Pengaruh Dana Otonomi Khusus Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Aceh Tahun 2008-2015
Pengaruh Dana Otonomi Khusus Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Aceh Tahun 2008-2015
Pengaruh Dana Otonomi Khusus Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Aceh Tahun 2008-2015
Tanda persetujuan/pengesahan
Lembaran pengesahan penguji
Pernyataan orsinilitas
Untaian kata Persembahan
Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan dunia, maka
ia harus memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan
kebahagiaan akhirat maka itupun harus dengan ilmu, dan barang
siapa yang menginginkan keduanya maka ia takkan dapat kecuali
dengan ilmu (HR. Thabrani ).
yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, melimpahkan akal budi
dan hati-pikiran, Dengan untaian syukur kehadirat Allah SWT yang tiada henti-
hentinya, saat ini penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi ini dengan judul
Provinsi Aceh Tahun 2008-2015, dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
menyelesaikan Proposal Skripsi ini, penulis menyadari tanpa bantuan dari semua
pihak, penulis tidak mampu melaksanakan tugas ini dengan baik. Oleh karena itu,
Malikussaleh Lhokseumawe.
Lhokseumawe.
4. Bapak Saharudin, SE., M.E selaku dosen wali selama mengikuti kuliah
Malikussaleh.
5. Ibu Devi Andriyani, SP., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah
6. Ibu Cut Putri Mellita Sari, S.E., M.Si dan Bapak Irfan, S.E., M.Si selaku
penguji Skripsi pada ujian skripsi yang telah memberikan kritikan dan
8. Seluruh Dosen pengajar yang telah mendidik penulis dengan tidak bosannya
Lhokseumawe.
balasan setimpal dari Allah SWT, dan penulis berharap semoga Proposal Skripsi
NIM. 120430056
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
1.2 Perumusan Masalah .................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................8
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................45
5.2 Saran ......................................................................................................45
KEPUSTAKAAN .................................................................................................47
LAMPIRAN ..........................................................................................................50
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..............................................................................58
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Dana Otonomi Khusus Dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh
Tahun 2008-2015.....................................................................................6
Tabel 4.6 Hasil Regresi Dari Dana Otonomi Khusus Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi..........................................................................41
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.2 Grafik Jumlah Dana Otonomi Khusus Provinsi Aceh Tahun
2008-2105.........................................................................................35
Halaman
PENDAHULUAN
dilaksanakan oleh unit ekonomi lainnya seperti rumah tangga dan perusahaan.
Bagi negara berkembang campur tangan pemerintah relatif besar, maka peranan
pemerintah dalam perekonomian juga relatif besar. Dana Alokasi Umum (DAU),
Dana Alokasi Khusus (DAK) dan belanja modal dapat mempengaruhi aktivitas
ekonomi pada umumnya, hal ini dapat menciptakan berbagai prasarana yang
(PDRB).
mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan di luar yang menjadi urusan
kebijakan penuh untuk menentukan besaran dan sektor apa yang akan
tahun anggaran.
atau kemunduran yang telah dicapai oleh sektor ekonomi pada suatu kurun waktu
sampai dilapisan paling bawah baik dengan sendirinya maupun dengan campur
No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 tahun 1999
tahun 2004 dan UU No 33 tahun 2004) menjadi babak baru terkait dengan
hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Daerah (kabupaten dan
kota) diberikan kewenangan yang lebih luas dalam mengelola berbagai sumber
ekonomi yang dapat meningkatkan kinerja keuangan daerah dan berujung pada
sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan dengan masyarakat
aspirasi masyarakat didaerah tersebut sehingga daerah tersebut menjadi lebih baik.
