Jaringan Penyusun Daun

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Jaringan Penyusun Akar, Batang dan Daun

Jaringan Penyusun Akar


Secara umum, akar tersusun dari 4 jaringan, yaitu epidermis, korteks, endodermis dan silinder
pusat (stele).

1. Epidermis

Epidermis merupakan jaringan penyusun akar yang terletak paling luar. Jaringan ini tersusun
dari sel-sel yang rapat satu dengan yang lain tanpa adanya ruang antar sel dan berdinding
tipis. Jaringan ini bersifat semipermeabel sehingga memudahkan masuknya air dan hara
mineral ke dalam jaringan akar. Semakin lama jaringan epidermis akan mengalami
penebalan. Penebalan tersebut berfungsi sebagai pelindung jaringan yang berada di
bawahnya.

Pada jaringan ini terdapat penonjolan-penonjolan yang kemudian membentuk rambut-rambut


akar yang berfungsi sebagai alat penyerap air dan hara mineral sekaligus dapat memperluas
bidang penyerapan. Umumnya jaringan epidermis dilapisi zat gabus. Zat gabus ini berfungsi
sebagai pelindung sel-sel di bawahnya tetapi, namun zat gabus ini tidak berfungsi sebagai alat
penyerap air dan hara.

2. Korteks

Jaringan penyusun akar yang berada setelah epidermis adalah korteks. Jaringan ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Jaringan ini tersusun dari jaringan
parenkim yang relatif renggang dengan jaringan penguat yang jumlahnya lebih sedikit. Sel-
sel yang terdapat pada jaringan parenkim memiliki ruang-ruang antar sel yang berfungsi
sebagai ruang penyimpan udara. [Baca Juga : Fungsi Jaringan Parenkim]

3. Endodermis

Jaringan penyusun akar bagian dalam setelah korteks adalah endodermis. Endodermis terdiri
dari selapis sel. Pada dinding sel yang tegak lurus dengan silinder pusat terdapat penebalan
zat gabus yang berbentuk pita dan disebut dengan pita kaspari. Bagian ini tidak dapat
ditembus oleh air sehingga bagian endodermis-lah yang mengambil alih sebagai pengatur
masuknya air dan hara mineral dari korteks ke silinder pusat (stele).

4. Silinder pusat (stele)

Silinder pusat (stele) merupakan jaringan paling dalam yang menyusun akar tumbuhan. Di
silinder pusat ini terdapat perisikel dan jaringan pengangkut yaitu xilem (pembuluh kayu) dan
floem (pembuluh tapis). Xilem dan floem terpisah dan berselang-seling, yang lebih dikenal
dengan tipe radial.

Floem berfungsi sebagai pengangkut makanan atau zat-zat organik hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tumbuhan. Sedangkan xilem berfungsi sebagai pembuluh pengangkut
untuk mengangkut air dan hara mineral dari akar menuju batang dan daun. Xilem akar
menerima air dan hara mineral dari endodermis yang kemudian diteruskan ke xilem batang.
Xilem pada akar tumbuhan monokotil berbentuk seperti bintang yang mempunyai lengan
lebih dari 12. Sedangkan xilem pada akar tumbuhan dikotil berbentuk bintang juga dengan
jumlah lengan antara 2 sampai 6 lengan.

Antara xilem dan floem pada akar tumbuhan dikotil terdapat kambium yang selalu
membelah. Pembelahan dapat terjadi ke arah luar dan dalam. Pembelahan ke arah luar
membentuk floem sekunder sedangkan pembelahan ke arah dalam membentuk xilem
sekunder.

Jaringan penyusun akar tumbuhan yang terletak paling dalam adalah parenkim empulur.
Parenkim empulur lebih banyak terdapat pada akar tumbuhan monokotil, sebaliknya pada
akar tumbuhan dikotil sangat sedikit bahkan kadangkala tidak terdapat parenkim empulur.

Jaringan pada Batang Tumbuhan


Jaringan penyusun batang dapat dibedakan berdasarkan bentuk irisannya, yaitu bentuk irisan
melintang dan bentuk irisan membujur.
1. Jaringan pada Irisan Melintang Batang

Jika batang diiris secara melintang, umumnya jaringan penyusun batang tumbuhan terdiri dari
3 bagian, yaitu epidermis, korteks dan stele.

a. Epidermis

Merupakan jaringan pada batang yang terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat tanpa ada
ruang antar sel, pada dinding luarnya terdapat kutikula yang berfungsi untuk melindungi
batang dari kehilangan air yang terlalu besar. Tumbuhan yang telah berumur tua, fungsi
jaringan primer digantikan oleh kambium. Kambium ini melakukan pertukaran gas melalui
celah yang disebut lentisel.

b. Korteks

Merupakan jaringan pada batang yang terdiri dari beberapa lapis sel parenkim yang tidak
teratur dan berdinding tipis serta mempunyai banyak ruang antar sel. Pada jaringan ini
terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan.

c. Silinder pusat (Stele)

Bagian dalam stele terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut. Perisikel terletak setelah
jaringan endodermis dan mengelilingi berkas pembuluh batang, serta berfungsi sebagai
pemberi kekuatan pada batang. Berkas pengangkut terletak pada bagian dalam perisikel.
Berkas pengangkut terbagi 2 yaitu xilem dan floem. Xilem dan floem pada tumbuhan herba
membentuk berkas pembuluh tersendiri yang berbentuk lingkaran. Xilem berada di sebelah
dalam floem.

Terdapat dua tipe berkas pembuluh, yaitu tipe kolateral terbuka dan tipe kolateral tertutup.
Tipe kolateral terbuka terdapat pada tumbuhan dikotil dimana terdapat kambium vaskuler
yang memisahkan xilem dan floem. Sedangkan tipe kolateral tertutup terdapat pada
tumbuhan monokotil, dimana pada berkas pembuluhnya tidak terdapat kambium vaskuler.
Bagian tengah pada batang terdapat empulur yang berfungsi sebagai tempat menyimpan zat-
zat makanan. Empulur terdiri dari sel-sel parenkim yang besar dan berdinding tipis.

2. Jaringan pada Irisan Membujur Batang

Jika batang diiris secara membujur terlihat daerah titik tumbuh pada batang yang terdiri atas
tiga kelompok sel pemula sebagai pembentuk jaringan-jaringan pada batang. Jaringan
pembentuk batang tersebut terdiri atas:

Dermatogen yaitu jaringan yang nantinya akan membentuk jaringan epidermis


Periblem yaitu jaringan yang nantinya akan membentuk jaringan korteks
Plerom yaitu jaringan yang nantinya akan membentuk jaringan silinder pusat (stele)

Pembelahan sel yang terjadi pada titik-titik tumbuh disebut juga dengan pertumbuhan primer.
Selain itu juga terdapat pertumbuhan sekunder akibar dari aktivitas kambium. Kambium pada
batang mengalami pertumbuhan ke arah luar dan dalam. Aktivitas kambium ke arah dalam
menghasilkan pembuluh xilem (kayu) sedangkan aktivitas ke arah luar menghasilkan
pembuluh floem (kulit).

Pada batang, aktivitas kambium ke arah dalam lebih besar daripada ke arah luar. Hal ini
menyebabkan jaringan pada batang bagian dalam (bagian kayu) akan lebih tebal daripada
jaringan pada batang bagian luar (bagian kulit). Umumnya ini terjadi pada batang tumbuhan
dikotil. Namun batang tumbuhan monokotil, jika telah mencapai ukuran tertentu tidak akan
bertambah besar lagi karena tidak memiliki kambium sehingga pertumbuhan sekunder tidak
terjadi.

