Konsensus Idai Sindrom Metabolik
Konsensus Idai Sindrom Metabolik
Konsensus Idai Sindrom Metabolik
UKK Kardiologi
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Piprim Basarah Yanuarso
Dilarang memperbanyak, mencetak, dan menerbitkan Rubiana Sukardi
sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara dan bentuk
apapun juga tanpa seizin penulis dan penerbit.
UKK Nefrologi
Type setting: Melita Eka Laksmi Hidayati
Disusun oleh:
Ikatan Dokter Anak Indonesia UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik
Damayanti Rusli Sjarif
Diterbitkan pertama kali tahun 2014 Lanny Christine Gultom
Cetakan pertama
iii
Kata Sambutan
Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia
Hingga saat ini, persepsi mengenai sindrom metabolik pada anak dan
remaja masih beragam. Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI) sebagai organisasi profesi dokter spesialis anak satu-satunya di
Indonesia merasa perlu mengeluarkan konsensus mengenai diagnosis,
tata laksana, pencegahan, dan pemantauan sindrom metabolik.
Konsensus ini bertujuan agar semua pihak terkait, khususnya praktisi
kesehatan anak, mempunyai persepsi yang sama sehingga deteksi dini
dan tata laksana sindrom metabolik yang tepat dapat tercapai.
v
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya, buku Konsensus Diagnosis dan Tata laksana Sindrom
Metabolik pada Anak dan Remaja telah selesai disusun. Sindrom metabolik
adalah kelompok gejala yang meliputi obesitas abdominal, dislipidemia,
hiperglikemia, dan hipertensi. Prevalensi sindrom metabolik bervariasi,
seperti di Jakarta didapatkan 34%, sedangkan di Manado 19,6%. Tingginya
prevalensi sindrom metabolik menyebabkan kekhawatiran akan timbulnya
epidemi penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, dan hipertensi di masa
mendatang. Sindrom metabolik merupakan bagian dari penyakit tidak
menular (Noncommunicable disease, NCD) yang menurut WHO menjadi
penyebab 63% kematian global.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan
konsensus ini. Semoga konsensus ini dapat dimanfaatkan oleh semua
praktisi kesehatan, khususnya praktisi kesehatan anak, sehingga dapat
membantu menurunkan angka kematian anak sesuai Millenium Development
Goal (MDG) 4 dan penyakit tidak menular sesuai Beyond MDG 6.
Tim Penyusun
vii
Daftar Isi
Daftar Isi ix
A. Pendahuan 1
1. Epidemiologi 1
2. Faktor risiko 3
3. Patofisiologi 3
C. Tata laksana 10
1. Gaya hidup sehat (healthy lifestyle) yang terdiri dari
nutrisi dan aktivitas fisik 10
2. Farmakoterapi 10
a. Statin 11
b. Tata laksana hipertensi 13
c. Metformin 14
D. Prognosis 14
E. Pencegahan 14
F. Pemantauan 15
Kepustakaan 23
ix
Lampiran 1. Tabel tekanan darah anak laki-laki
berdasarkan usia dan presentil tinggi badan
A. Pendahuluan
26
Diagnosis dan Tatalaksana Sindrom Metabolik pada Anak dan Remaja Konsensus Ikatan Dokter Anak Indonesia
2 3
yang berbeda. Lemak viseral (dibandingkan dengan lemak yang berkontribusi terhadap hiperglikemia. Resistensi insulin
subkutan), ukuran partikel kolesterol (low-density lipoprotein/ mioselular juga mengakibatkan penurunan penggunaan glukosa
LDL dan high-density lipoprotein/ HDL) yang lebih kecil, dan perifer. Sejalan dengan waktu, sel pankreas berusaha melakukan
peningkatan jumlah partikel kolesterol (LDL dan very low-density dekompensasi terhadap peningkatan kebutuhan insulin dalam
lipoprotein/ VLDL) berkaitan dengan resistensi insulin yang lebih mengatasi resistensi insulin yang akhirnya mengakibatkan
tinggi. Pada individu yang rentan, ketidakmampuan sel untuk DMT2.14,15
mengompensasi resistensi insulin mengakibatkan hipoinsulinemia
