KTI Hernia
KTI Hernia
KTI Hernia
HERNIA INGUINALIS
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
sedang tidak dalam kondisi prima, maka segala aktivitasnya terganggu seperti
makan, minum, aktivitas yang biasa dilakukan sendiri tetapi saat sakit semua
dan keterampilan yang memadai agar dapat memberikan pelayanan dengan baik.
Perkembangan ilmu pengetahuan tentang ilmu bedah saat ini sangat pesat.
Hal ini juga harus didukung dengan peningkatan pemberian perawatan pada klien
penderita penyakit bedah. Hernia merupakan salah satu penyakit yang seringkali
hernia umbilikalis, hernia epigastrika, hernia lumbalis, hernia femoralis dan lain-
lain.
3
Insiden hernia inguinalis pada bayi dan anak-anak antara 1 dan 2%.
Kemungkinan terjadi hernia pada sisi kanan 60%, sisi kiri 20-25% dan bilateral
15%. Kejadian hernia bilateral pada anak perempuan dibandingkan laki-laki kira-
kira sama (10%) walaupun frekuensi prossessus vaginalis yang tetap terbuka lebih
tinggi pada perempuan. Anak yang pernah menjalani operasi pada waktu bayi
Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian rekam medik Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Bandung, jumlah penderita yang mengalami hernia inguinalis
lateralis yang telah dilakukan tindakan operasi di ruang perawatan bedah pada
sebagai berikut :
Tabel 1.1
Distribusi Frequensi 10 Besar Penyakit di Ruang Bedah RSUD Kota
Bandung Periode Januari 2011 – Desember 2011
solusi tepat untuk mengatasi komplikasi dari hernia inguinalis lateralis (HIL) Hal
ini terlihat pada tabel Distribusi Frequensi 10 Besar Penyakit di Ruang Bedah
RSUD Kota Bandung Periode Januari 2011 – Desember 2011. Yang mana
penyakit hernia ingunalis lateralis yang telah dilakukan tindakan operasi baik
operasi hernioraphy ataupun herniotomy seperti: hematom dan infeksi luka adalah
masalah yang paling sering terjadi. Komplikasi yang lebih serius seperti
perdarahan, osteitis atau atropy testis terjadi kurang dari 1 % pada pasien yang
pada bantuan orang lain dan dampak pasca operasi hernia terhadap kebutuhan
dasar manusia dapat terpenuhi. Adapun dampak pasca operasi hernia terhadap
Hernia
↓
↓ Post operasi ↓
Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis tertarik untuk membuat Karya
Tulis Ilmiah (KTI) dengan mengangkat judul “Asuhan Keperawatan Pada Anak.
atas indikasi hernia inguinalis lateral sinistra reponibel di Rumah Sakit Umum
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
keperawatan
C. Metode Penulisan
deskriptif dengan pendekatan studi kasus yaitu metode ilmiah yang bersifat
Penulisan karya tulis ilmiah ini sumber data didapat dengan cara:
12 saraf kranial.
D. Sistematika Penulisan
8
Penulisan karya tulis ini disusun secara singkat dan sistematis, dimana
penulisan.
Bab kedua : Tentang landasan teori yang berisi konsep dasar dan
evaluasi.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP MEDIK
1. Definisi
hernia scrotalis.
12
Gambar 2.1
Anatomi Region Inguinali
Sumber : www.wikipedia.com
Kanalis inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus. Pada bulan
vaginalis peritonei. pada bayi yang sudah lahir, umumnya prosesus ini
kanalis ini tidak menutup. karena testis kiri turun terlebih dahulu,
maka kanalis inguinalis kanan lebih sering terbuka. Bila kanalis kiri
normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan
3. Etiologi
a. Anomali congenital
2) Batuk menahun.
4) Batuk kronik
2) Kongenital.
tempat-tempat tertentu.
b) Konstitusi tubuh
orang gemuk.
e) Sikatrik
a. Bagian-Bagian Hernia
1) Kantong hernia
2) Isi hernia
usus (omentum).