Jaringan Penyusun Daun


Sebelum membahas tentang apa saja jaringan penyusun daun, ada baiknya Anda memahami
apa saja fungsi daun bagi tumbuhan. Seperti yang kita tahu, daun memang mempunyai
beberapa fungsi penting bagi tumbuhan. fungsi-fungsi daun tersebut antara lain :

Tempat diambilnya zat anorganik terutama karbondioksida (CO2) dan keluarnya gas
hasil fotosintesis (oksigen/O2)
Gas masuk dan keluar melalui stomata yang terdapat di bagian atas dan bawah daun.
Tempat terjadinya fotosintesis
Tempat diolahnya zat-zat anorganik menjadi zat-zat organik yang diperlukan untuk
pertumbuhan tumbuhan.
Tempat penyimpanan makanan
Tempat untuk proses transpirasi
Tempat untuk proses respirasi

Gambar daun beserta jaringan penyusunnya

Untuk menjalankan fungsi daun tersebut, daun tersusun atas beberapa jaringan yang memiliki
perannya masing-masing. Di antara beberapa jaringan tersebut antara lain jaringan
epidermis,jaringan mesofil, berkas pembuluh xilem dan floem, serta jaringan kolenkim dan
jaringan sekretori.

1. Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan penyusun daun yang letaknya terdapat pada bagian atas
dan bawah daun, sehingga sering disebutkan adanya jaringan epidermis atas dan epidermis
bawah. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya dari patogen, paparan
cahaya, kerusakan mekanis atau perubahan kondisi lingkungan yang ekstrim. Jaringan
epidermis mengalami modifikasi, yaitu:

Kutikula. Kutikula terbentuk dari penebalan dinding sel luar epidermis atas. Kutikula
berfungsi sebagai jaringan di bawahnya serta mencegah penguapan, sehingga dapat
mengurangi kehilangan air melalui epidermis atas.
Stoma. Stoma juga disebut dengan stomata karena berjumlah banyak. Stoma
merupakan alat pengambil CO2 sebagai salah satu zat anorganik untuk fotosintesis
dan mengeluarkan O2 sebagai hasil dari fotosintesis. Pada daun, stoma terletak di
bagian epidermis bawah.
Trikomata. Trikomata disebut dengan sel rambut halus. Trikomata terbentuk di
epidermis atas atau bawah daun dan berfungsi untuk mencegah penguapan yang
berlebihan.
Bulliform dan velamen. Merupakan sel penyimpanan air yang berukuran lebh besar
daripada sel epidermis lainnya.

2. Jaringan Mesofil

Jaringan mesofil tersusun dari jaringan-jaringan parenkim yang menempati sebagian besar
ruang pada daun. Jaringan ini terdiri dari dua jaringan, yaitu:

a. Jaringan tiang

Jaringan tiang disebut juga sebagai jaringan pagar atau jaringan palisade. Jaringan penyusun
daun ini berbentuk memanjang, tersusun rapi dan rapat serta terletak di bawah epidermis
bagian atas daun. Fotosintesis lebih banyak terjadi di jaringan ini karena jaringan ini memiliki
kloroplas yang lebih banyak daripada jaringan bunga karang.

b. Jaringan bunga karang

Jaringan bunga karang disebut juga jaringan spons. Jaringan penyusun daun ini berbentuk
hexagonal seperti pada sel-sel parenkim, tersusun sangat longgar dan lebih berongga daripada
jaringan palisade dan berfungsi sebagai tempat fotosintesis dan juga tempat penyimpan
cadangan makanan.

3. Berkas Pembuluh Xilem dan Floem

Sama halnya dengan akar, daun pun memiliki berkas pembuluh, yaitu xilem (pembuluh kayu)
dan floem (pembuluh tapis). Jaringan penyusun daun ini terletak di antara jaringan mesofil
dan jaringan epidermis bawah. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan hara mineral yang
dibawa dari xilem akar ke daun. Floem berfungsi untuk mendistribusikan fotosintat (hasil
fotosintesis) dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

4. Jaringan Kolenkim dan Jaringan Sekretori

Selain ketiga jaringan utama tersebut, pada daun juga terdapat jaringan kolenkim serta
jaringan sekretori. Kolenkim merupakan jaringan penguat, terletak di antara jaringan
parenkim di lumen daun dan berfungsi untuk menguatkan daun dari kondisi lingkungan yang
kurang menguntungkan. Jaringan sekretori terdapat pada tumbuhan tertentu. Contoh dari
jaringan sekretori pada daun ini misalnya terdapat pada saluran getah, sel-sel kristal dan
kelenjar yang biasanya dapat ditemukan pada jaringan mesofil daun.

Anda mungkin juga menyukai