relatif, peningkatan aktivitas hormon sensitif lipase, dan lipolisis Penyebab hipertensi adalah multifaktorial, yaitu: (1) disfungsi
trigliserida berlebihan dari adiposit, terutama yang berasal dari endotel yang disebabkan oleh FFA dan diperantarai oleh reactive
lemak abdominal, dengan pelepasan asam lemak bebas/free fatty oxygen species (ROS), (2) hiperinsulinemia yang diinduksi oleh
acids (FFA) berlebihan. aktivasi sistem saraf pusat, (3) inhibisi sintesis nitric oxide, (4)
sitokin yang diperoleh dari jaringan lemak, dan (5) hiperaktivitas
Asam lemak bebas yang berlebihan masuk ke dalam hati melalui sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA) pada obesitas.14,15
sirkulasi portal untuk disimpan sebagai trigliserida dan merangsang
hati untuk membentuk VLDL yang selanjutnya mengakibatkan Kondisi hipertrigliseridemia, penurunan kolesterol HDL, DMT2,
hipertrigliseridemia. Pertukaran trigliserida dari kolesterol dan hipertensi yang timbul akibat peningkatan FFA tersebut akan
dengan cholesteryl ester dari kolesterol HDL yang dimediasi oleh menyebabkan penyakit kardiovaskular (Gambar 1).16
cholesteryl ester transfer protein, selanjutnya menghasilkan klirens
HDL yang cepat. Kelebihan trigliserida juga akan ditransfer ke
LDL yang kemudian menjadi substrat untuk enzim hepatik lipase. Obesitas
Penyakit Kardiovaskular
Peningkatan aliran FFA ke jaringan perifer juga menghambat
sinyal insulin. Adanya resistensi insulin hepatik dan jumlah FFA Gambar 1. Peranan obesitas pada sindrom metabolik 16
yang besar menyebabkan proses glukoneogenesis meningkat
Diagnosis dan Tatalaksana Sindrom Metabolik pada Anak dan Remaja Konsensus Ikatan Dokter Anak Indonesia
4 5
6
etnis, usia, dan jenis kelamin.2,13
metabolik pada anak dan remaja.1,2
2
Tabel 1. Kriteria
Tabel 1.Kriteria sindrom
sindrom metabolik
metabolik yang yang digunakan
digunakan pada
pada anak anak2
Studi/ Parameter Obesitas Tekanan Darah Trigliserida Kolesterol HDL Intoleransi Glukosa
Kelom Diagnostik
pok
IDF, Obesitas 10-16 tahun: 10-16 10-16 tahun: 150 mg/dL 10-16 tahun: <40 mg/dL Glukosa darah puasa
2007 sentral Lingkar pinggang tahun:Tekanan 100 mg/dL atau
dan 2 P90 atau nilai darah sistolik 130 terdiagnosis diabetes
faktor batasan dewasa jika mmHg atau Tekanan melitus tipe-2
risiko lebih rendah darah diastolik 85
*
lainnya mmHg
16+ tahun: Kriteria 16+ tahun: Tekanan 16+tahun: 150 mg/dL 16+ tahun: <40 mg/dL pada laki-laki
dewasa darah sistolik 130 atau terapi spesifik untuk dan <50 mg/dL pada perempuan atau
mmHg atau Tekanan kadar trigliserida yang mendapat terapi spesifik untuk
darah diastolik 85 tinggi kolesterol HDL
mmHg atau
mendapat terapi
hipertensi
de 3 faktor Lingkar pinggang P90 (spesifik 97 mg/dL (Lipid <50 mg/dL(Lipid Research Clinics) Glukosa darah puasa
Ferra risiko P75 (spesifik terhadap usia, jenis Research Clinics) 110 mg/dL
nti terhadap usia dan kelamin, dan tinggi
dkk., jenis kelamin, ATP badan, NHBPEP)
2004 III)
Cruz 3 faktor Lingkar pinggang P90 (spesifik P90 (spesifik terhadap P10 (spesifik terhadap usia dan jenis Toleransi glukosa
dkk., risiko P90 (spesifik terhadap usia, jenis usia dan jenis kelamin, kelamin, NHANES III) terganggu:
2004 terhadap usia, jenis kelamin, dan tinggi NHANES III) (ADA)
kelamin,dan ras badan, NHBPEP)
NHANES III)
Good 3 faktor Lingkar pinggang Tekanan darah 150 mg/dL 40 mg/dL, laki-laki; Glukosa darah puasa
man risiko 102 cm, laki-laki; 130/85 mmHg (ATP (ATP III) 50 mg/dL perempuan (ATP III) 110 mg/dL atau
dkk., Lingkar pinggang III) toleransi glukosa
2004 88 cm, perempuan terganggu (ADA)
(ATP III)
Weiss 3 BMI >P97 (kurva P95 (spesifik >P95 (spesifik terhadap <P5 (spesifik terhadap usia, jenis Toleransi glukosa
