TUGAS 1 Kimia Dasar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

Rangkuman

Mata Kuliah Kimia Dasar


Dosen Pengajar : Wita Kristiana, S.T., M.T.

Penyusun :

1. Angga Asrian Pramesti DAB 117 062


2. Melly Deslina DAB 117 013
3. Muhamad Rajudin DAB 113 094
4. Tenty Tamara Andriani DAB 117 046
5. Yohanes Edo Nugroho Joyoatmojo DAB 117 043

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN / PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
2017
TUGAS 1

1. MATERI DAN PERUBAHAN MATERI


1.1. PERUBAHAN MATERI

Perubahan materi diklasifikasikan menjadi 2 golongan, yaitu:


1. Perubahan fisika
Yaitu perubahan materi yang tidak disertai dengan terjadinya zat baru yang
lain jenisnya.
Gejala/ciri yang menyertai perubahan fisika:
a. Perubahan bentuk
Contoh: beras menjadi tepung beras
b. Perubahan wujud
Contoh: air menjadi es
c. Perubahan ukuran
Contoh: kapur barus lama kelamaan menjadi kecil dan habis
d. Pengaruh pelarutan/pemanasan
Contoh: garam dilarutkan, pemuaian pada logam
e. Sebab-sebab lain
Contoh: pewarnaan pada makanan

Perubahan wujud materi:

2. Perubahan kimia
Yaitu perubahan materi yang menyebabkan terjadinya pembentukan zat baru
yang lain jenisnya. Bilaterjadi perubahan kimia, zat baru yang dihasilkan tidak bisa
berubah kembali seperti semula. Peubahan kimia disebut juga sebagai reaksi kimia.
Gejala/ciri yang menyertai perubahan kimia:
a. Terjadi perubahan warna
b. Terjadi pembentukan gas/gelembung gas
c. Terjadi pembentukan endapan
d. Terjadi perubahan suhu
Contoh-contoh perubahan kimia:
a. Proses pembakaran
b. Proses pelapukan kayu
c. Proses perkaratan logam
d. Proses fermentasi
1.2. PENGGOLONGAN MATERI

Secara singkat, klasifikasi materi dapat digambarkan pada tabel berikut ini:

Materi tersusun atas partikel-partikel materi. Partikel materi adalah bagian terkecil
atau partikel terkecil suatu materi yang masih memiliki sifat-sifat materi tersebut.

Materi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu zat tunggal (zat murni) dan campuran.

1. Zat tunggal/zat murni


Yaitu materi yang hanya tersusun satu jenis zat dan komponen penyusunnya
tidak dapat dipisahkan dengan cara-cara fisika.
Contoh: emas, air, alkohol, besi.
Zat murni terbagi menjadi 2, yaitu:

a. Unsur, adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang
lebih sederhana. Contoh: emas besi, tembaga, raksa, karbon, belerang.
Unsur dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
Unsur logam
Ciri-ciri: keras, pada suhu kamar berwujud padat (kecuali raksa), konduktor panas
dan listrik, mengkilap, dapat ditempa dan diregangkan. Contoh: aluminium, besi,
tembaga.
Unsur non logam
Ciri-ciri: isolator (kecuali grafit bersifat semi konduktor), rapuh, umumnya berwujud
gas, tidak mengkilap (kecuali intan). Contoh: oksigen, nitrogen, fluorin.
Unsur metaloid
Merupakan unsur peralihan dari logam ke non logam yang mempunyai sifat sebagian
logam dan sebagian non logam. Contoh: boron, silikon.

b. Senyawa, adalah zat tunggal yang masih dapat diuraikan menjadi zat-zat lain
yang lebih sederhana secara reaksi kimia, dimana sifat senyawa berbeda dengan
sifat-sifat unsur pembentuknya. Contoh: air diuraikan menjadi oksigen dan hidrogen,
karbon dioksida diuraikan menjadi karbon dan oksigen.
Massa komponen (unsur) penyusun senyawa mempunyai perbandingan tetap.
2. Campuran
Yaitu materi yang tersusun lebih dari satu macam, masih mempunyai sifat zat aslinya
dan dapat dipisahkan dengan cara fisika.
Sifat-sifat campuran:
Terdiri dari 2 zat tunggal atau lebih
Komposisinya sembarang dan tidak tetap
Sifat zat penyusunnya masih tampak
Dapat dipisahkan dengan cara fisika

