Buku Pedoman Jumantik Revisi 1

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

BUKU PEDOMAN JUMANTIK

KATA PENGANTAR

Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan penyakit menular dan menjadi salah
satu masalah kesehatan masyarakat. Sampai saat ini kasus DBD di Kabupaten Badung masih
tinggi dan menjadi penyebab kematian. Upaya-upaya untuk penanggulangan dan pencegahan
penyakit DBD sudah dilakukan namun masih belum dapat menurunkan angka kesakitan
akibat DBD dan meningkatkan Angka Bebas Jentik ( ABJ).

Upaya penanggulangan dan pencegahan penyakit DBD salah satunya adalah dengan
Pembrantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur
ulang) dan penggunaan larvasida. Namun hal tersebut tidak dapat terlaksana tanpa peran serta
dari masyarakat dengan pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan gerakan PSN 3M Plus dapat


ditingkatkan dengan Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Juru Pematau Jentik (Jumantik) dapat
melakukan pemeriksaan jentik secara berkala dan mendorong masayarakat untuk menjaga
rumah dan lingkungan sekitarnya serta melakuakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Jumantik akan mendorong munculnya gerakan satu rumah satu jumantik.
DAFTAR ISI

BUKU PEDOMAN JUMANTIK..............................................................................................1

KBS............................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

TUJUAN UMUM......................................................................................................................4

TUJUAN KHUSUS...................................................................................................................4

SUSUNAN ORGANISASI........................................................................................................5

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING STRUKTUR ORGANISASI :....6

APA ITU DEMAM BERDARAH ?...........................................................................................9

APA GEJALA DEMAM BERDARAH ?.................................................................................9

CARA PEMBERIAN PERTOLONGAN PADA GEJALA AWAL DEMAM BERDARAH. .10

BAGAIMANA PENULARAN PENYAKIT DBD?................................................................10

BAGAIMANA SIKLUS HIDUP NYAMUK AEDES AEGYPTI?.........................................11

BAGAIMAN CIRI CIRI TELUR AEDES AEGYPTI?...........................................................11

BAGAIMANA CIRI CIRI JENTIK AEDES AEGYPTI?.......................................................12

BAGAIMANA CIRI-CIRI KEPOMPONG/PUPA AEDES AEGYPTI?.................................12

APA SAJA CIRI-CIRI DARI NYAMUK AEDES AEGYPTI ?...............................................13

DIMANA SAJA NYAMUK DEMAM BERDARAH DAPAT BERKEMBANG BIAK?......14

BAGAIMANA PENYEBARAN NYAMUK AEDES AEGYPTI ?..........................................14

BAGAIMANA CARA MENCEGAH PERKEMBANGAN NYAMUK DEMAM


BERDARAH ?.........................................................................................................................14

KAPAN DILAKUKAN PENGASAPAN/FOGGING ?..........................................................15


TATA CARA PENGISIAN FORM JUMANTIK.....................................................................15
TUJUAN UMUM
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit Demam Bardarah Dengue
( DBD ) di Kabupaten Badung.

TUJUAN KHUSUS
- Memastikan kemandirian masyarakat peduli terhadap lingkungan terutama terhadap
genangan air yang dapat memberi peluang berkembang biaknya nyamuk.
- Kegiatan Pembersihan Sarang Nyamuk ( PSN ) menjadi suatu kegiatan yang
berkesinambungan
SUSUNAN ORGANISASI

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS

KOORDINATOR DESA KEPALA DESA

JUMANTIK KELIAN BANJAR


TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING STRUKTUR ORGANISASI :
A. Dinas Kesehatan Kabupaten Badung
1) Melakukan koordinasi dengan Puskesmas
2) Mendukung opersional yang memungkinan dalam pelaksanaan penanggulangan
Demam Berdarah Dengue.
3) Menindaklanjuti segera bila ada masalah yang ditemukan selama pelaksanaan
penanggulangan Demam Berdarah Dengue.
4) Menganalisis laporan hasil pelaksanaan kegiatan penanggulangan Demam
Berdarah Dengue
Melaporkan hasil pelaksanaan penanggulangan Demam Berdarah Dengue secara
berkala ke Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