dkk., faktorrisik CDC) atau BMI z terhadap usia, jenis usia, jenis kelamin, dan kelamin, dan ras, NGHS) terganggu (ADA)
2004 o score 2 (spesifik kelamin, dan tinggi ras, NGHS)
terhadap usia dan badan, NHBPEP)
jenis kelamin)
Cook 3 faktor Lingkar pinggang P90 (spesifik 110 mg/dL 40 mg/dL (semua usia/jenis kelamin, Glukosa darah puasa
dkk., risiko P90 (spesifik terhadap usia, jenis (spesifik terhadap usia, NCEP) 110 mg/dL atau
2003; terhadap usia dan kelamin, dan tinggi NCEP) toleransi glukosa
Ford jenis kelamin, ATP badan, NHBPEP) terganggu (ADA)
dkk., NHANES III)
2005
ADA: American Diabetes Association, ATP: Adult Treatment Panel III of the NCEP, NGHS: National Growth and Health Survey, NHBPEP: National High Blood Pressure Education
Program,
ADA: CDC: Center for
American Disease Control
Diabetes and Prevention; BMI:
Association, ATP: mass index
bodyAdult Treatment Panel III of the NCEP, NGHS: National Growth and Health Survey, NHBPEP:
*IDF menyarankan bahwa sindrom metabolik tidak dapat didiagnosis di bawah usia 10 tahun, tetapi penurunan berat badan harus didukung pada anak usia 6 sampai <10 tahun
National
dengan buktiHigh
obesitasBlood
sentral. Pressure Education Program, CDC: Center for Disease Control and Prevention; BMI: body mass index
*IDF menyarankan bahwa sindrom metabolik tidak dapat didiagnosis di bawah usia 10 tahun, tetapi penurunan berat badan harus
7
Konsensus Ikatan Dokter Anak Indonesia
didukung pada anak usia 6 sampai <10 tahun dengan bukti obesitas sentral. 2
Oleh karena itu, IDAI mencoba membuat kriteria diagnosis sindrom 3. Kadar trigliserida :
metabolik yang dapat digunakan pada populasi anak Indonesia. Kadar trigliserida 110 mg/dL (spesifik terhadap usia,
Lingkar pinggang yang digunakan dalam kriteria sindrom metabolik NCEP)
dipilih berdasarkan perbandingan prevalensi sindrom metabolik 4. Kadar glukosa darah puasa :
berdasarkan berbagai kriteria yang menunjukkan bahwa lingkar Glukosa darah puasa 100 mg/dL atau terdiagnosis
pinggang menurut Taylor dkk.17 memberikan hasil yang lebih DMT2 (IDF).13 Kadar glukosa darah puasa 100 mg/dL
besar dibandingkan National Health and Nutrition Examination menunjukkan bahwa anak/remaja tersebut telah mengalami
Survey (NHANES)7 (Tabel 2). gangguan kadar glukosa darah puasa (impaired fasting
glucose), suatu kondisi yang termasuk dalam diagnosis
Tabel 2. Perbandingan Prevalensi Sindrom Metabolik pra-diabetes. Anak/remaja ini perlu menjalani tes toleransi
Lingkar
IDF Cook dkk. de Ferranti dkk. Cruz dkk. Weiss dkk. Ford dkk. glukosa oral/oral glucose tolerance test (OGTT) untuk
menyingkirkan kemungkinan anak/remaja tersebut sudah
Pinggang
N (%) N (%) N (%) N (%) N (%) N (%)
menderita DMT2. Bila anak belum mampu puasa 8 jam,
Sesuai dgn Tidak dapat Tidak dapat sebagai ganti kadar glukosa darah puasa dapat dilakukan
kriteria
masing- 6 (12) 10 (20) 15 (30)
dihitung karena
impaired fasting
dihitung karena
impaired fasting 10 (20)
pemeriksaan HbA1c. Anak tersebut didiagnosis menderita
masing glucose dinilai glucose dinilai pra-diabetes bila mempunyai kadar HbA1c 5,7%.19
penelitian berdasarkan
kriteria ADA
berdasarkan
kriteria ADA
(lihat konsensus DM tipe 2)
Taylor dkk. 16 (32) 19 (38) 26 (52) (OGTT) (OGTT) 19 (38)
Diagnosis dan Tatalaksana Sindrom Metabolik pada Anak dan Remaja Konsensus Ikatan Dokter Anak Indonesia
8 9
Tabel 3. Nilai batasan untuk mengidentifikasi massa lemak batang tubuh yang respons terhadap modifikasi gaya hidup. Metformin dapat
tinggi (high trunk fat mass) dan lingkar pinggang pada anak dalam pertumbuhan
menurut Taylor dkk17
dipertimbangkan sebagai terapi tambahan disamping perubahan
gaya hidup pada kasus tertentu.
