Revisi Makalah 1 Arfiatul Isnaini

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

FUNGSI ILMU KEALAMAN BAGI KESEJAHTERAAN MANUSIA

Makalah

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Filsafat Ilmu dan Bioetika


Yang dibina oleh Bapak Dr. H. Sueb, M.Kes
Disajikan Pada Hari Senin Tanggal 02 Oktober 2017

Disusun oleh :

Arfiatul Isnaini 170341864503


Kelas B 2017

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Oktober 2017
Fungsi Ilmu Kealaman Bagi Kesejahteraan Manusia

Arfiatul Isnaini dan Sueb


Program Studi Pendidikan Biologi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
Email: [email protected] dan [email protected]

Abstrak. Ilmu kealaman atau yang sering kita sebut dengan sains tidak pernah lepas dari kehidupan manusia.
Fenomena yang ada di sekitar kita secara tidak langsung telah menunjukkan peranan sains murni maupun
terapan. Makalah ini bertujuan untuk menguraikan fungsi ilmu kealaman bagi kesejahteraan manusia. Metode
yang digunakan yaitu mengkaji dari berbagai buku ajar dan berbagai artikel jurnal. Fungsi ilmu kealaman dalam
menyejahterakan manusia adalah dengan memanfaatkan ilmunya untuk menjelaskan hukum, teori, dan prinsip
pengetahuan baru. Kontribusi mendasar bagi masyarakat adalah pembentukan pengetahuan baru kemudian
pengetahuan tersebut digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia dan menyelesaikan berbagai
macam isu yang dihadapi masyarakat.
Kata kunci: ilmu kealaman, kesejahteraan manusia, fenomena

Abstract. The science is never out of human life. The phenomena that exist around us have indirectly shown
the role of both pure and applied science. This paper aims to describe the function of science of depth for
human welfare. The method used is to study from various textbooks and various journal articles. The function of
depth science in human welfare is to utilize his knowledge to explain the laws, theories, and the principles of
new knowledge. The fundamental contribution to society is the formation of new knowledge and then the
knowledge is used to improve the welfare of human life and solve various issues faced by society.
Keywords: science, human welfare, phenomenon
PENDAHULUAN
Suatu peristiwa atau kejadian, pada dasarnya tidak pernah lepas dari peristiwa lain
yang mendahuluinya. Begitu pula yang dialami oleh filsafat dan ilmu. Filsafat ilmu
mempunyai cabang filsafat yang beraneka ragam. Salah satu cabang filsafat ilmu yaitu ilmu
kealaman atau sains yang juga sering disebut ilmu alam.
Ilmu alam merupakan ilmu yang mempelajari mengenai makluk hidup dan semua
proses kehidupannya. Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu alam (natural science) adalah
ilmu yang mempelajari tentang pengungkapan rahasia dan gejala alam, meliputi asal mula
alam semesta dengan segala isinya, termasuk proses, mekanisme, sifat benda maupun
peristiwa yang terjadi (Suriasumantri, 1998). Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta
ini selanjutnya merupakan dasar dari pengembangan ilmu alam.
Ilmu kealaman atau yang sering kita sebut dengan sains tidak pernah lepas dari
kehidupan manusia. Fenomena yang ada di sekitar kita secara tidak langsung telah
menunjukkan peranan ilmu alam murni maupun terapan. Menyikapi gejala alam yang terjadi
di sekitar kita seperti terbentuknya suatu ekosistem dan terbentuknya gejala petir, manusia
tidak dapat menerka apa yang menyebabkan terjadinya fenomena alam tersebut dengan
sendirinya akan tetapi dilakukan upaya untuk mencari kejelasan mengenai fenomena tersebut.
Hamdani (2011) mengupayakan hal yang dapat dilakukan antara lain merumuskan masalah,
merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan
akhirnya menyimpulkan. Melalui langkah tersebut, fenomena alam yang terjadi tidak hanya
dianggap sebagai mitos atau pengetahuan semu akan tetapi menjadi sebuah pengetahuan yang
sejati.
Perkembangan sejarah manusia selalu diwarnai oleh perkembangan ilmu dan
teknologi yang melingkupinya. Hal ini tentunya berbanding lurus dengan upaya manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Seorang menggunakan teknologi karena ia
memiliki akal. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya
untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi. Sejalan dengan itulah, teknologi pun
lahir sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan. Pada hakikatnya, teknologi merupakan alat
untuk membantu kehidupan manusia dalam mencapai tujuan secara ilmiah. Seperti yang kita
ketahui, teknologi kini telah merembes dalam kehidupan manusia, bahkan dari kalangan atas
hingga menengah ke bawah sekalipun. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di
dalam mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat martabat manusia.
Sains dapat mempengaruhi keberadaan seseorang dalam kehidupan masyarakat,
bahkan menjadi salah satu indikator kemajuan suatu bangsa. Perkembangan zaman menuntut
sains menjadi kebutuhan pokok setiap individu untuk menghadapi persaingan. Penerapan
teknologi dan sains semakin menuntut manusia untuk lebih maju. Menyikapi pentingnya
peran filsafat ilmu dalam lingkup pengetahuan sains, maka penulis akan menguraikan fungsi
ilmu kealaman bagi kesejahteraan manusia.

