Laporan FFE
Laporan FFE
Laporan FFE
Dosen Pembimbing :
Kelompok/Kelas : I / 3A-TKPB
TAHUN 2017
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Falling film Evaporator adalah salah satu jenis alat untuk proses evaporasi yang
diklasifikasikan dalam kelas long tube vertical evaporator (LTVE) bersama-sama dengan
climbing film evaporator (CFE). Sedangkan berdasarkan tipe pemanasan dapat diklasifikasikan
ke dalam sistem pemanasan dipisahkan oleh dinding pertukaran panas, yaitu jenis kolom
calandria shell and tube. FFE memiliki efektivitas yang baik untuk :
Umpan dimasukan melalui bagian atas kolom dan secara grafisional. Jika vakum tidak
dioperasikan turun dan membasahi dinding bagian dalam kolomm dan dinding bagian luar
tabung-tabung penukar panas dan dalam kolom sebagian lapisan tipis (film). Maka panas yang
diberi medium pemanas didalam penukar panas dan dipakai untuk memanaskan larutan
mencapai titik temperatur diatasnya. Sehingga didalam kolom evaporator akan terdapat
campuran larutan pada temperatur penguapan pelarut atau lebih sedikit lebih rendah/tinggi dan
uap pelarut. Karena temperatur oada bagian bawah kolom , maka sistem pada kolom tersebut
akan mengalami evakuasi (pengosongan) yang dalam arti sebenarnya terjadi penurunan
tekanan sehingga konsisi seperti vakum terjadi oleh karena campuran tersebut akan terhisap
menuju tangki pemisah dimana bagian campuran yang berupa larutan produk yang lebih berat
4
dan pekat turun menuju tangki pengumpul produk sedangkan uap pelarut menuju kondenser di
kondensasikan dan turun ke tangki pengumpul distilat.
Proses penguapan berlangsung pada kalandria shell and tube. Di dalam kalandria tersebut
terdapat tabung berjumlah tiga, umpan masuk didistribusi ke masing-masing tube kemudian
membentuk lapisan tipis pada selimut bagian dalam tube. Sementara pemanas berada di luar
tube, bahan umpan yang turun secara gravitasi menyerap panas maka terjadi penguapan pelarut
sehingga keluar dari kalandria terdiri dari dua fasa (fasa uap pelarut dan larutan pekat)
kemudian dipisahakan di evaporator. Penguapan yang terjadi akan berada di bawah titik didih
air atau pelarut lain dalam kondisi curah. Penguapan akan memerlukan kalor yang lebih sedikit
untuk umpan yang memang sedikit karena umpan mengalir dalam bentuk lapisan tipis (film).
Berikut ini skematik falling film evaporator secara umum.
Gambar 1. FFE
Keuntungan yang lebih dari falling film evaporator ialah sangat terbatasnya waktu
tinggal dari liquid. Waktu tinggal di dalam tube terhitung dalam satuan detik, membuatnya
ideal juga untuk produk-produk yang sensitif akan poanas seperti susu, sari buah, obat-obatan
dan lain sebagainya. Berrikut adalah contoh aplikasi falling film evaporatorpada industri susu.
