Laporan Sterilisasi Ruangan
Laporan Sterilisasi Ruangan
Laporan Sterilisasi Ruangan
Diajukan oleh
15020150233
Fakultas Farmasi
Makassar
2017
ARTIKEL HASIL PRAKTIKUM
Asisten Pendamping
Email: [email protected]
ABSTRAK
Latar Belakang :Pengawasan terhadap mikrorganisme penyebab penyakit
telah menjadi pemikiran pa ra ahli semenjak penyakit – penyakit mulai dikenal.
Berbagai macam substansi telah dicoba untuk memilih yang paling tepat guna
menghilangkan pencemaran oleh jasad renik terhadap benda – benda baik hidup
maupun mati2.
Tujuan Praktikum :Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini adalah
untuk menentukan sterilitas ruangan yang disterilkan dengan menggunakan enkas,
lampu UV, dan Laminary Air Flow (LAF).
Metode Praktikum :Metode yang digunakan dalam percobaan sterilisasi
ruangan menggunakan metode eksperimental. Dimana pengukuran pada ruangan
yang steril yaitu LAF, ENKAS dan ruang lampu UV yang terlebih dahulu
disemprotkan dengan alkohol yang 70%. Dengan membandingkan jumlah
pertumbuhan koloni yang terdapat pada medium NA dan PDA. Adapun tujuan
dilakukannya praktikum ini adalah untuk menentukan sterilitas ruangan yang
disterilkan dengan menggunakan enkas, lampu UV, dan Laminary Air Flow
(LAF).
Hasil Praktikum : Dari hasil praktikum ini dengan menggunakan ruang uji
steril seperti ENKAS, LAF dan UV di peroleh hasil bahwa hasil kontaminasi
bakteri yang paling banyak adalah cawan petri yang di ujikan pada ruangan steril
lampu UV , sedangkan yang paling sedikit terjadi kontaminasi adalah cawan petri
yang di ujikan pada ruangan steril LAF . pada pertumbuhan jamur kontaminasi
jamur paling banyak adalah cawan petri yang di ujikan pada ruangan steril UV
dan kontaminasi jamur yang paling sedikit adalah cawan petri yang di ujikan pada
ruangan steril Enkas.
Kesimpulan :berdasarkan tingkat sterilitasnya maka dapat disimpulkan
bahwa LAF merupakan white area, Lampu UV merupakan black area, dan Enkas
merupakan black area
Kata Kunci :Sterilisasi, Steril, Enkas, LAF (Laminar Air Flow), Lampu
UV
PENDAHULUAN
Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat kecil
yaitu dalam skala micrometer atau micron (µ) atau sepersejuta meter dan tidak
pemikiran para ahli semenjak penyakit – penyakit mulai dikenal. Berbagai macam
substansi telah dicoba untuk memilih yang paling tepat guna menghilangkan
pencemaran oleh jasad renik terhadap benda – benda baik hidup maupun mati2.
mikroorganisme hidup yang mungkin terdapat pada permukaan suatu benda atau
Ruang steril sangat penting dalam bidang kesehatan, seperti ruang steril
antara lain ruang bedah, ruang pascaoperasi, termasuk dalam industri farmasi,
adanya kesterilannya sebab diharapkan tidak adanya kontak bakteri dengan bahan
atau alat yang digunakan yang pada akhirnya akan merugikan bagi manusia.
lampu UV, dan Laminary Air Flow (LAF). Di mana ketiga metode diatas
memiliki cara-cara tersendiri dalam meminimalkan atau membunuh
METODE PRAKTIKUM
metode eksperimental. Dimana pengukuran pada ruangan yang steril yaitu LAF,
ENKAS dan ruang lampu UV yang terlebih dahulu disemprotkan dengan alkohol
Adapun jenis dari praktikum ini adalah experimental dan rancangan praktikum
Bahan
Alat
Alat yang digunakan, yaitu cawan petri, enkas, erlenmeyer, Laminar Air
A. Penyiapan Medium
a. Medium NA
selama 15 menit.
b. Medium PDA
a. LAF
b. Lampu UV
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Kemudian
c. Enkas
menit.
a. LAF
LAF selama + 15 menit. Tutup cawan petri dibuka 1/3 bagian. Setelah
b. Lampu UV
pada cuhu 37 0C selama 1 x 24 jam dan untuk cawan petri yang berisi
PDA diinkubasi pada suhu kamar selama 3 x 24 jam. Kemudian
c. Enkas
pada cuhu 37 0C selama 1 x 24 jam dan untuk cawan petri yang berisi
HASIL PENELITIAN
No Ruang uji Awal Akhir
NA PDA NA PDA
1 UV 11 7 13 257
2 Enkas 17 17 8 13
3 LAF 21 9 2 120
PEMBAHASAN
Steril artinya bebas dari segala mikroba baik pathogen maupun tidak.
terdapat 3 metode sterilisasi ruangan yaitu secara fisika, mekanik dan kimia.
Uji sterilitas ruangan adalah salah satu percobaan dimana dilakukan uji
mikroba dalam suatu ruangan apakah memenuhi syarat atau tidak. Dari hasil uji
yang dilakukan maka suatu ruangan dapat dikelompokkan dalam kelas – kelas
tertentu sesuai dengan tingkat kontaminasi dari ruangan tersebut. Seperti yang kita
ketahui ruangan adalah tempat yang paling umum digunakan untuk menyimpan
suatu produk, baik itu produk makanan, minuman ataupun obat – obatan Dan bila
penyimpanan produk.
dengan menggunakan enkas, lampu UV, dan Laminary Air Flow (LAF).
lampu UV dan LAF adalah karena merupakan alat yang digunakan sebagai tempat
Pada uji sterilisasi ruangan ini perlakuan pertama yang kita lakukan adalah
memasukkan medium (PDA atau NA) terlebih dahulu kedalam cawan Petri
setelah itu dibiarkan beberapa menit untuk memadat. Setelah itu Cawan Petri yang
telah berisi medium PDA dan NA itu masing-masing dimasukkan kedalam Enkas,
Lampu UV, dan LAF yang telah diaktifkan selama 15 menit terlebih dahulu dan
telah disemprotkan dengan Alkohol 70 % pada enkas pada LAF dan Lampu UV,
cawan petri dibuka 1/3 bagian dengan tujuan untuk memberikan kesempatan
kepada mikroba untuk masuk sehingga dapat diamati. Dibiarkan 15 menit karena
pada selang waktu tersebut mikroba sudah mampu di isolasi dari suatu tempat
pertumbuhan jumlah koloni pada tiap – tiap medium. Diperoleh hasil sterilisasi
untuk rata-rata pada medium NA , yaitu LAF 2 koloni, Lampu UV 13 koloni, dan
Enkas 8 koloni, Sedangkan jumlah pertumbuhan pada medium PDA, yaitu LAF
120 koloni, Lampu UV 257 koloni, dan Enkas 13 koloni. Hal tersebut dapat
dinyatakan bahwa mekanisme kerja alat Laminar Air Flow (LAF) lebih efektif
Dari hasil praktikum yang dilakukan terlihat bahwa urutan ruangan yang
paling steril adalah LAF, Enkas, dan kemudian ruang lampu UV. Untuk itu LAF
dikategorikan ruang kelas I dan II atau sering disebut white area, yang harus
memenuhi syarat jumlah partikel dan mikroba. Kelas I sebenarnya berada dalam
ruangan kelas II, tetapi ruang kelas I memiliki alat LAF (Laminar Air Flow), yaitu
alat yang menjamin ruangan dalam kondisi steril dan bisa dipakai untuk
pembuatan secara aseptik. Sedangkan enkas dan lampu UV termasuk black area.
Contoh ruangan steril lainnya yang prinsipnya sama dengan LAF adalah ruangan
industri farmasi bagian Ruang Proses Sediaan Steril dan Ruang pengisian sediaan
steril. Adapun persyaratan menurut CPOB mengenai standar lingkungan produksi
Ruang Kelas I (White Area): jumlah partikel (non patogen) ukuran ≥ 0,5 µm
ukuran ≥ 0,5 µm maksimum 10.000/ft3. Ruang Kelas III (Grey Area): jumlah
(Black Area): jumlah partikel (non patogen) ukuran ≥ 0,5 µm > 100.000/ft3
terkontaminasi oleh mikroba. Tetapi itu bukan merupakan hal yang dapat
dijadikan landasan karena adanya koloni mikroba pada medium mungkin saja
berasal dari pengerjaan yang dilakukan, jadi untuk mendapatkan kepastian tentang
Adapun faktor – faktor kesalahan dalam praktikum yaitu : Alat – Alat yang
digunakan ada yang belum steril, Adanya kontaminasi dari luar, Pengerjaannya
Pada praktikum ini cawan di buka 1/3 bagian alasannya untuk mencegah
Dari hasil praktikum ini dengan menggunakan ruang uji steril seperti
ENKAS, LAF dan UV di peroleh hasil bahwa hasil kontaminasi bakteri yang
paling banyak adalah cawan petri yang di ujikan pada ruangan steril lampu UV ,
sedangkan yang paling sedikit terjadi kontaminasi adalah cawan petri yang di
ujikan pada ruangan steril LAF . pada pertumbuhan jamur kontaminasi jamur
paling banyak adalah cawan petri yang di ujikan pada ruangan steril UV dan
kontaminasi jamur yang paling sedikit adalah cawan petri yang di ujikan pada
KESIMPULAN
Laminar Air Flow (LAF), Enkas dan Lampu UV, alat yang paling efektif dapat
karena LAF memiliki prisip kerja tekanan udara di dalam ruangannya lebih besar
daripada udara di luar, sehingga udara di dalam mengalir ke luar (udara di luar
yang lebih kotor tidak dapat masuk ke dalam ruangan yang lebih bersih) dan
white area, Lampu UV merupakan black area, dan Enkas merupakan black area
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
GAMBAR 1. MEDIUM NA
NA Enkas NA LAF
NA UV
NA kontrol
Gambar 2. Medium PDA