KAJIAN PUSTAKA
Ilmu alamiah sering disebut ilmu pengetahuan alam atau ilmu kealaman, yang
dalam bahasa inggris disebut natural science atau disingkat science. Ilmu ini mengkaji gejala
alam semesta, termasuk bumi sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu alamiah dasar
(basic natural science) hanya mengkaji konsep dan prinsip dasar yang esensial. Fungsi ilmu
alamiah bagi manusia berdasarkan pada manusia tercipta dalam keadaan tidak memiliki ilmu,
manusia terlahir dalam keadaan fitrah, manusia diwajibkan mencari ilmu, semua ilmu
bersumber dari alam, dan alam berasal dari Tuhan. Kelima alasan tersebut merupakan prinsip
lahirnya ilmu. Hal tersebut disebabkan manusia tidak berhenti mengembangkan pendidikan,
baik secara teoritis maupun secara praktis, sehingga pendidikan semakin berkembang dan
alam semesta semakin diketahui eksistensinya (Sodiq, 2014).
Ilmu alam wajib dipelajari oleh manusia agar manusia memiliki kapabilitas yang
ilmiah dalam membaca gejala alam dan memanfaatkan hasil alam dengan baik dan benar.
Salah satu ilmu yang menjelaskan alam secara umum adalah ilmu alamiah dasar. Ilmu
alamiah dasar mempelajari pengetahuan tentang alam yang perlu diketahui oleh seluruh
manusia, misalnya pengetahuan tentang bumi, langit, manusia, lautan, gunung, atom, planet,
bulan, matahari, tumbuhan, dan semua yang ada di alam jagat raya ini. Banyak metode yang
digunakan untuk melakukan penelitian seputar ilmu alam, misalnya penelitian Slezin (2003)
dan Robock (2002) mengenai gejala gunung berapi yang masih aktif, misalnya dengan
menggunakan ilmu vulkanologi. Gunung tersebut diteliti tingkat kepanasan magmanya yang
terus meningkat dan mendesak ke permukaan tanah sehingga jika dipantau akan
menghasilkan letusan yang tidak terduga dan akan membahayakan kehidupan manusia. Para
vulkanolog melakukan pengukuran suhu panasnya dan menyuntik gunung berapi agar ada
udara yang melemahkan suhu panas dan daya dorong magma yang hendak keluar di dalam
gunung.
Definisi Sains
Paul Freedman (1950) dalam Hamdani (2011) menyebutkan bahwa ilmu alam adalah
suatu bentuk aktivitas manusia untuk memperoleh suatu pembahasan dan pemahaman tentang
alam yang cermat dan lengkap, pada waktu yang lalu, masa kini, dan masa yang akan datang,
serta untuk meningkatkan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya serta untuk mengubah sifat lingkungan agar dapat beradaptasi terhadap
lingkungan tersebut sesuai dengan keinginannya. Trowbridge dan Byebee (1986)
mendefinisikan sains sebagai berikut: Science is a body of knowledge, formed by a process
of continuous inquiry, and encompassing the people who are enganged in the scientific
enterprice. Berdasarkan pada definisi tersebut, karakteristik sains yang khas adalah sains
ditempuh melalui berbagai proses penyelidikan secara berkelanjutan, yang berkontribusi
dengan berbagai cara untuk membentuk sistem yang unik. Hardy dan Fleer (1996) dapat
memahami sains dalam perspektif yang lebih luas, yaitu sains sebagai kumpulan pengetahuan
(body of knowledge), sains sebagai suatu proses, sains sebagai kumpulan nilai, dan sains
sebagai suatu cara untuk mengenal dunia. Sains merupakan pengetahuan sistematis yang
diperoleh berdasarkan hasil pengamatan, penelaahan, dan percobaan yang dilakukan untuk
mengetahui prinsip alam.
Manfaat Sains
Berdasarkan Herabudin (2010) sains bermanfaat untuk mengungkap suatu kebenaran
(truth), menambah pengetahuan (knowledge) agar lebih terampil dalam mengarungi bahtera
hidup, meningkatkan pemahaman (understanding, comprehension, insight) terhadap suatu