5
Gambar 2. FFE di industri susu
Pada dasarnya evaporator adalah alat dimana pertukaran panas terjadi. Laju perpindahan
panas dinyatakan dalam persamaan umum :
Q = U A dT
Berikut ini ialah skematik dari falling film evaporator yang ada di Laboratorium Pilot Plant
Jurusan Teknik Kimia Polban. T7
m1
Tangki
umpan
T1
ms
FFE
T6
T8 T14
kondensor
md
kondensat T10 m3
T12
T11 m2
tangki tangki
produk pengumpul
distilat
6
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
B. Pemanasan Langsung
Katup V2, V4, V5, V6, dan V8 tertutup penuh dan katup yang terbukanya V3 dan
V10 dan pembuangan dibawah stream trap
7
Menekan tombil 1 sampai lampu SP-W menyala, tobol lo sampai lampu kuning N
menyala s-1 dan s-2 (out-4) sampai angka 9%
Menekan tombol 13 sampai lampu menyala, 12,1 dan 12 (SP-W) sampai angka
ditampilkan 4 menunjukkan P 1 bar gauge. Tekan tombol 13 sampai warna hijau
mati
Mengatur laju alir umpan 10 lt/jam setelah umpan melewati kalandria, menekan
tombol 10 sampai lampu kuning mati. Mulai pencatatan waktu 0 menit
Katup V4 dan V10 ditutup penuh, katup yang dibuka sementara lalu ditutup V6,
V10 katup utama V5, V6, V7 dan V8, V9 dan pembuangan bawah steam trap
Menekan tombol dan lampu hijau (SP-W) menyala, tombol 10 lampu kuning N
menyala, tombol s-1 dan s-2 (out 4) sampai menunjukkan angka -9%
8
BAB IV
m1 m2 (larutan ms
Tekanan Q m3 T7 T11
(kalibrasi) pekat) (kondensat)
(bar) (L/h) (kg/menit) (C) (C)
(kg/menit) (kg/menit) (kg/menit)
0,25 100 3.18 2.72 0.46 0.460 31.4 93
0,25 150 3.98 3.84 0.14 0.480 34.5 92
0,25 200 4.98 4.94 0.04 0.500 32.2 91
0,25 250 5.81 5.78 0.03 0.400 33.6 79
0,25 300 6.79 6.57 0.22 0.600 33.2 88
0,5 100 3.18 3.04 0.14 1.140 30.7 83
0,5 150 3.98 3.56 0.42 0.860 29.7 77
0,5 200 4.98 4.83 0.15 0.560 35.3 89
0,5 250 5.81 5.7 0.11 0.420 36.6 80
0,5 300 6.79 6.56 0.23 0.940 31.9 78
0,75 100 3.18 3.1 0.08 0.560 31.3 90
0,75 150 3.98 3.76 0.22 0.727 31.2 96
0,75 200 4.98 4.9 0.08 0.880 31.2 96
0,75 250 5.81 5.77 0.04 0.890 33.8 93
0,75 300 6.79 6.68 0.11 0.940 30.5 79
1 100 3.18 3.12 0.06 0.640 31.6 97
1 150 3.98 3.97 0.01 0.720 30.3 98
1 200 4.98 4.95 0.03 0.680 29.5 95
1 250 5.81 5.76 0.05 0.580 31.1 85
1 300 6.79 6.74 0.05 0.500 30.4 72
9
0,1 250 6 5.81 119.3 83.8 134.1 95 0.52
0,1 300 6.5 6.79 116.1 46.7 143.5 80 0.5
0,2 100 10 3.18 114.9 51.9 128.5 90 0.396
0,2 150 10 3.98 108.3 35.3 122 81 0.316
0,2 200 10 4.98 106.7 37.6 120.8 78 0.572
0,2 250 10 5.81 107.3 42.9 121.5 78 0.508
0,2 300 10 6.79 107.8 45.4 122.1 75 0.488
0,3 100 6.5 3.18 114 47.4 132.4 88 0.464
0,3 150 6 3.98 116.4 50.4 130.4 90 0.44
0,3 200 6 4.98 115.8 44.5 128.1 84 0.444
0,3 250 6 5.81 111.1 30.3 126.1 77.5 0.508
0,3 300 6 6.79 111.5 29.6 128'4 74 0.512
m1
Tekanan U
Q (L/h) (kalibrasi) SE
(bar) (watt/m2K)
(kg/h)
0,25 100 190.8 917.004 7.67 1.0000
0,25 150 238.8 601.797 479.46 0.2917
0,25 200 298.8 596.277 477.19 0.0800
0,25 250 348.6 664.167 305.99 0.0750
0,25 300 407.4 777.1144 53.88 0.3667
0,5 100 190.8 192.068 843.46 0.1228
0,5 150 238.8 439.885 582.66 0.4884
0,5 200 298.8 561.628 472.64 0.2679
0,5 250 348.6 670.675 311.23 0.2619
0,5 300 407.4 421.490 655.12 0.2447
0,75 100 190.8 354.863 434.78 0.1429
