Ikan Hias Cantik
Ikan Hias Cantik
Ikan Hias Cantik
Ini Blog khusus untuk kalian yang ingin tahu tentang berbagai ikan hias!!!!
ikan diskus
Raja ikan hias air tawar adalah julukan yang pantas diberikan untuk ikan diskus. Disamping
keindahan warna yang dimilikinya, misteri untuk memijahkannyapun baru terungkap dalam
waktu yang sangat lama.
Diskus pertama kali dipublikasikan tahun 1840 oleh Dr. Johann Jacob Heckel. Dari nama
beliaulah nama diskus Heckel diambil. Dan sejak saat itulah diskus mulai dipelihara dalam
akuarium. Tapi untuk dapat memijahkannya diperlukan waktu yang sangat lama.
Jenis diskus Heckel ini ditemukan di sungai Rio Negro (warna air coklat tua), Brasil. Diskus
ini banyak sekali ditemukan di sungai ini terutama pada pertemuan sungai ini dengan sungai
Rio Branco (warna air jernih). Agaknya tempat pertemuan antara dua buah sungai yang
berbeda warna airnya ini sangat disukai oleh diskus Heckel.
Pada tahun-tahun berikutnya para ilmuwan semakin tertarik mempelajari ikan ini, namun
belum ada yang memperoleh kemajuan yang berarti. Mereka mencoba menernakan tetapi tidak
berhasil. Salah satu penyebabnya ialah mereka tidak mengetahui pentingnya lendir dari tubuh
induk untuk burayak. Situasi ini berlangsung sampai tahun 1959 ketika Harald Schulz membuat
laporan tentang diskus alam. Dan mulai saat itulah beberapa diskus alam dibawa ke Jerman
dan berhasil diternakan di sana.
Dengan berjalannya waktu semakin banyak hobbyists yang memelihara ikan diskus dan
berhasil menernakannya. Walalupun demikian diskus tetap menarik karena tantangan dalam
membudidayakannya dan harga jualnya yang tinggi.
Diskus merupkan salah satu ikan hias air tawar yang memiliki warna, bentuk dan corak
yang unik dan menarik. oleh karena keindahan dan keunikannya tersebut, para hobeis tak
segan untuk memilihnya sebagai ikan hias peliharaan, walaupun harga diskus tergolong mahal.
Dalam memilih diskus yang berkualitas baik, pilihlah warna kulitnya yang cerah, sisiknya tidak
terkelupas, warna mata cerah, kedua insang terbuka dan tertutup secara bersamaan, memiliki
gaya berenang yang tenang dan tidak takut pada manusia.
lina di 21.12 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Botia macan
Ikan botia (Bofia macracanfha) merupakan salah satu ikan hias asli Indonesia yang tersohor
kecantikannya. Bentuk tubuh botia yang indah, punggung agak bungkuk, sehingga sepintas
tampak seperti pesawat tempur. Warna tubuhnya tidak rumit; berwarna dasar sawo matang dan
kadang-kadang kekuning-kuningan, yang dibalut warna hitam di tiga tempat. Satu memotong
dikepala persis melintas di mata, lalu ditengah tubuh agak lebar dan terakhir di pangkal ekor
yang merambat sampai sirip punggung. Sirip ekor tebal terbagi dua dengan ujung lancip warna
orange dengan ujung kemerahan. Sirip anus hitam dengan tulang sirip kuning.
Reproduksi : Ikan botia belum bisa dibudidayakan dalam arti belum bisa dipijahkan. Malah
sekedar membedakan mana jantan, mana betinapun susah. Barangkali ikan ini tidak mencapai
kematangan seksualnya.
Pakan : Ikan ini termasuk jenis ikan omnifora (makan segala macam makanan). Di habitat
aslinya ikan botia memakan serangga, udang, kepiting, dan lain-Iain. Sedangkan di aquarium
Gembira Loka ikan botia selain diberikan berupa pakan alami juga diberikan pakan buatan yaitu
antara lain: Tubifex sp, Cyclops, Rotifera sp dan Apnia sp.
Habitat : Ikan ini banyak ditemukan berkumpul di perairan yang tenang (tidak berarus deras),
suhu air antara 24 sampai 30oc.
lina di 21.07 Tidak ada komentar:
Berbagi 1
Salendar cicit
Salendar cicit bertubuh sedang dan bentuknya pipih kelihatan dari samping lonjong. Warna
badannya bagian belakang kuning cerah. sirip ekor dan sirip anus. Sedang bagian kepalanya
belang hitam dan putih yang mengesankan ikan ini mempergunakan topeng pada kepalanya.
Mulutnya agak runcing berbentuk tabung. Mulut kecil salendar cicit menyerupai mulut kelinci
dan dipakai untuk mengunggisi ganggang. Ragam warnanya dapat menyamarkan bentuk sejati
ikan ini. Sirip punggung dan sirip duburnya terdapat duri beracun yang dapat menimbulkan luka
pedih bila terkena.
Perilaku : Lincah, suka damai, ketika di ganggu ikan ini ujung sirip punggungnya berkembang
menghadap ke arah penyerang. duri.durinyamempunyai kelenjar beracun yang mana membuat
luka menyakitkan. Di aquarium ikan ini terlihat aktif berenang di tempat terbuka dan meliuk
menelusuri lubang karang. Sikap agresif terhadap jenisnya sendiri tetapi sangat ramah dengan
ikan-ikan lain.
Reproduksi : Ikan ini di habitat aslinya dengan cara bertelur. akan tetapi perkembang biakannya
di dalam aquarium tidak diketahui. Perbedaan kelamin antara ikan yang jantan dan ikan betina
juga tidak diketahui.
Pakan : Di habitat aslinya ikan ini memakan bermacam-macam makanan hidup seperti jentik-
jentik nyamuk, cacing sutera. ganggang dan daun selada. Sedangkan di aquarium Gembira
Loka ikan ini selain di beri pakan hidup juga diberi pakan buatan antara lain seperti Tubifex sp,
Rotifera sp dan Apnia sp yang dibuat pelet.
Habitat : Danau dipinggir laut dan secara khas menghuni batu karang yang memanjang
lina di 21.04 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Dakocan
Betok (Pamacanfridae) yang berwarna-warni terdapat di terumbu; koral, seperti ciclid yang sama
bentuknya lubang hidung betokpun hanya satu dan didepan sirip dubur terdapat dua sirip kipas
berduri. Betok dakocan (Dascyllus trimaculatus) badannya pipih dan tampak dari samping bulat
dan mengesankan butek. Warna badannya hitam dan legam dengan tiga buah bercak
berwarna putih, satu didahi dan satu dikedua sisi tubuhnya. Bercak-bercak tersebut hilang
setelah dewasa. Panjang jarang melebihi 15 cm. Di aquarium betok terlihat bagus apabila
ditempatkan secara berkelompok.
Perilaku : Hampir sama dengan klon mereka suka bermain dekat anemon dan mencari makan
di antara batu-batu karang. Hidup dalam kawanan, dan bila bahaya mengancam, seluruh
kelompok kawanan menghilang ke dalam koral. Ikan ini mempunyai perilaku teritorial yang kuat.
Setiap ikan mempunyai celahnya masih-masing di dalam koral dan menjaganya. Ikan ini tidak
cocok ditaruh dengan ikan-ikan yang lebih besar.
Reproduksi : Saat bereproduksi warna menjadi kemerah-merahan perak. Ketika bertelur, telur-
telur diletakan pada rumpun-rumpun pada koral atau pada batu, dan induk akan menjaga
sampai telur menetas.
Pakan : Di habitat aslinya mereka menyukai udang-udang kecil, larva, kepiting dan tidak jarang
mereka membersihkan parasit di badan ikan yang ukurannya lebih besar. Sedangkan di
aquarium Gembira Loka selain pakan alami ikan ini juga diberikan pakan buatan yaitu antara
lain: Tubifex sp, Rotifera sp dan Apnia sp.
Habitat : Daerah tropis dan secara khas penghuni batu-batu karang yang memanjang ke laut
sampai 55 m.
lina di 21.02 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Kambing cincin biru
Kambing cincin biru (Pomacanthus annularis) mirip kepe-kepe besar, bertubuh cerah dan
hidupnyapun diterumbu koral tempat kepe-kepe. Bentuk tubuhnya luas dan pipih.