gejala alam, menjelaskan (explanation) proses sebab akibat dari suatu kejadian,
memperkirakan (prediction) suatu kejadian yang akan terjadi, mengendalikan (control) alam
agar sesuai dengan yang diharapkan, menerapkan (application) suatu kaidah alam,
menghasilkan (production) sesuatu yang berguna untuk kehidupan umat manusia masa kini
dan masa datang.
Kegunaan teori sains mencakup tiga hal, yaitu sebagai alat pembuat eksplanasi,
sebagai alat peramal dan sebagai alat pengontrol. Teori tersebut selaras dengan karakteristik
yang dimiliki oleh ilmu kealaman sehingga para ilmuwan merumuskan produk dari ilmu
kealaman yaitu rekayasa, penjelasan, pengendalian, pelestarian dan peramalan (Sutomo,
2009).
Rekayasa adalah padan kata dari engineering yang s elama ini kita kenal dengan kata
teknik. Arti kata teknik itu sendiri adalah penerapan sains untuk kesejahteraan umat manusia
(Zen, 1981). Martin dan Schinzinger (1994) mempersempit definisi itu, sehingga rekayasa
adalah penerapan ilmu pengetahuan dalam penggunaan sumber daya alam demi manfaat bagi
masyarakat dan umat manusia, sedangkan rekayasawan adalah mereka yang menciptakan
produk dan proses untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia (pangan, papan dan sandang),
dengan akibat tambahan, meningkatkan kemudahan, kekuatan dan keindahan di dalam
kehidupan manusia sehari-hari. Rekayasa merupakan salah satu produk ilmu kealaman yang
menggunakan sifat analitis dalam melihat sesuatu dan membuat perspektif baru mengenai
sebuah objek. Contoh rekayasa sebagai bentuk produk ilmu kealaman misalnya dalam
rekayasa pembuatan mesin uap berdasarkan teori Aristoteles dan Thomas Newcomen yang
menjadi dasar James Watt membuat mesin uap tersebut.
Alat Pembuat Eksplanasi
Fungsi sains hingga sekarang pada umumnya digunakan sebagai alat eksplanasi fakta
yang terjadi di sekitar kita. Sains memberikan suatu sistem eksplanasi yang paling dapat
diandalkan dalam memahami masa lampau, sekarang dan merubah masa yang akan datang
(Tafsir, 2015). Penjelasan merupakan produk ilmu kealamaan yang bersifat membuka sudut
pandang seeorang sehingga dapat berpikir realistis. Hal tersebut dapat terjadi karena ilmu
kealaman menggunakan sifat analitis, logis dan kausatif dalam menjelaskan fenomena yang
terjadi di alam. Sisi kegunaan dari produk ilmu kealaman tersebut berdampak pada
penggeseran pola pikir manusia dari yang sebelumnya berpikir secara mitos kini beralih pada
pemikiran logis dan realistis (Sutomo, 2009). Contoh bagaimana pergeseran paradigma akibat
penjelasan sebagai produk ilmu kealaman yaitu mengenai tentang gejala pemanasan global.
Zein dan Chehayeb (2015) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa pemanasan global
memberikan efek di setiap bagian dunia. Pemanasan global dapat disebabkan secara alami
dan akibat ulah manusia. Pemanasan global secara alami dapat diakibatkan oleh peningkatan
karbondioksida akibat akitivitas makhluk hidup di alam sehingga kita bisa mengetahui gas
apa yang mengakibatkan perubahan iklim yang mengacu pada pemanasan global. Pemanasan
global akibat ulah manusia dapat berupa polusi udara dari gas yang dikeluarkan oleh
kendaraan manusia dan deforestasi. Penjelasan tentang fenomena pemanasan global tersebut
dapat dianalogikan sebagai produk ilmu kealaman yang sifatnya membuka cakrawala
memberikan dampak positif dan manfaat bagi manusia.
Alat Pengontrol
Produk ilmu kealaman yang bersifat mencegah dan membatasi terjadinya malapetaka
yaitu pengendalian. Pengendalian merupakan produk ilmu kealaman yang paling dirasakan