3) Pintu hernia
16
kantong hernia
4) Leher hernia
kantong hernia.
b. Klasifikasi Hernia
1) Menurut lokasinya
a) Hernia inguinalis
2) Menurut isinya
b) Hernia omentum
3) Menurut penyebabnya
a) Hernia kongenital
b) Hernia traumatika
a) Hernia externs
sebagainya.
b) Hernia interns
5) Menurut keadaannya
a) Hernia incarserata
b) Hernia strangulata
jaringan.
a) Hernia Petit
b) Hernia Spigelli
18
rektus abdominalis.
c) Hernia Richter
terjepit
7) Menurut Sifatnya
a) Hernia Reponibel
obstruksi usus.
b) Hernia Irreponibel
divertikulum meckeli
5. Patofisiologi
ngedan), hernia dapat terjadi pada semua umur, lebih banyak pada
sedangkan pada bayi umur satu tahun sekiar 30% prosesus vaginalis
ingunalis.
inferior. Disebut indirek karena keluar melalui dua pintu dan saluran
tonjolan bulat.
21
terjadi disebelah kanan atau kiri. Sebelah kanan isi hernia biasanya
lipat paha yang timbul pada waktu mengedan, batuk, atau mengangkat
beban berat, dan menghilang waktu istirahat baring. Pada bayi dan
diketahui oleh orang tua. Jika hernia mengganggu dan anak atau bayi
1997).
22
Pathways
23
Sumber:
1. Sjamsuhidayat, 1997
2. Ester, 2002
24
muncul hanya saat menangis atau mengejan. Selama tidur atau apabila
2000)
ini karena cincin interna dan eksterna pada dan anak paralel. Hernia
terlentang dengan kaki lurus dan tangan diatas kepala. Posisi. Posisi
dalam skrotum. Anak yang lebih tua dapat diperiksa dengan berdiri,
memeriksa cincin interna pada sisi yang tidak terlihat dan kemudian
hernia inkarserasi dengan hidrokel tali akut atau kelainan inguinal lain
selama satu hari, biasanya cukup besar apabila bayi menangis atau
dan hernia inguinalis total ini keduanya tembus pandang dan mungkin
skrotum mungkin tidak ada pada saat pemeriksaan fisik, dan satu-
peritoneum yang melekat satu sama lain akan terasa seperti sutra.
meraba uterus. Pada bayi wanita normal, uterus dengan mudah diraba
7. Komplikasi
yang dialami oleh isi hernia. Isi hernia dapat tertahan dalam kantong
kalau isi hernia terlalu besar, misalnya terdiri atas omentum, organ
gejala klinis kecuali benjolan. Dapat pula terjadi isi hernia tercekik
sempit, kurang elastis, atau lebih kaku seperti pada hernia hernia
adanya batas udara-air pada saat foto polos abdomen. Setiap anak
dengan gejala obstruksi usus yang tidak jelas sebabnya harus dicurigai
(shochat, 2000)
29
8. Penatalaksanaan
konservatif dengan :
1) Obat penenang
2) Posisi trendelemburg
3) Kompres es
4) Tindakan operatif:
herniografi :
dibebaskan.
serta mengejan.
yang berat.
abdomen
1. Pengkajian
Informasi yang didapat dari klien adalah data primer, dan data yang
didapat dari orang lain adalah data skunder, catatan kesehatan klien,
pengkajian data dasar. Pengkajian data dasar post operasi pada hernia
inguinalis (Doenges,1999)
31
a. Aktifitas/istirahat
b. Eliminasi
c. Integrtas ego
orang terdekat
d. Neurosensori
e. Nyeri/Kenyamanan
f. Keamanan
terjadi.
g. Penyuluhan/pembalajaran
2. Diagnosa keperawatan
(Hidayat,2001)
bedah/operasi.
3. Perencanaan
Kriteria hasil :
Intervensi
Rasional:
keperawatan
Rasional:
Rasional:
lebih nyaman
35
Rasional:
bedah/operasi.
Kriteria hasil :
Intervensi
Rasional:
Rasional:
resiko infeksi.
36
infus.
Rasional:
Rasional:
patogen
operasi.
Kriteria hasil:
tidur
Intervensi
a. Mandiri
Rasional:
menerus
Rasional:
Rasional:
Rasional:
Rasional:
jernih
Rasional:
tidur nyenyak
b. Kolaborasi
trasolon (Desirel).
Rasional:
Rasional:
Rasional:
produksi asetilkolin.
umum
atau total.
Kriteria hasil:
Intervensi
Rasional:
Rasional:
kebutuhan.
Rasional:
Rasional:
Intervensi
lukanya
Rasional:
sembuh
Rasional:
4. Pelaksanaan
keperawatan.
(Nada, 2007)
5. Evaluasi
masalah apa yang sudah dipecahkan dan apa yang perlu dikaji lagi,
direncanakan, dilaksanakan.
yaitu, Rasa nyeri dapat teratasi, Integritas kulit baik, Infeksi tidak
43
dengan tepat.
