LAPORAN KASUS Perio Scalling

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KASUS

MODUL PERIODONTAL
SCALLING USS

Disusun oleh :
Yudhanto Krisna Adhi
20100340095

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016
BAB I
DESKRIPSI KASUS

Data Pasien
Nama : Ika E
Usia : 23 tahun
Alamat : Yogyakarta
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Pemeriksaan subyektif
 Keluhan utama : Pasien mengeluhkan gigi kiri atas bawahnya dan depan
bawahnya kotor.
 Riwayat perjalanan penyakit : Keluhan tersebut dirasakan sejak lama. Pasien juga
mengeluhkan gusinya mudah berdarah ketika menyikat gigi. Ketika makan, pasien
menggunakan satu sisi yaitu sisi sebelah kanan dikarenakan sudah terbiasa. Pasien
membersihkan giginya sehari 2 kali sehari, yaitu ketika mandi pagi dan sore hari.
 Riwayat kesehatan oral: Pasien belum pernah datang ke dokter gigi untuk
melakukan perawatan.
 Riwayat kehidupan sosial : Pasien seorang wiraswasta, jarang berolahraga dan
tidak merokok
 Informasi medis : Pasien belum pernah dirawat di rumah sakit.
Pemeriksaan Objektif
 Skor OHI 10,1 (Buruk)
 Plak Indeks : 33%
 Dx : Gingivitis
Assassment :
Gingivitis
Treatment Planning :
1. KIE
2. Scalling USS
3. Kontrol
Gambaran Klinis
Jalanya Perawatan ( 7 Maret 2016)
1. Persiapan Alat dan bahan
- Alat diagnostic
- Scaler USS + Tip
- Povidon iodine dan kapas
- Pumice dan pasta
2. Tindakan
Kunjungan ke-1
a. Skeling dan root planing
Membersihkan karang gigi pasien
b. DHE

Kunjungan ke-2
Pemeriksaan subyektif
Pasien datang atas motivasi operator untuk melakukan kontrol setelah pembersihan
karang gigi pada tanggal 14 maret 2016. Tidak ada keluhan.
Pemeriksaan obyektif
OHI : 2 ( OHI baik )
PI : 20%
Assasment
Terjadi progres dari penyembuhan gingivitis
Treatment Planning :
1. KIE
2. Kontrol
Gambaran Klinis :
BAB II
DISKUSI DAN RELFEKSI

I. PERTANYAAN KRITIS

1. Jelaskan ciri-ciri dari ginggiva yang sehat dan tidak sehat!


2. Sebutkan dan jelaskan etiologi penyakit periodontal!
3. Sebutkan dan jelaskan fase gingivitis!
4. Jelaskan pengertian dan mekanisme terjadinya ginggivitis dan periodontitis!
5. Bagaimana proses penyembuhan dari jaringan setelah tindakan skeling, root planing
dan kuretase!

II. LANDASAN TEORI DAN REFLEKSI

1. Ciri gingival sehat dan tidak sehat


Warna
Gingiva sehat umumnya memiliki warna yang disebut "coral pink." Warna lain seperti
merah, putih dan biru dapat menandai adanya peradangan (gingivitis) atau kelainan
lain. Walaupun menurut text book warna gingiva disebut "coral pink", pigmentasi
rasial normal membuat gingiva berwarna lebih gelap. Karena warna gingiva
dipengaruhi pigmentasi rasial, kesepahaman dalam warna lebih penting daripada
warna yang ada sebetulnya.
Kontur
Gingiva sehat memiliki permukaan halus dan bergelombang di depan tiap gigi.
Gingiva sehat menempati daerah interdental dengan tepat dan pas, berbeda dengan
papilla gingiva yang membengkak yang terdapat pada gingivitis, atau embrasure yang
kosong pada penyakit periodontal. Gusi yang sehat melekat erat pada tiap gigi,
bentuknya meruncing seperti ujung pisau pada tepi marginal gingiva bebas. Dilain
pihak, gusi yang meradang memiliki tepi yang menggembung atau bulat.
Tekstur
Gingiva sehat bertekstur padat, tahan terhadap adanya pergerakan. Tekstur ini sering
dideskripsikan sama seperti kulit jeruk. Gingiva yang tidak sehat teksturnya
membengkak dan seperti busa.
Reaksi terhadap gangguan
Gusi sehat umumnya tidak berekasi terhadap gangguan normal seperti penyikatan atau
periodontal probing. Sebaliknya gusi yang tidak sehat akan menunjukkan adanya
perdarahan ketika probing / Bleeding On Probing (BOP) dapat disertai timbulnya
cairan nanah.
2. Etiologi Penyakit Periodontal :
Faktor Primer
Penyebab primer dari penyakit periodontal adalah iritasi bakteri. Menurut teori non-
spesifik murni bakteri mulut terkolonisasi pada leher gingiva untuk membentuk plak
pada keadaan tidak ada kebersihan mulut yang efektif. Semua bakteri plak dianggap
mempunyai beberapa faktor virulensi yang menyebabkan inflamasi gingival dan
kerusakan periodontal keadaan ini menunjukkan bahwa plak akan menimbulkan
penyakit tanpa tergantung komposisinya. Namun demikian, sejumlah plak biasanya
tidak mengganggu kesehatan gingiva dan periodontal dan beberapa pasien bahkan
mempunyai jumlah plak yang cukup besar yang sudah berlangsung lama tanpa
mengalami periodontitis yang merusak walaupun mereka mengalami gingivitis.
Faktor Sekunder
Faktor sekunder dapat lokal atau sistemik. Beberapa faktor lokal pada lingkungan
gingiva merupakan predisposisi dari akumulasi deposit plak dan menghalangi
pembersihan plak. Faktor ini disebut sebagai faktor retensi plak.