manfaatnya bagi umat manusia karena dalam sejarahnya, banyak sekali ancaman malapetaka
yang dapat dihindari oleh manusia berkat bantuan ilmu kealaman (Sutomo, 2009 ).
Contoh manfaat pengendalian bagi umat manusia adalah pada saat merebaknya
penyakit cacar, penyakit patek dan penyakit bulbul. Pada awalnya penyakit seperti cacar,
patek dan bulbul dikaitkan dengan bau busuk. Akan tetapi melalui perkembangan ilmu
kealaman, yaitu setelah penemuan mikroskop dan penicillin, maka dapat dijelaskan mengenai
penyebab penyakit tersebut. Pada perkembangannya, penemuan mikroskop dapat membantu
dalam pengamatan struktur sel bakteri maupun struktur virus sehingga pada penerapannya,
penyakit yang muncul di masyarakat tersebut disebabkan oleh bakteri dan virus. Dengan
penemuan tersebut, maka pemberantasan penyakit terus dilakukan terutama setelah
ditemukannya penicillin oleh Alexander Fleming (1881-1955). Akibat dari ditemukannya
antibiotik tersebut, banyak penyakit yang dapat ditanggulangi.
Pelestarian pada hakikatnya merupakan produk ilmu kealaman yang bertujuan untuk
melestarikan hal apa saja yang berkaitan dengan fenomena alam yang pernah terjadi di masa
lampau. Bentuk pelestarian yang paling memberikan dampak positif yaitu pelestarian
informasi. Hal ini dikarenakan ilmu kealaman merupakan sekumpulan hasil penelitian yang
sistematis dan logis sehingga terdapat catatan dan rekaman mengenai gejala yang diteliti
untuk kemudian dijadikan sebagai produk pelestarian informasi. Produk pelestarian informasi
tersebut dapat memberikan informasi bagi masyarakat mengenai gejala alam sehingga apabila
muncul tanda dari suatu gejala alam, maka masyarakat dapat melakukan upaya preventif
untuk mengantisipasi gejala alam tersebut.
Alat Peramal
Ilmuwan pada umumnya telah mengetahui faktor penyebab suatu gejala terjadi saat
mereka membuat eksplanasi terkait gejala tertentu. Berdasarkan faktor penyebab tersebut,
ilmuan dapat membuat ramalan atau prediksi. Peramalan merupakan produk ilmu kealaman
yang sifatnya untuk melihat masa depan atau yang belum terjadi. Peramalan dapat dibuat
dengan cara kecenderungannya atas perkembangan sejarah data objek yang sudah terjadi dan
keteraturan atau konsistensi dari suatu gejala alam. Peramalan dalam ilmu kealaman sangat
bergantung pada data dasar dan keteraturan perkembangan data tersebut. Terkait dengan
contoh sebelumnya mengenai gejala pemanasan global yang dilakukan oleh Zein dan
Chehayeb (2015) dapat dijelaskan dengan ilmu kealaman, maka ilmu kealaman juga tentunya
dapat meramalkan apa yang akan terjadi akibat pemanasan global tersebut bagi kehidupan
manusia. Salah satu akibatnya misalnya adanya perubahan iklim yang terjadi di bumi yang
sudah sangat berbeda dengan iklim sebelumnya. Pengaplikasian peramalan dari ilmu
kealaman digunakan sebagai dasar pembuatan kebijakan (pemerintah, industri, perdagangan,
perbankan, dan sebagainya), pengembangan bidang ilmu kealaman (bidang komunikasi,
komputer, dan energi) dan pengembangan konsep mencari tempat alternatif.
Hubungan Ilmu Alam Dengan Teknologi Dalam Kehidupan Manusia
Perkembangan ilmu alam didahului oleh penelitian dasar yang mengungkapkan
fenomena alam secara matematik menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia
secara global. Visi penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi dasarnya sama, yaitu
menyejahterakan manusia. Perbedaan pokok antara riset dasar dan riset terapan ditampilkan
dalam Tabel 1 dibawah ini.
Tabel 1. Perbedaan Pokok Antara Riset Dasar Dan Riset Terapan