44
BAB III
A. Tinjauan kasus
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama : An. D
Umur : 15 Tahun
No.rm : 091563
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Nama : Tn. A
Umur : 56 Tahun
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Ayah Kandung
2. Ibu
Nama : Ny. W
Usia : 50 Tahun
Pendidikan : Sekolah Dasar
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Ibu kandung
d. Riawayat Kesehatan
a. Prenatal care
3. Imunisasi TT 2 kali
48
b. Natal
c. Post natal
4. Riwayat imunisasi
lengkap
a. Pertumbuhan fisik
1) Berat badan 50 kg
a. Tersenyum 1 bulan
e. telungkup 2 bulan
h. Berdiri 10 bulan
50
i. Berjalan 2 tahun
dan papa
6. Riwayat nutrisi
a. Pemberian ASI
7. Riwayat psikososial
tuannya.
8. Riwayat spiritual
d. Reaksi Hospitalisasi
derita klien agar klien dapat normal lagi, dan dokter telah
7. Pola-Pola Kesehatan
kerupuk.
53
c. Pola Eliminasi
Saat masa bayi bila pasien BAB atau BAK sejak usia >
b. Minuman
Jenis Air putih Air putih
Jumlah 8 gelas/hari 2000 cc 6 gelas/hari 1500cc
55
2. Eliminasi
a. Bab
Konsistensi Lembek Lembek
Frekuensi 1-2kali/hari 1 kali/hari
Warna Kuning Kuning
b. Bak
Frekuensi 2-3 kali/hari 2-3 kali/menit
Warna Kuning jernih Kuning jernih
3. Istirahat
a. Tidur siang 2-3 jam/hari 2-3 jam /hari
b. Tidur 6-8 jam 6-7 jam/hari
malam
Keluhan tidak ada Tidak ada
4. Personal
hygiene
a. Mandi 2x/hari Belum pernah
b. Gosok gigi 2x/hari 1x/hari
c. Keramas 1x/minggu tidak pernah
d. Gunting 2x/minggu tidak pernah
kuku
e. Masalah tidak ada klien selama periode post
op belum pernah mandi
karena adanya nyeri
e. Pemeriksaan Fisik
x/menit)
kranial
a. Nervus Olfaktorius (N I)
IV, VI)
58
wajah.
pertanyaan
positif
getah bening.
a. Ektremitas Atas
b. Ekstremitas Bawah
f. Data Psikologis
tentang penyakitnya.
dengan perawawat
a) Gambaran Diri
b) Harga Diri
melaksanakan aktivitas.
c) Peran
d) Identitas Diri
e) Ideal Diri
g. Data Sosial
temannya.
h. Data Spiritual
i. Data Penunjang
j. Therapy
Cefotaxime inj 3 x 1 Gram
Ketorolac inj 3 x 30 mg
64
2. Analisa Data
DO=
- Keluarga menanyakan
tentang penyakit yg
sedang dialami klien
- klien tidak mendapatkan
informasi tentang
penyakitnya, ditandai
ketika ditanya tentang
hernia klien tidak dapat
menerangkan.
- keluarga klien dan klien
tampak cemas, ditandai
dengan pernyataan
keluarga klien bahwa
setelah pulang apa yg
harus dilakukan.
