LP Waham
LP Waham
LP Waham
I. Masalah Utama
Gangguan proses pikir : Waham
II. Proses Terjadinya Masalah
A. Definisi
Waham adalah suatu keadaan dimana seorang individu mengalami
sesuatu kekakcauan adalam pengoperasian dan aktivitas-aktivitas kognitif
(Townsend, 1998 dalam Damaiyanti, Mukhripah dan Iskandar, 2012).
Waham adalah keyakinan yang salah secara kokoh dipertahankan
walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita
normal (Stuart dan Sudeen, 1998 dalam Damayanti, Mukhripah dan
Iskandar, 2012).
Waham adalah suatu keyakinan seseorang berdasarkan penilaian
realitas yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat
intelektual dan latar belakang budaya, ketidakmampuan merespon stimulus
internal dan eksternal melalui proses interaksi/informasi secara akurat
(Yosep, 2009).
B. Rentang Respon Neurobiologi
Respon Adaptif Respon Maladaptif
V. Rencana Keperawatan
1. Tujuan umum :
Klien tidak terjadi perubahan proses pikir: waham
2. Tujuan khusus :
a. TUK I : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
1) Kriteria Evaluasi
Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak
mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab
salam, mau duduk berdampingan dengan perawat, mau
mengutarakan masalah yang dihadapi.
2) Intervensi
a) Bina hubungan. saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan
diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang,
buat kontrak yang jelas topik, waktu, tempat).
b) Jangan membantah dan mendukung waham klien: katakan
perawat menerima keyakinan klien saya menerima keyakinan
anda disertai ekspresi menerima, katakan perawat tidak
mendukung disertai ekspresi ragu dan empati, tidak
membicarakan isi waham klien.
c) Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi:
katakan perawat akan menemani klien dan klien berada di tempat
yang aman, gunakan keterbukaan dan kejujuran jangan tinggalkan
klien sendirian.
d) Observasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas harian dan
perawatan diri.
b. TUK II : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
1) Kriteria evaluasi
a) Klien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari
b) Klien dapat mengontrol wahamnya
2) Intervensi
a) Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.
b) Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu
lalu dan saat ini yang realistis.
c) Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk
melakukannya saat ini (kaitkan dengan aktivitas sehari hari dan
perawatan diri).
d) Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai
kebutuhan waham tidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa
klien sangat penting.
c. TUK III : Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak
terpenuhi
1) Kriteria evaluasi
a) Kebutuhan klien terpenuhi
b) Klien dapat melakukan aktivitas secara terarah.
c) Klien tidak menggunakan/membicar akan wahamnya
2) Intervensi
a) Observasi kebutuhan klien sehari-hari.
b) Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama di
rumah maupun di rumah sakit (rasa sakit, cemas, marah)
c) Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya
waham.
d) Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan
memerlukan waktu dan tenaga (buat jadwal jika mungkin).
e) Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk
menggunakan wahamnya.
d. TUK IV : Klien dapat berhubungan dengan realitas
1) Kriteria evaluasi
a) Klien dapat berbicara dengan realitas.
b) Klien mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok.
2) Intervensi
a) Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang lain,
tempat dan waktu).
b) Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi realitas.
c) Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien
e. TUK V : Klien dapat dukungan dari keluarga
1) Kriteria evaluasi
a) Keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan
perawat.
b) Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda dan tindakan
untuk merawat klien dengan waham.
2) Intervensi
a) Diskusikan dengan keluarga melalui pertemuan keluarga tentang:
gejala waham, cara merawat klien, lingkungan keluarga dan
follow up obat.
b) Beri reinforcement atas keterlibatan keluarga.
f. TUK VI : Klien dapat menggunakan obat dengan benar
1) Kriteria evaluasi
a) Klien dapat menyebutkan manfaat, efek samping dan dosis obat.
b) Klien dapat mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar.
c) Klien dapat memahami akibat berhentinya mengkonsumsi obat
tanpa konsultasi.
d) Klien dapat menyebutkan prinsip lima benar dalam penggunaan
obat.
2) Intervensi
a) Diskusikan dengan kiten tentang nama obat, dosis, frekuensi, efek
dan efek samping minum obat Bantu klien menggunakan obat
dengan priinsip 5 benar (nama pasien, obat, dosis, cara dan
waktu). Anjurkan klien membicarakan efek dan efek samping
obat yang dirasakan
b) Beri reinforcement bila klien minum obat yang benar.
Rencana Asuhan Keperawatan Dalam Bentuk Strategi Pelaksanaan (Damaiyanti
Mukhripah dan Iskandar, 2012)
NO Klien Keluarga
Sp1p SP1K
1 Membantu orientasi realita Mendiskusikan masalah yang dirasakan
keluarga dalam merawat pasien
Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala
Mendiskusikan kebutuhan waham, jenis waham yang dialami pasien
yang tidak terpenuhi beserta proses terjadinya.
Menjelaskan cara-cara merawat pasien
Membantu pasien memenuhi
kebutuhannya
Menganjurkan pasien
memasukkan kedalam jadwal
kegiatan
SP2P SP2K
Mengevaluasi jadwal kegiatan Melatih keluarga mempraktikkan cara
harian pasien merawat pasien dengan waham
Berdiskusi tentang Melatih keluarga mempraktikkan cara
kemamouan yang dimiliki merawat langsung kepada pasien waham
SP3P SP3K
Mengevaluasi jadwal kegiatan Membantu keluarga membuat jadwal
pasien aktifitas dirumah termasuk minum obat
Menjelaskan follow up pasien setelah
Memberikan pedidikan pulang
kesehatan tentang penggunaan
obat secara teratur
Menganjurkan pasien
memamsukkan dalam jadwal
kegiatan harian
DAFTAR PUSTAKA
Damaiyanti, M. & Iskandar. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT.
Refika Aditama.
Keliat, Budi Anna & Akemat. 2010. Model Praktek Keperawatan Profesional
Jiwa. Jakarta: EGC
Yusuf, Fitriyasari & Nihayati. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa.
Jakarta: Penerbit Salemba Medika.