Usia Perempuan Laki-laki
(tahun)1 Massa lemak batang tubuh Lingkar Massa lemak batang tubuh Lingkar
(trunk fat mass) pinggang (trunk fat mass) pinggang
a. Statin
(kg) (cm)2 (kg) (cm)2
3 0.94 50,3 0,93 53,1 Pemberian terapi farmakologi yang bertujuan untuk menurunkan
4
5
1,29
1,75
53,3
56,3
1,21
1,56
55,6
58,0
kadar LDL darah diberikan pada anak dan remaja yang mempunyai
6 2,32 59,2 1,97 60,4 risiko tinggi setelah tata laksana dengan diet dan aktivitas fisik tidak
7 3,03 62,0 2,46 62,9
8 3,88 64,7 3,02 65,3
berhasil. Tata laksana dislipidemia pada anak dan remaja saat
9 4,87 67,3 3,64 67,7 ini menggunakan algoritme berdasarkan NCEP expert panel on
10 5,99 69,6 4,34 70,1
11 7,24 71,8 5,08 72,4 blood cholesterol levels in children and adolescents21 atau Holmes
12 8,59 73,8 5,86 74,7 dkk.22 Apabila anak dan remaja mempunyai kadar profil lipid-
13 9,99 75,6 6,65 76,9
14 11,40 77,0 7,43 79,0 lipoprotein darah puasa abnormal, profil lipid-lipoprotein darah
15
16
12,76
14,02
78,3
79,1
8,18
8,86
81,1
83,1
harus diulang untuk memastikan kadar yang abnormal (borderline
17 15,10 79,8 9,45 84,9 atau tinggi) tersebut. Interval untuk mengulang pemeriksaan profil
18 15,97 80,1 9,42 86,7
19 16,57 80,1 10,25 88,4 lipid-lipoprotein minimal tiga minggu menurut Holmes dkk.22 dan
Kwiterovich23, atau enam minggu menurut NCEP expert panel on
1
Nilai cutoffs dihitung untuk usia pertengahan (contoh 8,5 tahun untuk anak usia 8 tahun)
2
Nilai cutoffs lingkar pinggang pada persentil 80 blood cholesterol levels in children and adolescents.21
Diagnosis dan Tatalaksana Sindrom Metabolik pada Anak dan Remaja Konsensus Ikatan Dokter Anak Indonesia
10 11
dislipidemia, seperti gangguan tiroid, hati, dan ginjal dilakukan jika memperpendek waktu untuk memulai pemberian terapi
kadar kolesterol LDL darah tinggi ( 130 mg/dL). farmakologik pada remaja dengan dislipidemia dibandingkan
dengan NCEP expert panel on blood cholesterol levels in children
Profil lipid-lipoprotein darah harus diulang setelah tata laksana and adolescents21 atau Holmes dkk.22
dislipidemia dilakukan minimal tiga bulan. Apabila kadar kolesterol
LDL darah < 130 mg/dL, anak dan remaja dapat meneruskan diet Terapi farmakologi yang diberikan pada anak dan remaja adalah
yang sama dan pemeriksaan profil lipid-lipoprotein darah diulang golongan 3-hydroxy-3-methyl-glutaryl coenzyme A reductase
setelah satu tahun. Anak dan remaja yang masih mempunyai kadar inhibitors (statin) yang dimulai setelah menstruasi pada anak
kolesterol LDL darah > 130 mg/dL harus memulai diet NCEP step perempuan dan Tanner II pada anak laki-laki atau usia 10
II, selanjutnya pemeriksaan profil lipid-lipoprotein darah diulang tahun.23-25,28 Apabila dislipidemia menetap setelah pemberian
minimal tiga bulan. Pada keadaan kadar kolesterol LDL darah terapi modifikasi gaya hidup dan farmakologik, pasien harus
tetap > 130 mg/dL dengan diet NCEP step II, anak dan remaja segera dirujuk ke Spesialis Anak Konsultan terkait.
