Iklim Kopen
Iklim Kopen
Iklim Kopen
C
Cfa
Cfb
Cfc
Cwa
Cwb
Csa
Csb
D
Dfa
Dfb
Dfc
Dfd
Dwa
Dwb
Dwc
Dwd
E
ET
EF
Menurut Koppen di Indonesia terdapat tipe-tipe iklim Af, Aw, Am, C, dan D.
Af dan Am = terdapat di daerah Indonesia bagian barat, tengah, dan utara, seperti Jawa
Barat, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Utara.
Aw = terdapat di Indonesia yang letaknya dekat dengan benua Australia seperti daerahdaerah di Nusa Tenggara, Kepulauan Aru, dan Irian Jaya pantai selatan.
Jenis Iklim
A
B
C
D
E
Ciri-ciri iklim
Suhu rata-rata bulan terdingin minimal 18C, curah hujan tahunan >
evapotranspirasi tahunan.
Evapotranspirasi potensial tahunan rata-rata > curahan tahunan rata-rata.
Tidak ada kelebihan air.
Suhu rata-rata bulan terdingin -3 s.d 18C . Bulan terpanas > 10 C.
Suhu rata-rata bulan terdingin < 10 C, bulan terpanas >10 C.
Suhu rata-rata bulan terpanas < 10 C, untuk daerah tundra 0 s.d 10
C, untuk daerah salju abadi < 10C.
Ciri-ciri iklim
Tidak ada musim kering,basah sepanjang tahun.
Monsoon,dengan musim kering pendek,dan sisanya hujan lebat
sepanjang tahun.
Hujan musim panas
Kondisi kering pada musim panas
Kondisis kering pada musim dingin
Ciri-ciri iklim
Musim panas terik, suhu rata-rata bulan terpanas > 22C
Musim panas yang panas, suhu rata-rata bulan terpanas <22C
Musim panas yang sejuk dan pendek, rata-rata kurang dari 4 bulan
memiliki suhu > 10C
Musim dingin yang sangat dingin, suhu rata-rata bulan terdingin < -3
C
Terik, suhu tahunan rata-rata > 18 C
Sejuk, suhu tahunan rata-rata < 18 C
Iklim Koppen
Pada tahun 1918 Dr Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman) membuat klasifikasi iklim
seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar
pengaruhnya terhadap permukaan bumi dan kehidupan di atasnya. Berdasarkan ketentuan itu
Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim pokok. Masing-masing daerah iklim diberi
simbol A, B, C, D, dan E.
1. Iklim A atau iklim tropis. Cirinya adalah sebagai berikut:
suhu rata-rata bulanan tidak kurang dari 18C,
suhu rata-rata tahunan 20C-25C,
curah hujan rata-rata lebih dari 70 cm/tahun, dan
tumbuhan yang tumbuh beraneka ragam.
2. Iklim B atau iklim gurun tropis atau iklim kering, dengan ciri sebagai berikut:
Terdapat di daerah gurun dan daerah semiarid (steppa);
Curah hujan terendah kurang dari 25,4/tahun, dan penguapan besar;
3. Iklim C atau iklim sedang. Ciri-cirinya adalah suhu rata-rata bulan terdingin antara 18 sampai
-3C.
4. Iklim D atau iklim salju atau microthermal. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: Rata-rata
bulan terpanas lebih dari 10C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari 3C.
5. Iklim E atau iklim kutub . Cirinya yaitu terdapat di daerah Artik dan Antartika, suhu tidak
pernah lebih dari 10C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin kurang dari 3C.
Dari kelima daerah iklim tersebut sebagai variasinya diperinci lagi menjadi beberapa macam
iklim, yaitu:
1. Daerah iklim A, terbagi menjadi empat macam iklim, yaitu sebagai berikut:
(1) Af = Iklim panas hujan tropis.
(2) As = Iklim savana dengan musim panas kering.
(3) Aw = Iklim savana dengan musim dingin kering.
(4) Am = Iklim antaranya, musim kering hanya sebentar.
2. Daerah iklim B, terbagi menjadi dua macam iklim, yaitu:
(1) Bs = Iklim steppa, merupakan peralihan dari iklim gurun (BW) dan iklim lembab dari iklim
A, C, dan D.
(2) BW = Iklim gurun.
