353979160-Kerangka-Acuan-Pendendalian Vektor DBD
353979160-Kerangka-Acuan-Pendendalian Vektor DBD
353979160-Kerangka-Acuan-Pendendalian Vektor DBD
A. PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi virus akut
yang disebabkan oleh virus dengue yang ditandai demam 2-7 hari disertai
dengan manifestasi perdarahan, penutrunan trombosit (trombositopenia),
adanya hemokonsentrasi yang ditandai kebocoran plasma (peningkatan
hematokrit, asites, efusi pleura, hipoalbuminemia). Dapat disertai gejala-
gejala tidak khan seperti nyeri kepala, nyeri otot dan tulang, ruam kulit atau
nyeri belakang bola mata.
Tidak semua yang terinfeksi virus dengue akan menunjukkan
manifestasi DBD berat, ada yang hanya bermanifestasi demam ringan yang
akan sembuh dnegan sendirinya atau bahkan ada yang sama sekali tanpa
gejala sakit (asimtomatik). Sebagian lagi akan menderita demam dengue saja
yang tidak menimbulkan kebocoran plasma dan mengakibatkan kematian.
B. LATAR BELAKANG
Perkembangan penyakit DBD di wilayah ...............ada kecenderungan
turun namun kasusnya selalu ada setiap tahunnya dan kasus kematiannya
juga meningkat
Salah satu misi Puskesmas........................... adalah Meningkatkan
Pelayanan Kesehatan di UKM, maka upaya pengendalian dan
pemberantasan penyakit DBD ini menjadi tanggung jawab Puskesmas
sebagai Institusi kesehatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebarluasan DBD antara lain
adalah :
Perilaku masyarakat
Perubahan iklim (climate change) global
Pertumbuhan ekonomi
Ketersediaan air bersih
Sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang spesifik, Cara yang
dapat dilakukan saat ini dengan menghindari atau mencegah gigitan nyamuk
penular DBD. Oleh karena itu upaya pengendalian DBD yang penting pada
saat ini adalah melalui upaya pemngendalian nyamuk penular dan upaya
membatasi kematian karena DBD. Atas dasar itu maka upaya pengendalian
DBD memerlukan kerjasama dengan program dan sektor terkait serta peran
serta masyarakat.
2. Penyuluhan DBD
Dilaksanakan sesuai jadwal dan permintaan masyarakat yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang DBD sehingga
masyarakat mau melakukan tindakan pencegahan.
3. Penyelidikan Epidemologi
Penyelidikan Epidemologi dilaksanakan setiap ada kasus DBD, untuk
mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut serta
tindakan penanggulangan yang perlu dilakukan di wilayah sekitar tempat
tinggal penderita.
4. Fogging Fokus
Foging fokus dilaksanakan pada kasus DBD dengan hasil Penyelidikan
Epidemologinya Positif, Fogging Fokus dilaksanakan dengan radius
100M2 (1RT) yang bertujuan untuk membatasi penularan DBD dan
mencegah terjadinya KLB di lokasi tempat tinggal penderita dan
rumah/bangunan sekitar tempat-tempat umum yang berpotensi menjadi
sumber penularan DBD lebih lanjut.
5. Abatisasi Selektif
Dilaksanakan pada wilayah yang sulit air dan wilayah yang padat DBD
6. Pemberantasan Sebelum Masa Penularan (PSMP)
PSMP dilaksanakan pada saat kasus DBD paling rendah, disesuaikan
dengan wilayah masing-masing, dengan kegiatan pemeriksaan jentik
serentak melibatkan Lintas sektor ( Kecamatan, Kelurahan, Kader
Bumantik dan Petugas Puskesmas yang ditunjuk)
7. Pembinaan Kader Bumantik
Pembinaan Kader Bumantik dilaksanakan sebulan sekali pada acara
Paguyuban Bumantik di Tiap-Tiap Kelurahan, bertujuan untuk
meningkatkan kinerja Bumantik
F. SASARAN
Seluruh masyarakat di Wilayah Kecamatan Gayungan Puskesmas
Gayungan
8. TARGET
Semua Kasus DBD ditangani sesuai prosedur
ABJ > 95%