0,75 150 238.8 447.569 625.02 0.3028
0,75 200 298.8 359.019 756.90 0.0909
0,75 250 348.6 354.724 738.84 0.0449
0,75 300 407.4 358.100 626.55 0.1170
1 100 190.8 312.485 525.40 0.0938
1 150 238.8 317.651 595.97 0.0139
1 200 298.8 419.028 532.74 0.0441
1 250 348.6 488.521 400.44 0.0862
1 300 407.4 516.257 299.67 0.1000
10
Pengaruh Laju Alir Umpan terhadap Efisiensi
1000.000
800.000
Efisiensi 600.000
400.000
200.000
0.000
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Laju Alir Umpan
Tekanan 0.25 bar Tekanan 0.5 bar Tekanan 0.75 bar Tekanan 1 bar
500.00
400.00
300.00
200.00
100.00
0.00
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Laju Alir Umpan
Tekanan 0.25 bar Tekanan 0.5 bar Tekanan 0.75 bar Tekanan 1 bar
Gambar 4.2 Pengaruh laju alir umpan terhadap nilai koefisien perpindahan panas (U)
Pengaruh Laju Alir Umpan terhadap Steam Ekonomi (SE)
1.2000
1.0000
0.8000
SE
0.6000
0.4000
0.2000
0.0000
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Laju Alir Umpan
Tekanan 0.25 bar Tekanan 0.5 bar Tekanan 0.75 bar Tekanan 1 bar
11
B. Pemanasan Secara Tidak Langsung
Tabel 4.4 Hasil perhitungan FFE pada pemanasan secara tidak langsung
12.0000
10.0000
8.0000
6.0000
4.0000
2.0000
0.0000
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Laju alir umpan (kg/h)
12
Pengaruh Laju Alir Umpan terhadap nilai koefisien perpindahan
panas (U)
16000.00
14000.00
12000.00
U 10000.00
8000.00
6000.00
4000.00
2000.00
0.00
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Laju alir umpan (kg/h)
Gambar 4.5 Pengaruh laju alir umpan terhadap nilai koefisien perpindahan panas (U)
4.3 Pembahasan
A. Pembahasan oleh Afifah Nur Aiman
Falling film evaporator merupakan alat untuk memekatkan suatu larutan dengan
proses evaporasi. Pada peralatan ini digunakan pompa reciprocating karena jenis
pompa ini lebih lambat daripada pompa sentrifugal. Tujuan digunakan pompa ini
agar laju alir umpan yang dihasilkan tidak terlalu besar karena jika laju alir yang
digunakna sangat besar akan mengakibatkakn tidak terbentuknay lapisan tipis.
- Pemanasan Langsung
Pada gambar 4.1 dapat diketahui bahwa pada setiap tekanan memiliki
laju alir optimum berbeda dimana pada tekanan 0.25 bar efisiensi yang paling
tinggi adalah saat laju alir umpan190.8 kg/jam, pada tekanan 0.5 bar laju alir
optimum adalah 348.6 kg/jam, pada tekanan 0.75 bar tekanan adalah saat 238.8
kg/jam dan pada saat tekanan 1 bar laju alir optimum adalah 407,4 kg/jam.
Berdasarkan teori, semakin besar laju alir, maka efisiensi akan berkurang karena
jika laju alir tinggi tidak akan membentuk lapisan tipis tetapi akan membentuk
lapisan yang lebih tebal sehingga perpindahan panas akan semakin rendah.
Akan tetapi pada praktikum ini, pada umumnya efisiensi akan bertambah
terlebih dahulu kemudian akan menurun pada laju alir tertentu karena tidak
terbentuk lapisan tipis. Pada praktikum ini, nilai efisiensi yang dihasilkan sangat
besar, dimana efisiensi lebih dari 100%. Hal ini disebabkan terjadinya
akumulasi panas pada evaporator karena alat yang digunakan, sudah
mengalami pemanasan terlebih dahulu untuk proses evaporassi dengan
pemanasan tidak langsung.
