Horizon Tanah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

2.

2 Pengertian Horizon Tanah

Horizon tanah adalah lapisan tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi dan
mempunyai ciri-ciri tertentu (khas). Profil dari tanah yang berkembang lanjut biasanya
memiliki horizon-horizon tanah. Pembentukan lapisan atau perkembangan horizon dapat
membangun tubuh alam yang disebut tanah. Profil dari tanah mineral yang telah
berkembang lanjut biasanya memiliki horizon-horizon sebagai berikut:

Lapisan tanah atas (topsoil) terdiri dari: (1) horizon O, dan (2) horizon A. Lapisan tanah
bawah (subsoil) terdiri dari: (1) horizon E, dan (2) horizon B. Solum tanah meliputi: (1)
lapisan tanah atas, dan (2) lapisan tanah bawah.

1) Horizon O

Horizon O merupakan horizon bagian atas, lapisan tanah organik, yang terdiri dari humus
daun dan alas. Utamanya dijumpai pada tanah-tanah hutan yang belum terganggu.
Merupakan horizon organik yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral. Horizon organik
merupakan tanah yang mengandung bahan organik > 20% pada seluruh penampang tanah,
tanah mineral biasanya kandungan bahan organik kurang dari 20% karena sifat-sifatnya
didominasi oleh bahan mineral. Ada 2 jenis horizon O yaitu :

a) O1: bentuk asli sisa-sisa tanaman masih terlihat berupa guguran daun-daun dan
puing-puing organik yang belum terombak.
b) O2: bentuk asli sisa-sisa tanaman tidak terlihat merupakan campuran bahan bahan dan
rombakan bahan organik.

2) Horizon A

Horizon A merupakan horizon di permukaan yang tersusun oleh campuran bahan organik dan
bahan mineral. Horizon A juga disebut sebagai horison eluviasi (pencucian). Ada 3 jenis
horison A, antara lain :

a) A1 : Horizon ini merupakan horizon percampuran antara horizon organik dan mineral
sehingga pada lapisan ini berwarna kelam/ gelap (dark). Keterdapatan bahan organik pada
lapisan ini burujud partikel tersendiri atau bahan organik yang menyelaputi bahan mineral.

b) A2 : Horizon ini dikenal juga sebagai horizon ”eluviasi” atau lapisan yang mengalami
pencucian secara maksimal. Kation bahan organik, besi, alumunium dan atau basa lain yang
berwarna telah mengalami pencucian dan yang tertinggal adalah bahan-bahan resisten kuarsa
yang kasar dan tidak berwarna, sehingga pada lapisan iniditandai dengan warna yang
pucat/terang/cerah, namun mempunyai tekstur yang paling kasar dan struktur longgar
dibanding dengan lapisan-lapisan lain.

c) A3 Horizon ini merupakan peralihan A ke horizon B atau C dengan ciri warna yang
mendekati horizon A.2. Namun, apabila peralihan kurang jelas dan hanya menampakkan ciri
dan warna campuran maka horizon ini diberi simbol AB jika beralih ke B, atau AC jika
langsung beralih ke C.

3) Horizon E

Merupakan lapisan warna terang dalam hal ini adalah lapisan bawah dan di atas A Horizon B
Horizon. Hal ini terdiri dari pasir dan lumpur, setelah kehilangan sebagian besar dari tanah
liat dan mineral sebagai bertitisan melalui air tanah (dalam proses eluviation). Lapisan
Eluviasi atau Horison Eluviasi adalah horizon yang telah mengalami proses eluviasi
(pencucian) sangat intensif sehingga kadar bahan organik tanah, liat silikat, Fe dan Al rendah
tetapi kada pasir dan debu kuarsa (seskuoksida) serta mineral resisten lainnya tinggi,
sehingga berwarna agak terang.

4) Horizon B

Horizon B adalah horizon illuvial atau horison pengendapan sehingga terjadi akumulasi dari
bahan-bahan yang tercuci dari horizon diatasnya. Horizon iluviasi (penimbunan) dari bahan-
bahan yang tercuci di atasnya (liat, Fe, Al, bahan organik).

Ciri lain dari lapisan ini ialah :

a) Terdapat konsentrasi residu sesquioksida dan atau lempung yang terbentuk karena
larutnya karbonat atau garam-garam lainnya.

b) Adanya ”alterasi” atau perubahan bahan-bahan dari keadaan asalnya den terbentuk
struktur berbutir (granuler), gumpal (blocky) atau tiang (prismatic).

Ada 3 Jenis Horizon B, yaitu :


a) B1 : Horizon peralihan dengan horizon A yang mempunyai warna dan ciri yang lebih
mendekati warna dan ciri horizon B.

b) B2: Horizon yang paling maksimal menampakkan horizon B, sehingga warnanya


paling kelam/tua,tekstur paling berat dan struktur paling padat.

c) B3: Horizon peralihan dari horizon B ke C atau R dengan warna dan ciri mendekati
warna dan ciri horizon B. Jika horizon percampuran ini sulit dengan horizon di bawahnya
maka diberi simbol BC jika dibawahnya adalah horizon C, dan BR jika dibawahnya langsung
horizon R.

5) Horizon C

Horizon C adalah lapisan tanah yang bahan penyusunnya masih serupa dengan batuan induk
(R) atau belum terjadi perubahan. Horizon C disebut juga dengan regolith: di lapisan bawah
dan di atas Horizon B R Horizon. Terdiri dari sedikit rusak bedrock-up. Tanaman akar tidak
menembus ke dalam lapisan ini, sangat sedikit bahan organik yang ditemukan di lapisan ini.

Horizon ini sudah tidak terbagi lagi dimana sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat horizon
O, A, dan B tetapi tersusun atas bahan-bahan yang telah dirubah:

a) Pelapukan di luar daerah kegiatan biologi utama,

b) Pemadatan (cementasi) reversibel berupa proses perabuhan, penambahan berat


volume dan sifat-sifat lain dari fragipan (padas),

c) Gleysasi,

d) Penimbunan dan pemadatan karbonat kapur atau Mg atau garam-garam lain yang
terlarut,

e) Pemadatan bahan-bahan silikat dan alkali besi dan silika.

6) Horizon R

Batuan induk tanah (R) merupakan bagian terdalam dari tanah dan masih berupa batuan.

Dalam profil tanah terdapat 4 batas peralihan horizon yang terlihat secara visual dalam
beberapa kategori, yaitu :

a) Batas horizon nyata, apabila peralihan kurang dari 2,5 cm,

b) Batas horizon jelas, apabila peralihan terjadi dengan jarak berkisar antara 2,5 cm
sampai 6,5 cm,

c) Batas horizon berangsur, apabila peralihan terjadi dengan jarak berkisar antara 6,5
cm sampai 12,5 cm, dan

d) Batas horizon baur, apabila peralihan terjadi dengan jarak lebih dari 12,5 cm.
Bentuk topografi dari batas horizon dalam profil tanah yang terlihat secara visual dibagi
dalam 4 kategori, yaitu: (1) bentuk topografi datar, (2) berombak, (3) tidak teratur, dan (4)
terputus.

Gambar di atas menggambarkan batas horizon yang nyata terjadi pada peralihan dari horizon
A ke horison B, dan batas horizon yang jelas terjadi pada peralihan antara horizon B ke
horison C. Kedua batas tersebut bertopografi datar.

Menurut Kemas (2012), meskipun tanah terdiri dari beberapa horizon, namun bagi tetanaman
yang sangat penting adalah horizon O-A (lapisan atas) yang biasanya memiliki ketebalan
dibawah 30 cm, bahkan bagi tanaman berakar dangkal seperti padi, palawija, dan sesayuran
yang paling berperan adalah kedalaman di bawah 20 cm. Oleh karena itu, istilah kesuburan
tanah[5] biasanya mengacu kepada ketersediaan hara pada lapisan setebal ini, yang biasa
disebut lapisan olah. Namun bagi tetanaman perkebunan dan kehutanan (pepohonan) untuk
jangka panjang lapisan tanah bawah juga akan menjadi sumber hara dan air.

Anda mungkin juga menyukai