RISET DASAR RISET TERAPAN

Rasa ingin tahu Mempunyai orientasi tertentu

Bersifat mendasar Bertujuan khusus memecahkan masalah

Hasilnya dapat berdampak dalam waktu Hasilnya dampak khusus, bermanfaat untuk
jangka panjang kepentingan jangka pendek

Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berhubungan erat, bisa dikatakan teknologi
adalah terapan dari ilmu pengetahuan. Hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi bisa
dikatakan langsung dan bisa juga tidak langsung. Hubungan langsung misalnya
berkembangnya biologi dan ilmu kimia dapat memanfaatkan organisme dalam industri
seperti industri minuman yogurt, tempe, sumber energi dari limbah (biogas). Hubungannya
tidak langsung, seperti teknologi arsitektur di mesir, dan Candi Borobudur di Indonesia,
Tembok Cina di Cina,dan Menara Pisa di Italia.
PEMBAHASAN
Fungsi Ilmu Kealaman Bagi Kesejahteraan Manusia
Ilmu kealaman atau sains mejelaskan mengenai fenomena yang belum diketahui dan
penciptaan pengetahuan baru melalui penemuan hukum, teori, dan prinsip alam baru.
Pengetahuan yang baru tersebut kemudian dimanfaatkan pada kehidupan masyarakat.
Kontribusi mendasar bagi masyarakat adalah pembentukan pengetahuan baru kemudian
pengetahuan tersebut digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia dan
menyelesaikan berbagai macam isu yang dihadapi masyarakat (Rosenberg dan McShea,
2008). Ilmu kealaman pada dasarnya tidak memberikan peranan langsung terhadap
kehidupan manusia, namun memiliki hubungan erat dengan ilmu terapan (teknologi) dalam
memberikan kontribusi terhadap masyarakat. Ilmu kealaman dan ilmu terapan mempunyai
hubungan timbal balik karena ilmu alam dapat dikembangkan oleh ilmu terapan dan
sebaliknya ilmu terapan (teknologi) memberikan kontribusi penemuan pada prinsip, teori atau
konsep baru sebuah ilmu alam.
Awalnya ilmu alam dan ilmu terapan tidak berkaitan secara langsung, namun hanya
berupa teori saja, seperti teori evolusi yang disampaikan oleh Darwin. Teori tersebut hanya
menunjukkan evolusi awal sebelum ada keterkaitan dengan gen. Kini teori Darwin didukung
oleh penelitian para ahli melalui genetika molekuler. Charlesworth dan Charlesworth (2009)
dan Davis (1985) menjelaskan bahwa melalui genetika evolusioner yang bersifat
interdisipliner, menggabungkan model dan data empiris dengan baik. Diharapkan mampu
menunjukkan bahwa evolusi lebih penting bagi penelitian biologi modern daripada
sebelumnya dan bahwa kolaborasi produktif dengan genetika ini dapat diprediksi
menghasilkan lebih banyak kekayaan ilmiah murni dan terapan dalam seratus tahun
mendatang. Agar hal ini terjadi, kebutuhan akan pendidikan yang cukup luas harus dipenuhi.
Ahli biologi dan dokter perlu memahami genetika, dan bahkan beberapa konsep genetika
populasi, setidaknya cukup untuk berkolaborasi dengan orang yang memiliki keahlian dalam
metode kuantitatif yang relevan. Gagasan matematis perlu didekriminasi, sejauh mungkin,
sehingga ahli biologi yang menggunakan penanda filogenetik dan genetika atau analisis
keragaman tahu apa yang ada di balik program komputer yang mereka gunakan. Hal yang
sama berlaku untuk pemodelan teoritis yang mengarah pada hipotesis yang dapat diuji, yang
mana gagasan seleksi alam masih merupakan contoh yang sangat baik, walaupun telah
diperluas ke dunia biologi yang jauh lebih luas daripada yang awalnya diusulkan Darwin dan
telah memberi kita banyak alat berharga di antara genetika dan evolusi. Teori Darwin tertarik
pada fungsi organisme, tidak hanya dalam morfologi dan hubungan dan sejarah