Campuran terbagi menjadi 2, yaitu:

a. Campuran homogen, yaitu campuran yang serba sama dan merata, sehingga
tidak dapat dibedakan antara zat-zat yang bercampur di dalamnya, disebut juga
dengan larutan. Dalam larutan, seluruh bagiannya mempunyai sifat yang sama.
Ukuran partikel dalam larutan kurang dari 1nanometer. Berdasarkan wujudnya,
larutan terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Larutan padat, contoh: kuningan (campuran tembaga dengan seng), perunggu


(campuran tembaga dengan timah), stainless steel.

2. Larutan cair, contoh: larutan gula (campuran gula dengan air), larutan garam
(campuran garam dengan air)

3. Larutan gas, contoh: udara (campuran bermacam-macam gas)

b. Campuran heterogen, yaitu campuran yang tidak serba sama karena seluruh
bagiannya tidak bercampur secara merata, tiap bagiannya mempunyai sifat yang
tidak sama, baik warna, rasa maupun kekentalannya. Campuran heterogen terdiri
dari dua jenis, yaitu:

1. Suspensi, yaitu campuran kasar serta umumpnya tampak keruh dan terdiri dari
berbagai fasa, contoh: air sungai, minyak dengan air. Ukuran partikel dalam suspensi
lebih besar dari 100 nanometer

2. Koloid, yaitu campuran yang terletak antara larutan dengan suspensi, contoh:
tinta, susu, kecap, kabut, asap. Ukuran partikel dalam koloid 1 nanometer 100
nanometer.

Perbedaan senyawa dengan campuran

No Yang dibandingkan Senyawa Campuran


1 Cara pembuatan Peristiwa kimia Peristiwa fisika
2 Perbandingan massa zat penyusun Tertentu Sembarang
3 Sifat zat penyusun Tidak tampak Masih tampak
4 Pemisahan komponen zat penyusun Cara kimia Cara fisika
1.3. PARTIKEL-PARTIKEL MATERI

Partikel materi adalah bagian terkecil dari suatu materi yang mempunyai sifat materi
itu. Partikel-partikel materi berupa atom, molekul atau ion yang tidak dapat dilihat
dengan kasat mata.

A. Atom
Atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai
sifat yang sama dengan unsur tersebut. Contoh materi yang terdiri atom-atom adalah
besi, emas, tembaga, dll.

B. Molekul
Molekul merupakan bagian terkecil dari senyawa yang masih mempunyai
sifat senyawa tersebut. Senyawa dibentuk dari penggabungan unsur-unsur. Molekul
merupakan gabungan dua atom atau lebih yang sejenis atau berbeda. Molekul ada
2 jenis, yaitu:

1. Molekul unsur, adalah molekul yang terbentuk dari gabungan dua atom atau
lebih yang sejenis. Contoh: H2, N2, O2, F2, Cl2, Br2, I2, P4, S8.

2. Molekul senyawa, adalah molekul yang terbentuk dari gabungan dua atom atau
lebih yang berbeda. Contoh: H2O, P2O5, MgCl2.

C. Ion
Ion merupakan atom atau gabungan atom yang bermuatan listrik. Ion
terbentuk jika suatu atom unsur menangkap atau melepaskan elektron. Berdasarkan
jumlah unsur yang membentuk ion, ion terdiri dari 2 jenis yaitu:

1. Ion monoatomik, yaitu ion yng berasal dari satu jenis unsur. Contoh: Na+, Fe2+,
O2-, Cl-, dll

2. Ion poliatomik, yaitu ion yang berasal dari dua jenis atau lebih unsur. Contoh:
SO42-, NH4+, dll

Berdasarkan muatannya, jenis ion ada 2 yaitu:

1. Kation, yaitu ion yang bermuatan positif. Kation terjadi bila unsur melepaskan
satu atau lebih elektronnya. Contoh: Na+, Fe2+, NH4+.

