Laporan Kapang Dan Khamir
Laporan Kapang Dan Khamir
Laporan Kapang Dan Khamir
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nutrisinya, bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut,
ada pula yang dapat merugikan bilamana fungi atau cendawan ini
menimbulkan penyakit.
ganggang phycomycetes.
B. Rumusan Masalah
Mikroskopik ?
C. Maksud Praktikum
dan mikroskopik.
D. Tujuan Praktikum
mikroskopik.
E. Manfaat Praktikum
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Bakten dan kapang dapat memetabolisme bahan organik dan jenis yang
pH rendah, kadar air rendah, nitrogen rendah, dan bila nutrien tertentu
tidak ada. Komposisi sel kapang dapat dinyatakan secara empiris dengan
Kapang tidak aktif dalam system anaerobik. Oleh karena sel- sel
kapang berisi Iebih sedikit nitrogen daripada sel bakteri, kapang akan
(Jenie, 1993).
Khamir bentuk dari khamir mulai Dari bentuk bulat atau bulat telur,
fase Y (fase khamir, bentuk sel tunggal) dafase F (fase filament, bentuk
lain (factor luar seperti suhu rendah), sedangkan terjadinya kea rah fase Y
beberapa zat seperti minyak arak, ion kobal dapat menginduksi fase Y ke
a) Saccharomyces cerevisiae
b) S. allipsideus
c) S. pastorianus
d) S. epicule
e) Mycoderma
f) Saccharomycode sp
g) Schizosaccharomyses sp
h) Torula sp
spesies yang berbeda memiliki diameter yang berbeda pula, dan ukuran
(Gandjar, 2006).
Hifa dapat dibedakan atas dua tipe hifa yang fungsinya berbeda,
yaitu ada yang menyerap nutrien dar substrat dan ada yang menyangga
Hifa-hifa yang sudah menjalin suatu jaringan miselium yang makin lama
makin tebal akan membentuk suatu koloni yan8 dapat dilihat dengan mata
kasat. Pada sejumlah spesies, di antara hifa vegetatif yang rebah di atas
substrat dapat ditemukan hifa yang tumbuh ke atas dan disebut hifa udara
paniang), misalnya pada Rhizopus spp. dan Mucor spp., agar sebanyak
(Gandjar, 2006).
yang dibagi menjadi sel-sel oleh dinding yang bersilangan, atau septa
(tunggal, septum). Septa umumnya memiliki pori yang cukup besar agar
ribosom, mitokondria, dan bahkan nucleus dapat mengalir dari satu sel ke
fleksibel yang mirip dengan kitin yang ditemukan pada kerangka eksternal
hifa tidak dibagi menjadi sel-sel oleh septum. Dikenal sebagai fungi
motil, mereka dapat tumbuh sebagai sel tunggal (ragi) atau struktur
membuahi diri sendiri atau memerlukan galur dari tipe yang berlawanan
kotoran burung.
dilihat dengan metode ini, jamur dapat diisolasi dari sputum. Cairan
B. Uraian Bahan
RM / BM : H2O / 18,02
berasa.
Sinonim : Agar-Agar
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air , dan larut dalam air
mendidih.
RM / BM : C₄H₆O₆
etanol.
Sinonim : Glukosa
RM / BM : C6H12O6.H2O / 198,17
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air
RM / BM : C₃H₈O₃ / 92,09
RM / BM : C₁₆H₁₈CIN₃S.3H₂O / 373,90
dalam etanol
a.Klasifikasi
Regnum : Protista
Divisio : Thallophyta
Class : Phycomycetes
Ordo : Zygomycetes
Famili : Mucorraceae
Genus : Rhizopus
b.Morfologi (http://tamoy.com/list/morfologi-rhizopus-oligosporus)
BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
bulat dan ose lurus, vial, pipet tetes, dan spoit 10 ml.
C. Cara Kerja
1. Makroskopik
a. Metode gores
2. Mikroskopik
kertas saring, batang V, dek glass dan objek glass yang telah
petri ditutup dan diinkubasi selama 3x24 jam pada suhu 25 oC,
BAB IV
A. Hasil Praktikum
a. Tabel Pengamatan
Bentuk Irregular
permukaan
Warna koloni Kuning pucat
Bau khas +
Radial furrow +
Growing zone +
Exdate drops +
Referee of +
coloni
Zonation 9 mm
Pengamatan Hasil
Miselium -
Metula -
Konidia -
Konidiofor -
Rhizoid +
Vesikel -
Fialid -
Kolumela +
Sporangiofor +
Sporangium +
Spora +
B. Pembahasan
jumpai pada makanan basi atau kadaluarsa yang disimpan terlalu lama,
yaitu cara tuang dan cara gores. Sedangkan mikroskopik juga terbagi dua
dalam cawan petri dan dibiarkan memadat. Jamur dan medium tersebut
dan medium tersebut diinkubasi pada suhu kamar selama 3x24 jam.
metode mikroskopik tidak langsung ini yaitu agar dek dan objek gelas
pada objek gelas. Lalu ditambahkan beberapa tetes medium PDA + asam
dapat berlangsung lebih baik. Kemudian ditutup dengan cawan petri, lalu
diinkubasi pada suhu kamar selama 3x24 jam. Terakhir, diamati di bawah
mikroskop.
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
1. Makroskopik
a. Metode gores
Dibiarkan memadat
Disiapkan cawan petri yang berisi kertas saring, batang V, dek glass
dan objek glass yang telah disusun rapi
Disterilkan
Dibiarkan memadat
Cawan petri ditutup dan diinkubasi selama 3x24 jam pada suhu 25 oC
Digambar
(Perlakuan yang sama dengan menggunakan biakan jamur daging)
Lampiran gambar