Modul Penyakit Periodontal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

MODUL PENYAKIT PERIODONTAL

GINGIVITIS

Nama : Gigih Noor Syafitri

NIM : 20100340053

Penguji : drg Ika Andriani Sp, Perio

PRODI KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH YOGYAKARTA
2016
1. Apakah gejala terjadinya inflamasi?
Gejala proses inflamasi yang sudah dikenal adalah:
a. Kemerahan (rubor)
Terjadinya warna kemerahan ini dikarenakan saat reaksi peradangan timbul
terjadi pelebaran arteri yang mengedarkan darah ke daerah peradangan
tersebut. Dengan demikian lebih banyak darah mengalir dan kapiler meregang
dengan cepat terisi penuh dengan darah. Keadaan ini disebut hiperemia atau
kongesti, yang menyebabkan warna merah lokal karena peradangan akut.
b. Rasa panas (kalor)
Rasa panas dan warna kemerahan terjadi secara bersamaan. Dimana rasa
panas disebabkan karena jumlah darah lebih banyak di tempat radang
daripada di daerah lain sekitar radang. Fenomena panas ini terjadi bila
peradangan terjadi di permukaan tubuh, namun bila terjadi jauh di dalam
tubuh maka tidak dapat dirasakan karena jaringan jaringan tersebut sudah
mempunyai suhu inti 37C.
c. Rasa sakit (dolor)
Rasa sakit akibat radang dapat disebabkan beberapa hal:
a) adanya peregangan jaringan akibat adanya edema sehingga terjadi
peningkatan tekanan lokal yang dapat menimbulkan rasa nyeri.
b) adanya pengeluaran zat zat kimia atau mediator nyeri seperti
prostaglandin, histamin, bradikanin yang dapat merangsang saraf
saraf perifer di sekitar radang sehingga dirasakan nyeri
d. Pembengkakan (tumor)
Pembengkakan disebabkan oleh terjadinya peningkatan permeabilitas kapiler,
adanya peningkatan aliran darah dan cairan ke jaringan yang mengalami
cedera sehingga protein plasma dapat keluar dari pembuluh darah ke ruang
interstitium. Campuran dari cairan dan sel yang tertimbun di daerah
peradangan disebut eksudat. Pada keadaan dini reaksi peradangan sebagian
besar eksudat adalah cair.
e. Fungsiolaesa
Fungsiolaesa merupakan gangguan fungsi dari jaringan yang terkena
inflamasi dan sekitarnya akibat proses inflamasi. Akan tetapi belum diketahui
secara mendalam mekanisme terganggunya fungsi jaringan yang meradang.
2. Apakah perbedaan antara gingival enlargement dan gingivitis?
Gingival enlargement didefenisikan sebagai suatu keadaan dimana ukuran gingiva
bertambah dari normal yang dapat menimbulkan masalah estetis dan kebersihan
gigi geligi. Bertambah besarnya gingiva merupakan gambaran klinis adanya
kelainan gingiva yang disebabkan oleh hiperplasia dan hipertrofi gingiva.
Perkembangan enlargement biasanya pelan dan tanpa rasa sakit kecuali ada
komplikasi infeksi akut atau trauma. Pembesaran gusi dapat dikelompokkan: 1)
keradangan: kronik atau akut; 2) pengaruh obat-obatan 3) berhubungan dengan
penyakit sistemik terbagi dalam: a) kondisi sistemik seperti kehamilan, pubertas,
kekurangan vitamin C; b) penyakit sistemik seperti leukemia; 4) pembesaran
neoplastik: tumor jinak atau tumor ganas; 5) Pembesaran semu seperti penyakit
Pagets, fibrous displasia, cherubism.
Secara histologis pembesaran gingiva dapat dibedakan menjadi dua bagian besar
yaitu :
1 Hipertrofi Gingiva
Pada hipertrofi gingiva pembesaran gingiva disebabkan oleh bertambah besarnya
ukuran sel-sel yang terjadi karena bertambahnya fungsi kerja tubuh.
2 Hiperplasia Gingiva
Pada hiperplasia gingiva terjadi pertambahan ukuran gingiva oleh karena adanya
peningkatan jumlah sel penyusunnya. Secara klinis hiperplasia gingiva tampak
sebagai suatu pembesaran gingiva yang biasanya dimulai dari papila interdental
menyebar ke daerah sekitarnya. Kelainan ini tidak menimbulkan rasa sakit, dapat
mengganggu oklusi dan estetik serta dapat mempersulit pasien dalam melakukan
kontrol plak.
Gingivitis adalah peradangan gingiva. Secara umum, gambaran klinis gingivitis

adalah adanya tanda klinis berikut: kemerahan, perdarahan akibat stimulasi,

perubahan kontur, adanya plak atau kalkulus dan secara radiografi tidak

ditemukan kehilangan tulang alveolar. Pemeriksaan histologi jaringan gingiva

yang mengalami peradangan menunjukkan ulserasi epitel. Keberadaan radang

memberikan pengaruh negatif terhadap fungsi epitel sebagai pelindung. Perbaikan

ulserasi epitelium ini bergantung pada aktivitas proliferative atau regenerative sel

epitel. Gejala klinis gingivitis yang parah adalah termasuk eritema, edema, dan
pembesaran hiperplastik. Daerah anterior menunjukkan kondisi yang lebih parah

dengan adanya gigi yang berjejal ringan, dan bernapas melalui mulut. Pada saat

probing tidak terdapat kehilangan perlekatan, dan poket tidak terdapat di daerah

cementoenamel junction.

Anda mungkin juga menyukai