2. Anion, yaitu ion yang bermuatan negatif. Anion terjadi bila atom unsur
menangkap elektron yang dilepaskan atom unsur lain. Contoh: O2-, Cl-, SO42-.
2. RUMUS DAN PERSAMAN REAKSI
2.1. LAMBANG UNSUR

1. Lambang unsur yang terdiri atas satu huruf, maka penulisannya harus menggunakan
huruf capital.
2. Lambang unsur yang terdiri atas dua huruf, maka penulisannya yaitu huruf pertama
harus menggunakan huruf capital, huruf keduanya huruf kecil.

Contoh penulisan beberapa lambang unsur menurut Berzelius dapat dilihat pada table
berikut ini.

Tabel : Nama unsur dan lambangnya menurut Berzelius


Nama unsur Nama unsur Lambang
Penurunan nama
(nama latin) (nama Indonesia) Atom
Argentum Perak Ag L, Argentum, perak
Aluminium Aluminium Al L, Alumen, rasa pahit
Argon Argon Ar Y, Argos, malas
Aurum Emas Au L. Aurum, fajar terang
Borium Boron B Ar, Buraq, putih
Barium Barium Ba Y, Barys, berat
Bromium Brom Br Y, Bromos, busuk
Carbonium Karbon C L, Carbo, arang
Calsium Kalsium Ca L, Calx, kapur
Cobaltum Kobal Co Jer, kabold
Chromium Khrom Cr Y, Chromos, warna
Cuprum Tembaga Cu L, Cuprum, paku Cyprus
Fluorium Fluor F L, Fluere, mengalir
Ferrum Besi Fe L, Ferum, besi
Hydrogenium Hidrogen H Y, Hydro: air;genes=pembentuk
Hydragyrum Raksa Hg Y, Hydragyrum, perak cair
Helium Helium He Y, Helios, matahari
Iodium Iodium I Y, Iodes, ungu
Kalium Kalium K L, Kalium, potas
Sulfur Belerang S L, Sulphurium
Silicium Silikon Si L, Silex, batu api
Stanum Timah Sn L, Stanum, timah
Zincum Seng Zn Jer, Zincum

Untuk penulisan sistem lambang unsur yang terdiri atas 3 huruf. diberi nama sesuai
nomor atom unsurnya ditambah akhiran ium. Awalan untuk masing-masing angka
ditetapkan sebagai berikut:
0 = nil; 1 = un; 2 = bi; 3 = tri; 4 = quad; 5 = pent; 6 = hex; 7 = sept; 8 = okt; 9 = enn

Contoh:
Unsur dengan nomor atom = 104
1 = un 0 = nil 4 = quad
Lambang unsurnya = Unq
Nama unsurnya = Unilquadium
2.2 RUMUS KIMIA UNSUR

Unsur adalah zat kimia yang tersusun oleh atom-atom tunggal(monoatomik). Oleh
karena itu, rumus kimia unsur sama dengan lambang atom unsur tersebut.
Tabel Rumus kimia beberapa unsur monoatomik.

Nama unsur Rumus kimia


Besi Fe
Emas Au
Perak Ag
Tembaga Cu

Beberapa unsur dalam kehidupan sehari-hari terdapat sebagai molekul unsur.


Rumus kimia beberapa molekul unsur dapat kita lihat pada tabel berikut.

Tabel : Rumus Kimia Beberapa Molekul Unsur

Molekul Unsur Rumus kimia Jumlah Atom


Hidrogen H2 2
Oksigen O2 2
Nitrogen N2 2
Fluorin F2 2
Klorin Cl2 2
Bromin Br2 2
Iodin I2 2
Belerang S8 8
Ozon O3 3
pospor P4 4
2.3. TATA NAMA SENYAWA

1. Tata Nama Senyawa Anorganik

a. Tata Nama Senyawa Biner


Senyawa Biner adalah senyawa yang dibentuk dari dua unsur, yang berasal dari satu
unsur logam dan satu unsur nonlogam atau dari dua unsur nonlogam.

1) Tata Nama Senyawa Biner Logam dengan Nonlogam


a. Logam yang mempunyai satu bilangan oksidasi (alkali, alkali tanah, dan aluminium).
Penamaanya dengan menyebutkan nama logam di depan dan kemudian nama nonlogam
diikuti akhiran ida.