67
3. Diagnosa Keperawatan
4. Perencanaan
Diagnose Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Gangguan rasa Tupan= - Observasi - Mengenal dan
nyaman nyeri, Nyeri hilang atau TTV, memudahkan
sehubungan berkurang intensitas/ska dalam
dengan Tupen= la nyeri melakukan
terputusnya Setelah tindakan
kontuinitas dilakukan keperawatan
jaringan oleh tindakan
karena insisi keperawatan - Anjurkan - Istirahat untuk
pembedahan selama 3x24 jam, pasien untuk mengurangi
Ds= diharapkan nyeri istirahat intensitas
- Klien hilang atau ditempat nyeri
mengatakan ada berkurang tidur
luka operasi Kriteria hasil
pada perut - nyeri berkurang - Atur posisi - Posisi yang
sebelah kiri atau hilang pasien tepat
bawah - TTV dalam senyaman mengurangi
- klien mengeluh batas normal mungkin penekanan dan
nyeri pada TD (terlentang, mencegah
daerah luka 120/80mmHg lateral) ketegangan
operasi N 60-80x/menit otot serta
- klien R 12-20 mengurangi
mengatakan x/menit nyeri
nyeri datang Sb 36-370 c
pada saat - Skala nyeri 0
mengubah posisi - Klien tampak
dari berbaring ke tenang dan
duduk dan pada rileks
70
Diagnosa Perencanaan
NO
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
2 Gangguan Tupan= - Beri - Pemahaman
pemenuhan Kebutuhan nutrisi penjelasan keluarga dan
kebutuhan nutrisi terpenuhi kepada klien tentang
sehubungan Tupen= keluarga pentingnnya
dengan intake Setelah dilakukan dan klien asupan nutrisi
nutrisi tidak Tindakan tentang dapat
adekuat keperawatan 3x24 pentingnya merangsang
DS= jam klien mau asupan untuk usaha
- Klien merubah pola nutrisi merubah
mengatakan makan melalui kebiasaan yang
kurang suka Dengan kriteria asupan lama
dengan menu - klien mengerti makanan
makanan RS tentang
- klien ingin pentingnya - Beri - Menumbuhkan
makan mie nutrisi melalui motivasi semangat /
instan asupan kepada keinginan
makanan keluarga klien untuk
DO= terhadap proses dan klien merubah pola
- Tampak sisa penyembuhan agar mau makan
Makanan pada luka merubah
tempat makan - klien mau pola makan
dari RS. merubah pola klien
- Tampak klien makan
minta
dibawakan
makanan dari
rumah
72
Diagnose Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
3 Gangguan Tupan= - jelaskan - Agar klien dan
personal higiene Kebutuhan kepada klien keluarga dapat
sehubungan personal higiene dan keluarga termotifasi
dengan terpenuhi bahwa untuk menjaga
keterbatasan kebutuhan personal
aktifitas Tupen = personal higiene
Setelah higiene
DS = dilakukan (mandi,sikat
- Klien tindakan gigi, keranas)
mengatakan keperawatan harus tetap
belum mandi 1x24 jam dilaksanakan
sejak keluarga mampu walaupun
dilakukan membantu klien dalam keadaan
tindakan dalam sakit
operasi pemenuhan
Hernioraphy kebutuhan - ajarkan - Dengan
pada tanggal personal higiene keluarga klien pemahaman
31 Mei 2012 Kriteria : tentang tantang cara
- Keluarga tindakan melaksanakan
DO= klien dan personal tindakan maka
- Kulit tampak klien dapat higiene di keluarga dapat
kotor memahami tempat termotivasi
- Rambut pentingnya tidur(memandi untuk
lengket dan personal kan/ melaksanakan
kotor higiene seka,mencuci
- Tampak rambut, sikat
aktivitas gigi)
klien dibantu
73
Diagnose Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
4 Gangguan rasa Tupan= - Kaji - Mengetahui
aman cemas Klien dan penyebab penyebab
sehubungan keluarga tidak cemas cemas
dengan lagi cemas
kurangnya
informasi tentang Tupen = - Beri - Dengan
penyakit dan Setelah dilakukan penjelasan pemahaman
perawatan luka tindakan kepada yang baik
DS= keperawatan, keluarga dan tentang
- Keluarga klien keluarga klien klien tentang pentingnya
mengatakan dan klien dapat pentingnya perawatan
tidak memahami perawatan luka maka
mengetahui tentang sakit luka klien dan
tentang penyakit yang sedang keluarga akan
dan cara dialami klien, lebih
perawatan luka klien tidak terus termotivasi
di rumah bertanya tentang dan kooperatif
DO= penyakitnya. dalam
- Keluarga klien perawatan
bertanya tentang luka
penyakit yang Kriteria
sedang dialami - klien dan - Ajarkan - Meningkatkan
- keluarga klien keluarga kepada kemampuan
bertanya tentang mengerti keluarga keluarga