Perbedaannya dengan kepe-kepe terletak pada duri tiap tutup insang. Kambing cincin biru
muda tidak dapat dibedakan dengan pomacanthus poculosus, warna biru tua dengan sekat-
sekat vertikal biru muda. Setelah dewasa warna ikan ini kuning-coklat pudar dan dari sirip
punggung sampai sudut terdapat garis-garis biru tua lima atau enam buah membujur sampai
sirip dada. Di depannya (diantara) sirip dada terdapat cincin-cincin biru.
Perilaku : Kecuali pada musim kawin, hidup soliter (menyendiri). Warna-warninya yang terang
tidak digunakan untuk penyamaran tetapi untuk menyatakan teritoriumnya yang dijaga dengan
gigih. Bila ada warga sejenisnya memasuki daerah itu, ikan ini akan bertingkah mengancam
dengan mempertunjukan warnanya. Jikalau yang melanggar daerah itu tidak juga pergi, maka
terjadilah pertarungan.
Reproduksi : Ikan ini di habitat aslinya dengan cara bertelur. Perbedaan kelamin antara yang
jantan dan betina sulit diketahui. Barangkali ikan ini tidak mencapai kematangan seksualnya.
Pakan : Di habitat asli ikan kambing kambing cincin biru memakan tunas-tunas, rumput-rumput,
binatang air yang berkulit keras seperti udang, kepiting dan lain-lain. Ikan dewasa terutama
makan yang sedikit lemaknya. Sedangkan di aquarium Gembira Loka ikan ini diberikan pakan
buatan.
Habitat: Ikan ini terdapat didaerah karang-karang pantai yang memanjang ke laut sampai 30 m.
Ikan dewasa sering dijumpai berpasangan di gua-gua
lina di 21.00 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Hiu hitam
Nama Indonesia : Hiu Hitam
Nama Inggris : Black Shark,
Nama Latin : Morrullus Chrysophekadi
Klasifikasi : Ordo Cyprinjformes, Familia Cyprinidae.
Keterangan :
Merupakan jenis ikan air tawar cantik, bentuk badan panjang, dari samping kelihatan pipih.
Berwarna hitam arang pada keseluruhan badan dan sirip-siripnya dengan suatu bercak
kemerahan atau kekuning-kuningan pada setiap sisik serta sirip punggungnya yang besar. Hiu
hitam termasuk anggota genus labeo, tersebar luas menjadi ikan aquarium yang berasal dari
India dan Asia Tenggara. Pada genus labeo, mulut terletak pada bagian perut di bawah
moncong, dan biasanya berbentuk suatu cakram penghisap yang pinggirannya tajam dari zat
tanduk. Di habitat aslinya mereka dapat mencapai panjang 60 cm.
Perilaku : Hidup soliter (menyendiri). Walaupun ramah terhadap ikan-ikan lain, ikan ini suka
berkelahi dalam menjaga daerahnya dari serangan musuh. Ikan ini kadang-kadang menghalau
serangan musuh sampai mati tidak hanya dari jenisnya sendiri tetapi juga ikan-ikan yang lebih
besar dari lain jenis. Mempunyai nafsu makan yang baik sekali, menghabiskan sebagian
waktunya di dalam pencarian makanan.
Reproduksi : Dengan cara bertelur. Di aquarium ikan ini sulit berkembang biak, mungkin sebab
tidak mencapai kematangan seksual. Perbedaan kelamin antara ikan jantan dan betina sulit
diketahui karena banyak kesamaannya.
Pakan : Ikan ini di habitat aslinya lebih menyukai dari jenis sayur-sayuran seperti ganggang,
daun selada dan rumput yang berbunga kuning selain juga memakan cacing sutera, kutu air,
cyclops, jentik-jentik nyamuk dan lain-Iain. Sedangkan di aquarium Gembira Loka ikan ini diberi
pakan makan buatan.
Habitat : Ikan ini di habitat aslinya banyak terdapat di sungai-sungai, danau- danau. Suhu
lina di 20.58 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Grace kelly
Grouper kelompok ikan air laut, bentuk badan tegap sedang sampai besar, mulut lebar, rahang
khas penuh barisan gigi pendek dan gigi taring didepan. Grace kelly mempunyai variasi sangat
menarik diantara ikan dari kelompok grouper. Badannya lonjong dengan bagian kepala agak
runcing moncong memanjang, bentuk atas cekung. Sirip punggung ikan ini besar. Warna dasar
ikan cokelat muda/pudar dengan banyak terdapat bintik-bintik bundar hitam yang bertaburan di
seluruh badan dan sirip-siripnya, juga kepalanya. Grace kelly yang masih muda merupakan
jenis ikan yang populer di aquarium.
Perilaku : Grace kelly tidak seperti ikan lain dari gelompok grouper yang pemalu, ikan ini suka
bergerak terus menerus mondar-mandir di tempat terbuka. Gerakannya lemah gemulai dengan
gerakan meluncur dengan tenaga dorongan sebagai besar dari sirip dada yang seperti dayung.
Mereka suka nongkrong di dasar aquarium sampai beberapa menit. Ikan ini dapat hidup
bersama ikan lain, asalkan ukurannya tidak terlalu kecil.
Reproduksi : Ikan ini dihabitat aslinya dengan cara bertelur. Di aquarium perkembang biakan
ikan ini tidak diketahui, malahan sekedar membedakan kelamin antara yang jantan dan betina
sulit. Barangkali ikan ini tidak mencapai kematangan seksual.
Pakan : Grace kel1y merupakan jenis ikan predator, pemakan ikan dan binatang air yang
berkulit keras, seperti udang, kepiting dan lain-Iain. Ikan ini lebih menyukai pakan yang masih
hidup. Namun dalam keadaan terpaksa ikan ini bisa menyantap jenis makanan lain. Di
aquarium Gembira Loka ikan ini diberi pakan ikan dan udang.
Habitat : Ikan Grace kelly banyak dijumpai pada danau pinggir laut, yang secara khas menghuni
batu karang yang memanjang ke laut, 2 sampai lebih kurang 40 m.
lina di 20.56 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Ikan Barreleye
Ikan aneh yang matanya bisa berotorasi kebelakang yaitu barreleye (Macropinna microstoma),
ikan unik yang ditemukan pada tahun 1939.
Ikan dengan wajah aneh dan isi kepala yang tercermin keluar ini hidup di daerah pantai
California ditemukan secara tidak sengaja oleh para peneliti dari MBARI dengan kamera
canggih yang mereka miliki.
Ikan barreleye hidup di kedalaman laut terdalam dimana sinar matahari tak bisa menembusnya.
Sehingga ikan ini melihat dengan menggunakan mata yang ultra sensitif.
Bruce Robison dan Kim Reisenbichler dari Monterey Bay Aquarium Research Institute
mengamati ikan ini menggunakan sejumlah video dengan Remotely Operated Vehicles (ROVs)
di California Tengah, kedalaman 600-800 meter di bawah permukaan laut.
Robison dan Reisenbichler pernah juga membawa ikan ini ke permukaan hidu-hidup.
Di akuarium terlihat bahwa mata ikan ini bisa berputar horizontal dan vertikal.
Ikan barreleye panjangnya hanya beberapa inchi, biasa memangsa ikan kecil dan ubur-ubur.
Matanya berwarna hijau, bisa menyaring sinar matahari yang datang secara langsung dari
permukaan laut.
lina di 20.46 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Molly
Molly (Poecilia sphenops) berasal dari Meksiko, Florida, Virginia. Ikan ini bersifat omnivore.
Ukuran tubuhnya relatif cukup besar, maksimal sekitar 12 cm. Hingga kini sudah banyak
varietas yang beredar di pasaran dengan warna dan bentuk tubuh yang beragam akibat
persilangan dan mutasi. Molly balon, misalnya, yang bertubuh seperti bola akan tampak sangat
bagus seperti maskoki mini bila ukurannya sudah besar.
Membedakan jantan dan betina ikan molly ini sangat mudah. Dibanding jantan, betina biasanya
lebih gemuk. Sirip punggung jantannya lebih panjang dan lebar serta tubuhnya lebih kecil dan
langsing dibanding betina.