Berbagai masalah yang muncul akibat adanya dana otonomi khusus adalah
Khusus (Dana Otsus), sesuai pasal 179 ayat (2) dengan tegas menyebutkan
kabupaten/kota salah satunya berasal dari Dana Otonomi Khusus, Namun secara
Papua lebih mengarah pada model bentuk susunan negara federal. Pandangan
Dana otsus yang diterima oleh provinsis Aceh pemanfaatanya nya belum
Tingkat korupsi masih cukup tinggi, Tercatat 141 kasus korupsi yang masih
yang sudah sampai tahapan penyelidikan oleh KPK, adalah kasus korupsi
pengadaan alat kesehatan Aceh Tamiang tahun 2010 sebesar Rp 8,842 M. Ini
(http://regional.kompas.com/read/2012/12/08/02555246/Alokasi.Dana.Besar.Tida
k.Sebanding.Kesejahteraan.Rakyat.Aceh)
evaluasi Departemen Dalam Negeri menyatakan Provinsi Aceh salah satu provinsi
yang mendapat skor terburuk dalam otonomi daerah. Selain daerah Aceh,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Papua juga mengalami hal yang sama.
dalam laporan kinerja penyelengaraan otonomi daerah tahun 2009, indikator ini
(Hukumpedia.com)
Dengan demikian dapat dilihat tabel dana otonomi khusus serta tingkat
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh tahun 2008 sampai 2015 pada tabel 1.1
berikut :
Tabel 1.1
Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat dilihat jumlah dana otonomi khusus
yang diterima oleh Provinsi Aceh selalu bertambah setiap tahun. Pada tahun 2008
jumlah Dana Otonomi Khusus yang diterima oleh Provinsi Aceh sebesar Rp. 1.47
triliun, jumlah ini selalu meningkat setiap tahunnya, hingga pada tahun 2015
jumlah dana otonomi khusus yang diterima oleh Provinsi Aceh menjadi Rp. 4.04
ekonomi Aceh adalah sebesar 1,88%, dan pada tahun 2015 pertumbuhan ekonomi
Aceh adalah sebesar 4.34%. pertumbuhan ekonomi terbaik sepanjang tahun 2008-
2015 adalah pada tahun 2009 dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 2.09%, dan
ekonomi di Provinsi Aceh merupakan hal yang serius. Hal ini dikarenakan dengan
jumlah dana otonomi khusus yang diperoleh oleh provinsi aceh sangat besar dari
tahun 2008-2015, akan tetapi tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi yang
sangat menurun pada tahun 2015 yaitu mengalami penurunan sebesar -0.34%.
masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besarkah pengaruh dana otonomi
adalah: untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dana otonomi khusus terhadap
suatu daerah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritis
ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan
dan idiologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan umat
dalam jangka panjang, dimana penekanannya pada tiga hal yaitu proses, output
perkapita dan jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses bukan
suatu gambaran ekonomi pada suatu saat. Disini kita melihat aspek dinamis dari
kekayaan sumber daya alam dan tanahnya, jumlah dan mutu tenaga kerja, barang-
barang modal yang tersedia, tingkat teknologi yang digunakan dan sistem sosial
ekonomi lebih meunjukkan pada perubahan yang bersifat kuantitatif dan biasanya
ekonomi yaitu:
1. Produk domestik bruto (PDB) adalah jumlah barang dan jasa akhir yang
2. PDB per kapita atau pendapatan perkapita merupakan ukuran yang lebih
jumlah penduduk.
3. Pendapatan per jam kerja yaitu suatu negara dapat dikatakan lebih maju
pendapatan atau upah per jam kerja yang lebih tinggi daripada upah per
kapita dalam jangka panjang. Dalam pengertian itu terdapat tiga aspek yang perlu
digaris bawahi, yaitu proses, output per kapita, dan jangka panjang. Pertumbuhan
perekonomian pada suatu saat. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan output per
kapita, berarti harus memperhatikan dua hal, yaitu output total (GDP) dan jumlah
penduduk, karena output per kapita adalah output total dibagi dengan jumlah
penduduk. Aspek jangka panjang, mengandung arti bahwa kenaikan output per
kapita harus dilihat dalam kurun waktu yang cukup lama (10, 20, atau 50 tahun,
Secara umum Teori pertumbuhan ekonomi menurut para ahli dapat dibagi
a. Masa berburu dan mengembara. Pada masa ini manusia belum memenuhi
b. Masa berternak dan bertanam. Pada masa ini manusia sudah mulai berpikir
c. Masa sambil memelihara tanaman yang mereka tanam, Pada masa ini manusia
d. Masa kerajinan, Industri, dan perdagangan. Pada masa ini kerajinan bukan
barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang
digunakan. Dalam teori pertumbuhan mereka, dimisalkan luas tanah dan kekayaan
alam adalah tetap jumlahnya dan tingkat teknologi tidak mengalami perubahan.
An Inquiry into the nature and causes of the wealth of the nation,
teorinya yang dibuat dengan teori the invisible hands (Teori tangan-tangan gaib).
Teori pertumbuhan ekonomi Adam Smith ditandai oleh dua faktor yang
saling berkaitan :
1. Pertumbuhan penduduk
Menurut Adam Smith, jumlah penduduk akan meningkat jika tingkat upah
yang berlaku lebih tinggi dari tingkat upah sub sistem yaitu tingkat upah yang
pas-pasan untuk hidup. Jika tingkat upah diatas tingkat sub sistem, maka orang-
orang akan menikah pada umur muda, tingkat kematian menurun, dan jumlah
kelahiran akan terus mengalami peningkatan. Namun sebaliknya jika tingkat upah
yang berlaku lebih rendah dari tingkat upah sub sistem, maka jumlah penduduk
akan menurun. Tingkat upah yang belaku, menurut Adam Smith, ditentukan oleh
tarik menarik antara kekuatan permintaan dan penawaran tenaga kerja. Tingkat
upah yang tinggi dan meningkat jika permintaan akan tenaga kerja tumbuh lebih
cepat dari pada penawaran tenaga kerja. Sementara itu permintaan akan tenaga
kerja ditentukan oleh stok modal dan tingkat output masyarakat. Oleh karena itu,
laju pertumbuhan permintaan akan tenaga kerja ditentukan oleh laju pertumbuhan
stok modal (akumulasi modal) dan laju pertumbuhan output. Pertumbuhan output
Sumber daya alam yang tersedia merupakan wadah yang mendasar dari
Maksudnya jika sumber daya ini belum digunakan sepenuhnya, maka jumlah
penduduk dan stok modal yang ada memegang peranan penting dalam
2. Tenaga Kerja
menyesuaikan diri dengan kebutuhan akan tenaga kerja dari suatu masyarakat.
Pengaruh stok modal terhadap tingkat output total bisa secara langsung
dan tidak lansung. Pengaruh langsung ini maksudnya adalah karena pertambahan
dimungkinkan oleh karena adanya spesialisasi dan pembagian kerja yang lebih
tinggi.
hingga menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga
kerja melimpah. Pendapat Ricardo ini sejalan dengan teori yang dikemukakan
oleh Thomas Robert Malthus, menyatakan bahwa makanan (hasil produksi) akan
bertambah menurut deret hitung (satu, dua, dan seterusnya). Sedangkan penduduk
akan bertambah menurut deret ukur (satu, dua, empat , delapan, enam belas, dan
seterusnya) sehingga pada saat perekonomian akan berada pada taraf subistem.
Robert Sollow lahir pada tahun 1950 di Brookyn, ia seorang peraih nobel
perhatiannya pada pertumbuhan output yang akan terjadi atas hasil kerja dua
oleh adanya proses inovasi baru di bidang teknologi produksi yang dilakukan oleh
Menurut Anggara (2007), Otonomi Khusus adalah salah satu bagian dari
apa yang dinamakan Hak untuk menentukan nasib sendiri.
khusus adalah dana yang berasal dari APBN dan dialokasikan ke kabupaten/kota
tersedia nya dana dalam APBN, yang dimaksud kebutuhan khusus adalah
kebutuhan yang sulit diperkirakan dengan rumus alokasi umum dan/ kebutuhan
Indonesia terhadap Provinsi Aceh yang memiliki berbagai hak-hak khusus seperti
Provinsi Aceh itu sendiri. Dalam Otonomi Khusus Provinsi Aceh memiliki
setara 2 persen dari DAU nasional Penetapan ini sesuai dengan amanat Undang
pusat dan daerah haruslah berdasarkan pada prinsip efisiensi, agar sistem
Dana otsus yang di berikan untuk provinsi Aceh bersumber dari dana
a. Bagian dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 90%.
b. Bagian dari penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
wajib pajak orang pribadi dalam negeri dan PPh Pasal 21) sebesar 20%.
B. Dana Bagi Hasil yang bersumber dari hidrokarbon dan sumber daya alam
lain, yaitu:
pelaksanaan desentralisasi.
sasaran nasional.