B. Puskesmas
1) Melakukan koordinasi dengan aparat di tingkat desa
2) Memfasilitasi pelaksanaan pelatihan Jumantik (Kader Badung Sehat)
3) Mengidentifikasi masalah dan penyebab masalah selama pelaksanaan
penanggulangan Demam Berdarah Dengue
4) Menindaklanjuti segera bila ada masalah yang ditemukan selama pelaksanaan
penanggulangan Demam Berdarah Dengue.
5) Menganalisis laporan hasil pelaksanaan kegiatan penanggulangan Demam
Berdarah Dengue
6) Melaporkan hasil pelaksanaan penanggulangan Demam Berdarah Dengue secara
berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten Badung.
7) Merekap dan menganalisis laporan bulanan pemantauan jentik bulanan.
8) Memfasilitasi kegiatan PE

C. Kepala Desa

1) Memfasilitasi jumantik untuk melakukan pemantauan jentik di wilayah kerjanya


bersama kelian banjar.
2) Bertanggung jawab terhadap kegiatan Pembersihan Sarang Nyamuk ( PSN )
3) Bersama dengan koordinator jumantik melakukan pemantauan terhadap hasil
kerja jumantik.
4) Bersama dengan koordinator jumantik melakukan bimbingan teknis kepada kader
jumantik.

D. Koordinator Jumantik :

1) Memeriksa dan mengarahkan rencana kerja jumantik.

2) Mengawasi dan memberikan bimbingan teknis kepada jumantik.

3) Bersama jumantik melakukan pemantauan wilayah setempat ( PWS ) dan


pemetaan per banjar setiap bulan.

4) Merekap laporan harian, bulanan, triwulan, semester dan tahunan pelaksanaan


kegiatan pemantauan oleh jumantik.

5) Melaporkan hasil kegiatan jumantik dan PWS secara terjadwal kepada puskesmas
di wilayah kerjanya dan dinas kesehatan.

6) Melaksanakan penyuluhan kelompok bersama jumantik secara terjadwal di


bawah koordinasi puskesmas.

7) Bersama jumantik dan petugas surveillance puskesmas melaksanakan PE bila ada


laporan kasus Demam Berdarah Dengue dan melaporkan hasil PE kepada
puskesmas.

8) Mengkaji dan melaporkan hal hal terkait kesehatan yang bersifat khusus (faktor
resiko) dan kemungkinan terjadinya Kejadian Luar Biasa ( KLB ) berpotensi
wabah di wilayah kerjanya kepada kepala puskesmas.

E. Petugas Jumantik

1) Membuat rencana/jadwal kunjungan ke seluruh rumah/KK dan Tempat Tempat


Umum ( TTU ) di wilayah kerjanya sesuai dengan target yang ditentukan oleh
Dinas Kesehatan.

2) Melakukan kegiatan pemantuan jentik ke seluruh rumah/KK dan Tempat Tempat


Umum ( TTU ) di wilayah kerjanya sesuai dengan target yang ditentukan oleh
Dinas Kesehatan. Target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Badung adalah pemantauan minimal 30 KK per hari dan TTU wajib dikunjungi
minimal 1 minggu sekali.

3) Melaporkan hasil pemantauan jentik kepada koordinator jumantik setiap hari


kerja.

4) Memberikan informasi PSN untuk pencegahan DBD secara perorangan atau


kelompok.

5) Berperan sebagai penggerak dan pengawas masyarakat agar mau melaksanakan


pemberantasan sarang nyamuk terutama di lingkungan tempat tinggalnya.

6) Bersama Koordinator Jumantik melakukan pemantauan wilayah setempat (PWS )


dan pemetaan perbanjar/wilayah setiap bulan.

7) Bersama Koordinator Jumantik dan petugas surveilans puskesmas melaksanakan


PE bila ada laporan kasus Demam Berdarah Dengue di wilayah kerjanya

8) Membuat laporan PE bila ada kasus diwilayah kerjanya dan melaporkannya


kepada koordinator jumantik.

9) Menginformasikan hal hal terkait kesehatan yang bersifat khusus (faktor resiko)
dan kemungkinan terjadinya KLB penyakit berpotensi wabah di wilayah kerjanya.

10) Melakukan absensi harian sesuai jam buka dan tutup puskesmas.
APA ITU DEMAM BERDARAH ?
Demam Berdarah (DB) atau Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut
yang di kategorikan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan di sebarkan
pada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti. DBD ditandai dengan demam 2-7 hari.
APA GEJALA DEMAM BERDARAH ?

Tanda dan Gejala Demam Berdarah Dengue

a. Hari pertama sakit, panas mendadak, badan lemah/lesu, pusing. Pada tahap ini sulit
dibedakan dengan penyakit lain.
b. Hari kedua atau ketiga dapat timbul bintik-bintik perdarahan, lebam, atau ruam pada
kulit muka, dada, lengan, atau kaki dan nyeri ulu hati. Kadang-kadang mimisan, berak
darah atau muntah darah. Bintik perdarahan mirip dengan bekas gigitan nyamuk. Untuk
membedakannya kulit diregangkan; bila hilang bukan tanda penyakit demam berdarah
dengue.
c. Antara hari ketiga sampai ketujuh, panas turun secara tiba-tiba. Kemungkinan yang
selanjutnya :
1) Penderita sembuh, atau
2) Keadaan memburuk yang ditandai dengan gelisah, ujung tangan dan kaki dingin,
banyak mengeluarkan keringat. Bila keadaan berlanjut, terjadi renjatan (lemah
lunglai, denyut nadi lemah atau tak teraba), kadang disertai kesadarannya menurun.
CARA PEMBERIAN PERTOLONGAN PADA GEJALA AWAL DEMAM
BERDARAH
Banyak minum air putih
Kompres
Beri obat penurun panas
Segara bawa ke puskesmas, polikliknik, rumah sakit terdekat
BAGAIMANA PENULARAN PENYAKIT DBD?

Penularan virus dengue dapat terjadi apabila ada sumber penular (orang sakit), ada vektor
(nyamuk Aedes) dan ada orang sehat.
- Seseorang yang terinfeksi virus dengue
(terjangkit DBD), di dalam darahnya
mengandung virus dengue.
- Bila penderita digigit nyamuk aedes, virus
terhisap masuk ke dalam lambung nyamuk.
Virus memperbanyak diri tersebar keseluruh
jaringan tubuh nyamuk termasuk di dalam
kelenjar liurnya (8-12 hari).
- Nyamuk Aedes aegypti biasa menggigit pada
pagi hari (09.00-10.00) dan sore hari (15.00-
17.00)
- Jika nyamuk ini menggit orang lain, maka
virus dengue akan dipindahkan bersama air
liur nyamuk.
- Apabila antibody lemah, orang yang tergigit
nyamuk dapat sakit dalam waktu kurang lebih
7 hari.
BAGAIMANA SIKLUS HIDUP NYAMUK AEDES AEGYPTI?
Nyamuk betina meletakkan telurnya di dinding tempat penampungan air (TPA) atau barang-
barang yang memungkinkan air tergenang. Perkembangan/ metamorfosis dari telur menjadi
nayamuk dewasa membutuhkan waktu sekitar 7-10 hari. Nyamuk Aedes mengalami empat
tahapan dalam siklus hidupnya, yaitu telur, jentik, kepompong dan nyamuk
BAGAIMAN CIRI CIRI TELUR AEDES AEGYPTI?

Telur berwarna hitam, berbentuk lonjong, diletakkan satu persatu dipinggiran material
(terutama
material yang kasar) (Telur dapat bertahan hingga enam bulan dalam kondisi kering, dan akan
menetas setelah 1-2 hari terkena/ terendam air.
BAGAIMANA CIRI CIRI JENTIK AEDES AEGYPTI?

Jentik nyamuk Aedes terdiri dari kepala, torak dan abdomen. Di ujung abdomen terdapat
sifon. Panjang sifon panjang abdomen. Jentik bergerak naik turun untuk bernapas. Apabila
ada gerakan di air jentik akan bergerak kebawah. Dalam posisi istirahat jentik terlihat
menggantung dari permukaan air dengan sifon di bagian atas. Pertumbuhan jentik menjadi
kepompong selama 6-8 hari, terdiri atas empat tahap perubahan, yaitu tahap perubahan 1, 2, 3
dan 4. Setiap tahap perubahan jentik ditandai dengan tumbuh semakin besar
BAGAIMANA CIRI-CIRI KEPOMPONG/PUPA AEDES AEGYPTI?

Kepompong/pupa adalah periode tidak makan, bentuknya seperti huruf koma, bergerak
lincah. Periode kepompong membutuhkan waktu 1-2 hari untuk tumbuh menjadi nyamuk
dewasa.

APA SAJA CIRI-CIRI DARI NYAMUK AEDES AEGYPTI ?


1. Memiliki tubuh berwarna hitam dengan loreng-loreng putih (belang-belang warna
putih) di sekujur tubuh nyamuk.

2. Memiliki kemampuan terbang hingga radius 200 meter dari tempat nyamuk menetas
dan hinggap.

3. Menghisap darah sebanyak dua kali yaitu pada pagi hari dan sore hari. Memiliki
kemampuan bertahan hidup selama 2-3 bulan dengan rata-rata selama 2 minggu.