Memijahkan molly hampir sama dengan guppy. Hanya saja hasilnya akan lebih bagus bila
kondisi airnya agak keras. Untuk itu, penambahan garam dapur sekitar satu sendok makan per
tiga liter air akan membantu memperbanyak produksi anakan molly. Selain itu, kecukupan sinar
matahari merupakan syarat agar berhasil membudidayakan molly. Molly akan menjadi induk
setelah berumur lima bulan. Ukuran jualnya sekitar 2,5-3,0 cm yang dapat dicapai dalam waktu
3-4 bulan.
lina di 20.43 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Rabbitfish
Rabbitfish
Ikan baronang atau semadar 1 porsi pak ^^. Ikan ini enak rasanya jika sudah disajikan dipiring
dengan sambal kecap.yummy. hee,hee sebelum keterusan kulinernya mari kita kaji sebenarnya
kenapa kita harus waspada dengan ikan ini. Berdasarkan referensi yang saya baca dan pernah
merasakannya sendiri, sirip bagian punggung, perut dan anal dari ikan baronang terdapat duri
yang beracun, walaupun tidak berdampak fatal terhadap manusia, namun cukup membuat nyeri
dalam waktu yang lama, racunya pun masih ada hingga ikan ini sudah mati. Jadi saran saya
tidak perlu repot menangkap ikan ini sendiri ya, bahkan kalau bisa kurangi memakan ikan
herbivora ini, karena mereka membantu mengurangi kompetitor karang untuk tumbuh di substrat
guys.
lina di 20.35 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Lined Catfish
Lined Catfish
Sembilang, cukup familiar kan dengan nama lele laut ini. Ikan ini biasa ditemukan bergerombol
dalam jumlah besar. Seperti lele pada umumnya ikan ini dapat mematil(apa ya bahasa bakunya
!^^) loh yaitu menggunakan duri yang terletak di bagian sirip dada (pectoral) dan sirip punggung
(dorsal), duri-duri tersebut kadang tidak terlihat karena terselubung dibalik kulitnya. Ketika
menyelam sebaiknya menjauhi gerombolan ikan ini, dikhawatirkan mereka akan bersifat agresif
jika merasa terganggu oleh kehadiran kalian
lina di 20.33 Tidak ada komentar:
Berbagi
Scorpion dan Lion
Lionfish
Berbagi 0
Batu
Stonefish
Sesuai namanya biasa disebut juga ikan batu yang paling suka berkamuflase didaerah batu
karang, lumpur, pasir maupun patahan karang. Jika kalian suka berjalan dipantai atau perairan
laut yang dangkal, sebaiknya berhati-hati dengan ikan batu. Karena hampir sebagain besar
siripnya memiliki racun yang kuat. 1 kelenjar racun ikan batu dapat membunuh 100 tikus, jadi
saran saya ketika bermain di pantai menggunakan boots atau alas kaki.
lina di 20.27 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Surgeon
Ikan Surgeon
Dilaut kita banyak sekali biota yang memiliki bentuk dan warna yang menarik, terkadang
mendorong kita untuk menyentuhnya secara langsung. Namun dibalik keindahnya itu ada
beberapa jenis yang perlu kita waspadai lebih lanjut. Salah satu hewan laut yang perlu
diwaspadai adalah Surgeonfish
Biasa sering disebut dengan ikan Botana atau kulit pasir, jenis ikan herbivora ini hidup didaerah
terumbu karang dan umumnya dikonsumsi oleh masyarakat pesisir. Namun jika diperhatikan
dengan seksama dibagian pangkal sirip ekor (penducle) terdapat duri yang menyerupai mata
pisau dan setajam pisau bedah, oleh karena ciri khas ini sehingga ikan ini dberi nama
Surgeonfish.
lina di 20.20 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Blue Devil
Blue Devil
Blue Devil ikan yang berbadan langsing, struktur badannya hampir mirip badan seekor ikan
mujair. Seluruh tubuh ikan ini berwarna dominan biru cerah, terkadang di sertai titik titik putih.
Pada ujung sirip punggung biasanya terdapat titik berwarna hitam. letaknya dipangkal siripnya.
Sesuai dengan namanya, ikan ini adalah ikan yang sangat aktif. seringkali ikan ini terlihat
berenang dengan cepat mengejar makanan atau hanya bermain main dengan kawanannya.
Meskipun bergerak amat gesit, umumnya ikan ini cenderung jarang mengganggu ikan lain,
mungkin karena ukurannya yang kecil, ikan ini sangat cocok di pelihara bagi pemula ataupun
aquaris yang ingin mencoba kualitas air laut, karena selain harganya yang relatif sangat murah,
ikan ini juga memliki daya tahan hidup yang luar biasa.
lina di 20.17 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Severum
Severum
Ikan severum Cichlasoma severum adalah salah satu jenis ikan hias air tawar yang berasal dari
Amerika Serikat bagian Utara (S. Arhazone). Tubuhnya pendek, gemuk dan gepeng dengan
warna dasar tubuh bervariasi yaitu coklat kekuningan, atau hitam kecoklatan. Jenis ikan ini juga
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Ikan Severum dapat dipelihara didalam aquarium atau
bak semen kwalitas air yang diperlukan untuk pemeliharaan ikan severum yaitu: PH. : 5,5 7,
temperatur air 21 25C.
kan Severum sudah dapat dipijahkan setelah berukuran 12 15 cm. Induk jantan dari betina
dapat dibedakan dari warna dan ukuran induk jantan berwarna lebih cerah dengan induk yang
lebih besar dari betina. Makanan yang dapat diberikan jenis ikan ini antara lain: kutu air, cuk,
cacing sutera dll
lina di 20.08 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Corydoras
Corydoras
Corydoras merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang banyak diminati pecinta ikan
hias dan mempunyai peluang ekspor. Selain digunakan sebagai ikan hias air tawar, juga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik di negara maju.
Walaupun ikan ini berasal dari Amerika Selatan, tetapi sejak lama telah berhasil dibudidayakan
di Indonesia. Ikan ini dikenal mudah pembudidayaannya. Bentuk tubuh pendek dan gemuk,
punggung lebih melengkung dibandingkan dengan perut, kedua sisi ikan dilengkapi dengan
lempengan seperti tulang yang tersusun dalam dua baris, mempunyai dua pasang kumis yang
terletak di rahang atas dan rahang bawah serta ukuran tubuh dapat mencapai 12 cm. Ikan
Corydoras dapat dibudidayakan di kolam yang kandungan oksigen di dalam airnya rendah.
Kondisi lingkungan cocok untuk jenis ikan ini adalah: pH 6-8, suhu 21.5-28 O C.
Dalam pemeliharaan ikan Corydoras diperlukan sarana berupa bahan dan alat, yaitu :
Berbagi 0
Rainbow
Rainbow
Ikan Rainbow merupakan jenis ikan hias yang banyak diminati masyarakat karena jenis ikan ini
juga dapat merupakan komoditi eksport. Ada 2 jenis rainbow yang cukup terkenal yaitu rainbow
Irian (Melano Tacnia maccaulochi dan Rainbow Anlanesi ogilby Telmatherina ladigesi ahl
Rainbow Irian warna dasarnya keperak-perakan dengan warna gelap metalik sedangkan
rainbow Sulawesi warna dasarnya kuning zaitun, dengan warna bagian bawah kuning jenis
ikan ini termasuk ikan bertelur dengan menempelkan telur pada tanaman air.
lina di 20.04 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Tetra
Tetra
CARA MEMBIAKAN
Cara membiakkan ikan jenis ini masih cukup sulit dan memerlukan ketekunan
serta pengalaman yang lama. Adapun untuk membiakan ikan ini di perlukan
syarat-syarat tertentu antaralain:
1) Air harus steril dan bersifat asam (pH lebih kecil dari 6,4)
2) Senang pada tempat yang gelap.
3) Suhu sekitar 200C
Berbagi 0
Nemo
Siapa yang tidak mengenal ikan nemo? Ikan yang warna tubuhnya putih dan oranye ini semakin
popular sejak ditayangkan di layar lebar beberapa tahun lalu. Di Indonesia lebif familier disebut
dengan ikan badut atau clownfish. Tidak seperti di film finding nemo dimana sang tokoh
kesulitan mencari jalan pulang, dalam kehidupan nyata, ikan nemo justru memiliki kehebatan
menemukan kembali rumahnya walaupun terseret ombak ber mil mil jauhnya. Dan bakat ini
ternyata sudah tumbuh sejak ikan nemo berukuran masih kecil.