harus meneruskan diet NCEP step II dan perubahan gaya hidup,
dengan atau tanpa obat penurun kadar lipid darah.21-25 b. Tata laksana hipertensi
Pengobatan non-farmakologis: 18
Pemberian terapi farmakologik dapat dipertimbangkan apabila Mengubah kebiasaan
(1) konsentrasi kolesterol LDL darah tetap > 190 mg/dL setelah Pengobatan tahap awal hipertensi pada sindrom metabolik
dilakukan terapi diet pada subjek yang tidak mempunyai adalah seiring dengan tata laksana kondisi dasarnya, yaitu
faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK),(2) konsentrasi penurunan berat badan, diet rendah lemak dan garam,
kolesterol LDL darah tetap > 160mg/dL setelah dilakukan olahraga secara teratur, ditambah dengan menghilangkan
terapi diet pada subjek yang mempunyai faktor risiko lain, kebiasaan tidak sehat, misalnya berhenti merokok dan
seperti obesitas, hipertensi, merokok, atau mempunyai riwayat minum alkohol. Diet rendah garam yang dianjurkan adalah
keluarga dengan PJK dini, atau (3) konsentrasi kolesterol LDL 1,2 g/hari (4-8 tahun) dan 1,5 g/hari untuk anak lebih besar.
darah 130 mg/dL pada anak dengan diabetes melitus.25,26
Pengobatan farmakologis: 18
Penelitian yang dilakukan di Jakarta27 menyarankan untuk Indikasi pemberian obat hipertensi pada anak:
memberikan terapi farmakologik pada remaja obes jika Hipertensi simtomatik
tata laksana laksana diet dan aktivitas fisik selama 28 hari Ada kerusakan organ (retinopati, hipertrofi ventrikel kiri,
tidak dapat memperbaiki dislipidemia. Hal ini didasarkan proteinuria)
bukti bahwa intervensi latihan fisis dan diet NCEP step II Hipertensi sekunder
selama 28 hari memberikan respon yang berbeda tergantung Diabetes Mellitus
polimorfisme apolipoprotein (apo) E . Hasil penelitian ini
Diagnosis dan Tatalaksana Sindrom Metabolik pada Anak dan Remaja Konsensus Ikatan Dokter Anak Indonesia
12 13
Hipertensi derajat 1 yang tidak respon dengan terapi F. Pemantauan
non-farmakologis
Hipertensi derajat 2
Pemantauan yang dilakukan adalah:
Penerapan healthy lifestyle.
Obat antihipertensi yang digunakan:
Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap umur dan lingkar pinggang
Lihat Konsensus Tata laksana Hipertensi pada Anak.
dievaluasi setiap sebulan sekali.
c. Metformin Pemantauan dislipidemia dilakukan setiap bulan sampai nilai
Modifikasi gaya hidup, menurunkan asupan kalori, dan normal.
meningkatkan aktivitas fisik masih merupakan tata laksana Bila ditemukan pasien dengan gula darah puasa 100 mg/
terpenting sindrom metabolik. Namun, beberapa systematic dL, lihat tata laksana pada Gambar 2.