Faktor Lokal
a. Restorasi yang keliru
b. Kavitas karies
c. Tumpukan sisa makanan
d. Geligi tiruan sebagian yang desainnya tidak baik
e. Pesawat ortodonti
f. Susunan gigi geligi yang tidak teratur
g. Kurangnya seal bibir atau kebiasaan bernapas melalui mulut
h. Merokok tembakau
i. Groove perkembangan pada enamel servikal atau permukaan akar
3. Fase gingivitis :
a. Lesi awal
Perubahan terlihat pertama kali di sekitar pembuluh darah gingiva yang kecil
disebelah apikal dari epitelium jungtional. Pembuluh ini mulai bocor dan kolagen
perivaskuler mulai menghilang, digantikan dengan beberapa sel inflamasi, sel plasma
dan limfosit terutama limfosit T cairan jaringan dan protein serum.
b. Gingivitis tahap awal
Bila deposit plak masih tetap ada, perubahan inflamasi tahap awal akan berlanjut
disertai dengan meningkatnya aliran cairan gingiva dan migrasi Polymorphonuclear
Neutrophils(PMN). Perubahan yang terjadi baik pada epithelium jungsional maupun
pada epithelium krevikular merupakan tanda dari pemisahan sel dan beberapa
proliferasi dari sel basal.
c. Gingivitis tahap lanjut
Dalam waktu 2-3 minggu, akan terbentuk gingivitis yang lebih parah. Perubahan
mikroskopik terlihat terus berlanjut, pada tahap ini sel-sel plasma terlihat
mendominasi. Limfosit masih tetap ada dan jumlah makrofag meningkat. Pada tahap
ini sel mast juga dapat ditemukan. Gingiva sekarang berwarna merah, bengkak, dan
mudah berdarah.
4. Pengertian dan mekanisme terjadinya gingivitis dan periodontitis
Ada dua tipe penyakit periodontal yang biasa dijumpai yaitu gingivitis dan
periodontitis. Gingivitis adalah bentuk penyakit periodontal yang ringan, dengan
tanda klinis gingiva berwarna merah, membengkak dan mudah berdarah. Gingivitis
yang tidak dirawat akan menyebabkan kerusakan tulang pendukung gigi atau disebut
periodontitis. Sejalan dengan waktu, bakteri dalam plak gigi akan menyebar dan
berkembang kemudian toksin yang dihasilkan bakteri akan mengiritasi gingiva
sehingga merusak jaringan pendukungnya. Gingiva menjadi tidak melekat lagi pada
gigi dan membentuk saku (poket) yang akan bertambah dalam sehingga makin
banyak tulang dan jaringan pendukung yang rusak. Bila penyakit ini berlanjut terus
dan tidak segera dirawat maka lama kelamaan gigi akan longgar dan lepas dengan
sendirinya. Pada kasus yang saya tangani diagnosanya adalah periodontitis kronis karena
mempunyai tanda klinis yaitu ginggivanya berwarna merah, terdapat poket lebih dari3mm
dan terdapat resesi ginggiva serta luksasi. Oleh karena itu perlu dilakukan treatment untuk
menggembalikan kondisi gusi yang sedang mengalami peradangan dan resesi menjadi
normal kembali.