kehidupannya saja.
Ilmu alam mempunyai tujuan menjelaskan mengenai bagaimana alam bekerja dan
berkembang secara keseluruhan. Ilmu alam sudah berkembang dari yang sebelumnya hanya
untuk kepentingan cendekiawan kini mempelopori aktivitas manusia dalam konteks waktu
dan tempat. Ilmu alam telah menjadi pengaruh utama terhadap arti nilai, merubah sifat alami
dari suatu masyarakat dan menjadi mesin pendorong kemajuan masyarakat yang dapat dilihat
dari sudut pandang peradaban.
Fungsi Ilmu Alam dan Teknologi Dalam Kehidupan Manusia
Dalam kehidupan manusia dewasa ini tidak terlepas dari ilmu alamiah dan ilmu
terapannya berupa teknologi di berbagai bidang. Memang, pada mulanya antara ilmu alamiah
dan teknologi itu tidak selalu mempunyai kaitan. Namun, dalam zaman modern ini, untuk
membuat kapal, orang harus menguasai ilmu murni, hukum Archimedes, konstruksi baja dan
sebagainya, agar kapal tidak tenggelam dan dapat mengarungi lautan.
Perkembangan dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang demikian
pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
Pengembangan IPTEK dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Pemanfaatan
nuklir dalam industri pengawetan makanan juga menggunakan sinar radioaktif untuk
membunuh kuman, sehingga makanan tersebut aman dikonsumsi dan nilai gizi serta rasa
tidak berubah. Cara tradisional dengan cara pemanasan, pengasapan, pemberian garam, asam
atau gula. Sedangkan dalam dunia kesehatan seperti sinar X dipakai untuk membantu
diagnosis penyakit dan memberikan hasil yang memuaskan tanpa menimbulkan efek
samping. Click dan Ridberg (2010) menjelaskan tentang bahwa ternyata dalam menyimpan
makanan dengan pengawetan makanan merupakan sebuah alternatif pelestarian makanan.
Prokopov dan Tanchev (2007) mendukung penjelasan tentang penerapan metode pengolahan,
penyimpanan dan pengawetan yang bijaksana membantu mencegah wabah penyakit bawaan
makanan, yaitu terjadinya penyakit atau penyakit akibat konsumsi makanan yang
terkontaminasi. Pelestarian makanan adalah tindakan atau metode yang dirancang untuk
menjaga makanan pada tingkat kualitas yang diinginkan. Sejumlah teknik pelestarian baru
sedang dikembangkan untuk memenuhi tuntutan pelestarian ekonomi dan kepuasan
konsumen saat ini dalam aspek keselamatan, nutrisi dan sensorik.
Secara spesifik, peranan IPTEK dapat di klasifikasikan sebagai penyedia pangan
dalam memanfaatkan bioteknologi, sebagai penyediaan sandang memanfaatkan teknologi
mesin tekstil dalam pembuatan serat sintesis, sebagai penyediaan papan dengan menerapkan
teknologi maju, menusia mampu membangun rumah dan gedung pencakar langit. Sebagai
penyedia pangan pemanfaatan bioteknologi sangat bermanfaat dalam aplikasinya. Haroon
dan Ghazanfar (2016) menjelaskan bahwa dengan bioteknologi, kita dapat meningkatkan
produktivitas ladang pertanian yang akan digunakan, meningkatkan nutrisi makanan, dan
memproduksi buah dengan rasa yang lebih baik. Selain itu, Ramon, et.al. (2008) mendukung
penjelasan tentang manfaat bioteknologi dalam pendidikan.
Peranan lainnya terhadap kehidupan manusia dalam bidang komunikasi penemuan
komputer, televisi, telepon, dan internet yang dapat dengan mudah dan tepat dalam
memperoleh informasi yang diperlukan. Dalam bidang pendidikan, teknologi mempunyai
peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan antara lain memunculkan metode
pembelajaran yang baru, pemafaatan teknologi sebagai sumber belajar, proses pembelajaran
tidak harus mempertemukan siswa dengan guru.