4. Ketika menggigit posisi tubuh nyamuk rata dengan permukaan kulit.

5. Bersarang dan bertelur digenangan air yang jernih baik didalam ataupun disekitar
rumah. Nyamuk ini tidak bertelur di air yang keruh atau air yang berinteraksi
langsung dengan tanah contohnya got/comberan.
DIMANA SAJA NYAMUK DEMAM BERDARAH DAPAT BERKEMBANG BIAK?
Tempat Penampungan Air (TPA) untuk keperluan sehari-hari baik di dalam maupun di
luar rumah. Contohnya : ember, drum, tempayan, bak mandi/WC, dan lainya.
TPA bukan untuk keperluan sehari-hari. Contohnya: tempat minum burung, vas
bunga, perangkap semut, barang bekas,talang air dan lainnya.
TPA alamiah, seperti lubang pohon, lubang batu, pelepah daun,tempurung kelapa,
kulit coklat, potongan bambu, ketiak daun pisang pisang, ketiak daun pandan dan
lainya.

BAGAIMANA PENYEBARAN NYAMUK AEDES AEGYPTI ?


Tersebar luas di daerah tropis dan subtropis, hingga ketinggian 1000 meter dari
permukaan laut
Kemampuan terbang nyamuk betina rata-rata 40 meter, maksimal 200 meter.
BAGAIMANA CARA MENCEGAH PERKEMBANGAN NYAMUK DEMAM
BERDARAH ?

Mencegah penularan demam berdarah dapat dilakukan dengan memutus rantai


penularannya. Memberantas sarang nyamuk adalah salah satu caranya. Pemberantasan sarang
nyamnuk dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut yang biasa dikenal dengan 3M-
Plus, yaitu:

Menguras, yaitu memeriksa dan membuang genangan air yang berada di dalam
tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air,
tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain
Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum,
kendi, toren air, dan lain sebagainya agar nyamuk Aedes aegypti tidak bisa masuk
untuk bertelur dan berkembang biak di dalamnya. Memanfaatkan kembali atau
mendaur ulang barang bekas yang sudah tidak terpakai yang memiliki potensi untuk
jadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti

Adapun yang dimaksud dengan Plus pada 3m-Plus adalah segala bentuk kegiatan yang
bersifat pencegahan seperti:

Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit


dibersihkan;
Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk;
Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah;
Menggunakan kelambu saat tidur;
Memakai pakaian bertangan panjang, celana panjang, kaus kaki di jam-jam aktif
nyamuk demam berdarah.
Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi
tempat istirahat nyamuk memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk;
Menanam tanaman pengusir nyamuk, seperti serai, seledri, lavender, catnip, dan
lain-lain. Marilah kita bersama-sama ikut berperan aktif dalam pencegahan
penularan penyakit demam berdarah dimulai dengan membersihkan rumah dan
lingkungan sekitar rumah kita minimal setiap satu minggu sekali.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN PE ?

Adalah kegiatan pencarian penderita DBD atau tersangka infeksi dengue lainnya dan
pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di tempat tinggal penderita dan rumah/ bangunan
sekitar, termasuk tempat-tempat umum dalam radius sekurang-kurangnya 100 meter.
BAGAIMANA CARA MELAKUKAN PE ?
1. menemukan/menerima laporan adanya penderita DBD.
2. Melakukan pengecekan ulang apakah benar kasus DBD atau tidak.
3. Petugas melakukan persiapan peralatan (tensimeter, thermometer, senter,
formulir PE, alat tulis, dan surat tugas)
4. Petugas Puskesmas memperkenalkan diri dan selanjutnya melakukan
wawancara dengan keluarga, untuk mengetahui ada tidaknya penderita DBD
lainnya (sudah ada konfirmasi dari rumah sakit atau unit pelayanan kesehatan
lainnya), dan penderita demam saat itu dalam kurun waktu 1 minggu
sebelumnya.
5. Bila ditemukan penderita demam tanpa sebab yang jelas, dilakukan
pemeriksaan kulit (petekie), dan uji tourniquet
6. Melakukan pemeriksaan jentik pada TPA dan tempat-tempat lain yang dapat
menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes baik di dalam maupun di
luar rumah/bangunan.
7. Melakukan pemetaan kasus DBD/panas dan pemetaan jentik
8. Pelaporan hasil PE ke puskesmas.
*PE dilakukan dalam radius 200 meter dari lokasi.
TATA CARA PE
KAPAN DILAKUKAN PENGASAPAN/FOGGING ?
TATA CARA PENGISIAN FORM JUMANTIK

File di exel

Anda mungkin juga menyukai