review menunjukkan bahwa penggunaan metformin 1000-2000
mg per hari dalam dosis terbagi dua selama 6-12 bulan dapat
sedikit menurunkan IMT dan memperbaiki sensitivitas insulin
pada anak dan remaja yang mengalami obesitas dan resistensi
insulin. 29,30
D. Prognosis
Komponen sindrom metabolik dapat mengalami perbaikan
dengan tata laksana yang memprioritaskan program tata laksana
berat badan yang intensif, disamping modifikasi gaya hidup
dan tata laksana faktor risiko klinis lain terkait dengan penyakit
kardiovaskular.2
E. Pencegahan
Lihat rekomendasi diagnosis, tata laksana, dan pencegahan
obesitas pada anak dan remaja.20
Diagnosis dan Tatalaksana Sindrom Metabolik pada Anak dan Remaja Konsensus Ikatan Dokter Anak Indonesia
14 15
16
4.
diabetes.org/diabetes-basics/diagnosis/)
Bila di awal
diagnosis tidak ada
kelainan, lakukan
pemantauan tiap
6 bulan selama
sindrom metabolik
belum teratasi.18
Apabila ditemukan
tanda-tanda
tersebut, rujuk
ke Spesialis
Anak Konsultan
Endokrinologi.
3. Weiss R. Childhood metabolic syndrome. Must we define it to deal with it? Diabetes
Care. 2011;34:171-6.
8. De Armas MGG, Megas SM, Viveros MM, Bolaos PI, Piero BV. Prevalence of
metabolic syndrome in a population of obese children and adolescents. Endocrinol
Nutr. 2012;59:155-9.
10. Gultom LC, Sjarif DR, Ifran EKB, Trihono PP, Batubara JRL. Metabolic syndrome and
visceral fat thickness in obese adolescents.PediatrIndones. 2007;47:124-9.
11. Malonda AA, Tangklilisan HA. Comparison of metabolic syndrome criteria in obese
and overweight children.PediatrIndones. 2010;50:295-9.
Diagnosis dan Tatalaksana Sindrom Metabolik pada Anak dan Remaja Konsensus Ikatan Dokter Anak Indonesia
22 23
15. Samson SL, Garber AJ. Metabolic syndrome. Endocrinol Metab Clin N Am. 2014;43:1- 27. Gultom LC, Sjarif DR, Sudoyo HA, Mansyur M, Hadinegoro SRS, Immanuel S, dkk.
23. The Role of Apolipoprotein E Polymorphism in Improving Dyslipidemia in Obese
Adolescents Following Physical Exercise And National Cholesterol Education
16. Bevis LC, Blackburn GL. The Obesity Epidemic: Prevention and Treatment of the Program Step II intervention. JPEM (in progress).
Metabolic Syndrome. Medscape[online][diakses 13 Agustus 2014]. Diunduh dari
URL: http://www.medscape.org/viewarticle/441282. 28. Zappalla FR, Gidding SS. Lipid management in children. EndocrinolMetabClin North
Am. 2009;38:171-83.
17. Taylor RW, Jones IE, Williams SM, Goulding A. Evaluation of waist circumference,
waist-to-hip ratio, and the conicity index as screening tools for high trunk fat mass, 29. Park MH, Kinra S, Ward KJ, White B, Viner RM. Metformin for Obesity in Children and
as measured by dual-energy X-ray absorptiometry, in children aged 3-19 y. Am J Clin Adolescents: A Systematic Review. Diabetes Care. 2009;32(9):17431745.
Nutr. 2000;72:490-5.
30. Brufani C,Crin A, Fintini D, Patera P, Cappa M, Manco M. Systematic Review of
18. National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Metformin Use in Obese Nondiabetic Children and Adolescents. Horm Res Paediatr
Pressure in Children and Adolescent. The Fourth Report on the Diagnosis, Evaluation, 2013;80:78-85.
and Treatment of High Blood Pressure in Children and Adolescents. NIH Publication.
2005;05-5267:4-13. 31. Berradis S, Sokal E. Pediatric non-alcoholic fatty liver disease: an increasing public
health issue. Eur J Pediatr. 2014;173:131-139.
19. Sjaarda AL, Michaliszyn SF, Lee sojung, Tfayli H, Bacha F, Farchoukh L, Arslanian
AA. HbA1c Diagnostic Categories and b-Cell Function Relative to Insulin Sensitivity in 32. Vajro P, Lenta S, Socha P, Dhawan A, McKiernan P, Baumann U, dkk. Diagnosis of
Overweight/Obese Adolescents. Diabetes Care.2012; 35:25592563. Nonalcoholic Fatty Liver Disease in Children and Adolescents: Position Paper of the
ESPGHAN Hepatology Committee. JPGN 2012;54: 700713.
20. Unit Kerja dan Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik. Rekomendasi diagnosis,
tatalaksana, dan pencegahan obesitas pada anak dan remaja.2014. 33. World Gastroenterology Organisation Global Guidelines. Nonalcoholic Fatty Liver
Disease and Nonalcoholic Steatohepatitis. 2012;20.
21. NCEP expert panel on blood cholesterol levels in children and adolescents. National
Cholesterol Education Program (NCEP): Highlights of the report of the expert panel 34. Savino A, Pellicia P, Chiarelli F, Mohn A. Obesity-related renal injury in childhood.
on blood cholesterol levels in children and adolescents. Pediatrics. 1992;89:495-501. Horm Res Paediatr. 2010;73:303-11.
22. Holmes KW, Kwiterovich PO. Treatment of dyslipidemia in children and adolescents. 35. Diep QN, El Mabrouk M, Cohn JS, Endemann D, Amiri F, Virdis A, dkk. Structure,
CurrCardiol Rep. 2005;7:445-56. endothelial function, cell growth, and inflammation in blood vessels of angiotensin
II-infused rats: role of peroxisome proliferator-activated receptor-gamma. Circulation.
23. Kwiterovich PO. Recognition and management of dyslipidemia in children and 2002; 105:2296 302.
adolescents. J ClinEndocrinolMetab. 2008;93:4200-9.
36. Satoh N, Ogawa Y, Usui T, Tagami T, Kono S, Uesugi H, dkk. Anti- atherogenic effect
24. Kalra S, Gandhi A, Kalra B, Agrawal N. Management of dyslipidemia in children. of pioglitazone in type 2 diabetic patients irrespective of the responsiveness to its
DiabetolMetabSyndr. 2009;1:26-30. antidiabetic effect. Diabetes Care. 2003;26: 24939.
25. Daniels SR, Greer FR, and the Committee on Nutrition. Lipid screening and 37. Jrvisalo MJ, Jartti L, Nnt-Salonen K, Irjala K, Rnnemaa T, Hartiala JJ, dkk.
cardiovascular health in childhood. Pediatrics. 2008;122:198-208. Increased aortic intima-media thickness: A marker of preclinical atherosclerosis in
high-risk children. Circulation. 2001;104:2943-7.
26. Kavey RW, Allada V, Daniels SR, Hayman LL, McCrindle BW, Newburger JW,
dkk. Cardiovascular Risk Reduction in High-Risk Pediatric Patients: A Scientific 38. Rojas J, Chvez M, Olivar L, Rojas M, Morillo J, Mejas J, dkk. Polycystic Ovary
Statement From the American Heart Association Expert Panel on Population Syndrome, Insulin Resistance, and Obesity: Navigating the Pathophysiologic
and Prevention Science; the Councils on Cardiovascular Disease in the Young, Labyrinth. International Journal of Reproductive Medicine. 2014;2014:1- 17.
Epidemiology and Prevention, Nutrition, Physical Activity and Metabolism, High
Blood Pressure Research, Cardiovascular Nursing, and the Kidney in Heart Disease; 39. Legro RS, Arslanian SA, Ehrmann DA, Hoeger KM, Murad MH, Pasquali R, dkk.
and the Interdisciplinary Working Group on Quality of Care and Outcomes Research. Diagnosis and Treatment of Polycystic Ovary Syndrome: An Endocrine Society
Circulation. 2006;114:2710-2738. Clinical Practice Guideline. J Clin Endocrinol Metab. 2013;2350:2-9.