5. proses penyembuhan dari jaringan setelah tindakan skeling, root planing dan
kuretase
Proses penyembuhan pada dasarnya sama untuk setiap jenis perawatan. Proses
regenerasi jaringan, perbaikan jaringan, pembentukan perlekatan baru merupakan
aspek yang terdapat pada penyembuhan setelab perawatan periodontal. Beberapa
istilah perlu dibedakan dalam hubungannya dengan proses penyembuhan dan
regenerasi jaringan periodontium. Istilah reattachment atau perlekatan kembali
digunakan untuk menerangkan proses regenerasi struktur jaringan penyangga gigi
setelah suatu perawatan. Perlekatan kembali lebih ditujukan untuk menerangkan
adanya reunion jaringan ikat dengan akar gigi yang terpisah karena adanya injury atau
insisi. Keadaan tersebut misalnya: setelah suatu tindakan bedah, trauma daerah
sementum, fraktur gigi, atau perawatan lesi periapikal. Istilah new attachment atau
perlekatan baru menerangkan proses reunion jaringan ikat dengan permukaan akar
gigi yang terbuka karena proses patologis. Pada keadaan ini terjadi pembentukan serat
ligamentum baru yang tertanam pada sementum baru dan melekatnya epitel gingiva
pada permukaan akar gigi yang terbuka sebelumnya karena proses penyakit. Adaptasi
epitel atau epithelial adaptation berbeda dengan perlekatan baru. Pada keadaan ini
epitel gingiva melekat ke permukaan akar gigi, karena perawatan poket yang tidak
sempurna sebelumnya. Setelah insisi dan pengangkatan jaringan granulasi, maka
permukaan gigi akan diisi oleh 4 bentuk sel yang berbeda yaitu: sel epitel, sel yang
berasal dari jaringan ikat gingiva, sel tulang dan sel yang berasal dari ligamentum
peniodontal. Bila sel yang berasal dari oral epithelium berproliferasi sepanjang
perrnukaan akar sampai batas epitel poket, maka yang terbentuk adalah long
junctional epithelium atau epitel penghubung yang panjang. Epitel ini dapat
berproliferasi dengan cepat ke arah apikal, dan menghalangi perlekatan jaringan ikat
ke sementum. Bila sel yang berasal dari jaringan ikat gingiva berkumpul pada
permukaan akar, maka sejenis jaringan ikat akan melekat di antara jaringan lunak dan
jaringan keras. Jika sel tulang bermigrasi hingga berkontak dengan akar, maka akan
terjadi resorbsi permukaan akar gigi dan ankilosis. Keadaan yang paling ideal adalah,
jika sel dan ligamenturn periodontal berprolifereasi ke arah korona, menutup
permukaan akar yang terbuka. Selama penyembuhan,, proliferasi sel epitel untuk
mencapai setinggi epitel poket sebelum tindakan bedah, adalah 1 minggu setelah
operasi. Regenerasi adalah pertumbuhan serta pembelahan sel-sel baru dan substansi
interseluler yang membentuk jaringan baru. Regenerasi terdiri dari fibroplasia,
proliferasi endotel, deposisi dan substansi dasar intersisial dan kolagen, epitelisasi dan
pematangan jaringan ikat. Regenerasi terjadi dari pertumbuhan jaringan dari jenis
yang sama atau prekursornya. Jaringan periodonsium, epitel gingiva digantikan oleh
epitel, Jaringan ikat di bawahnya serta ligamentum periodontal digantikan oleh
jaringan ikat.

BAB III
KESIMPULAN

Gingivitis merupakan peradangan atau infeksi pada jaringan penyangga gigi


(periodontium) dimana perlekatan antara jaringan periodontal dengan gigi mengalami
kerusakan. Gejala klinik penting pada penyakit ini adalah terjadinya poket periodontal,
yang terjadi karena pergerakan ke koronal gingival margin dan perpindahan ke apikal
epithelial attachmnent, oleh karena itu perawatan penyakit periodontal banyak
diarahkan untuk menghilangkan atau mengurangi terjadinya poket periodontal tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Lelyati, S. 1996. Kalkulus Hubungan Dengan Penyakit Periodontal dan Penanganannya.


Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Jakarta
Manson J.D. Elei B.M, buku ajar periodonti. Jakarta, 1993.
Syafril, Y. 1996. Regenerasi Jaringan Periodontal Setelah Perawatan Periodontal.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai