EOQ
EOQ
EOQ
BUDI SUSANTO
JAKARTA
2009 M / 1430 H
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN AIR MINERAL
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sains
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
BUDI SUSANTO
105094003083
JAKARTA
2009 M / 1430 H
PENGESAHAN UJIAN
Menyetujui :
Penguji 1, Penguji 2,
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
Mengetahui :
Budi Susanto
105094003083
MOTTO
PERSEMBAHAN
Teman-teman ku semua.
ABSTRAK
terhadap penjualan serta titik pemesanan ulang kembali dapat diketahui. Salah
satu metode yang dapat dilakukan untuk pengoptimalan total biaya persediaan
adalah Metode EOQ (Entity Order Quantity) yang dihitung berdasarkan biaya-
(Reorder Point).
Dalam penelitian ini, penulis menerapkan metode EOQ dan ROP untuk
mengetahui total biaya optimum persediaan dan titik pemesanan ulang kembali air
mineral AQUA galon dan botol 1.500 ml pada Agen Tirta Indah.
and order that required the total cost of inventory optimization, such that the
frequency of sales and demand for reorder point can be known again. One method
that can be done to optimizing the total cost of inventory is EOQ Method (Entity
to determine the point reordering can be done by the method of ROP (Reorder
Point).
In this study, the authors apply the EOQ and ROP method to determine the
optimum total cost of inventory and reorder point back AQUA gallons of mineral
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat-Nya,
gelar Sarjana Sains di Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi,
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak
1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi.
2. Ibu Nur Inayah, M.Si, selaku Ketua Program Studi Matematika yang
waktu, bimbingan, nasihat dan pelajaran yang berharga untuk saya, terima
kasih banyak.
4. Ibu Sumainna, M.Si selaku Pembimbing II, terima kasih banyak karena telah
segala sesuatunya
7. Bapak dan ibuku tercinta yang selalu memberikan d`oa, pengertian, perhatian,
kasih sayang, semangat dan dorongan yang luar biasa dan tiada hentinya bagi
penulis.
8. Untuk kakak dan adikku tersayang Mas Tomi dan Andi n Rina yang selalu
9. Untuk teman seperjuanganku dan teman indekos terima kasih atas perhatian,
10. Matematika semua angkatan khususnya 2005, my friends Operation Riset Ute,
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada skripsi ini, baik
dari segi penulisan maupun segi materi. Oleh karenanya penulis mengharapkan
Akhir kata, besar harapan penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat
Penulis
Budi Susanto
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ..........................................................................................iii
ABSTRAK ...................................................................................................v
ABSTRACT ................................................................................................vi
5.1 Kesimpulan..............................................................................46
REFERENSI .......................................................................................... 48
Tahun 2008.34
Gambar 4.2. Grafik Penjualan Air Mineral AQUA Jenis Botol 1500 ml
Tahun 200834
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Data Penjualan Air Mineral berupa AQUA galon pada Agen Tirta
Tabel 4.2. Komponen Biaya Pemesanan Air Mineral AQUA Pada Agen Tirta
Indah..35
Tabel. 4.3 Komponen Biaya Penyimpanan Air Mineral AQUA Pada Agen Tirta
Indah..36
Tabel 4.4 Perhitungan Total Biaya Persediaan Air Mineral AQUA Berdasarkan
Tabel 4.5. Jumlah Pemesanan Optimal Air Mineral AQUA Pada Agen Tirta
Indah..39
Tabel 4.6. Frekuensi Pembelian Optimum Air Mineral AQUA Pada Agen Tirta
Indah..40
Tabel 4.9. Perhitungan waktu antara pemesanan Pada Agen Tirta Indah...43
Tabel 4.10. Perhitungan Titik Pemesanan Ulang Agen Tirta Indah Menurut
metode ROP..44
BAB I
PENDAHULUAN
Persediaan merupakan salah satu pos modal kerja yang cukup penting
waktu akan tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya. Hal ini
dapat saja terjadi karena tidak selamanya barang atau jasa tersedia setiap
yang ditimbulkannya.
persediaan barang.
1.2 Permasalahan
perusahaan.
1.3 Pembatasan Masalah
sepanjang waktu.
2. Ketika tingkat persediaan mencapai titik nol atau dengan kata lain
sebagai berikut:
optimumnya.
LANDASAN TEORI
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal,
disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk
proses produksi, serta barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi
untuk memuaskan kebutuhan pelanggan pada saat ini atau masa depan.
masalah mutu, dan pengiriman, serta menjaga operasi agar berjalan lancar.
distribusi probabilitas.
Biaya pesan adalah biaya yang timbul pada saat terjadi proses
Biaya simpan adalah biaya yang timbul pada saat terjadi proses
biaya simpan.
c. Biaya Kehabisan Persediaan (stockout Cost)
Biaya kehabisan persediaan terjadi pada saat persediaan habis atau tidak
perusahaan.
supaya diselesaikan secara efisien dan efektif dengan melalui orang lain
dalam ilmu manajemen. Salah satu alasannya adalah karena hampir semua
yang terdapat dalam rak toko, namun bentuk persediaan dapat bermacam-
macam, seperti produk setengah jadi pada tingkat proses manufaktur yang
berbeda-beda, bahan baku, sumber daya, tenaga kerja atau kas. Tujuan dari
1. Fungsi Decoupling
yang tidak pasti dari para langganan. Persediaan yang diadakan untuk
decoupling.
yang dibutuhkan pada saat itu. Jadi dalam hal ini pembelian atau
dikerjaan dan diangkut dalam jumlah yang besar, sehingga barang yang
antara lain:
a. Memperoleh potongan harga pembelian
2. Fluctuation Stock
yang sangat besar, maka persediaan ini sangat dibutuhkan untuk menjaga
kemacetan produksi.
2.6 Jenis-Jenis Biaya pada Persediaan
lain.
dalam biaya ini adalah semua biaya yang timbul karena barang disimpan
yaitu biaya pergudangan yang terdiri dari biaya sewa gudang gaji tenaga
yang lebih kecil daripada jumlah yang diperlukan, seperti kerugian atau
costs)
latihan, biaya penghentian kerja dan lain-lain. Biaya ini terjadi karena
atau profit atas penjualan akan dapat ditentukan dengan mudah, yaitu total
harga pokok pembelian atau biaya produksi yang juga merupakan harga
tetapi biasanya sebagian barang yang dibeli, tidak atau belum terjual pada
apakah yang termasuk dalam suatu persediaan dan berapa besarnya nilai
persediaaan tersebut.
2.7.1 Cara-cara Penentuan Jumlah Persediaan
persediaan akhir.
b. Preretual System
dipesan sedikit bersifat tetap. Model ini yang paling popular adalah
Production Quantity).
3 Sistem periodik tetap
Order Interval.
4 Sistem minimum-maksimum
yang klasik atau tertua dan paling sederhana. Metode ini diperkenalkan
pertama kali oleh Ford W. Harris pada tahun 1915. Metode ini bertujuan
ini. Model ini dikenal sebagai model EOQ (Economic Order Quantity)
klasik. Model ini dikembangkan dengan asumsi bahwa pemesanan dibuat
dan diterima seketika itu juga sehingga tidak ada kekurangan yang terjadi.
jumlah persediaan yang dimiliki selama tahun itu. Jumlah persediaan yang
linear. Kemudian persediaan tidak pernah turun dibawah nol, ketika tingkat
Pada Gambar 2.1, dapat diketahui bahwa jumlah persediaan (Q) adalah
persediaan adalah nol untuk sedikit periode waktu, karena satu-satunya saat
di mana tidak ada persediaan adalah pada waktu tertentu, t . Maka jumlah
persediaan yang tersedia adalah diantara dua titik ekstrim ini. Dedukasi yang
logis adalah bahwa jumlah persediaan yang tersedia adalah sebesar rata-rata
Q
Rata-rata Persediaan = (2.1)
2
Q
Dari persamaan (2.1), akan dihasilkan Rata-rata persediaan = . Untuk
2
Untuk mencari rata-rata persediaan tersebut adalah dengan menjumlah data di atas
kemudian dibagi dengan banyaknya data. Karena data tersebut menurun secara
beda (b) =b
Sn
Rata-rata persediaan =
n
Un = a + (n 1)b
0 = Q + (n 1)b
0 = Q + bn b
bn = b Q
bQ
n=
b
kemudian
n
Sn = (a + Un )
2
bQ
Sn = b (Q + 0)
2
bQ
Sn = .Q
2b
Sn
Ut =
n
(b Q)
Q
Ut = 2 b
b Q
b
(b Q) b
Ut = Q
2b (b Q )
Q
Ut =
2
manapun, nilai-nilai dari Q dalam seluruh periode waktu, t , dan bagi nilai
tersebut dengan jumlah titik yang ada. Misalkan jika Q =5.000, enam titik yang
ditandai dari 5.000 sampai seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.2, dijumlah dan
dibagi dengan 6.
= 2.500
Tingkat Persediaan, Q
5000
4000
3000
2000
1000
0
Waktu t
waktu, t) dan bagi dengan 2. proses ini juga menghasilkan 2.500. Perhitungan ini,
Q
pada prinsipnya sama dengan atau dengan perhitungan:
2
0 + 5.000
Rata-rata Persediaan = = 2.500
2
Q
karena itu, rata-rata persediaan dalam dasar tahunan juga sebesar , seperti
2
Q
Tingkat
Persediaan
Q
2
0 t 2t
Pemesanan ulang
Waktu
Jika jumlah persediaan yang tersedia dalam dasar tahunan adalah sebesar
Q
rata-rata persediaan, , maka dapat ditentukan total biaya pemeliharaan
2
Q
(TH ) = Cc (2.3)
2
hal-hal berikut:
a. Biaya pemrosesan suatu pemesanan, termasuk seluruh
pencatatan.
persediaan.
nilai ini haya menggambarkan biaya per pemesanan dan bukan total
total biaya pemesanan per tahun. Total biaya pemesanan diambil dari
D
PT = (2.4)
Q
D
(TS ) = Co (2.5)
Q
2.9.3 Total Biaya Persediaan
pemesanan.
Q D
(TC ) = Cc + Co (2.6)
2 Q
Q D
Rp TC = Cc + Co
2 Q
Q
TH = Cc .
2
Biaya
D
TS = Co
Q
Pemesanan Q
terpisah.
Pertama, mengamati kecenderungan menaik dari kurva total biaya
pada saat kurva total biaya mencapai titik terendah, tetapi juga ketika total
Q D
Cc = C0 (2.7)
2 Q
keputusan yang akan dicari, pertama kita kalikan kedua ruas Q, yang
menghasilkan
Q2
Cc = C0 D (2.8)
2
Kemudian, kalikan kedua ruas dengan 2, dan bagi kedua ruas dengan Cc
sehingga diperoleh
2C0 D
Q2 = (2.9)
Cc
Misalkan
Q* = Q 2 (2.10)
sehingga
2C0 D
Q* = (2.11)
Cc
Q D
TC = Cc + C0
2 Q
d (TC ) Cc D
= C0 2 .