Pada gambar 4.2 koefisien perpindahan panas tertinggi pada setiap
tekanan berada saat laju alir umpan optimum yang berbeda dengan laju alir
optimum pada gambar 4.1. Pada gambar 4.2 koefisien perpindahan panas yang
paling tinggi adalah pada tekanan 0.5 bar dengan laju alir 190.8 kg/jam dan
13
koefisien perpindahan panas yang terrendah adalah saat tekanan 1 bar dan laju
alir umpan 407.4 kg/jam. Berdasarkan teori, perpindahan panas akan sebanding
dengan efisiensi. Akan tetapi pada gambar 4.2 menunjukan hal yang sama
dengan efisiensi dimana penambahan laju alir akan meningkatkan koefisien
perpindahan panas total (U) dan akan menurun pada laju tertentu karena lapisan
yang terbentuk lebih tebal.
Pada gambar 4.3 steam ekonomi tertinggi adalah saat tekanan 0.25 bar
dengan laju alir umpan 190.8 kg/jam dimana steam ekonomi sama dengan satu
yang berarti pada kondisi tersebut 1 kg steam akan menguapkan 1 kg umpan.
NIlai SE yang tinggi ini menunjukkan bahwa pemakaian steam yang sedikit
dapat memanaskan air lebih banyak.
Dari ketiga gambar tersebut, dapat di simpulkan bahwa pada kondisi
paling optimum dengan mempertimbangkan efesiensi, perpindahan panas dan
juga steam ekonomi, adalah saat tekanan 0.25 bar dan laju alir umpan 190.8
kg/jam. karena pada kondisi tersebut efisiensi dan steam ekonomi tinggi selain
itu perpindahan panasnya tidak terlalu rendah
Pada pemanasan lansung, aliran yang digunakan adalah co-current
dimana steam dialirkan dari atas searah dengan umpan Hal ini bertujuan agar
steam yang mengalir tidak terhambat oleh kondensat steam. Apabila dilakukan
dengan aliran counter-current dimana steam dialirkan dari bawah maka
kondensat akan bercamput dengan steam yang masuk.
14
dilakukan adalah pemanasan tidak langsung, sehingga saat pengoperasian
metode pemanasan langsung masih terdapat bahan yang masih tersisa yang
temperaturnya tinggi.
1. Pengaruh laju air umpan terhadap efisiensi
Pengaruh Laju Alir Umpan terhadap Efisiensi
1000.000
Efisiensi 800.000
600.000
400.000
200.000
0.000
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Laju Alir Umpan
Tekanan 0.25 bar Tekanan 0.5 bar Tekanan 0.75 bar Tekanan 1 bar
2. Pengaruh laju alir umpan terhadap nilai koefisien perpindahan panas (U)
Pengaruh Laju Alir Umpan terhadap nilai Koefisien Perpindaha
Panas (U)
1000.00
800.00
Efisiensi
600.00
400.00
200.00
0.00
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Laju Alir Umpan
Tekanan 0.25 bar Tekanan 0.5 bar Tekanan 0.75 bar Tekanan 1 bar
0.6000
0.4000
0.2000
0.0000
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Laju Alir Umpan
Tekanan 0.25 bar Tekanan 0.5 bar Tekanan 0.75 bar Tekanan 1 bar
Dapat dilihat dari 3 kurva diatas, pada kurva 1 nilai efisiensi tertinggi
adalah pada laju alir 190,8 dan tekanan 0,25 bar dimana pada tekanan dan
laju alir tersebut umpan membentuk falling film. Walaupun pada setiap
tekanan divariasikan sebanyak 5 laju alir, tetapi pada tekanan 0,25 bar dan
15
pada laju alir lainnya efisiensinya tidak setinggi pada laju alir 190,8 hal ini
menjelaskan bahwa pada laju alir yang lain umpan membentuk lapisan yang
lebih tebal pada dinding dalam tube.
Pada kurva 2, koefisien perpindahan panas yang tertinggi adalah pada
laju alir 190,8 dan tekanan 0,5 bar.
Pada kurva 3, steam ekonomi terbesar adalah pada tekanan 0,25 bar dan
laju alir 190,8.