3. Daerah iklim C, terbagi menjadi tiga macam iklim, yaitu:
(1) Cs = Iklim sedang (laut) dengan musim panas yang kering atau iklim lembab agak panas
kering.
(2) Cw = Iklim sedang (laut) dengan musim dingin yang kering atau iklim lembab dan sejuk.
(3) Cf = Iklim sedang (darat) dengan hujan pada semua bulan.
4. Daerah iklim D, terbagi dua macam iklim, yaitu:
(1) Dw = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang kering.
(2) Df = Iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.
udara rata-rata bulan terdingin adalah (3)C (8)C. Terdapat paling sedikit satu bulan yang
bersuhu udara rata-rata 10
c. Iklim tipe C dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut.
1) Iklim tipe Cw, yaitu iklim sedang basah (humid mesothermal) dengan musim dingin yang
kering.
2) Iklim tipe Cs, yaitu iklim sedang basah dengan musim panas yang kering.
3) Iklim tipe Cf, yaitu iklim sedang basah dengan hujan dalam semua bulan.
d. Iklim Tipe D (Iklim Salju Dingin)
Iklim tipe D merupakan iklim hutan salju dengan suhu udara rata-rata bulan terdingin < 3 C
dan suhu udara rata-rata bulan terpanas > 10 C. Iklim tipe D dibedakan menjadi dua:
1) Iklim tipe Df, yaitu iklim hutan salju dingin dengan semua bulan lembap.
2) Wilayah beriklim tipe Dw, yaitu iklim hutan salju dingin dengan musim dingin yang kering.
e. Iklim Tipe E (Iklim Kutub)
Wilayah beriklim tipe E mempunyai ciri tidak mengenal musim panas, terdapat salju abadi dan
padang lumut. Suhu udara tidak pernah melebihi 10 C. Wilayah beriklim tipe E dibedakan atas
tipe Et (iklim tundra) dan tipe Ef (iklim kutub dengan salju abadi). Iklim tipe E terdapat di
daerah Arktik dan Antartika.
Koppen membuat klasifikasi iklim berdasarkan data temperatur udara dan endapan nan
dihubungkan dengan kelompok-kelompok tanaman. Klasifikasi iklim ini paling banyak
digunakan orang. Klasifikasi iklim menurut Koppen berdasarkan curah hujan dan temparatur.
Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim dan dinyatakan dengan simbol huruf.
1. Iklim A Iklim Hujan Tropis (Tropical Climate)
Klasifikasi iklim menurut Koppen nan pertama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Temperatur bulan terdingin tak kurang dari 180C.
2. Curah hujan tahunan tinggi, rata-rata lebih dari 70 cm/tahun.
3. Jenis vegetasi beraneka ragam
Tipe iklim A dibagi menjadi tiga subtipe nan ditandai dengan huruf kecil yaitu f, w, dan m
sehingga terbentuk tipe iklim Af (iklim tropik basah), Aw (iklim basah tropik), dan Am (iklim
basah tropik dengan musim kering nan singkat).
Rincian pembagian iklim Koppen secara mendalam, yaitu:
1. Af = iklim hujan tropik
2. Aw = iklim sabana tropik
3. Bs = iklim stepa
4. Bw = iklim gurun
5. Cf = iklim hujan sedang, panas tanpa musim kering
6. Cw = iklim hujan sedang, panas dengan musim dingin kering
7. Cs = iklim hujan sedang, panas dengan musim panas nan kering
8. Df = iklim hujan salju tanpa musim kering
9. Dw = iklim hujan salju dengan musim dingin nan kering
10.Et = iklim tundra
11.Ef = iklim salju
Pengklasifikasian iklim ini banyak dibutuhkan oleh orang atau sekelompok orang sebab hal ini
digunakan buat berbagai keperluan dalam kehidupan mereka. Dengan diketahuinya atau bisa
dideteksinya suatu iklim dalam sebuah daerah maka ini memberikan kontribusi nan positif bagi
kehidupan manusia.
Berikut ialah kegunaan iklim bagi kehidupan manusia:
Bidang pertanian. Dengan diketahuinya iklim dari sebuah daerah maka akan dketahui bagaimana
persediaan air di daerah tersebut. Persediaan air di loka ini berkaitan dengan banyak sedikitnya
hujan nan akan sampai pada daerah tersebut. Banyak sedikit hujan nan ada di sebuah daerah
menentukan banyaknya resapan air nan ada.
Selain itu juga menentukan kandungan zat hara di dalam tanah. Kandungan zat hara dalam tanah
ini sangat menentukan taraf kesuburan dari tanah tersebut. Dan fertile tidaknya sebidang tanah
akan berpengaruh terhadap hasil pertanian dari tanah tersebut.
Selain fungsi di atas, iklim dalam bidang pertanian sangat bermanfaat buat menentukan
kesesuaian huma terhadap iklim. Dengan mengetahui iklim di suatu daerah maka akan
ditentukan jenis tanaman apa nan cocok dengan daerah tersebut. Hal ini absolut dibutuhkan
dalam global pertanian sebab penentuan jenis tanaman nan cocok dengan huma ini sangat
menentukan taraf keberhasilan proses pembudi dayaan tanaman.
Jika kita menanam tanaman nan cocok dan sinkron dengan iklim di daerah tersebut maka
tanaman nan kita tanam niscaya bisa tumbuh dengan baik dan memberikan kita laba dari
penanamannya.
Namun jika kita menanam tanaman nan salah, nan tidak cocok dengan iklim di daerah tersebut
maka tanaman nan kita tanam tidak akan bisa tumbuh dengan baik. Ini artinya tidak ada untung
nan kita bisa justru kita mendapatkan kerugian.
Misalnya ialah tanaman apel. Tanaman apel ini ialah jenis tanaman nan cocok ditanam di daerah
nan beriklim dingin dengan curah hujan nan banyak. Maka tanaman apel ini baik dan cocok buat
ditanam di daerah dengan dua ciri ini yaitu dingin dan bercurah hujan banyak. Tanaman apel bisa
dipastikan dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan banyak buah.
Lain halnya jika kita menanam tanaman di apel di daerah nan beriklim panas dan memiliki curah
hujan nan sedikit, tentu tanaman apel milik kita tidak akan tumbuh dengan baik apalagi
menghasilkan banyak buah. Kita niscaya akan rugi sebab tanaman apel ini tidak menghasilkan.
Demikianlah klarifikasi bagaimana pengetahuan tentang iklim sangat mempengaruhi dalam
global pertanian. Selain buat hal di atas, kegunaan iklim dalam global pertanian juga buat
mengetahui lebih awal akan agresi bala kekeringan atau banjir. Dengan diketahuinya bala
kekringan atau banjir lebih awal maka akan bisa dilakukan tindakan pencegahan atau
penyelamatan.
Tindakan pencegahan terhadap bahaya banjir seperti dilakukan segala sesuatu agar banjir tak
sampai mengenangi huma pertanian nan akan berimbas jelek pada lahan. Tindakan penyelamatan
terhadapa bahaya kekeringan seperti lahan-lahan nan kering segera dicarikan sumber air nan lain
buat mengaliri huma agar huma tetap bisa diberdayagunaan dan tak wafat sebab kekeringan.
Manfaat lain pengetahuan tentang iklim ialah bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
penentuan tentang sistem irigasi nan akan diterapkan di suatu huma pertanian.
Bidang Transportasi. Selain pada bidang pertanian, pengetahuan tentang iklim juga sangat
dibutuhkan dalam bidang transportasi, terutama dalam hal transpotrasi udaya yaitu penerbangan
dan transportasi bahari yaitu pelayaran. Karena kelancaran kedua jenis transportasi ini sangatlah
bergantung pada iklim nan baik.
Iklim nan baik dan bersahabat akan membuat transportasi berjalan dengan lancar. Sedangkan
iklim nan jelek akan menghambat jalannya transportasi. Misalnya badai di bahari niscaya akan
membuat pelayaran menjadi terhambat sebab akan sangat berbahaya mengadakan pelayaran saat
terjadi badai.
Lingkungan hidup. Pengetahuan tentang iklim juga bermanfaat buat mengetahui terjadinya
pemanasan global. Dengan pengetahuan nan telah dimiliki ini maka akan bisa dilakukan segala
hal buat mencegah dan menanggulangi bahaya pemanasan dunia ini.