Logam + Nonlogam ida

Contoh:

NaBr = Natrium Bromida


MgBr2 = Magnesium Bromida
Na2O = Natrium Oksida
CaS = Kalsium Sulfida
K2O = Kalium Oksida

b. Logam yang mempunyai lebih dari 1 bilangan oksidasi, penulisan nama logam di depan
disertai menuliskan bilangan oksidasi dengan angka Romawi dalam tanda kurung dan nama
nonlogam di belakang diakhiri dengan akhiran ida.

Logam + (bilangan oksidasi logam) + nonlogam ida

Contoh:

CuCI = Tembaga (I) Klorida


SnO = Timah (II) Oksida
CuCI2 = Tembaga (II) Klorida
SnO2 = Timah (IV) Oksida

Senyawa-senyawa yang dihasilkan tersebut berupa senyawa ion karena terbentuk dari atom
yang bermuatan positif dan negatif, dengan cara serah terima elektron.

Contoh: Kalsium Klorida (CaCI2) terbentuk dari ion Ca2+ dan CI- , natrium oksida (Na2O),
terbentuk dari ion Na+ dan O2-.

Cara lain menuliskan persamaan unsur logam yang memiliki bilangan oksidasi lebih dari
satu yaitu sebagai berikut:

(1) Unsur logam dengan bilangan oksidasi kecil ditulis dengan akhiran o.
(2) Unsur logam dengan bilangan oksidasi besar ditulis dengan akhiran i.

Contoh:

FeCI2 = Fero Klorida (Bilangan oksidasi Fe = +2 => lebih kecil)


FeCI3 = Feri Klorida (Bilangan oksidasi Fe = +3 => lebih besar)
CuCI = Kupro Klorida (Bilangan oksidasi Cu = +1 => lebih kecil)
CuCI2 = Kupri Klorida (Bilangan oksidasi Cu = +2 => lebih besar)
2) Tata Nama Senyawa Biner Nonlogam dengan Nonlogam

a. Atom yang cenderung bermuatan positif diletakkan didepan, sedangkan atom yang
cenderung bermuatan negatif diletakkan dibelakang dengan urutan berikut ini:
B Si C Sb As P N H Te Se S I Br CI O F

Contoh:

Amonia = NH3 bukan H3N


Air = H2O bukan OH2

b. Senyawa dari dua jenis unsur nonlogam diberi nama kedua unsur yang bersangkutan,
diberi akhiran ida.
(1) Atom nonlogam yang hanya membentuk satu senyawa dengan atom lain, maka atom
yang cenderung bermuatan posifit diletakkan di depan dan atom yang cenderung bermuatan
negatif diletakkan di belakang dengan akhiran ida.

Nonlogam (+) + nonlogam (-) ida

Contoh:

H2S = Hidrogen Sulfida


HBr = Hidrogen Bromida
HCI = Hidrogen Klorida

(2) Pasangan atom yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis senyawa diberi nama
dengan menyatakan jumlah atom tiap unsur dan diakhiri dengan ida. Angka indeks dalam
bahasa Yunani yaitu:

1 = Mono 3 = Tri 5 = Penta 7 = Hepta

2 = Di 4 = Tetra 6 = Heksa 8 = Okta

Jumlah atom nonlogam + jumlah atom nonlogam ida

Namun, bila indeks 1 dimiliki unsur pertama, maka angka indeks tidak perlu disebutkan.

Contoh:

NO = Nitrogen Oksida
CCI4 = Karbon Tetraklorida
NO2 = Nitrogen Dioksida
SO3 = Belerang Trioksida
N2O5 = Dinitrogen Pentaoksida
CI2O7 = Dikloro Heptaoksida

(3) Untuk senyawa-senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu menggunakan aturan
tersebut.

Contoh:

NH3 = Amonia
H2O = Air
2.4. PERSAMAAN KIMIA

Persamaan kimia atau persamaan reaksi adalah penulisan simbolis dari sebuah
reaksi kimia atau lambang-lambang yang menyatakan suatu reaksi kimia.

Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atau rumus kimia
reaktan/pereaksi, rumus kimia produk beserta koefisien reaksi masing-masing.

Rumus kimia pereaksi ditulis di sebelah kiri persamaan dan rumus kimia produk
dituliskan di sebelah kanan. Koefisien yang ditulis di sebelah kiri rumus kimia sebuah
zat adalah koefisien stoikiometri, yang menggambarkan jumlah zat yang lain.

