pembagian skala yang
sangat teliti.
b. Rahang gerak/sliding jaw, yang skala noniusnya dapat digerakkan sepanjang
bingkai. Bagian yang lainnya untuk jenis mistar geser tertentu, kadangkadang
dilengkapi dengan pengatur gerakan yang halus sepanjang bingkainya dan
juga dilengkapi dangan bagian untuk mengukur kedalaman. Bagian-bagian
mistar geser sebagaimana (Gambar 1) adalah:
Beam (Batang/rangka)
Fixed jaw (rahang tetap)
Sliding Jaw (rahang gerak)
Main scale (skala tetap)
Vernier scale (skala nonius)
Fine adjustment (Penggerak halus)
Clamping screws (Baut pengencang)
13
a. Ketebalan, jarak luar atau diameter luar.
b. Kedalaman.
c. Tingkat/step.
d. Jarak celah atau diameter dalam.
14
Gambar 3. Prinsip Skala metric
b. Mikrometer
Mikrometer merupakan alat ukur linier yang mempunyai Ketelitian/
kecermatan yang lebih baik daripada mistar geser. Bagian-bagian mikrometer
dapat dilihat pada gambar 5.
15
Gambar 5. Mikrometer luar dengan nama bagiannya.
Fungsi mikrometer
Mikrometer dapat digunakan untuk berbagai kegiatan pengukuran,
diantaranya untuk mengukur:
a. Diameter luar
b. Ketebalan suatu benda kerja
c. panjang dari suatu bagian
Pembacaan mikrometer
Pada bagian tabung ukur dan tabung putar terdapat angka-angka dan garis-
garis (Gambar 6), angka-angka inilah yang menunjukkan ukuran benda yang
diukur. Angka-angka yang terdapat pada tabung ukur menunjukkan mm, misalnya
0 5 10 15 20 25. dari 0 5 jaraknya adalah 5 mm. demikian pula 5 10
jaraknya adalah 5 mm, dan seterusnya. Dari angka ke angka ini dibagi dalam 5
bagian, sehingga 1 bagian jaraknya 1 mm. pada bagian garis bawah terdapat pula
garis-garis ukur pembagi dua, yang artinya antara garis atas dan garis bawah
jaraknya 0,5 mm.
Sedangkan pada tabung putar terdapat garis-garis ukur yang banyaknya 50
buah (Gambar 7). Apabila tabung putar diputar satu kali (misalnya dari 0 sampai
ke 0 lagi), maka poros geser akan bergerak 0,5 mm. Jika diputar 2 kali berarti 2 x
0,5 mm = 1 mm dan seterusnya. Dengan demikian tabung putar dibagi dalam 50
bagian, maka 1 bagian jaraknya 0,5 mm : 50 = 0,01 mm (Gambar 8)
Gambar 6.Tabung ukur dan tabung garis Gambar 7.Penunjukkan garis ukur
16
Gambar 8. Penunjukkan jarak ukur
17
c. Pada tabung putar posisi garis ke 12 segaris dengan garis tengah pada tabung
ukur. Jadi cara pembacaannya adalah: 5 mm + 0,5 mm + 0,12 mm = 5,62 mm.
Dijaga pada kondisi tidak terlalu lembab supaya tidak berkorosi (kelembaban
udara 50 : 60%)
18
Pemeliharaan Mikrometer Luar
Pasangkan mikrometer tersebut pada dudukannya pada posisi yang mudah bagi
pembacaan ukurannya.
Jepitlah blok ukur 1 mm diantara dua landasan mikrometer, dan catat beberapa
mikron penyimpangannya (+ atau - )
Perawatan
(1) Sesudah pemakaian, bersihkanlah permukaan pengukuran dan bagian-bagian
lainnya, dan gunakanlah bahan anti korosi. Bagian-bagian yang berulir harus
dilumasi secukupnya dengan oli yang berkualitas tinggi, misalnya oli yang
dipergunakan untuk jam/arloji.
(2) Jika tidak dipergunakan (sesudah pemakaian) mikrometer luar harus
ditempatkan dalam sebuah peti kayu. Mikrometer yang lebih besar harus
digantungkan dengan penunjangnya yang khusus (sadle shaped support).
19
(3) Tempat penyimpanan harus bebas dari getaran, sinar matahari lansung dan
fluktuasi tempertatur.
(4) Batang ukur standar yang panjang harus ditempatkan dengan hati-hati supaya
tidak terjadi lenturan.
Keselamatan Kerja
(1) Jangan menarik mikrometer keluar dari benda kerja untuk dilihat hasil
pengukurannya. Hal ini bisa merusak landasan.
(2) Jangan mengukur benda kerja yang sedang berputar atau bergerak
(3) Hati-hatilah pada waktu mengukur dan gunakan recet jika spindel sudah
mendekati benda yang diukur.
B. KEGIATAN INTI
Melakukan pengamatan obyek
Melakukan study pustaka
Melakukan penyajian data
Melakukan analisa data
Membuat kesimpula
C. TINDAK LANJUT
Menerapkan konsep
Pengembangan konsep
Memberikan evaluasi
Penugasan ( PR )
20
V. SUMBER BELAJAR
1. Sumber : Lingkungan,Buku Referensi,Nara Sumber
2. Alat : Peralatan Lab,Alat Peraga,Alat Sederhana
3. Bahan : Alat Tulis (Alat habis pakai)
B. Kunci Jawaban
1 Mistar geser (Jangka Sorong),Mikrometer
2 a. Beam (Batang/rangka)
b. Fixed jaw (rahang tetap)
c. Sliding Jaw (rahang gerak)
d. Main scale (skala tetap)
e. Vernier scale (skala nonius)
f. Fine adjustment (Penggerak halus)
g. Clamping screws (Baut pengencang)
3 a. Ketebalan, jarak luar atau diameter luar.
b. Kedalaman.
c. Tingkat/step.
d. Jarak celah atau diameter dalam.
21
4 a. Sesudah pemakaian, bersihkanlah permukaan pengukuran dan
bagian-bagian lainnya, dan gunakanlah bahan anti korosi. Bagian-
bagian yang berulir harus dilumasi secukupnya dengan oli yang
berkualitas tinggi, misalnya oli yang dipergunakan untuk jam/arloji.
b. Jika tidak dipergunakan (sesudah pemakaian) mikrometer luar harus
ditempatkan dalam sebuah peti kayu. Mikrometer yang lebih besar
harus digantungkan dengan penunjangnya yang khusus (sadle
shaped support).
c. Tempat penyimpanan harus bebas dari getaran, sinar matahari
lansung dan fluktuasi tempertatur.
d. Batang ukur standar yang panjang harus ditempatkan dengan hati-hati
supaya tidak terjadi lenturan.
5 9,35 mm
15,95 mm
20,45 mm
18,80 mm
22
C. Kriteria Penilaian
(............................) (.................................)
23