Dengan memperhatikan dari segi ekonomi dan dari segi keteknikan
bahwa pada metode pemanasan langsung ini tekanan optimum adalah 0,25
bar dan laju alir optimum adalah 190,8. Walaupun pada kurva kedua terlihat
bahwan pada tekanan 0,25 bar dan laju alir 190,8 bukan merupakan
temperatur dan tekanan yang koefisien perpindahan panasnya optimum.
15.0000
10.0000
5.0000
0.0000
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Laju alir umpan (kg/h)
Pada kurva diatas tekanan dan laju alir yang memiliki nilai efisiensi yang
optimum adalah pada tekanan 0,3 bar dan laju alir348,6 dimana pada tekanan
dan laju alir tersebut bahan baku membentuk lapisan film tipis pada tube-tube.
16
Pengaruh Laju Alir Umpan terhadap nilai koefisien
perpindahan panas (U)
20000.00
15000.00
U 10000.00
5000.00
0.00
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Laju alir umpan (kg/h)
Pada kurva diatas U yang tinggi pada tekanan dan laju alir 0,2 bar dan190,8
Tetapi jika dilihat dari sisi keteknikan dan sisi keekonomian teknan dan
laju alir yang optimum pada metode pemanasan tidak langsung ini adalah pada
tekanan 0,2 bar dan laju alir 348,6. Tidak selamanya efisiensi yang tinggi
menentukan kualitas yang baik, semuanya harus ada pertimbangan dari semua
aspek, yang paling terpenting adalah dari mempertimbangkan dari aspek
keekonomisan.
17
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Tim penyusun jobsheet praktikum Pilot Plant. 2013. Falling Film Evaporator. Bandung:
Jurusan Teknik Kimia, Polban
_____. 2010. Judul Praktikum : Falling Film Evaporator Pemanasan Langsung.
http://matekim.blogspot.co.id/2010/05/f-f-e.html (Diakses pada 7 Nopember 2017)
_____. 2012. Falling Fim Evaporator.
http://industryoleochemical.blogspot.co.id/2012/04/falling-film-evaporator.html (Diakses
pada 7 Nopember 2017)
19
LAMPIRAN
1 . (11 7) + 3 . 11
= =
. +1
Q steam
P (bar) Q (L/h) Q feed (kJ/h) (%)
(kJ/h)
0,25 100 1869.0916 12229.56 917.004
0,25 150 76797 12761.28 601.797
0,25 200 79263.168 13293 596.277
0,25 250 70630.128 10634.4 664.167
0,25 300 123962.184 15951.6 777.114
0,5 100 61233.648 31881.24 192.068
0,5 150 105795.648 24050.76 439.885
20
0,5 200 87956.352 15660.96 561.628
0,5 250 78775.608 11745.72 670.675
0,5 300 110801.568 26288.04 421.490
0,75 100 57995.352 16343.04 354.863
0,75 150 94916.208 21207.04 447.569
0,75 200 92203.008 25681.92 359.019
0,75 250 92135.184 25973.76 354.724
0,75 300 98237.34 27432.96 358.100
1 100 60561.144 19380.48 312.485
1 150 69257.532 21803.04 317.651
1 200 86285.16 20591.76 419.028
1 250 85801.668 17563.56 488.521
1 300 78166.428 15141 516.257
Perhitungan untuk menentukan nilai koefisien perpindahan panas (U) dalam pemanasan secara
langsung
1 2
= .