Para pakar ikan dan kelautan telah membuktikan dengan sebuah riset di kawasan Papua
Nugini. Ilmuwan ini berasal dari Negara Australia, Amerika dan Perancis. Observasi dilakukan
di habitat coral seluas 300 meter persegi yang dihuni oleh ratusan ikan nemo. Dalam penelitian
tersebut, para ilmuwan melakukan menginjeksi cairan barium kepada ikan ikan betina sehingga
terjadi mutasi. Keturunannya akan membawa isotop isotop tersebut sehingga menjadi penanda
alami yang mempermudah peneliti untuk melacak sebaran ikan nemo. Ada 300 ikan badut
betinda dan juga ikan kupu kupu yang menjadi obyek eksperimen ini. Hasilnya menurut Glenn
Almany, seorang peneliti dari James Cook University "Enam puluh persen ikan muda yang
ditemukan ternyata berasal dari induk yang hidup di karang itu," Sedangkan sisanya adalah
ikan-ikan muda yang berasal dari induk di tempat lain yang tinggal 10 kilometer dari sana. Dari
penemuan tersebut maka ilmuwan melakukan perhitungan dimana diduga ikan nemo
menghabiskan waktu sekitar 11 hari untuk kembali ke karang tempat tinggal induknya.
Disimpulkan bahwa Ikan nemo menggunakan penciuman, penglihatan dan intuisi alamnya
untuk melakukan pemetaan dalam perjalanan pulang. Dimungkinkan pula ikan-ikan nemo
tersebut dapat mengenali jejak kimia tertentu yang dihasilkan saat mereka lahir.
Kemampuan serupa juga diperlihatkan ikan kupu-kupu meski keduanya berkembang biak
dengan cara berbeda. Ikan badut umumnya menjaga telur-telurnya dalam sarang sedangkan
ikan kupu-kupu membiarkan anak-anaknya tanpa perlakuan khusus.Penemuan yang
dipublikasikan dalam edisi terbaru jurnal Science ini membuka wawasan tentang bagaimana
larva ikan beredar, sehingga dapat didesain area perlindungan laut yang lebih baik.
Pemasangan label isotop yang aman juga akan terus dikembangkan untuk membantu proses
konservasi terhadap spesies langka.
Di Indonesia seorang peneliti dan juga pakar perikanan yang bernama Ari Wahyuni atau biasa
disapa Kadek juga menaruh perhatian yang serius terhadap populasi ikan nemo. Seperti
diketahui ikan nemo termasuk ikan yang susah dikembang biakkan di luar habitatnya. Dengan
pengalaman sebagai pembiak ikan Ia bereksperimen dengan mengkawinkan sepasang ikan
nemo berwarna dasar oranye cerah dengan corak garis putih dihiasi siluet hitam (Amphiprion
ocellaris). Ikan itu diambil dari perairan Teluk Lampung, Provinsi Lampung. Percobaan awal tak
berhasil. Sepasang nemo itu malah mati. Kadek mencoba lagi dengan jumlah ikan yang lebih
dahsyat. Kala itu ia membeli ratusan ikan nemo untuk dikembangbiakkan. Beberapa rumah
buatan untuk meletakkan telur nemo di uji coba untuk menggantikan terumbu karang yang
sudah langka. Hasilnya justru tragis. Ratusan ikan nemo mati. Kadek kemudian menggunakan
anemon laut untuk tempat induk nemo bersarang dan menciptakan modifikasi pipa bekas
sebagai tempat tinggal benih nemo.
enurut Kadek hal tersulit adalah mencari tempat tinggal, bersarang, dan bertelur ikan itu. Jika
perairan tercemar dan terumbu karang dirusak, populasi ikan ini di alam mudah terancam, kata
Kadek yang bekerja sebagai peneliti di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL)
Lampung. Hampir bersamaan dengan itu Kadek juga bereksperimen dengan pemijahkan kuda
laut. Sebagai peneliti, Kadek tak ingin setengah-setengah. Ia juga mencari formula pakan yang
tepat bagi nemo dan kuda laut melalui pemberian jenis pakan yang disesuaikan dengan umur
spesies. Ikan nemo yang terbiasa mengandalkan pakan alam bisa mengonsumsi pakan buatan
berupa pelet setelah berukuran 3 cm.
Pada tahun 2008 riset Kadek membuahkan hasil. Ikan nemo sudah menghasilkan generasi
kedua, sedangkan kuda laut generasi keempat. Ternyata benih hasil budidaya memiliki daya
tahan lebih baik ketimbang tangkapan alam dan mudah beradaptasi dengan pakan buatan,
perubahan lingkungan, dan salinitas. Semoga penelitian ini bisa menyelamatkan kelangsungan
hidup ikan Nemo di alam liar
lina di 19.44 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Napoleon
Napoleon
Ikan ini bernama napoleon atau lebih dikenal dengan Napoleon Wrasse. Ikan Napoleon
(Cheilunus undulatus) adalah salah satu ikan karang besar yang hidup pada daerah tropis.
Panjang ikan ini bisa mencapai 1.5 meter. Dan beberapa ikan bisa mencapai ukuran sampai
180 kg pada usia 50 tahun. Kehidupan hewan ini umumnya sama dengan ikan karang lain yang
hidup secara soliter. Para penyelam biasanya menemukan ikan ini berenang sendiri pada
daerah sekitar karang. Dan biasanya sangat jinak dengan para penyelam. Ikan ini biasanya
biasanya tidak terusik dengan aktivitas para penyelam. Salah satu keunikan hewan ini adalah
lingkar bola matanya yang dapat melihat arah sudut pandang sampai 180 derajad. Kebiasaan
hidup sendiri pada kedalaman tertentu membuat hewan ini sangat dinantikan oleh para
penyelam untuk melihat atau bahkan memotret hewan ini.
Ikan ini bernama napoleon atau lebih dikenal dengan Napoleon Wrasse. Ikan Napoleon
(Cheilunus undulatus) adalah salah satu ikan karang besar yang hidup pada daerah tropis.
Panjang ikan ini bisa mencapai 1.5 meter. Dan beberapa ikan bisa mencapai ukuran sampai
180 kg pada usia 50 tahun. Kehidupan hewan ini umumnya sama dengan ikan karang lain yang
hidup secara soliter. Para penyelam biasanya menemukan ikan ini berenang sendiri pada
daerah sekitar karang. Dan biasanya sangat jinak dengan para penyelam. Ikan ini biasanya
biasanya tidak terusik dengan aktivitas para penyelam. Salah satu keunikan hewan ini adalah
lingkar bola matanya yang dapat melihat arah sudut pandang sampai 180 derajad. Kebiasaan
hidup sendiri pada kedalaman tertentu membuat hewan ini sangat dinantikan oleh para
penyelam untuk melihat atau bahkan memotret hewan ini. Biasanya ikan berenang sendiri
mencari makan didaerah dekat karang, karena makanannya yang berupa beberapa jenis sea
urchin, molusca dan crustacean memang banyak berada pada daerah sekitar karang. Ikan ini
mempunyai pola reproduksi yang hermaphrodite. Biasanya ikan ini lahir sebagai hewan jantan
dan akan berubah menjadi betina saat menjelang dewasa. Sehingga kadang ditemukan
dominasi jantan pada satu populasi ikan kecil sampai ukuran sedang dan akan berubah
menjadi dominasi populasi betina saat mendekati matang gonad. Ini memang fenomena unik
dialam yang merupakan salah satu strategi sebagian besar hewan laut utntuk mempertahankan
kehidupan populasi mereka.
lina di 19.41 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Komet
Ikan komet merupakan salah satu strain dari ikan mas koki. Ikan komet dikembangkan di
Amerika sekitar akhir abad ke-19. Nama komet diambil dari nama benda angkasa yaitu komet
Helley. Ikan komet memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik dibandingkan dengan ikan mas
koki. Dengan harga yang murah, ikan komet banyak diminati oleh konsumen ikan hias.
Beberapa alasan mengapa jenis Ikan Komet banyak digemari oleh pehobi ikan hias:
Memiliki variasi warna yang beragam sehingga pehobi leluasa untuk memilih jenis warna atau
corak warnanya. Variasi warnanya mirip dengan jenis ikan hias Mas Koi.