D. Pemerintah Aceh mendapat tambahan Dana Bagi Hasil minyak dan gas
Alokasi Dana otonomi Khusus berlaku untuk jangka waktu 20 (dua puluh)
tahun, dimana jumlah dana otsus yang diterima provinsi Aceh tidak lah selalu
tersebut dengan baik dan tepat sasaran sehingga tujuan dari diberikan nya dana
tersebut dapat terpenuhi. Dana otsus diberikan untuk provinsi Aceh selama 20
tahun, dimulai pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2022 dengan anggaran 2%
dari DAU Nasional, dan pada tahun 2023 sampai tahun 2027 adalah 1% dari DAU
diistilahkan dengan hipotesis trickle down effect. hipotesis trickle down effect
baru kemudian dilakukan pemerataan. Contohnya adalah pada tahun ini diberikan
kemudian pada tahun selanjutnya pemberian modal usaha ini akan diberikan
kepada individu atau kelompok yang lain, sehingga semua orang dapat
(2003: 36) mengemukakan bahwa trickle down effect merupakan dampak yang
meningkat maka akan berdampak baik pula bagi pembangunan ekonomi manusia.
oleh sejauh mana Aceh mampu mengejar ketertinggalan pembangunan yang telah
dilakukan oleh daerah-daerah lainnya di Indonesia. Hal ini sangat relevan dengan
model pembangunan tersebut gagal, maka daerah-daerah lain akan menuntut Aceh
mengherankan makin banyak uang yang digunakan dalam proses produksi, makin
besar output yang dihasilkan (Rahardja dan Manurung, 2001: 191). Pentingnya
pertumbuhan ekonomi
ekonomi daerah Papua dengan nilai signifikansi 0,071 dan 0,081. Sedangkan
Otsus belum optimal dan tepat sasaran karena ditemukan beberapa penyimpangan
variabel Pendapatan Asli Daerah (X1) = 0,989 dan koefisien regresi variabel Dana
Papua.
Irfan Anugrah Pangestu, Tina Arifati, SE, M.S.i, Akt, Abrar Oemar, SE,
Ekonomi , Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus,
Dana Bagi Hasil menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap Belanja Modal.
variabel bebas dan data yang digunakan runtun waktu 5 tahun. Persamaannya
Papua dan Papua Barat melalui belanja modal sebagai variabel intervening.
Penerimaan dana otonomi khusus dalam anggaran provinsi Papua dan Papua
Barat menjadi pengembangan akselerator di daerah untuk mengejar ketinggalan
dengan daerah lain. Ini terlihat pada tingkat indek pembangunan manusia pada
penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah pertumbuhan ekonomi dan
Kerangka pemikiran terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat
Uji t
akan dibuktikan kebenaran nya terhadap masalah yang diteliti. Menurut Saebeni
METODE PENELITIAN
dana otonomi khusus (otsus) serta pertumbuhan ekonomi yang ada di Provinsi
Aceh. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder
berbentuk time series (berkala) yang dimulai dari tahun 2008 sampai dengan
2015.
dan instansi-instansi terkait seperti badan pusat statistik (BPS) dan dari Bappeda
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat
penelitian yang menggunakan angka dalam penyajian data dan analisis yang
menggunakan uji statistika. Untuk menganalisis berhubungan data dalam
Y = a + b log(X) + e
Dimana :
Y = Pertumbuhan Ekonomi
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
e = Error Term
Pertumbuhan Ekonomi maka perlu dilakukan data log untuk data Dana Otonomi
Khusus. (http://bobby-hamenda.blogspot.com//2009/02/melinierkan.fungsi.html)
jasa dalam suatu wilayah tertentu dan dalam periode tertentu biasanya 1 tahun.
Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik
paramerik. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
2005:110).
Jarque-Bera Test adalah uji statistik untuk mngetahui data terdistribusi normal.
Caranya yaitu dengan membandingkan nilai J-B hitung dengan nilai C 2 (chi-
square) tabel. Apabila nilai J-B hitung > nilai C 2 tabel, maka nilai residual
terdistribusi dengan tidak normal dan apabila nilai J-B hitung < nilai C2 tabel,
muncul pada data runtun waktu(time series). Dalam penaksiran model regresi
Menurut Iqbal, (2008) jika prob. F hitung > alpha 0.05 (5%) maka Ho diterima
yang artinya tidak terjadi autokorelasi. Sebaliknya, apabila prob. F hitung < alpha
test dan Park Test (Gujarati, 2003; 388). Dikatakan tidak ada heteroskedastisitas
variabel dependen. Hipotesis nol (HO) yang hendak diuji adalah apakah suatu
parameter sama dengan nol, artinya apakah suatu variabel independen bukan
alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol. Artinya,
(Ghozali, 2012).
1. Apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya
2. Apabila thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak yang artinya
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
data silang ( crossection ) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara
Aceh terletak di ujung barat laut Pulau Sumatera dengan Ibukota Banda
Aceh yang memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang lalu lintas perdagangan
Nasional dan Internasional yang menghubungkan belahan dunia timur dan barat.
Utara dan 940 5757,6- 980 1713,2 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Aceh
Andaman
lautan sejauh 12 mil seluas 7.478,802 km2 dan garis pantai sepanjang 2.698,89
km atau 1.677,01 mil. Secara administratif pada tahun 2011, Provinsi Aceh
daratan dan sebagian kecil berupa pulau sebanyak 119 pulau dengan keseluruhan
garis pantai sepanjang 1.660 km dan luas perairan laut hingga 15.264,06 km2.
terkecil ialah kawasan industri yang hanya seluas 0,07%dari wilayah Aceh. Ibu
Ulee Lheue, Sabang, Lhokseumawe dan Langsa. Aceh merupakan kawasan yang
paling buruk dilanda gempa dan tsunami 26 Desember 2004. Beberapa tempat di
pesisir pantai musnah sama sekali. Yang terberat adalah Banda Aceh, Aceh Besar,
Lokasi suaka alam/objek wisata alam di Prov. Aceh ada di delapan lokasi,
yaitu Taman Buru Lingge Isak, Cagar Alam Serbajadi, Taman Wisata dan Taman
Laut Pulau Weh Sabang, Cagar Alam Jantho, Hutan untuk Latihan Gajah (PLG),
Taman Wisata Laut Kepulauan Banyak, dan Suaka Margasatwa Rawa Singkil.
jasa dalam suatu wilayah tertentu biasanya 1 tahun. Data Pertumbuhan Ekonomi
di Provinsi Aceh yang diperoleh dari BPS Provinsi Aceh dapat dilihat pada tabel
Y
6
1
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 4.1
Grafik Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi
Provinsi Aceh Tahun 2008-2014
prakarsa sendiri tetapi sesuai dengan hak dan aspirasi masyarakat didaerah
tersebut. Kewenangan ini diberikan agar daerah tertentu dapat menata daerah dan
bagian dari daerah tersebut agar lebih baik lagi dibidang tertentu sesuai dengan
aspirasi daerahnya.
APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu
mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan
prioritas nasional. Berikut adalah jumlah Dana Otonomi Khusus yang diterima
oleh Provinsi Aceh dari tahun 2008-2015 dapat dilihat pada tabel 4.2 dan gambar
4.3.
Tabel 4.2
Dana Otonomi Khusus Provinsi Aceh
Tahun 2008-2015
Tahun Dana Otonomi Khusus (Rp)
2008 1.472.132.897.000
2009 1.610.272.000.000
2010 1.612.837.640.000
2011 2.200.772.392.499
2012 2.769.894.866.100
2013 2.937.012.524.600
2014 3.850.037.274.702
2015 4.046.415.753.916
Sumber: BAPPEDA Provinsi Aceh, 2016
X
4.5E+12
4.0E+12
3.5E+12
3.0E+12
2.5E+12
2.0E+12
1.5E+12
1.0E+12
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 4.2
Grafik Jumlah Dana Otonomi Khusus Proovinsi Aceh
Tahun 2008-2015
Tabel 4.2 dan Gambar 4.3 menjelaskan tentang pertambahan jumlah dana
otonomi khusus yang diterima oleh Provinsi Aceh selalu bertambah setiap tahun.
Pada tahun 2008 jumlah Dana Otonomi Khusus yang diterima oleh Provinsi Aceh
sebesar Rp. 1.47 triliun, jumlah ini selalu meningkat setiap tahunnya, hingga pada
tahun 2015 jumlah dana otonomi khusus yang diterima oleh Provinsi Aceh
sebesar Rp. 4.04 triliun. Pertambahan jumlah dana ini diakibatkan oleh besaran
dana yang tersedia dalam APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara).
dari keadaan wilayah yang dianalisis yaitu Provinsi Aceh, berikut adalah hasil
Tabel 4.3
Deskripsi Penelitian
Date: 09/28/16
Time: 01:18
Sample: 2008 2015
X Y
Observations 8 8
Sumber: Output Eviews 8.1 (Data Diolah),2016
ekonomi (Y) adalah sebesar 4.42% dan nilai rata-rata dari variabel Dana Otonomi
Khusus (X) adalah sebesar Rp.2.56 triliun. Adapun nilai maksimum dari variabel
dari Dana Otonomi Khusus adalah sebesar Rp.4.05 triliun yaitu pada tahun 2015,
sedangkan nilai minimum dari variabel Dana Otonomi Khusus adalah sebesar
Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik
paramerik. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
2005:110).
Jarque-Bera Test adalah uji statistik untuk mngetahui data terdistribusi normal.
Caranya yaitu dengan membandingkan nilai J-B hitung dengan nilai C 2 (chi-
square) tabel. Apabila nilai J-B hitung > nilai C 2 tabel, maka nilai residual
terdistribusi dengan tidak normal dan apabila nilai J-B hiung < nilai C 2 tabel,
Berikut adalah hasil uji normalitas yang diperoleh dari program Eviews
0
-2.5 -2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0
Sumber: Output Eviews 8.1 ( Data Diolah), 2016
Gambar 4.3
Uji Normalitas
pengganggu atau residual dengan cara membandingkan nilai J-B hitung dengan
nilai C2 (Chi-Square) tabel dari gambar 4.3 di peroleh nilai Jarque-Bera sebesar
dengan nila J-B pada gambar diatas sebesar 0.220772, maka dapat disimpulkan
bahwa data terdistribusi normal karena nilai JB < nilai C 2 tabel atau 0.220772<
12.59.
muncul pada data runtun waktu(time series). Dalam penaksiran model regresi
yang artinya tidak terjadi autokorelasi. Sebaliknya, apabila prob. F hitung < alpha
0.05 (5%) maka dapat disimpulkan terjadi autokorelasi. Berikut tabel 4.4 yang
merupakan hasil olah data untuk mendeteksi ada atau tidak terjadinya
Autokorelasi.
Tabel 4.4
Uji Autokorelasi
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dijelaskan bahwa nilai Prob. F(2,4)
sebesar 0.5360 dapat juga disebut sebagai nilai probabilitas F hitung. Nilai Prob. F
hitung lebih besar dari tingkat alpha 0.05 (5%) atau 0.5360 > 0.05, sehingga
General Heteroscedasticity test dan Park Test (Gujarati, 2003; 388). Dikatakan
tidak ada heteroskedastisitas adalah jika nilai obs. R. Squared Whites General
merupakan hasil olah data untuk mendeteksi ada atau tidak terjadinya
Heteroskedastisitas.
penelitian ini terbebas dari heteroskedastisitas. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai
Untuk mengetahui hasil penelitian ini dapat dilihat dari output regresi
linier sederhana yang memakai program EVIEWS 8.1 sebagai alat analisis pada
Tabel 4.6
Hasil regresi dari Dana Otonomi Khusus yang mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 09/28/16 Time: 01:06
Sample: 2008 2015
Included observations: 8
Berdasarkan data dari tabel diatas dapat dibuat persamaan Analisis Regresi
Y= -22.82774 + 0.956152X
Dari formulasi model diatas menunjukkan bahwa jika tidak ada Dana
ekonomi di provinsi aceh tahun 2008-2015 dapat dilihat dari nilai R2. Dari Hasil
di Provinsi aceh adalah sebesar 9.9749% dan sisanya 90.0251% dijelaskan oleh
variabel lain selain variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini.
pengujian yang digunakan adalah dengan kriteria keputusan jika thitung >ttabel pada
thitung < ttabel pada = 5%, maka hipotesis Ha ditolak dan menerima hipotesis H0.
Dari hasil pengujian diatas yang dapat dilihat pada tabel 4.6 menunjukkan
bahwa variabel Dana Otonomi Khusus memiliki thitung 0.815355 dan nilai ttabel
dengan df = n-k (8-2 =6) pada = 0.05 diperoleh nilai sebesar 2.477, dapat
disimpulkan bahwa thitung<ttabel yaitu 0.815355 < 2.477 dengan nilai signifikan >
yang berarti secara parsial variabel Dana Otonomi Khusus secara signifikan tidak
2015.
Secara teori, alokasi dana besar bagi pembangunan suatu daerah akan
hipotesis trickle down effect. Namun hasil penelitian yang didapat oleh penulis
4.6 Pembahasan
Provinsi Aceh. Menurut peneliti hal ini disebabkan karena pemanfaatan dana
otonomi khusus kurang tepat sasaran, seperti masih tingginya tingkat korupsi Dan
Aceh, misalnya di bidang pendidikan. Hasil Ujian Nasional tahun 2013 dan 2014
nasional.
penelitian yang dilakukan oleh Duwith Richard (2010) yang berjudul Pengaruh
pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua. Dari hasil penelitian penulis (2016) yang
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
Dari hasil pengujian pada bab IV dapat disimpulkan bahwa secara parsial
spesifikasi model, koefisien determinasi (R2 ) adalah sebesar 9.9749% dan dapat
5.2 Saran
adanya kecocokan antara hasil penelitian dengan teori trikcle down effect
yang di pelajari.
dalam penelitian ini, dan juga rentan waktu yang digunakan lebih banyak.
KEPUSTAKAAN
Anggara, D. (2007). Rekonstruksi dan transformasi nasionalisme papua.
Jakarta, pustaka sinar harapan.
J. Supranto. (2003). Statistik, teori dan aplikasi. Edisi lama, penerbit Erlangga
Jakarta.
Kuncoro, Mudrajad (2005). Metoe Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Bagaimana
Meneliti dan Menulis Tesis. Penerbit Erlangga
Nanga. Muana. (2005). Teori, Masalah Dan Kebijakan Makro Ekonomi . Raja
Grafindo Persada.
Pangestu, A.I., Tina Arifati, SE, M.S.i, Akt, Abrar Oemar, SE,. (2010). Pengaruh
Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi
Umum,Dana Alokasi Khusus, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap
Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi Empiris Pada
Seluruh Kabupaten Di Provinsi Jawa Tengah Periode 20092013.
Jurnal ekonomi Vol 12 nomor 3.
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Data Variabel Penelitian.
Lampiran 2.
Grafik Variabel Penelitian.
X
4.5E+12
4.0E+12
3.5E+12
3.0E+12
2.5E+12
2.0E+12
1.5E+12
1.0E+12
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Lampiran 3
Deskripsi Penelitian
Deskripsi Penelitian
Date: 09/28/16
Time: 01:18
Sample: 2008 2015
X Y
Observations 8 8
Sumber: Output Eviews 8.1 ( Data Diolah), 2016
Lampiran 4
0
-2.5 -2.0 -1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0
B. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi
C. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas
Menggunakan Whites General Heteroscedasticity Test
Lampiran 5
Hasil Regresi
Hasil regresi dari Dana Otonomi Khusus yang mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 09/28/16 Time: 01:06
Sample: 2008 2015
Included observations: 8
LAMPIRAN 6
LAMPIRAN 7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama :Yuni Asnita
Tempat/Tgl Lahir : Matang Panyang, 28 Agustus 1993
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat : Desa Matang Panyang, Kecamatan Baktya Barat.
Kabupaten Aceh Utara
Kontak : 0853 5897 2018
Email : [email protected]
Facebook : Yuni Asnita septiani Al-aras
Riwayat pendidikan :
1. SDN 6 Matang Panyang, lulus tahun 2006
2. SMPN 1 Baktya Barat, lulus tahun 2009
3. SMAN 1 Lhoksukon, lulus tahun 2012
4. FEB Universitas Malikussaleh Lhokseumawe 2012- sekarang
YUNI ASNITA
NIM . 120430056