dengan = 1
ln( )
2
Q T=Th1 =Th2 T1 T2 Tm U
P (bar)
(L/h) steam (C) (C) (C) (C) (watt/m2K)
0,25 100 105.97 74.57 12.97 35 459.57
0,25 150 105.97 71.47 13.97 35 479.46
0,25 200 105.97 73.77 14.97 37 477.19
0,25 250 105.97 72.37 26.97 46 305.99
0,25 300 105.97 72.77 17.97 39 538.80
0,5 100 111.35 80.65 28.35 50 843.46
0,5 150 111.35 81.65 34.35 55 582.66
0,5 200 111.35 76.05 22.35 44 472.64
0,5 250 111.35 74.75 31.35 50 311.23
0,5 300 111.35 79.45 33.35 53 655.12
0,75 100 116.04 84.74 26.04 50 434.78
0,75 150 116.04 84.84 20.04 45 625.02
0,75 200 116.04 84.84 20.04 45 756.90
0,75 250 116.04 82.24 23.04 47 738.84
0,75 300 116.04 85.54 37.04 58 626.55
1 100 120.21 88.61 23.21 49 525.40
1 150 120.21 89.91 22.21 48 595.97
1 200 120.21 90.71 25.21 51 532.74
1 250 120.21 89.11 35.21 58 400.44
1 300 120.21 89.81 48.21 67 299.67
21
Perhitungan untuk menentukan steam ekonomi (SE) pada pemanasan secara langsung
3
SE =
1 . (11 7)
= =
. (8 4)
Laju Laju
Tekanan T4 T7 T8 T11 Q feed
alir Sirkulasi Qs (kJ/h) (%)
(bar) (C) (C) (C) (C) (kJ/h)
(Kg/h) (kg/h)
0,1 100 6000 104.7 33.5 117.9 78 35660.520 332640 10.7205
0,1 150 6500 110.4 68.1 123.9 87 18955.944 368550 5.1434
0,1 200 6500 114.1 78.5 127.3 90 14432.040 360360 4.0049
0,1 250 6000 119.3 83.8 134.1 95 16398.144 372960 4.3968
0,1 300 6500 116.1 46.7 143.5 80 56978.964 748020 7.6173
0,2 100 10000 114.9 51.9 128.5 90 30531.816 571200 5.3452
0,2 150 10000 108.3 35.3 122 81 45835.272 575400 7.9658
0,2 200 10000 106.7 37.6 120.8 78 50700.384 592200 8.5614
22
0,2 250 10000 107.3 42.9 121.5 78 51390.612 596400 8.6168
0,2 300 10000 107.8 45.4 122.1 75 50647.968 600600 8.4329
0,3 100 6500 114 47.4 132.4 88 32535.216 502320 6.4770
0,3 150 6000 116.4 50.4 130.4 90 39717.216 352800 11.2577
0,3 200 6000 115.8 44.5 128.1 84 49570.920 309960 15.9927
0,3 250 6000 111.1 30.3 126.1 77.5 69106.464 378000 18.2821
0,3 300 6000 111.5 29.6 128.4 74 75971.952 425880 17.8388
Perhitungan untuk menentukan nilai koefisien perpindahan panas (U) dalam pemanasan secara
tidak langsung
1 2
= .
dengan = 1
ln( )
2
T1 T2
Tekanan Laju alir T4 T7 T8 T11 U
(T8-T11) (T4-T7) Tm
(bar) (L/h) (C) (C) (C) (C) (watt/m2.K)
(C) (C)
0,1 100 104.7 33.5 117.9 78 39.9 71.2 54 8145.24
0,1 150 110.4 68.1 123.9 87 36.9 42.3 40 12336.26
0,1 200 114.1 78.5 127.3 90 37.3 35.6 36 13086.57
0,1 250 119.3 83.8 134.1 95 39.1 35.5 37 13243.38
0,1 300 116.1 46.7 143.5 80 63.5 69.4 66 14907.74
0,2 100 114.9 51.9 128.5 90 38.5 63 50 15195.52
0,2 150 108.3 35.3 122 81 41 73 55 13728.37
0,2 200 106.7 37.6 120.8 78 42.8 69.1 55 14274.84
0,2 250 107.3 42.9 121.5 78 43.5 64.4 53 14817.54
0,2 300 107.8 45.4 122.1 75 47.1 62.4 54 14613.69
0,3 100 114 47.4 132.4 88 44.4 66.6 55 12141.97
0,3 150 116.4 50.4 130.4 90 40.4 66 52 8952.07
0,3 200 115.8 44.5 128.1 84 44.1 71.3 57 7245.71
0,3 250 111.1 30.3 126.1 77.5 48.6 80.8 63 7897.87
0,3 300 111.5 29.6 128'4 74 54.4 81.9 67 8385.50
23