dQ 2 Q
(2.12)
Syarat minimum
d (TC )
=0 (2.13)
dQ
sehingga
Cc D
C0 = 0 (2.14)
2 Q2
atau
Cc D
= C0
2 Q2
(2.15)
2 2DC 0
Q =
Cc
Jadi,
2C0 D
Q* = (2.16)
Cc
D
(TP ) = (2.17)
Q*
365
(TA) = (2.18)
TP
konstan pada Grafik dalam Gambar 2.5. Pemesanan sekarang harus dibuat
Tingkat Persediaan
Titik
pemesanan
0 t 2t
Tenggang Waktu Tenggang Waktu
Waktu
(L) , dengan permintaan per hari. Jika kita mengasumsikan bahwa satu
D
tahun terdiri dari 365 hari, maka permintaan per hari adalah . Jadi,
365
D
R=L (2.19)
365
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder. Data
yang diambil berupa data penjualan dan data operasional biaya-biaya dari air
mineral AQUA yaitu jenis AQUA galon dan AQUA botol 1.500 ml pada
Banten
Metode Entity Order Quantity (EOQ) dan Reorder Point (ROP). Langkah-
Sumber Data
Data Penjualan
Data Biaya Operasional
Pengolahan Data
Kesimpulan
Persediaan barang / air mineral yang dilakukan oleh Agen Tirta Indah
terpenuhi supaya dapat memuaskan pelanggannya. Dari banyak jenis produk air
mineral yang paling besar frekuensi penjualan terhadap permintaannya adalah air
Merek jenis air mineral yang jual disini ialah AQUA, karena AQUA
merupakan jenis merek air mineral yang terbaik dan terbesar dari segi kualitas dan
Fluctuation Stock serta metode persediaannya adalah Last-In, First Out (LIFO
Method).
pesanan yang harus dipesan (kuantitas pemesanan) dan total biaya persediaan
optimum dari biaya-biaya operasionalnya. Pada penelitian ada dua jenis air
mineral AQUA yang akan diteliti, yaitu air mineral jenis galon dan jenis botol
maka seorang produsen dapat memperkirakan jumlah barang yang akan distok
di gudang dengan tingkat resiko yang kecil. Berikut ini data yang digunakan
Tabel 4.1. Data Penjualan Air Mineral berupa AQUA Galon pada Agen Tirta
Indah selama periode Januari-Desember 2008-2009.
25,000
20,000
Angka Penjualan
15,000
10,000
5,000
er
r
i
ri
ni
li
ei
et
ril
be
ar
be
be
s
Ju
ua
tu
Ju
M
ob
Ap
ar
nu
em
em
em
us
br
kt
Ja
Fe
pt
Ag
ov
es
O
Se
D
Bulan Penjualan
Gambar 4.1. Grafik Penjualan Air Mineral AQUA Jenis Galon Tahun 2008
14,000
12,000
Angka Penjualan
10,000
8,000
6,000
4,000
2,000
0
r
r
er
i
ri
be
ni
li
et
be
be
ril
ei
ar
s
ua
Ju
tu
Ju
ob
M
Ap
ar
nu
em
em
em
us
br
kt
Ja
Fe
pt
Ag
ov
es
O
Se
Bulan Penjualan
Gambar 4.2. Grafik Penjualan Air Mineral AQUA Jenis Botol 1500 ml Tahun
2008
4.2 Analisis Biaya Persediaan Air Mineral
Tabel 4.2 Komponen Biaya Pemesanan Air Mineral AQUA Pada Agen Tirta
Indah.
berbeda, dikarenakan dua jenis air mineral ini berbeda bentuk, ukuran dan beban.
Sehingga komponen biaya yang dikeluarkan berbeda pada setiap jenis air mineral.
Untuk jenis galon dan botol 1.500 ml pemesanan dilakukan lewat telepon dan fax
kurang lebih 6 menit untuk memesan, jadi biaya nominalnya tidak jauh berbeda
yaitu sebesar Rp. 900 setiap pemesanan. Sedangkan biaya menurunkan pesanan
dan penempatan dalam gudang berbeda untuk jenis galon kurang lebih biayanya
sebesar Rp. 10.000 setiap pemesanan dan untuk jenis botol 1.500 ml kurang lebih
Rp. 8.000 setiap pemesanan. Dengan total biaya pemesanan untuk jenis galon
yaitu Rp 10.900 dan untuk jenis botol 1.500 ml yaitu Rp 8.900 untuk setiap
pemesanan.
penyimpanan yang dilakukan oleh Agen Tirta Indah yaitu biaya-biaya yang
timbul akibat dari perawatan tempat penyimpanan, fasilitas dan pengawasan atau
Tabel. 4.3 Komponen Biaya Penyimpanan Air Mineral AQUA Pada Agen Tirta
Indah.
mineral biaya penyimpanannya berbeda, dikarenakan dua jenis air mineral ini
berbeda bentuk, ukuran dan beban. Untuk jenis galon komponen biaya
penyimpanan yang dikeluarkan dapat dilihat langsung pada tabel diatas dengan
total biaya penyimpanannya sebesar Rp. 3.350 dan untuk jenis botol 1.500 ml
sebesar Rp. 3.200. Harga air mineral yang berlaku di tingkat supplier yaitu untuk
jenis galon Rp 9.500 per buah dan jenis botol 1.500 ml Rp. 30.000 per dus (1 dus
= 1lusin botol).
Dari biaya pemesanan dan penyimpanan pada Tabel 4.2 dan 4.3, dapat
Perhitungan biaya total persediaan berdasarkan rumus biaya total persediaan yaitu
biaya total pemesanan ditambah biaya total penyimpanan, disajikan pada Tabel
4.4 berikut;
Tabel 4.4. Perhitungan Total Biaya Persediaan Air Mineral AQUA Berdasarkan
Kebijakan Perusahaan Pada Agen Tirta Indah.
yang dilakukan pada tiap jenis air mineral adalah sama yaitu sebanyak 95 kali
pemesanan yang dilakukan setiap pemesanan sebesar 2.386 buah untuk jenis
Dalam biaya total persediaan terdapat perbedaan yaitu air mineral jenis
gallon sebesar Rp. 5.032.050 dan untuk jenis botol 1.500 ml sebesar Rp.
pemesanan yang ekonomis yaitu sebesar 1.215 buah untuk air mineral jenis galon
perusahaan dan pada akhirnya berpengaruh total biaya persediaan air mineral.
selama satu tahun oleh perusahaan dibagi dengan hasil perhitungan EOQ, maka
frekuensi pembelian optimal air mineral disajikan pada Tabel 4.6 sebagai berikut;
Tabel 4.6. Frekuensi Pembelian Optimum Air Mineral AQUA Pada Agen Tirta
Indah.
Frekuensi
Pembelian EOQ
Jenis Air Mineral P
(P) (Q*) ( )
Q*
226.734 186
Aqua Galon 1.215
Aqua Botol 109.070 140
779
1500ml
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat dijelaskan bahwa, air mineral jenis
galon memiliki frekuensi sebesar 186 kali pembelian dalam setahun dan Aqua
Botol 1.500ml sebanyak 140 kali. Jumlah frekuensi ini sangatlah berbeda dengan
dapat diketahui biaya total persediaan secara optimum. Biaya total persediaan
metode EOQ maka total biaya persediaan optimal air mineral AQUA dapat
D D Q Q D
Q* C0 Cc C0 Cc . Cc + C0
Q Q 2 2 Q
Aqua 186 2.027.400 2.035.125 4.062.525
1.215 10.900 3.350
Galon
Aqua
Botol 140 779 8.900 3.200 1.246.000 1.246.400 2.492.400
1500ml
Berdasarkan model EOQ yang terdapat pada Tabel 4.7, diperoleh biaya
persediaan optimum tiap jenis air mineral. AQUA galon memiliki biaya
persediaan optimum sebesar Rp. 4.062.525 dan untuk AQUA botol 1.500 ml
ini terdapat perbedaan antara Tabel 4.4 dengan Tabel 4.8, yakni antara total biaya
Tabel 4.4) memiliki angka nominal yang lebih besar dibandingkan dengan
menghemat total biaya persediaan sekitar 19,3 % yaitu sebesar Rp. 969.525 untuk
jenis AQUA galon, untuk AQUA jenis botol 1.500 ml penghematannya sebesar
perhitungan menurut metode EOQ. Dalam hal ini sistem pengendalian persediaan
pembelian yang dilakukan perusahaan diperkecil sampai pada titik optimal. Untuk
yang akan dilakukan, peritungan waktu antara pemesanan disajikan pada Tabel
Tabel 4.9. Perhitungan waktu antara pemesanan Pada Agen Tirta Indah
Waktu antara
Jenis waktu dalam satu Jumlah Pemesanan
Pemesanan
Air Mineral tahun/ hari Per tahun
(hari)
t
t p
p
antara pemesanan dengan mengasumsikan satu tahun sama dengan 365 hari dan
besar jumlah pemesanannya per tahun untuk setiap jenis air mineral ini sama yaitu
95 kali, didapat nilai yang sama waktu antara pemesanan untuk setiap jenis air
D
titik pemesanan kembali digunakan rumus; R=L . Untuk lebih
365
Tabel 4.10 Perhitungan Titik Pemesanan Ulang Agen Tirta Indah Menurut
metode ROP.
Waktu Tunggu waktu dalam Titik Pemesanan
Jenis Pembelian
Rata-rata satu tahun Ulang
Air Mineral (Buah/tahun)
(hari) (hari) (R)
D
L D R=L
365
Waktu tunggu rata-rata yang digunakan adalah selama 8 hari didapat dari
jumlah pemesanan dalam satu tahun yaitu 95 kali dibagi dengan 12 bulan. Setelah
itu didapat titik pemesanan ulang sebesar 4.970 buah untuk jenis AQUA galon
mencapai 4.970 buah. Selama periode 8 hari ketika pesanan sedang dikirim, 4.970
galon yang akan benar-benar habis, sehingga tepat pada saat pesanan baru datang,
tingkat persediaan akan mencapai titik nol, bahwa keberadaan tenggang waktu
sama sekali tidak mempengaruhi kuantitas pemesanan optimal. Dan untuk jenis
AQUA botol 1.500 ml, titik pemesanan ulangnya sebesar 2.391 dus maksudnya
suatu pemesanan harus dilakukan ketika persediaan mencapai 2.391 dus. Selama
periode 8 hari ketika pesanan sedang dikirim, 2.391 dus yang akan benar-benar
5.1 Kesimpulan
yang dilakukan oleh agen Tirta Indah supaya biaya yang dikeluarkan lebih
efisien yaitu untuk jenis air mineral AQUA galon yaitu sebesar 1215 per
pesanan, dan jenis botol 1500 ml yaitu sebesar 775 per pesanan, dengan
frekuensi pembelian optimum air mineral AQUA galon sebesar 186 per
tahun atau sekitar 15 per bulan dan jenis botol 1500 ml sebesar 140 per
atau 19,3 % dari selisih menurut perhitungan yang dilakukan agen. Dan
untuk air mineral AQUA jenis botol 1500 ml biaya total persediaan yang
EOQ yaitu sebesar Rp. 2.492.400. Jadi penghematan biaya persediaan jika
menerapkan EOQ sebesar Rp 189.900 atau 7,6 % dari selisih menurut
jenis gallon dan botol 1500 ml memiliki nilai periode yang sama yaitu 4 hari
didapat untuk air mineral AQUA jenis gallon sebesar 4.970 buah dan
AQUA jenis botol 1500 ml sebesar 2.391 dus, artinya bahwa suatu
5.2 Saran
WIB]
.gunadarma.ac.id/.../model.../28_model_persediaan_eoq .pdf
Jakarta 2003.
Jakarta. 2004.
[10] Edwin J. Purcell dan Dale Varberg, Kalkulus dan Geometri Analtis.
Erlangga.jakarta.2005.
Lampiran 1
Data Penjualan Air Mineral berupa AQUA Galon pada Agen Tirta Indah selama
periode Januari-Desember 2008-2009.
Komponen Biaya Pemesanan Air Mineral AQUA Pada Agen Tirta Indah.
Komponen Biaya Penyimpanan Air Mineral AQUA Pada Agen Tirta Indah.