Iklim sangat berkaitan erat dengan suhu udara. Suhu udara di bumi bisa diketahui apakah
mengalami peningkatan atau tidak. Lalu jika memang telah mengalami peningkatan, inilah nan
bisa menyebabkan terjadinya pemanasan global. Maka dilakukan penelitian dan analisis tentang
penyebab meningkatnya suhu udara ini. Penelitian dan analisi ini sangat dibutuhkan agar bisa
meminimalkan atau bahkan menghilangkan penyebab terjadi pemanasan dunia ini.
Selain digunakan dalam pencegahan dan penanggulangan pemanasan dunia nan terjadi di bumi
kita, pengetahuan tentang iklim juga sangat bermanfaat buat mengetahui kadar zat-zat berbahaya
nan terkandung dalam udara kita.
Hal ini sangatlah dibutuhkan sebab kadar ini sangat menentukan apakah udara kita sudah
tercemar atau belum. Dan jika memang udara kita sudah tercemari oleh zat-zat nan berbahaya
maka haruslah segera dilakukan upaya-upaya penanggulanggannya.
Ikilim ialah keadaan udara nan ada di sekitar kita dalam waktu nan cukup panjang. Pengetahun
tentang iklim bisa digunakan buat berbagai kepentingan dalam kehidupan manusia di bumi ini.
Termasuk klasifikasi iklim menurut Koppen, pengklasifikasian ini sangat banyak digunakan buat
membantu dan mempermudah kerja manusia.
Bulan basah adalah bulan yang curah hujannya > 100 mm dalam 1 bulan.
Jumlah curah hujan melampaui penguapan.
Bulan kering adalah bulan yang curah hujannya < 60 mm dalam 1 bulan.
Penguapan banyak berasal dari dalam tanah daripada curah hujan.
Di antara bulan basah dan bulan kering disebut bulan lembab. Bulan lembab
tak masuk dalam hitungan. Curah hujan dan penguapan relatif seimbang.
Curah hujan rata-rata yang digunakan diperoleh dari pengamatan curah hujan
selama minimal 10 tahun.
Asumsi untuk penguapan/ evaporasi (E) adalah 2 mm per hari.
Langkah pertama adalah mencari bulan kering dan bulan basah, kemudian langkah
kedua menentukan rata-rata curah hujan bulanan. Langkah ketiga menentukan
kelas iklim dari kombinasi BK dan BB.
dihitung.
Persamaan
yang
Sering disebut Q model karena didasarkan atas nilai indeks nilai Q yang nilainya
perbandingan rata-rata bulan kering dengan bulan basah.
Contoh :
Daerah x, Data ada 10 tahun dari 2001-2010, rata-rata bulan kering = 3; dan ratarata bulan basah = 8; maka Q = 0.375 = 37.5%. Jadi tipe iklimnya adalah C.
KLASIFIKASI IKLIM OLDEMAN
Dasar yang digunakan adanya bulan basah yang berturut-turut dan adanya bulan
kering yang berturut-turut pula. Kedua bulan ini dihubungkan dengan kebutuhan
tanaman padi sawah dan palawija terhadap air.
Penentuan bulan basah menurut Oldeman :
Bulan basah (BB) adalah bulan dengan curah hujan lebih dari 200 mm
Bulan kering (BK) adalah bulan dengan curah hujan kurang dari 100 mm
Perbedaan dengan klasifikasi Mohr adalah: Mohr berdasarkan pada evaporasi tiap
hari 2 mm, sedangkan Oldeman berdasarkan kebutuhan air untuk persawahan dan
palawija.
Penggolongan menitikberatkan kepada bulan basah. Oldeman mengemukakan 5
zona utama bulan basah yaitu:
1. Zona A, bulan basah (BB) lebih dari; 9x berturut-turut
BULA
N
CH
JAN
330
FEB
302
MAR
295
APR
340
MEI
325
JUN
180
JUL
160
AGT
160
SEP
205
OKT
270
NOV
330
DES
360
Banyaknya bulan basah (BB) berturut-turut (> 200 mm/bulan) adalah 9 bulan,
sedangkan banyak bulan kering berturut-turut (< 100 mm/bulan) adalah 0.
Sehingga daerah ini tipe iklim Oldeman B1.
KLASIFIKASI IKLIM KOPPEN
Klasifikasi ini merupakan klasifikasi utama yang berdasarkan pada hubungan antara
iklim dn pertumbuhan vegetasi sistem klasifikasi ini paling dikenal dan digunakan
secara internasional sejak publikasi pertamanya pada tahun 1901 sampai
perbaikan-perbaikannya yang tertulis dalam buku Gruudis der Klimakunde tahun
1931.
Dasar klasifikasi ini adalah suhu dan hujan rata-rata bulanan maupun tahunan yang
dihubungkan dengan keadaan vegetasi alami berdasarkan peta vegetasi De
Candolle (1874).
Menurut Koppen vegetasi yang hidup secara alami
menggambarkan iklim tempat tumbuhnya. Vegetasi tersebut tumbuh dan
berkembang sesuai dengan hujan efektif yaitu kesetimbangan antara hujan, suhu
dan evapotranspirasi. Jumlah hujan yang sama akan berbeda kegunaannya bila
jatuh pada musim yang berbeda. Oleh karena itu batas-batas klasifikasi Koppen
berkaitan dengan batas-batas penyebaran vegetasi.
Klasifikasi iklim Koppen disusun berdasarkan lambang atau simbul yang
merumuskan sifat dan corak masing-masing tipe hanya dengan tanda yang terdiri
dari kombinasi huruf yaitu :
Pada umumnya dalam menentukan tipe iklim menurut Koppen bila perumusannya
telah sampai pada kombinasi dua huruf telah dianggap cukup untuk mencirikan
iklim suatu daerah secara umum.
Koppen membagi tipe utama menjadi lima kelas yaitu :
A : Iklim Hujan Tropik, Suhu bulan terdingin lebih dari 18 o C
B : Iklim Hujan, evaporasi lebih dari curah hujan
C : Iklim Sedang Berhujan, Suhu bulan terdingin antara 3 oC sampai 18oC, suhu
bulan terpanas
lebih dari10o C
D : Iklim Hujan Dingin (Boreal), suhu bulan terdingin kurang dari -3 oC dan suhu
bulan terpanas lebih dari 10oC
E : Iklim Kutub, suhu bulan terpanas kurang dari 10 o C
Selanjutnya pengaruh suhu dilambangkan sebagai huruf ketiga yang terdiri atas :
a : suhu rata-rata dari bulan terpanas > 22.2 o C
b : suhu rata-rata dari bulan terpanas < 22.2 o C
c : hanya 1-4 suhunya > 10o C dan suhu bulan terdingin > -38o C
d : suhu bulan terdingin < 38o C
e : suhu rata-rata tahunan < 18o C
i : perbedaan suhu antara bulan terpanas dan terdingin < 5 o C
k : suhu rata-rata tahunan < 18 C dengan suhu bulan terpanas 18 o C
l : suhu semua bulan antara 10 22o C.
Berdasarkan dua kombinasi huruf pertama, maka ada 12 tipe iklim menurut
klasifikasi Koppen yaitu :
Dimana :
P (presipitasi) dalam satuan inchi
T (temperatur) dalam satuan F
Nilai PE akan memperoleh indeks efek presipitasi (PE indeks) yang merupakan
jumlah jumlah PE dalam 12 bulan.
Tabel golongan kelembapan didasarkan pada indeks efek presipitasi (PE index)
yakni :
Terima kasih untuk artikelnya pak. Sangat membantu tugas meteorologi saya.
3 Juni 2013 18.32
Poskan Komentar
Mengenai Saya
ustadzklimat
Assalamu 'alaikum. Saya Khairullah. Lahir di Kandangan Kalimantan Selatan
21 Juni 1979. Anak ke 2 dari 3 bersaudara. Kesibukan PNS di Stasiun
Klimatologi Klas I Banjarbaru, pagi harinya. Sore ustadz TPA di Banjarbaru.
Malam jadi santri ngaji kitab kuning di Banjarbaru dan Martapura. Suka
diskusi masalah-masalah berhubungan perkembangan agama Islam
kontemporer, suka baca buku agama klasik dan kritis pada perkembangan
dunia ini. Tapi saya juga tak lupa ilmu-ilmu umum terkait pekerjaan saya di
kantor. Maklum saya ini paling yunior di kantor jadi harus banyak belajar
masalah klimatologi, meteorologi dan geofisika. Mungkin ada yang ekspert
masalah itu bisa bantu beri info.Tapi saya punya prinsip mempelajari ilmu itu
kontinyu mulai dari dari buaian sampai liang kubur dan tak ada pemisahan
antara ilmu pengetahuan dan agama, karena ilmu adalah sebagai nur bagi
mata hati kita untuk memahami kebesaran Allah. Makanya saya bilang jalan
ma'rifatullah lewat gejala alam ini baik di langit dan bumi.Imam Syafi'i
berkata : "Ikatlah ilmu dengan menuliskannya." Semoga tulisan saya bisa
berguna bagi kita semua. Wallahu'alam bishshowab. Wassalamu 'alaikum
Wr.Wb.
Lihat profil lengkapku
Khairullah Wahid | Buat Lencana Anda
Harun Yahya. TV
LEGENDS AND FABLES
Langganan
Pos
Komentar
Jadwal Shalat
1Man 1 Dollar
www.kispa.org Banner mohon dukungan bagi rakyat Palestina ini akan terus
terpasang sampai Israel menghentikan agresi militernya ke Palestina. Seruan
kepada blogger yang turut peduli penderitaan bangsa Palestina agar ikut
memasang banner ini. Salurkan infaq anda ke Bank Muamalat Indonesia (BMI)
Cabang Slipi Nomor rekening: 311.01856.22 a/n Nurdin QQ Kispa
Chevrolet GM
Cari
Arsip Blog
2015 (1)
2014 (2)
2013 (5)
2012 (9)
o
November (3)
Agustus (1)
Juli (1)
Juni (1)
Mei (2)
Februari (1)
2011 (4)
2010 (6)
2009 (27)
2008 (7)
Jam kita
Kalender Hijriyah
Pengikut
Statistik Pengunjung
Matahari beredar pada garis balik utara (23,5 LU) tanggal 21 Juni
Matahari beredar pada garis balik selatan (23,5 LS) tanggal 22 Desember
Pembagian daerah iklim matahari berdasarkan letak lintang adalah sebagai berikut.
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Iklim fisis adalah berdasarkan fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh
lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut.
Faktor-faktor lingkungan itu antara lain:
Pengaruh daratan yang luas
Pengaruh penutup lahan (vegetasi)
Pengaruh topografi (relief)
Pengaruh arus laut
Pengaruh lautan
Pengaruh angin
Iklim fisis terdiri dari :
1.
Iklim laut (Maritim)
Iklim laut berada di daerah tropis dan subtropis; dan daerah sedang. Keadaan iklim kedua daerah
berbeda. Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40, adalah sebagai berikut:
o Suhu rata-rata tahunan rendah
o Amplitudo suhu harian rendah/kecil
o Banyak awan
o Sering hujan lebat disertai badai.
Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
o Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil
o Banyak awan
o Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik
o Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba.
1. Iklim Darat (Kontinen)
Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah sedang. Ciri-ciri iklim darat di
daerah tropis dan sub tropis sampai lintang 40 , yaitu sebagai berikut :
o Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil
o Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.
Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
o Amplitudo suhu tahunan besar
o Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin rendah
o Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.
2. Iklim Dataran Tinggi
Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:
o Amplitudo suhu harian dan tahunan besar
o Udara kering
o Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah
o Jarang turun hujan.
3. Iklim Gunung dan Pegunungan
Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:
o Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi
o Terdapat di daerah sedang
o Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil
o Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah bayangan hujan
o Kadang banyak turun salju
4. Iklim Musim (Muson)
Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti setiap setengah tahun. Ciri-cirinya
adalah sebagai berikut:
o Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan
o Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan akan menimbulkan
musim kemarau.
1.
2.
3.
4.
Keterangan
Wilayah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropika
Wilayah basah dengan masih vegetasi hutan hujan tropika
Wilayah yang agak basah dengan vegetasi hutan rimba, di antaranya terdapat jenis
vegetasi yang daunnya gugur pada musim kemarau, misal jati
Wilayah sedang dengan vegetasi hutan musim
Wilayah agak kering dengan vegetasi hutan sabana
Wilayah kering dengan vegetasi hutan sabana
Wilayah sangat kering dengan vegetasi padang ilalang
Wilayah luar biasa kering (ekstrim kering) dengan vegetasi padang ilalang
4. Iklim D (Iklim salju atau mikrothermal), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terdingin adalah
kurang dari 3C.
5. Iklim E (Iklim es atau salju abadi), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terpanas kurang dari
10C. Di kawasan iklim E tidak terdapat musim panas yang jelas.
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Huruf kedua menunjukkan tingkat kelembapan, tingkat kekeringan, atau kebekuan wilayah.
Untuk tipe iklim A, C, dan D huruf keduanya antara lain:
huruf f menunjukkan lembap, ditandai dengan curah hujan cukup setiap bulan dan tidak terdapat musim
kering;
huruf w menandai periode musim kering jatuh pada musim dingin (winter);
huruf s menandai periode musim kering jatuh pada musim panas (summer);
huruf m menunjukkan muson, ditandai dengan adanya musim kering yang jelas walaupun periodenya
pendek.
Khusus untuk tipe iklim B, huruf keduanya adalah:
huruf s (steppa atau semi arid), ditandai dengan rata-rata curah hujan tahunan berkisar antara 380 mm
760 mm, dan
huruf w (gurun atau arid), ditandai dengan rata-rata curah hujan tahunan kurang dari 250 mm.
Khusus untuk tipe iklim E, huruf keduanya adalah:
huruf t artinya tundra;
huruf f artinya salju abadi (senantiasa tertutup es);
huruf h artinya iklim salju pegunungan tinggi.
Kombinasi dari kedua kelompok huruf dalam sistem penggolongan iklim Koppen adalah sebagai
berikut.
Af artinya iklim hutan hujan tropis.
Aw artinya iklim savana tropis.
Am artinya pertengahan antara iklim hutan hujan tropis dan savana.
BS artinya iklim steppa.
BW artinya iklim gurun.
Cw artinya iklim mesothermal lembap (iklim hujan sedang) dengan winter yang kering.
Cs artinya iklim mesothermal lembap (iklim hujan sedang) dengan summer yang kering.
Cf artinya iklim mesothermal lembap (iklim hujan sedang) dan lembap sepanjang tahun.
Df artinya iklim mikrothermal lembap (iklim hutan salju dingin) dan lembap sepanjang tahun.
Dw artinya iklim mikrothermal lembap (iklim hutan salju dingin) dengan winter yang kering.
ET artinya iklim tundra.
EF artinya iklim kutub (senantiasa beku).
EH artinya iklim salju pegunungan tinggi.
Tabel iklim kopen
Tipe Iklim
Ciri-ciri iklim
Vegetasi
Persebaran
Af = iklim hujan Mempunyai temperatur yang Hutan
Hujan Berada di wilayah
tropik
sangat seragam tinggi antara TropisHutan musiman ekuator (daerah yang
25o-44oC. Hujan lebat dan
beriklim tropis). Asia,
merata sepanjag tahun
amerika selatan dan
afrika (kongo).
Aw = Iklim savana
tropik
Bs = iklim stepa
Savanna
Berada di wilayah
perbatasan
antara
iklm subtopis dan
iklim tropis.(Afrika)
Stepa
Bw = iklim gurun
Cs = iklim hutan
sedang,
panas
dengan
musim
panas yang kering
Da =
iklim
kontinental
lembab,
musim
panas yang hangat
Stepa
Berada
di
iklim
subtropis
(chili,
kalifornia
tengah,
Afrika selatan)
Padang
(prairi)
rumput
Et = iklim tundra
Tundra (lumut)
Ef = iklim es abadi
BB Berturut-turut
Sub Divisi
BK Berturut-turut
>9
<2
79
23
56
46
34
>6
<3
Penjabaran Kegiatan
Keterangan
A1
A2
PL
B1
Sesuai
untuk
padi
terus-menerus,
dengan
musim kemarau
B2
2 PS + 1 PL
1 PS + 2 PL
C2
1 PS + 1 PL + 1 SK
C3
musim kemarau
C4
D1
1 PS + 1 PL
D2
1 PS atau 1 PL
1 PL
D3
D4
E
Keefektifitasan Tanaman
Indeks P-E
1.
Basah
Hutan hujan
128
2.
Lembab
Hutan
64-127
3.
Sub Humid
Padang rumput
32-63
4.
Semi arid
Steppa
16-31
5.
Arid
Gurun
<16
Indeks T-E
A = Tropis
128
B = Mesothermal
64-127
C = Microthermal
31-63
D = Taiga
16-31
E = Tundra
1-15
F = Salju abadi