cara perawatan tentang tentang cara tentang cara
luka di rumah keadaan sakit perawatan melaksanakan
- wajah tampak yang sedang luka perawatan
murung dialaminya luka
75
Diagnose Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
5 Potensial Tupan = - Observasi TTV - Untuk
terjadinya Tidak terjadi mengidentifika
infeksi infeksi si kemajuan
sehubungan Tupen = atau
dengan luka Setelah penyimpangan
operasi dilakukan dari hasil yang
intervensi diharapkan
DS= - keperawatan
tidak terdapat - Identifikasi - Untuk
DO= tanda-tanda tanda-tanda mengenal
Tampak adanya infeksi. infeksi, seperti secara dini
luka operasi Kriteria perubahan terjadinya
pada perut kiri - Luka kering warna, infeksi
bawah dengan - Tidak ada suhu,adanya
panjang ± 10 Pus cairan yang
cm, tertutup - Pertumbuhan keluar atau
Verban dan jaringan (+) bengkak
terdapat pula - TTV dalam
luka post batas normal - Lakukan - Agar luka
sirkumsisi TD perawatan luka insisi tetap
120/80mmHg dengan tehnik dalam keadaan
N 60- aseptik steril
80x/menit
R 12-20 - Tindakan
- Anjurkan klien
x/menit perlindungan
untuk menjaga
Sb 36-370 c khusus
luka agar tetap
membantu
bersih dan
mengurangi
kering dengan
77
- Lakukan - Mendapatkan
kontarak waktu persetujuan
dengan klien klien dan
dan keluarga keluarga untuk
tentang pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan
PENKES PENKES
- Berikan - untuk
pendidikan mencegah
kesehatan kekambuhan
persiapan
pulang
- Berikan
pengetahuan
tentang tanda-
tanda infeksi
- Pemeriksaan
ulang(kontol)
3 hari setelah
keluar dari
rumah sakit
78
Hasil
Klien terasa nyeri bila berjalan dan di
tekan pada daerah luka
Skala nyeri 1-3 wajah tenang menahan
sakit
Hasil
Td 100/80 mmhg
N 72x/menit
R 16x/menit
Sb 360c
Hasil
Klien tatap berada di tempat tidur
Hasil
Klien mengatatan nyaman dengan
posisi supine dan lateral kanan
Hasil
Klien mengikuti ajaran perawat dalam
tehnik relaksasi nafas dalam
79
Hasil
Luka bersih
Tidak berbau
Hasil
Keluarga klien mengikuti anjuran
perawat
Hasil
Klien dan keluarga mengatakan
10.45 WIB mengerti
Hasil
10.40 WIB
Keluarga dan klien mengatakan akan
mengusahakan pola makan klien
Hasil
Hasil
Keluarga mengatakan cemas karena
tidak mengetahui cara merawat luka di
rumah
hasil
klien dan keluarga menyetujui di
adakan penyuluhan
Hasil
Keluarga mampu menyebutkan
pengertian hernia tanda dan
gejala,penyebab serta pencegahannya
hasil
klien sudah tidak terpasang infus
81
B. PEMBAHASAN
1. Pengkajian
d. Intoleransi aktivitas
dilapangan diantaranya :
c. Intoleransi Aktifitas
2. Perencanaan
asuhan keperawatan
3. Tahap Pelaksanaan
makan pasien yang lebih menyukai mie instan dari pada makanan
85
An, D terjalin kerja sama yang baik dengan penulis, perawat ruangan
dilaksanakan semua.
4. Tahap Evaluasi
Juni 2012 dan foloow up pada tanggal 5-6 Juni 2012, kondisi secara
merawat luka sesuai dengan apa yg telah diajarkan dan untuk kontrol
BAB IV
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
berikut : Nyeri pada daerah luka operasi saat melakukan aktivitas. Tekanan
Tampak adanya luka post op hernioraphy pada perut kiri bawah, porsi
makan 1/3 dari porsi yang disediakan, kulit tampak kotor, rambut lengket,
3. Tahap Perencanaan
perawat dan tim kesehatan yang lain guna mengatasi permasalahan yang
nyeri, ajarkan klien tehnik relaksasi dengan nafas dalam, anjurkan klien
perawatan luka dengan tehnik aseptik, Ganti balutan, berikan motivasi dan
PENKES.
4. Tahap Pelaksanaan
disesuaikan pula dengan situasi, kondisi dan kemampuan yang ada, serta
89
dari adanya kerjasama yang baik dari klien, keluarga dan perawat
ruangan lainnya.
5. Tahap Evaluasi
klien disesuaikan dengan tujuan yang diharapkan serta sesuai dengan acuan
yang telah ditetapkan dengan melibatkan peran serta klien dan keluarga
melihat sejauh mana respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah
keperawatan pada tanggal 4 Juni 2012 dan follow up tanggal 5-6 Juni
B. REKOMENDASI
mau mengikuti semua anjuran baik dari perawat maupun dari dokter
2. Perawat Ruangan
penulis berharap kepada para perawat dengan tim kesehatan lain untuk
profesional
3. Pendidikan
langsung dilapangan
4. Mahasiswa