Contoh :

- CH4(g) + O2(g) -> CO2(g) + H2O(c)

- CH4(g) + 2O2(g) -> CO2(g) + 2H2O(c)

Reaksi sudah setimbang

Prosedur umum untuk menyetarakan persamaan reaksi kimia adalah sebagai


berikut :

1. Tulis kata persamaan untuk reaksi yang mencakup semua reakt- an dan produk.

2. Dibawah setiap reaktan dan produk dalam persamaan kata, tulis rumus yang benar untuk
spesies yang bersangkutan.

3. Mengubah koefisien di depan setiap rumus untuk menyeimbang- kan jumlah atom setiap
unsur di kedua sisi persamaan.

4. Periksa apakah jumlah atom setiap unsur sama pada kedua sisi persamaan.

5. Tulis dalam keadaan fisik untuk masing-masing spesies

Dalam penulisan persamaan reaksi diperlukan tiga langkah :

1. Nama-nama pereaksi dan hasil reaksi ditulis, hasilnya disebut sebuah persamaan
sebutan.

Contoh : Magnesium+Oksigen -> Magnesiumoksida

2. Sebagai pengganti nama zat dipergunakan rumus-rumus kimia, hasilnya disebut


persamaan kerangka.

Contoh : Mg(s) + O2(g) -> MgO(s)

3. Persamaan kerangka kemudian di setimbangkan, yang menghasilkan persamaan


kimia.

Contoh : 2Mg(s) + O2(g) -> 2MgO(s)


3. REAKSI-REAKSI KIMIA

Pengertian Reaksi Kimia

Reaksi kimia ialah suatu peristiwa perubahan kimia dari zat-zat yang bereaksi (reaktan) menjadi zat-
zat hasil reaksi (produk).
Pada reaksi kimia ini selalu dihasilkan zat-zat yang baru dengan sifat-sifat yang baru. Reaksi kimia ini
dituliskan dengan menggunakan lambang unsur.

Ciri-Ciri Reaksi Kimia

Suatu perubahan kimia atau reaksi kimia bisa diketahui melalui gejala-gejala yang
menyertainya. Gejala-gejala atau ciri-ciri reaksi kimia antara lain yaitu sebagai berikut :

1. Terjadinya perubahan warna.


2. Terjadinya gas
3. Terjadi endapan
4. Terjadi perubahan suhu

3.1. MACAM-MACAM REAKSI

Untuk memudahkan dalam melakukan suatu kegiatan reaksi kimia, maka


dikelompokkan reaksi kimia tersebut berdasarkan pada kesamaan yang dimiliki. Salah satu
sistem klasifikasi ini di dasarkan pada cara atom tersusun kembali dalam reaksi kimia,
antara lain yaitu :

1. Reaksi Penggabungan
yaitu dalam reaksi penggabungannya dua atau lebih zat tergabung membentuk zat lain.

2. Reaksi Penguraian
Reaksi penguraian ialah suatu reaksi kebalikan dari reaksi penggabungan. Dalam reaksi ini
satu zat terpecah atau terurai menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana. Sebagian
besar reaksi ini membutuhkan sebuah energi berupa kalor, cahaya, dan listrik.
3. Reaksi Penggantian
Reaksi penggantian ialah reaksi penggantian tunggal terjadi, bila satu unsur menggantikan sebuah
unsur lain dalam satu senyawa. Untuk menyelesaikan persamaan reaksi penggantian terdapat dua
persamaan.

3.2. REAKSI DALAM LARUTAN

Reaksi dalam larutan ada dua yaitu Larutan Elektrolit dan Larutan Asam dan Basa

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena
kandungan ion-ion di dalamnya. Pada larutan elektrolit kuat terdapat komponen zat-zat
terlarut dalam kandungan ion-ion hasil proses ionisasi. Jika dua macam larutan elektrolit
direaksikan, maka terjadi reaksi antara ion-ion yang terdapat di dalamnya sehingga disebut
reaksi ion.

Zat-zat yang larut dalam air akan menghasilkan larutan elektrolit sebagai berikut.

#1. Asam. Berdasarkan definisi Arrhenius jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion
H+ dan sisanya disebut ion sisa asam atau anion asam.

#2. Basa. Jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH- (Hidroksida) dan kation basa
yang berupa ion-ion logam atau ion-ion positif, seperti ion amonium.

#3. Oksida. Yaitu senyawa antara suatu unsur dengan unsur oksigen. Oksigen dapat
membentuk larutan elektrolit jika dilarutkan dalam air karena terbentuk asam atau basa.
Berdasarkan sifat ini oksida dapat dibagi menjadi oksida asam, oksida basa, oksida amfoter,
dan oksida indiferen.

Oksida asam adalah senyawa oksida yang dapat bereaksi dengan air meghasilkan
larutan yang bersifat asam. Oksida asam merupakan senyawa-senyawa oksida
nonlogam.
Oksida basa adalah senyawa oksida yang dapat bereaksi dengan air menghasilkan
larutan bersifat basa.

Oksida amfoter adalah senyawa oksida yang bereaksi dengan larutan asam bersifat
basa, tetapi jika bereaksi dengan larutan basa bersifat sebagai asam.
Oksida indiferen adalah oksida yang tidak dapat bereaksi dengan air. Contohnya
CO, MNO2, dan NO.
#4. Garam, jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion-ion yang terdiri atas kation basa
dan anion asam. Misalnya, garam dapur (NaCl) jika dilarutkan dalam air akan terionisasi
menghasilkan ion Na+ dan ion Cl-. Ion Na+ merupakan kation basa natium hidroksida dalam
ion Cl- merupakan anion asam klorida. Garam dapat terbentuk dari beberapa macam reaksi
dalam larutan elektrolit. Setiap reaksi yang menggabungkan ion positif dari basa dan ion
negatif dari asam akan menghasilkan garam. Beberapa macam reaksi yang menghasilkan
garam disebut sebagai reaksi penggaraman.
Larutan Asam dan basa bereaksi membentuk senyawa ion yang kita sebut garam. Garam
yang terbentuk terdiri atas kation basa dan anion sisa asam. Macam-macam reaksi dalam
larutan asam dan basa sebagai berikut.
1. Reaksi Penetralan
Reaksi penetralan adalah reaksi asam dan basa menghasilkan garam. Persamaan reaksi
secara umum yaitu sebagai berikut.

2. Reaksi Oksida Basa dengan Asam


Oksida basa adalah oksida logam yang dapat bereaksi dengan asam membentuk garam
dan air.

3. Reaksi Oksida Asam dengan Basa


Oksida asam adalah oksida nonlogam yang dapat bereaksi dengan basa menghasilkan
garam dan air.

4. Reaksi Amonia dengan Asam


Reaksi amonia dengan asam membentuk garam amonium.

5. Reaksi Logam dengan Asam Kuat Encer


Reaksi logam dengan asam kuat (HCl dan H2SO4 ) encer menghasilkan garam dan gas
hidrogen.
SOAL DAN PENYELESAIANNYA

Soal 1
Perhatikan perubahan materi dalam kehidupan sehari hari berikut ini :
1.Es mencair
2.Lilin menyala
3.Iodium menyublim
4.Besi berkarat
5.Fermentasi karbohidrat
Perubahan kimia ditunjukkan oleh nomor . . . .

Penyelesaiannya
Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru yang ditandai
dengan timbulnya gas, perubahan warna, terbentuknya endapan dan terjadinya
perubahan suhu.

Nomor 1 dan 3 = perubahan fisika karena hanya terjadi perubahan wujud


sementara dan dapat kembali lagi ke zat semula.

Nomor 2 = Lilin menyala adalah reaksi kimia yang melibatkan oksigen

Nomor 4 = Besi (Fe) yang mengalami oksidasi akan berkarat menghasilkan


Fe(OH)2

Nomor 5 = Fermentasi karbohidrat akan mengubanya menjadi alcohol

Sehingga nomor 2, 4 dan 5 adalah perubahan kimia.

Jawaban : 2, 4, dan 5
Soal 2
Sebanyak 200 gram larutan gula 20 % massa ditambahkan ke dalam air sebanyak
100 gram. Kadar gula setelah penambahan air adalah . . . .