SIMPULAN
Fungsi ilmu alam dalam menyejahterakan manusia adalah dengan memanfaatkan
ilmunya untuk menjelaskan hukum, teori, dan prinsip pengetahuan baru. Kontribusi mendasar
bagi masyarakat adalah pembentukan pengetahuan baru kemudian pengetahuan tersebut
digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia dan menyelesaikan berbagai
macam isu yang dihadapi masyarakat. Ilmu alam sudah berkembang dari yang sebelumnya
hanya untuk kepentingan cendekiawan kini mempelopori aktivitas manusia dalam konteks
waktu dan tempat. Ilmu alam telah menjadi pengaruh utama terhadap arti nilai, merubah sifat
alami dari suatu masyarakat dan menjadi mesin pendorong kemajuan masyarakat yang dapat
dilihat dari sudut pandang peradaban. Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berhubungan
erat, bisa dikatakan teknologi adalah terapan dari ilmu pengetahuan. Ilmu alam dan teknologi
sangat berhubungan, baik secara langsung dan juga tidak langsung.
DAFTAR RUJUKAN

Charlesworth, B. Dan charlesworth, D. 2009. Darwin and genetics. Genetics, 183(3): 757-
766. https://doi.org/10.1534/genetics.109.109991.
Click, M.A. dan Ridberg, R. 2010. Saving Food: Food Preservation as Alternative Food
Activism. Environmental Communication, 4(3): 301-317. DOI:
10.1080/17524032.2010.500461.
https://web.coas.missouri.edu/~communication/sites/default/files/saving-food.pdf.
Davis, B.D. 1985. Molecular genetics and The Foundations of Evolution. Perspectives in
Biology and Medicine, 28(2): 251-268. DOI: 10.1353/pbm.1985.0051.
Hamdani. 2011. Filsafat Sains. Bandung: CV Pustaka Setia.
Hardy, T. Dan Fleer, M. 1996. Science for Children: Developing a Personal Approach To
Teaching. Sydney: Prentice Hall.
Haroon, F. dan Ghazanfar, M. 2016. Applications of Food Biotechnology. Journal of
Ecosystem and Ecography, 6:215. DOI:10.4172/2157-7625.1000215.
Herabudin. 2010. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia.
Martin, M.W. dan Schinzinger, R. 1994. Etika Rekayasa. Edisi Kedua. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Prokopov, T. dan Tanchev, S. 2007. Methods of Food Preservation. Food Safety: A Practical
and Case Study Approach. 3-25. DOI: 10.1007/978-0-387-33957-3_1.
Ramon, D., Diamante, A., dan Calvo, M.D. 2008. Food Biotechnology and Education.
Electronic Journal of Biotechnology, 11(5). DOI: 10.2225/vol11-issue5-fulltext-7.
Robock, A. 2002. Volcanic Eruptions. The Earth System: Physical and Chemical Dimension
of Global Environmental Change, 1, 738-744. Dari
http://climate.envsci.rutgers.edu/pdf/EGECVolcanicEruptions.pdf.
Rosenberg, A. Dan McShea, D.W. 2008. Philosophy of Biology. New York dan London:
Routledge Taylor & Francis Group.
Slezin, Y.B. 2003. The Mechanism of Volcanic Eruptions (A Steady State Approach).
Journal of Volcanology and Geothermal Research, 122, 7-50. Dari
http://www.kscnet.ru/ivs/bibl/sotrudn/slezin/mexan.pdf.
Sodiq, M. 2014. Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta: Kencana Preanadamedia Group.
Suriasumantri, J.S. 1998. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar Harapan.
Sutomo, H, 2009. Filsafat Ilmu Kealaman dan Etika Lingkungan. Malang: UM press.
Tafsir, A. 2015. Filsafat Ilmu, Mengurai Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi Pengetahuan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Trowbridge, L.W. dan Bybee, R.W. 1990. Becoming A Secondary School Science Teacher
5th Ed. Columbus: Merrill Publishing Company.
Zein, A.E dan Chehayeb, N. 2015. The Effect of Greenhouse Gases on Earths Temperature.
International Journal of Environmental Monitoring and Analysis, 3(2), 74-79. DOI:
10.11648/j.ijema.20150302.16.
Zen, M.T. 1981. Sains, Teknologi dan Hari Depan Manusia. Jakarta: PT. Gramedia.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai