Puskesmas Penfui Terletak Di Kelurahan Penfui Kecamatan Maulafa
Puskesmas Penfui Terletak Di Kelurahan Penfui Kecamatan Maulafa
Puskesmas Penfui Terletak Di Kelurahan Penfui Kecamatan Maulafa
Meskipun pembangunan kesehatan telah dilaksanakan lebih dari tiga dasawarsa, permasalahan
kesehatan masih dirasakan oleh sebagian besar masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas
Penfui. Tingginya angka kesakitan dan kematian menunjukkan belum optimalnya kinerja
pembangunan kesehatan. Masalah lain adalah minimnya akses terhadap air bersih, rendahnya
rumah yang memenuhi syarat kesehatan, rendahnya status gizi serta rendahnya partisipasi
masyarakat dalam mendukung program-program upaya kesehatan.
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional (SKN Tahun 2004) bahwa Puskesmas merupakan
unit pelayanan kesehatan di tingkat pertama maka Puskesmas mempunyai peranan yang sangat
trategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya yaitu dalam
kecamatan yang pada akhirnya ikut juga meningkatkan derajat kesehatan Bangsa Indonesia.
Tanggung jawab pelayanan kesehatan oleh Puskesmas dapat dilihat dari fungsi Puskesmas
sebagai berikut :
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan. Dalam hal ini Puskesmas harus
mampu menggerakan dan turut serta memantau pembangunan yang diselenggarakan di
tingkat Kecamatan agar dalam pelaksanaannya mendatangkan dampak positif bagi
masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Pusat Pemberdayaan Keluarga Dan Masyarakat. Agar masyarakat dan keluarga mampu
mengidentifkasi masalah, merencanakan dan mengambil keputusan untuk melakukan
pemecahannya dengan benar dengan memanfaatkan potensi dan fasilitas setempat.
3. Pusat Pelayanan Strata Pertama. Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan
yang bersifat pokok yang sangat dibutuhkan sebagian besar masyarakat dan mempunyai
nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
1. Azas Wilayah Kerja. Puskesmas harus bertanggung jawab atas pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya. Program kegiatan yang dilaksanakan lebih mengutamakan program
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat. Puskesmas melibatkan dan bekerjasama dengan
masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan dalam wilayah kerjanya.
3. Azas Keterpaduan. Puskesmas melakukan kerjasama dan bermitra juga melakukan
koordinasi dengan instansi yang terkait baik Pemerintah, swasta, dan LSM dalam upaya
menyelaraskan dan mengintegrasikan program kegiatan Puskesmas agar lebih bermutu
dan berkesinambungan.
4. Azas Rujukan. Apabila Puskesmas tidak mampu menangani masalah kesehatan maka
Puskesmas melakukan rujukan secara vertikal maupun horizontal.
Melihat peran dan tanggung jawab Puskesmas dalam pembangunan kesehatan yang sangat
penting maka Puskesmas perlu melakukan evaluasi untuk mengukur sejauh mana Puskesmas
telah menjalankan fungsinya. Evaluasi kegiatan Puskesmas dibuat dalam bentuk laporan
Evaluasi Kinerja Tahunan Puskesmas Penfui Tahun 2010 yang memuat kegiatan pelayanan
kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal dengan indikator dan target yang telah ditetapkan.
Dengan melihat indikator-indikator tiap program dan cakupan pencapaiannya maka dapat diukur
sampai sejauh mana keberhasilan Puskesmas Penfui dalam menjalankan fungsinya. Dengan
demikian Puskesmas dapat melihat keberhasilan pelayanan kesehatan yang telah dicapai dan
kekurangannya sekaligus dapat dicari pemecahan masalah untuk dibuat pula perencanaan yang
lebih baik untuk tahun berikutnya dalam upaya terwujudnya Indonesia Sehat Tahun 2010 melalui
terciptanya Kecamatan Sehat.
Dalam upaya mencapai visi kecamatan sehat, Puskesmas Penfui melakukan berbagai kegiatan
pelayanan kesehatan yang terbagi menjadi UPAYA PELAYANAN KESEHATAN WAJIB dan
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN PENGEMBANGAN dimana semua kegiatan tersebut
mengacu pada Kebijakan Kesehatan Nasional dan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal
yang telah ditentukan.
1. Upaya Pelayanan Kesehatan Wajib
a. Upaya Promosi Kesehatan
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Penyuluhan Perilaku Sehat; Rumah Tangga Sehat;
Penyuluhan bayi mendapat ASI Eksklusif; Pemberdayaan posyandu sehingga ditingkatkan status
posyandu menjadi posyandu purnama.
2) Malaria
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pemetaan wilayah; Penemuan kasus dan pengobatan terus
menerus; Pengobatan kasus malaria; MBS; MFT; Pertemuan kemitraan dengan kader malaria;
Supervisis POSMALKEL; Pencatatan dan pelaporan; Konsultasi program ke DINKES;
Monitoring dan evaluasi program.
3) Kusta
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pemetaan wilayah; Penemuan kasus; Pengobatan kasus
Kusta; Rujukan Kasus; Pemeriksaan kontak anak sekolah; Pemeriksaan kontak serumah;
Konsultasi program ke DINKES; Pencatatan dan pelaporan; Monitoring dan evaluasi program.
4) Imunisasi
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pendataan bayi, balita, bumil dan WUS; Pembuatan PWS
Imunisasi; Pengelolaan rantai dingin; Permintaan vaksin; Pengambilan vaksin, Penyimpanan
vaksin, Pendistribusian vaksin dengan sistim rantai dingin; Pelayanan imunisasi; Pelaksanaan
BIAS; Sweeping imunisasi; Supervisi Pustu; Supervisi cold chain; Pencatatan dan Pelaporan;
Monitoring dan evaluasi ke program; Konsultasi pelaporan ke Dinkes
5) Diare
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pemetaan wilayah resti KLB diare; Penemuan kasus dan
pengobatan kasus diare; Merujuk kasus diare dehidrasi berat; Pelacakan kasus berpotensi wabah;
Konsultasi hal-hal baru hasil pelatihan; Konsultasi program ke DINKES; Pencatatan dan
pelaporan.
6) DBD
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pemetaan wilayah Resti DBD; Distribusi abate
selektif/massal; Pengobatan kasus DBD; Rujukan kasus; Pemeriksaan jentik berkala;
Penggerakan pemberantasan sarang nyamuk; Pelacakan kasus berpotensi wabah; Sosialisasi hal-
hal baru hasil pelatihan dll; Konsultasi program ke DINKES; Pencatatan dan pelaporan;
Monitoring dan evaluasi program.
2) Pemeriksaan Laboratorium :
Kegiatan yang dilakukan antara lain : Pemeriksaan specimen; Cross chek specimen; Pencatatan
dan pelaporan; Monitoring dan evaluasi program.
Sub Bagian Keuangan dan perlengkapan mempunyai tugas, membantu Sekretaris dalam:
1. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang
diperlukan guna penyelenggaraan administrasi keuangan yang meliputi perbendaharaan,
akuntansi, verifikasi, ganti rugi) dan tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).
2. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang
diperlukan guna penyelenggaraan urusan perlengkapan yang meliputi perencanaan
pengadaan barang, pendisribusian, pemeliharaan dan pengadministrasian inventaris
barang.
Tupoksi Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam:
1. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang
diperlukan guna penyelenggaraan urusan umum, yang meliputi, urusan rumah tangga,
Hukum, Humas dan Protokoler;
2. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang
diperlukan guna pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian,
3. Melakukan kegiatan pengumpulan dan pengolahan bahan, data dan informasi yang
diperlukan guna pelaksanaan urusan administrasi akreditasi tenaga fungsional kesehatan
dan pengembangan SDM tenaga Kesehatan;
Sekretariat Dinas adalah Unsur staf/pembantu pimpinan yang dipimpin oleh seorang sekretaris
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan. Sekretaris Dinas
mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam merumuskan kebijakan teknis dan kebijakan
pelaksanaan serta mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan program, dan Anggaran Dinas
Kesehatan, secara terpadu, serta mengkoordinasikan pelaksanaan urusan Umum dan
Kepegawaian, urusan Keuangan dan Perlengkapan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, sekretaris dinas mempunyai fungsi :