Penyelesaiannya
Massa gula dalam 200 gram larutan = 20% x 200 gram = 40 gram

Setelah ditambah air sebanyak 100 gram, maka massa larutan akan berubah
menjadi :

Massa larutan = massa Larutan 1 + massa air yang ditambahkan

= 200 + 100 = 300 gram

Kadar gula setelah penambahan 100 gram air adalah:

Jawaban : 13,33 %

Soal 3
Jika 20 gram gula dilarutkan dalam 180 gram air, kadar gula dalam larutan yang
terbentuk adalah . . . . .

Penyelesaiannya
Untuk mencari kadar zat terlarut dalam suatu campuran dapat kita cari denan
menggunakan rumus :

Massa gula (zat terlarut ) = 20 gram

Massa Pelarut (air) = 180 gram

Massa Campuran = 20 + 180 = 200 gram


Jawaban : 10%

Soal 4
Dalam 80 mg sampel batuan terkandung 10 mg perak dan 4 mg emas. Persentase
emas dan perak dalam batuan itu adalah . . . .

Penyelesaiannya
Untuk mencari kadar unsur dalam suatu senyawa atau sampel dapat digunakan
rumus :

Untuk mencari massa suatu unsur dalam senyawa dapat digunakan rumus :

Pada soal sudah diketahui massa perak dan emas yaitu 10 mg dan 4 mg, maka
kadar masing masing senyawa adalah :

Jawaban : 5% dan 12,5%


Soal 5
Zat zat berikut yang tergolong unsur adalah. . . . .

1. Tembaga, Kapur, Urea


2. Belerang, Seng, Kapur
3. Gula, Terusi dan Besi
4. Hidrogen, Belerang dan Seng

Penyelesaianya
Unsur itu adalah materi yang paling sederhana dan dilambangkan dengan unsur
tunggal.

Contoh : Tembaga = Cu

Belerang = S

Seng = Zn

Hidrogen = H

Sedangkan senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur.

Contoh : Kapur = CaCO3

Urea = CO(NH2)2

Gula = C6H12O6

Jawaban : 4. Hidrogen, Belerang dan Seng

Soal 6
Perhatikan sifat sifat materi berikut ini !

1.Terbentuk dari dua macam zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asal

2.Dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana

3.Terbentuk dari dua macam zat yang atau lebih dengan perbandigan massa yang
tetap.

4.Komponen kompone peyusunnya dapat dipisahkan kembali secara fisis

5.Dapat direaksikan dengan air

Sifat senyawa ditunjukkan oleh nomor . . . .


Penyelesaiannya
Ciri ciri senyawa :

1. Zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana melaui
reaksi kimia.

Contoh : 2H2O 2H2 + O2 ( air dapat diuraikan mejadi senyawa yang lebih
sederhana)

2 Senyawa adalah gabungan dari dua atau lebih jenis unsur.

Contoh : H2SO4 = gabungan 2 atom H + 1 Atom S + 4 Atom O

3. Unsur unsur pembentuk senyawa memiliki perbandigan yag tetap.

Contoh : Perbandingan H : O dalam H2O adalah 1 : 8, air dimanapun


perbandingan H dan O nya selalu tetap yaitu 1 : 8

1. Memiliki sifat yang berbeda dengan unsur pembentukknya.

Contoh : atom H dan Cl bergabung membentuk HCl

H di alam ditemukan dalam bentuk gas H2 dan tidak berbahaya. Sedangkan


ketika bergabung membentuk HCl maka sifat senyawa berbeda dengan unsur
pembentuknya yaitu HCl adalah senyawa asam kuat yang bersifat korosif.

Jawaban : 2 dan 3

Soal 7

Jika 200 mL NH4OH 0,8 M direaksikan dengan 200 mL larutan HCl 0,8 M, Kb
NH4OH = 105, pH campuran setelah bereaksi adalah.
A. 5 log2
B. 5 log3
C. 5 log4
D. 5 log5
E. 5 log6

Pembahasan
Data:
200 mL NH4OH 0,8 M 160 mmol
200 mL larutan HCl 0,8 M 160 mmol
Reaksi yang terjadi:

Dengan rumus hidrolisis garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah:

Diperoleh pH :

Anda mungkin juga menyukai