Ukurannya yang kecil, atau ukuran dewasa kurang dari 10 cm sehingga lebih cocok dipelihara
di aquarium rumah tangga yang memang kebanyakan ukuran aquarium yang sedang-sedang
saja
Gerakannya yang lincah yang setiap saat bergerak sehingga lebih mengasyikka penggemar
untuk mengamati kelucuannya. Dibanding jenis Ikan Mas Koki yang lamban dan seolah susah
bergerak, maka Ikan Mas Komet lebih asyik.
Daya tahan hidup lebih tinggi dibanding jenis Ikan Mas Koki.
Perawatan yang lebih mudah dan tidak merepotkan.
Harga yang relatif murah sehingga dalam sebuah aquarium dapat ditempatkan jumlah yang
sesuai variasi warnanya.
lina di 19.32 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Koi
Ikan Koi atau dalam bahasa Jepang lebih dikenal
dengan nishikigoi, memiliki keanggunan dan
keelokan badan. Lekuk dan liuk gerak ikan koi
adalah pemandangan indah yang membuat kepincut
siapa saja yang melihatnya. Ada yang sekadar hobi,
mengagumi bentuk dan warna, hingga benar-benar
ingin menggeluti bisnisnya. Sebagai lanjutan dari
Asosiasi Pencinta Koi Indonesia (APKI), komunitas
pencinta ikan hias air tawar pun merapatkan barisan.
Penggemar, peternak, pembudidaya, pemerhati
hingga pedagang membentuk Sakato Koi Club
(SKC) sebagai wadah berkumpul, tukar informasi
bagi penggila koi di Sumbar.
Meskipun komunitas sejenis di daerah lain berawal dari ngumpul bareng pencinta ikan koi
melalui mailing list, SKC tidak demikian. Selepas dibantuk November 2007 dan berkeliling
mengunjungi tempat budidaya koi di seluruh Indonesia mereka bertekad menjadikan Sumbar
sentra pengembangan koi. SKC yang dipimpin Supriadi Suroso ini memiliki anggota sekitar 20
orang yang tersebar di wilayah Sumbar. Tapi perlu diingat kata Supriadi SKC satu-satunya
wadah pencinta koi di Sumatera. Untuk jumlah anggota kita tidak terlalu banyak. Yang penting
anggota benar-benar serius menggeluti hobi ini.
Kita juga membuka kesempatan untuk semua pencinta koi. Jangan sungkan. Disinilah kita bisa
bertukar informasi tentang koi, ajaknya. Forum ini bisa menjadi ajang diskusi seputar ikan koi,
mulai dari cara perawatan dan pemeliharaan, sampai ke jual beli. Juga dibicarakan kriteria ikan
bagus dan jelek, penanganan terhadap ikan sakit, hingga masalah penanganan kolam tempat
memelihara koi. Bentuknya lebih kepada media komunikasi antar pencinta koi. Sifatnya pun
non profit dan non-komersial, tuturnya.
Hobi ini tergolong langgeng, berbeda dengan hobies ikan lain yang sifatnya musiman. Menurut
anggota SKC lainnya, Iman yang mulai menggeluti koi sejak tahun 1985 ini, sesuatu yang cepat
naik atau booming maka bisa cepat tenggelam atau surut. Beda dengan koi yang tetap eksis
dimata pencintanya. Sebut saja, Kohaku, Showa Sanshoku, Taisho Sanshoku, Utsurimono-
Bekko, Asagi-Shusui, Koromo-Goshiki, Kinginrin, Hikarimono, Tancho, dan Kawarimono.
Sebagian besar penamaan yang didasari warna dan letak bercak di badan koi tersebut selalu
mendapat tempat di hati pencintanya.
Bentuk tubuh ikan koi bagi pencintanya seperti torpedo dan proporsional. Kualitas warna kulit,
pola warna yang berimbang merupakan nilai plus. Penilaian tak hanya dilihat dari gerakannya
saja, tapi juga bentuk tubuh, kualitas kulit, warna dan pola. Tak hanya itu, diadakan pula bursa
dan lelang yang terbuka untuk umum. Saat mengadu ikan koi, pertama kali, akan dikategorikan
berdasar ukuran panjang. Setelah itu, barulah dilihat hal yang spesifik, seperti warna, bentuk,
dan keseimbangan pola
lina di 19.20 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Lou Han
Lou Han banyak dijadikan ikan hias karena sebagian orang mempercayai Lou Han dapat
membewa hoki bagi pemiliknya. Namun, dari segi keindahannya, Luo Han memeng memiliki
keunikan sendiri, yaitu terletak pada nonong dikepalanya serta corak sisiknya yang menyerupai
tulisan. Terkadang ada Lou Han yang coraknya benar - bernar berupa tulisan dan dapat terbaca
dengan jelas. Selain hal - hal itu, keunikan lain dari Luo Han adalah Lou Han mudah akrab
dengan pemiliknya.
Dahulu, peruntungan atau hoki bisa diwujudkan dengan simbol-simbol huruf Cina yang
digantungkan di depan pintu, atau bisa juga dengan hio (dupa kemenyan) berbau harum yang
diletakkan di dinding depan rumah. Namun sejak beberapa bulan terakhir, simbol hoki bagi
warga Tionghoa di Medan bukan lagi simbol huruf atau hio, namun, kini berubah dengan hoki
bernama ikan Lou Han (atau sering disebut dengan Flower Horn).
Ikan Lou Han, yang dicirikan dengan benjolan di kepala--sering diistilahkan dengan jenong atau
nonong -- warna-warni di tubuh serta adanya rajah huruf Cina atau huruf Arab di badannya,
memang menjadi sangat populer di Indonesia selama dua tahun belakangan. Disebut juga
flower horn karena badannya yang warna-warni bagai bunga, dan benjolan di kepala yang
seolah bagai sebuah tanduk. Si ikan benjol ini bahkan, semakin marak diburu pebisnis Medan
pada satu tahun belakangan.
Jenong di kepala dan rajah di badan Lou Han, dipercaya akan mendatangkan hoki. Dan karena
itu lah, harga Lou Han menjadi tidak rasional, bisa puluhan juta, hingga ratusan juta rupiah
seekornya. Pekan lalu, di sebuah situs iklan di internet, seekor Lou Han bertuliskan rajah angka
hoki 999, ditawarkan seharga Rp100 juta, sebab angka 9 memang angka hoki bagi kalangan
Tionghoa.
Namun rajah hoki pada Lou Han bukan hanya karena adanya rajah angka. Adapula rajah huruf.
Seorang pebisnis sudi mengeluarkan Rp25 juta untuk seekor Lou Han karena di badan Lou
Han terdapat sebuah huruf R, yang sama dengan inisial pebisnis tersebut. Karena itu lah,
seekor 'bayi' Lou Han, bisa dihargai mulai Rp30.000 per ekor, hingga Rp850.000 per ekor untuk
Lou Han jenis Jaguar.
Sesuatu yang konyol memang, di era krisis, ketika orang susah cari duit, maka kalangan
pebisnis di Medan justru menghambur-hamburkan uang puluhan juta bahkan hingga ratusan
juta hanya untuk mendapatkan hoki dari seekor ikan.
Fenomena maraknya ikan Lou Han di Indonesia, semakin memperkuat asumsi bahwa
masyarakat Indonesia di saat krisis ini, menjadi semakin suka pada sesuatu yang pada
dasarnya irrasional secara matematis, bahkan cenderung berbau mistis.
Menurut Teng Ching Sing dan M. Sitanggang dalam buku karangan mereka, Lou Han si Ikan
Hoki (Jakarta, AgroMedia Pustaka: 2002), ikan Lou Han sendiri mulai dikembangkan di
Malaysia sekitar tujuh hingga delapan tahun lalu.
Oh ya, perlu diketahui bahwa Lou Han dapat dikatakan sebagai species ikan 'jadi-jadian'
karena ikan ini tidak pernah eksis di alam. Lou Han merupakan ikan hibrida, yang merupakan
hasil dari persilangan 19 generasi kawin silang dari ikan jenis Siklid yang berasal dari Afrika
dan Amerika Selatan. Walaupun ikan Lou Han sendiri 'diciptakan' pertama kali di Malaysia.
Karena ikan ini memang 'buatan' manusia, maka seringkali orang menjulukinya 'Franken-fish,'
yang merupakan pelesetan dari makhluk manusia dalam fiksi ilmiah di sebuah novel,
Frankenstein.