Diagnosis dan Tatalaksana Sindrom Metabolik pada Anak dan Remaja Konsensus Ikatan Dokter Anak Indonesia
24 25
LAMPIRAN 1
Tabel tekanan darah anak laki-laki berdasarkan usia dan presentil tinggi badan
(sumber: The fourth report on the diagnosis, evaluation and treatment of high
blood pressure in children and adolescent18)
Diagnosis dan Tatalaksana Sindrom Metabolik pada Anak dan Remaja Konsensus Ikatan Dokter Anak Indonesia
26 27
LAMPIRAN 2
Tabel tekanan darah anak perembuan berdasarkan usia dan presentil tinggi
badan (sumber: The fourth report on the diagnosis, evaluation and treatment of
high blood pressure in children and adolescent18)
Diagnosis dan Tatalaksana Sindrom Metabolik pada Anak dan Remaja Konsensus Ikatan Dokter Anak Indonesia
28 29
LAMPIRAN 3 Grafik BB/TB perempuan CDC 2000
Grafik BB/TB laki-laki CDC 2000
2 to 20 years: Girls NAME
2 to 20 years: Boys NAME Stature-for-age and Weight-for-age percentiles RECORD #
Stature-for-age and Weight-for-age percentiles RECORD #
12 13 14 15 16 17 18 19 20
12 13 14 15 16 17 18 19 20 Mothers Stature Fathers Stature cm in
Mothers Stature Fathers Stature cm in Date Age Weight Stature BMI*
AGE (YEARS) 76
Date Age Weight Stature BMI*
AGE (YEARS) 76 190
190 74
95 74 185
90 72 S
185 S T
72 180
75 A
180 T 70
50 70 A 95
175 T
175 T 90
68 U
25 68 U 170 R
170 75 66
R 165 E
10 66 in cm 3 4 5 6 7 8 9 10 11 50
165 E 64
in cm 3 4 5 6 7 8 9 10 11 5
64 160 25 160
160 160 62 62
62 62 155 10 155
155 155 60 5 60
S 60 60 150 150
T 150 150 58
A 58 145
T 145 56
56 140 105 230
U
140 105 230 54
R S 135 100 220
54
E 135 100 220 T 52
52 A 130 95 210
130 95 95 210 50
50
T 125 90 200
125 90 200 U
48 190
48 90 R 120 85
190 95
120 85 E 46 180
46 180 115 80
115 80 44 170
75
170 110 90 75
44 160
110 75 42
160 105 70
42 150 W
105 50 70 40
150 W 100 75 65 140 E
40
100 65 140 E 38 I
25
I 95 60 130 G
38 50
95 60 130 G 36 H
10 90 55 120
36 90 5 H 25 T
55 120 34
T 85 50 110
34 85 50 110
10
32 80
5
45 100
32 80 45 100 30
40 90
30
40 90 80 80
35 35
80 35 35 80
W 70 70
70 70 30 30
W 30 30 E 60 60
E 60 60 I 25 25
I 25 25 G 50 50
G 50 50 H 20 20
20 20 40 40
H 40 40 T
15 15
T 30 30
15 15
30 30 10 10
lb kg AGE (YEARS) kg lb
10 10
lb kg AGE (YEARS) kg lb 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Published May 30, 2000 (modified 11/21/00).
Published May 30, 2000 (modified 11/21/00). SOURCE: Developed by the National Center for Health Statistics in collaboration with
the National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion (2000).
SOURCE: Developed by the National Center for Health Statistics in collaboration with
http://www.cdc.gov/growthcharts
the National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion (2000).
http://www.cdc.gov/growthcharts
Diagnosis dan Tatalaksana Sindrom Metabolik pada Anak dan Remaja Konsensus Ikatan Dokter Anak Indonesia
30 31
LAMPIRAN 4 Grafik IMT/U perempuan CDC 2000
Grafik IMT/U laki-laki CDC 2000
2 2
kg/m AGE (YEARS) kg/m 2 2
kg/m AGE (YEARS) kg/m
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Published May 30, 2000 (modified 10/16/00).
SOURCE: Developed by the National Center for Health Statistics in collaboration with Published May 30, 2000 (modified 10/16/00).
the National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion (2000). SOURCE: Developed by the National Center for Health Statistics in collaboration with
http://www.cdc.gov/growthcharts the National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion (2000).
http://www.cdc.gov/growthcharts
Diagnosis dan Tatalaksana Sindrom Metabolik pada Anak dan Remaja Konsensus Ikatan Dokter Anak Indonesia
32 33