Benarkah ikan Lou Han bisa mendatangkan hoki. Jawabnya, tentu bisa percaya bisa tidak,
sebab ada pemeluk agama tertentu, Islam misalnya, melarang mempercayai hal-hal mistis
karena dianggap menyekutukan Tuhan atau syirik.
Namun simaklah apa yang dituturkan salah seorang pebisnis Tionghoa di Medan, bernama
Surya Darma, yang memiliki enam ekor Lou Han. "Saya memang berjodoh dengan Lou Han
milik saya, karena dalam badan Lou Han saya terdapat huruf Cina bertuliskan S, Y dan D,
sesuai dengan nama saya, Surya Darma," ujarnya dalam sebuah perbincangan kepada Bisnis,
belum lama ini.
Surya Darma menambahkan bahwa Lou Han juga bisa menjadi pertanda bagi pemiliknya, jika
pemiliknya di'guna-guna' oleh orang lain. "Pernah, ada orang ingin mencederai saya. Tapi apa
yang terjadi, Lou Han saya lompat dari akuarium, karena ingin bunuh diri mempertahankan diri
saya," ujarnya. Demikian pula soal rezeki. "Ya.. syukurlah, selama saya memiliki Lou Han,
Tuhan melapangkan rezeki saya," ujarnya.
Benarkah demikian? Jawabnya wallahua'lam bishawab. Namun, jika kehadiran Lou Han
memang mendatangkan rezeki bagi banyak orang, mungkin ada benarnya. Buktinya, saat ini,
muncul puluhan toko Lou Han dan akuarium baru di Medan, belum terhitung pedagang Lou Han
'kaki lima' di Jl. Thamrin dan Jl. Juanda, Medan Lalu, muncul pula jasa pendukungnya, yakni
para pengepul cacing dan jentik-jentik nyamuk--yang menjadi makanan sedap bagi Lou Han
lina di 19.09 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Maanvis
Maanvis
Maanvis (Pterophyllum scalare) yang juga dikenal dengan nama dagang Angelfish berasal dari
Rio Negro, daerah perairan tenang Sungai Amazon. Ikan ini bersifat omnivora. Ukuran tubuhnya
dapat mencapai sekitar 12 cm. Ikan ini pun sering dijuluki "The Queen of Aquarium" karena
bentuknya sangat indah seperti anak panah dan sifatnya tenang sehingga sangat digemari
sebagai ikan hias akuarium.
Habitatnya memiliki sUhu 24-28 C. Sementara pH airnya sekitar 6,5-7,0 dan kekerasan sekitar
8 dH. Warna asli tubuhnya keperakan dengan garis-garis vertikal hitam. Hingga saat ini ada
banyak varietas ikan ini yang dihasilkan dari penyilangan induk-induk terpilih maupun dari hasil
mutasi. Beberapa di antaranya ialah Black and White, Black Angel, Marble, dan Albino.
Pemijahan ikan ini tidak sulit asalkan kualitas air cukup sesuai. Untuk dapat dipijahkan, umur
induk sebaiknya sekitar enam bulan. Induk jantan dan betina hanya dapat dibedakan sesudah
dewasa, yaitu betina lebih gemuk dibanding jantan. Selain itu, kepala induk jantan lebih
membulat dan gerigi pada sirip punggung lebih panjang dan kasar.
Sarang telur dapat dibuat dari potongan paralon yang digantungkan di dinding akuarium pada
kolam air. Selain itu, dapat pula diberi lembaran daun yang diapungkan atau diberi pemberat
pada ujungnya sebagai sarang. Biasanya induk jantan dan betina akan membersihkan sarang
tersebut sebelum memijah. Setelah dirasakan bersih, telur akan diletakkan di sarang pada
malam atau sore hari.
Walaupun induk maanvis dapat merawat telur, namun untuk efektivitasnya sebaiknya telur
diambil bersama sarangnya dan ditetaskan dalam akuarium lain. Ketinggian air akuarium
pemijahan sekitar 10 cm dengan aerasi kecil. Ke dalam air tersebut dapat ditambahkan obat anti
jamur seperti metil biru agar banyak telur yang menetas.
Setelah tiga hari, biasanya telur akan menetas. Larvanya akan mulai berenang umur tiga hari.
Sebelum larva bisa berenang, sangat disarankan agar tidak mengganti air atau
menggoncangkan tempat penetasan. Ini disebabkan larva maanvis sangat sensitif terhadap
goncangan, baik fisik maupun kimia (kualitas air). Larva yang sudah bisa berenang dapat diberi
pakan nauplii artemia, kutu air saring, ataupun rotifera. Setelah satu minggu, larva sudah bisa
diberi cacing sutera.
Pembesaran maanvis dapat dilakukan di kolam atau di akuarium dengan kepadatan tergantung
besar ikan. Benih untuk pembesaran ini biasanya berumur 3-4 minggu. Tandanya ialah sirip-
siripnya sudah lengkap. Pakannya berupa kutu air besar, cacing sutera, ataupun cacing darah.
Biasanya pada usia 2 bulan dan dewasa, ikan ini sudah tahan terhadap kualitas air.
Namun demikian, penggantian air sebaiknya dilakukan. Ini disebabkan sirip dadanya yang
panjang seperti dasi sangat mudah rusak bila terserang penyakit. Kalau sudah rusak maka nilai
jualnya pun menjadi hilang. Ukuran jual 3,5 cm atau berumur 3 bulan.
lina di 19.09 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Oskar
Oscar (Astronotus ocellatus) merupakan salahsatu jenis cichlid yang telah relatif lama akrab
dengan manusia. Ikan ini sudah kurang lebih 50 tahun akrab dengan manusia. Oscar adalah
ikan yang berasal dari Amerika Selatan, S. Amazon, Parana, Rio Paraguay, dan Rio Negro.
Hampir semua Oscar yang beredar saat ini adalah hasil dari pembudidayaan, jarang yang
merupakan tangkapan asli dari habitatnya.
Oscar berasal dari sungai dengan kesadahan rendah dan bersifat masam. Meskipun demikian,
ikan ini diketahui toleran pada hampir segala kondisi air. Meskipun toleran pada berbagai
kondis air, Oscar perlu dipelihara pada kondisi suhu 26 - 30 C. Setting akuarium yang
dikehendaki adalah dengan dasar pasir yang dalam dan beberapa butir batu besar.
Oscar dapat mencapai ukuran 35 cm, akan tetapi rata-rata ikan ini berukuran maksimal 30 cm.
Oscar termasuk ikan cerdas dan memiliki kepribadian. Mereka dapat belajar dengan cepat
mengenai jadwal makannya. Hampir segala sesuatu yang berhubungan dengan makanannya
dapat direkam dengan baik oleh ikan ini. Apabila dilatih, Oscar dapat menerima pakan langsung
dari tangan pemiliknya. Mereka dapat melompat hingga ketinggian 15 cm agar dapat meraih
pakan dari tangan si pemilik.
Banyak varian Oscar yang telah dikembangkan selama ini, diantaranya adalah: Tiger Oscar,
Red Tiger Oscar, Albino Tiger Oscar, Albino Red Oscar, Gold Oscar, Half Back Oscar, Long Fin
Oscar dll.
Pakan
Oscar merupakan ikan predator. Mereka akan memangsa ikan lain yang ukurannya lebih kacil
dari setengah ukuran badannya. Meskipun demikian Oscar dapat menerima hampir semua
jenis pakan seperti flake, pellet, cacing, jangkrik, ikan mas kecil dan lain-lain.
Breeding
Pemijahan Oscar dapat dilakukan pada indukan yang telah berumur 1.5 tahun, atau panjang
tubuh sekitar 15 cm. Dalam memijah, Oscar berperilaku mirip dengan Discus, yaitu ikan ini
akan membentuk pasangan sendiri-sendiri. Oleh karena itu seleksi, pasangan Oscar dianjurkan
untuk dilakukan sejak Oscar berumur 5-6 bulan, dengan cara mencampurkan 10 ekor atau lebih
Oscar dengan jenis kelamin berbeda.
Pembedaan jantan pada Oscar relatif sulit dilakukan, meskipun demikian terdapat tanda umum
yaitu jantan memiliki tubuh lebih panjang, sedangkan betina lebih membulat. Pada masa kawin
betina akan menunjukan perut yang gendut. Cara lain adalah dengan memberi pakan pada
ikan yang bersangkutan dengan jumlah banyak. Pada kondisi demikian makanan yang
terdapat dalam perut ikan akan menekan organ kelamin ikan sehingga mudah diamati. Apabila
tabung kelamin sempit dan mengarah kebelakang maka ikan tersebut adalah jantan, sedangkan
bila lebar dan mengarah kedepan betina.
Pemijahan dapat dilakukan pada bak semen berukuran 150 x 100 x 50 cm dengan ketinggian
air 30 cm. Kedalamnya masukan lempengan batu bersih sebagai tempat untuk melekatkan
telur. Selanjutnya ikan yang telah membentuk pasangan dan matang telur dimasukkan
kedalamnya. Bak ini hendaknya ditutup sedemikian rupa sehingga menciptakan suasana
teduh. Pemijahan biasanya akan terjadi pada siang dan sore hari. Apabila telur telah tampak
menempel pada media, maka pindahkan media tersebut ke akuarium penetasan. Akuarium
penetasan bisa berupa akuarium dengan ukuran 70 x 40 x 40 cm yang diisi air setinggi 10 cm.
Beri aerasi dengan kekuatan lemah. Dalam waktu 3 hari telur pada umumnya sudah akan
menetas.
Sampai dengan umur 4 hari burayak Oscar tidak perlu diberi pakan. Pada periode ini mereka
akan memakan cadangan pakan yang ada pada kantung telurnya. Pada hari ke-5 burayak
mulai diberi rotifera atau cyclops sebagai pakan. Hari ke-10 sudah dapat diberi kutu air saring,
dan hari ke 14 sudah dapat diberikan kutu air normal. Selanjutnya dapat diberi cacing rambut.
Dalam sekali memijah Oscar dapat melepaskan 1000 - 4000 butir telur.
lina di 19.08 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Guppy
Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan ikan hias di
Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli
Indonesia. Dari sekian banyak jenis ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan.
Dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat
dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun
menyusun sarangnya.Ikan Guppy
Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai cara-cara pemeliharaan ikan hias yang beranak (live
bearer), misalnya Ikan Guppy (Poecilia reticulata Guppy)
TEKNIK PEMIJAHAN
Pemilihan induk. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung
serta mempunyai warna yang indah.
Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk.
Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara
memisahkan dalam bak tersendiri sepasang-sepasang.
Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari. Setelah lahir, anak-anak ikan harus cepat-cepat
diambil dan dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan oleh induknya.
PERAWATAN BENIH
Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung
kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air
yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian
setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-
agar dll.
Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat
menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas air.
Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat
menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan
cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti
dengan air yang baru.
SUMBER
Berbagi 0
mas koki
Ikan Mas Koki
Berdasarkan riwayatnya, ikan maskoki merupakan salah satu ikan hasil domestikasi tertua di
dunia. Ikan bernama latin Catassius auratus mulai dipelihara di rumah-rumah pada zaman
Dinasti Sung di China pada sekitar 960 Masehi. Lalu, mulai dikomersialkan pada Dinasti Ming
pada 1368-1644 Masehi.
Ikan maskoki kemudian merambah ke Jepang sekitar 1500 Masehi dan masuk ke benua Eropa
sekitar dua abad kemudian. Di Negeri Matahari Terbit, perkembangan varietas maskoki
semakin pesat dari hasil perkawinan silang. Dihasilkan varietas baru dengan bentuk yang
variatif seperti yang ada saat ini. Ikan maskoki yang dihasilkan antara lain berbentuk bulat,
pendek, benjol-benjol, dan bersirip panjang.
Varietas ikan maskoki dari Jepang tersebut kemudian memiliki nama Latin catassius auratus var
japonicus. Dari Jepang, ikan maskoki menyebar ke wilayah Eropa maupun Amerika. Kemudian,
menjadi populer karena dapat dijumpai di toko-toko ikan hias di seluruh dunia.
1. Goldfish: Ikan maskoki jenis ini bentuk fisiknya masih seperti ikan karper krusian dan belum
banyak terjadi perubahan, dengan warna dasar biru. Sedangkan, warna terbaik pada jenis ikan
maskoki adalah merah dan mantang tanpa warna perak sedikit pun. Goldfish memunyai ekor
terbelah dua (forked). Panjang total ikan mencapai 8 inci, aslinya berasal dari China.
2. Fantail (Loochooo): Ikan maskoki berekor kipas dan berasal dari China. Masyarakat Jepang
menyebut ikan ini ryukin, karena masuk dari China melalui Pulau Ryukyu. Ekornya bersirip
kembar, bentuknya mekar dan panjang, dengan sirip ekor melebihi panjang tubuhnya. Panjang
totalnya mencapai 3,5 inci.
3. Veiltail: Ikan maskoki berekor rumbai. Sering orang sulit membedakan antara ikan maskoki
kipas dan maskoki rumbai. Cara membedakannya, sirip ekor ikan maskoki rumbai panjang dan
terbelah menjadi dua (kembar). Sirip ekornya sangat panjang dan bahkan kelihatan
mengantung ke bawah, juga memunyai sirip punggung yang tinggi.
4. Teleskop: Ikan maskoki dengan ciri khas matanya yang mencuat keluar, seolah-olah matanya
memakai teleskop. Perkawinan antara maskoki lionhead ranchu dan mas koki teleskop
menghasilkan ikan mas koki demerancu.
5. Oranda: Ikan maskoki jenis ini memiliki kepala mirip singa, namun memunyai sirip punggung.
Warna oranda yang terkenal adalah tancho oranda yaitu badannnya berwarna putih dan di atas
kepalanya terdapat warna merah.
6. Lionhead: Ikan maskoki yang memunyai kepala mirip kepala singa, namun tidak mempunyai
sirip punggung, sirip anal, dan sirip ekor pendek dan kaku.
7. Nirwana (celestial): Ikan maskoki dengan ciri khas bentuk pupil matanya yang menghadap ke
atas. Karena bentuk matanya yang demikian menyebabkan ikan ini sulit memenangi kompetisi
pakan dengan ikan lain. Oleh karena itu, ikan ini hanya cocok dipelihara dengan varietas yang
sama. Ciri lain adalah warnanya oranye metalik dan tidak memunyai sirip punggung.
8. Burik: Ikan maskoki yang memiliki warna beraneka ragam. Varietas mas koki burik yang
terkenal adalah shubunkin bristol.
9. Komet: Ikan maskoki yang ekornya yang berbentuk seperti garpu, memanjang, dan lebih
panjang daripada badannya. Karena itu ekornya yang memanjang itu ia disebut komet.
10. Bubble eyes: Ikan maskoki yang memiliki mata normal, namun pelupuknya menggelembung
seperti balon. Gelembung ini mulai tumbuh setelah ikan berumur tiga bulan. Ciri lainnya adalah
ikan ini tidak memunyai sirip punggung.
ll. Sisik Mutiara: Ikan maskoki yang sisiknya seperti mutiara. Warna itu muncul di permukaan
kulit, kalau diraba terasa berbintil.
12. Blackmoor: Ikan maskoki dengan ciri warnanya yang hitam kelam. Pada usia muda ikan ini
berwarna coklat kemerahan. Adapun ekornya seperti kipas dan matanya berkembang seperti
maskoki teleskop.
13. Kaliko: Sesuai namanya ikan ini berwarna-warni, warna yang muncul biasanya kuning,
hitam, merah, dan putih...
Posted by BeBeN 010802 NduT
lina di 18.16 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Ikan Cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di
Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.
Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam
mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga
golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar.
Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga
apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat
sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup. Perkembangan variasi ditinjau
dari segi bentuk dan warna terbilang pesat dalam beberapa generasi terakhir.
Dalam kurun satu dekade terakhir ikan cupang hias yang banyak berkembang di kawasan Asia
Tenggara kian populer di mancanegara. Ikan hias ini sering ditampilkan dalam ajang-ajang
promosi dan pameran ikan hias internasional. Harga ikan kecil yang berukuran 3-5 sentimeter
itu bisa mencapai jutaan rupiah per ekor.
Ciri menonjol dari ikan yang gerakannya agresif ini adalah warnanya yang menarik dan indah
dengan sirip yang lebar dan bisa mekar. Jenis ikan cupang hias yang banyak diminati adalah
cupang alam (wild betta), selain cupang hasil budidaya.
Popularitas cupang hias kian berkilau seiring dengan semakin beragamnya corak cupang. Ini
yang membuat pasar cupang tidak seperti ikan hias lainnya, yang naik turun seiring dengan tren
selera peminat ikan hias.
Pengembangan ikan cupang hias tidak membutuhkan perawatan khusus. Hanya butuh waktu
dan ketekunan dalam proses menjodohkan cupang. Hal ini karena ikan jantan sangat pemilih
dalam menentukan pasangan.
Selain itu, pasca pemilahan diperlukan pengawasan. Sebab, ada kecenderungan ikan betina
yang telah menghasilkan telur akan disingkirkan oleh cupang jantan. Cupang jantan cenderung
merawat sendiri telur dan anakan. Sebaliknya, cupang betina cenderung memakan telur hasil
pemilahan.
Saat ini, pemasaran sebagian ikan cupang dilakukan melalui internet. Melalui pemasaran
berbasis internet itu, produk cupang dalam negeri bisa laku dijual hingga ke benua lain. Ikan
yang diekspor umumnya berkualitas tinggi, yaitu berukuran tubuh lebih dari 4,5 sentimeter,
dengan harga jual minimal ratusan ribu rupiah.
Semakin bagus bentuk tubuh, fisik, dan sirip cupang, harga jualnya makin bagus. Bisnis ini
menguntungkan karena tidak ada standar atau patokan harga tertentu. Harga bergantung minat
lina di 18.04 Tidak ada komentar:
Berbagi 0
Arwana
Arwana
Siapa sih yang tidak kenal dengan ikan yang satu ini, Yoi..ikan arwana yang begitu
mempesona. Bisa di bilang arwana adalah ikan yang sebagian besar mengisi ruang tamu
rumah para konglomerat, yang merupakan ikan bisa dibilang mahall banget!!!
Arwana termasuk famili ikan "karuhun", yaitu Osteoglasidae atau famili ikan "bony-tongue"
(lidah bertulang), karena bagian dasar mulutnya berupa tulang yang berfungsi sebagai gigi.
Arwana memiki berbagai julukan, seperti: Ikan Naga (Dragon Fish), Barramundi, Saratoga,
PlaTapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkelese, Aruwana, atau Arowana, tergantung
dari tempatnya.
Ikan Arwana (Scleropages formosus), merupakan ikan yang tergolong satwa langka Indonesia
dengan habitat asli di kalimantan dan juga Papua. Ikan arwana dikenal dengan berbagai nama
lokal seperti : Ikan Naga, Barramundi, Saratoga, Pla Tapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang,
Tangkeleso, Aruwana / Arowana, termasuk dalam kelompok ikan primitif yang berevolusi lebih
dari 10 juta tahun.
Ikan ini mempunyai bentuk tubuh yang khas, berkesan gagah dan sedikit angkuh, dilengkapi
dengan sungut pada mulutnya dan sisik yang besar dengan susunannya yang harmonis,
membuat keindahan dari ikan ini sangat menonjol. Ikan ini berenang dengan tenang sehingga
jika diletakkan dalam akuarium akan membuatnya benar benar terlihat sebagai ikan yang
anggun. Ikan ini jug mendapat julukan dragon fish alias ikan naga. Fosil ikan ini ditemukan
diberbagai tempat dan diduga berumur antara 10-60 juta tahun (tergantung pada spesies dan
tempatnya). Arwana digolongkan dalam famili Osteoglosidae, memiliki karakteristik badan
memanjang, sirip dubur terletak jauh di belakang badan.
Habitat Ikan Arwana
Habitat ikan ini pada tepian sungai yang ditumbuhi pepohonan seperti pohon engkana, putat,
rasau, dan entangis, dimana pepohonan tersebut memiliki akar di dasar sungai dengan batang
pohon di dalam air, tetapi daun-daunnya rimbun ke atas. Di habitat seperti inilah ikan-ikan
arwana berada, berkembang biak, dan bersembunyi.
Di Kalimantan Barat, ikan ini banyak dijumpai di Kabupaten Kapuas Hulu Kecamatan Slimbau,
di daerah banjiran yang banyak hutan rawang dan dasar tanahnya berkapur. Sedangkan di
Sumatera Selatan ditemukan di daerah rawa banjiran yang dasar tanahnya bergambut.
Jenis-jenis Ikan Arwana
Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Ada empat variasi warna yaitu
Arwana hijau ditemukan di Vietnam, Birma, Thailand, dan Malaysia, warna emas dengan ekor
merah ditemukan di Indonesia, dan warna emas ditemukan di Malaysia. Di Kalimantan Barat
ditemukan arwana berwarna merah, sedangkan di Sumatera Selatan berwarna hijau putih.
Beberapa istilah ikan arwana seperti arwana Silver, Gold, Super Red dan sebagainya. Namun
yang mempunyai harga jual tertinggi ataupun paling diminati oleh penggemar ikan naga ini
adalah jenis Super Red. Jenis ini dipercaya membawa keberuntungan (hokie) bagi pemiliknya
dan pembawa kekayaan sekaligus dapat menaikkan status sosial sang pemilik terutama jika
memiliki Arwana dengan spesifikasi khusus yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Pada awalnya ikan ini dikenal sangat sulit untuk berkembang biak diluar habitat aslinya, namun
pada perkembangannya ikan ini dapat berkembang biak pada tambak ataupun kolam-kolam
buatan dengan air yang telah diatur keasaman ataupun suhunya. Hal ini memungkinkan
penangkaran dapat dilakukan jauh dari habitat asli ikan ini.
Ikan Arwana pada tempat penangkaran ini dapat bertelur sebanyak kurang lebih 100 - 150 butir.
Telur-telur arwana ini disimpan dalam mulut Arwana jantan. Ketika masih kecil telur Arwana
berbentuk bulatan merah dengan jentik kecil seperti berudu menempel pada bulatan tersebut.
Setelah beberapa minggu berudu tersebut membesar dan bulatan merah yang berfungsi
sebagai makanan makin mengecil dan akhirnya menghilang.
Disini saya akan memberi sedikit tips cara merawat ikan arwana yang baik dan benar di dalam
aquarium, sehingga ikan arwana anda tidak stres ataupun agar bisa berkembang dengan baik.
1. Perhatikan peralatan aquarium
Berhasil tidaknya akuarium menjadi tempat yang nyaman bagi ikan arwana, sungguh
dipengaruhi oleh kelengkapan sarana pendukungnya.
Aerator
Fungsi aerator atau pompa udara adalah menyuplai udara ke dalam air akuarium, dan sekaligus
menguapkan atau mendorong hasil sisa-sisa pembakaran ke luar dari akuarium. Aerator
dikatakan baik, jika arus listrik yang menggerakkannya kecil, tetapi udara yang ditiupkannya
relatif banyak.
Filter
Fungsi filter atau penyaring untuk menyaring air dalam akuarium. Kerja filter mencakup ini untuk
menyedot air akuarium, menyaring, dan mengembalikannya lagi ke dalam akuarium dalam
kondisi bersih.
Lampu TL
Keberadaan lampu TL, selain menyinarkan cahaya, juga sanggup mempercantik penampilan
akuarium. Tapi, jangan sampai sinar lampu TL justru menimbulkan panas yang melebihi
kebutuhan. Idealnya untuk akuarium seluas 80x40 cm memerlukan lampu TL berdaya 20 watt.
pemberian makanan
menu utama arwana dalam akuarium adalah kelabang. tapi jangan terus- menerus diberi
kelabang, sebaiknya divariasi dngan makanan lain. contohnya: udang, kecoa, katak, lipan,
kadal, maupun jangkrik.
tanaman air
mengingat asal-muasal ikan arwana yang suka bersembunyi di bawah tanaman air, maka kita
pun siap menyediakan tanaman dimaksud. ada beberapa jenis tanaman air yang dapat dipilih
antara lain: vallisneria spiralis, hidrilla verticillata, riccia fluiutana, higrophila polisperma, pistia
stratiotes, najas indica, dan sebagainya.
pasir batuan
pasir digunakan sebagai landasan peletakan batuan. sebaiknya digunakan pasir sungai, yang
masih bercampur dengan humus. di samping itu, diberi juga batuan dan termasuk karang-
karangan. ukuran batu idal berdia meter 3 mm. batuan tersebut memiliki berbagai corak dan
warna yang beragam namun tetap indah.
Semoga Bermanfaat..:)
Berbagi 0
Beranda