Metode
Metode
Metode
METODE ANALISA
Siapkan alat dan bahan. Panaskan cawan porselin dalam oven, pada suhu
102 – 105 0C selama 12 jam. Kemudian dinginkan cawan yang telah dipanaskan
kedalam cawan yang telah selesai ditimbang. Selanjutnya keringkan sampel dalam
oven pada suhu 105 0C sampai berat konstan. Kemdian sampel dikeluarkan dan
Perhitungan:
Cawan abu dipanaskan dalam oven dengan suhu 105 0C. Dinginkan cawan
pengabuan dalam desikator selama 30 menit dan timbang berat cawan abu kosong.
Kedalam cawan abu, masukan sekitar 2 gram sampel, selanjutnya abukan tungku
pengabuan sampai suhu sekitar 650 0C dan biarkan pada suhu ini selama 1 jam.
Setelah suhu tungku pengabuan turun sekitar 200 0C, dinginkan cawan abu porselin
Perhitungan:
berat abu ( g )
Kadar Abu (%) = x 100 %
berat sampel ( g )
A. Pereaksi
36
1. Campuran selenium
4. Indikator campuran
5. Siapkan larutan bromocresol green 0,1% dan larutan merah metil 0,1%
indikator.
distandardisasi)
10. Larutkan 150 g NaOH ke dalam 350 mL air, simpan dalam botol bertutup
karet.
B. Prinsip Kerja
mL.
37
4. Biarkan dingin, kemudian encerkan dan masukkan ke dalam labu ukur
C. Perhitungan
Dimana :
Wcontoh = bobot cuplikan (g)
V1 = Volume HCl 0,01 N yang dipergunakan pada penitaran contoh (mL)
V2 = Volume HCl 0,01 N yang dipergunakan pada penitaran blanko
NHCl = normalitas HCl
fk = faktor konversi untuk protein dari makanan secara umum = 6,25; susu
dan hasil olahannya = 6,38; mentega dan kacang = 5,46.
fp = faktor pengenceran.
1. Pereaksi
38
2. Prinsip Kerja
a) Prepasi Sampel
kadar air.
b) Analisis Sampel
keringkan dalam oven pada suhu tidak lebih dari 80oC selama lebih
telah dihubungkan dengan labu lemak berisi batu didih yang telah
W2 - W1
Kadar Lemak (% dry basis) x 100%
W
100 - K.a
Kadar Lemak (% wet basis) x Kadar Lemak (%dry basis)
100
Dimana:
39
W = Bobot contoh, dalam gram
1. Preparasi Sampel
a) Tentukan kadar protein dari sampel dengan metode Kjeldahl
tambahkan 1 mL HCl 6 N
sampel.
d) Keluarkan udara yang ada dalam sampel yang telah dibekukan dengan cara
mencair, udara yang terlarut dalam sampel akan keluar. Jika gelembung
udara terlalu banyak, atau keluar terlalu cepat, masukkan kembali ampul ke
40
udara yang ada dalam sampel keluar seluruhnya. Jika masih ada gelembung
f) Masukkan ampul yang telah ditutup ke dalam oven pada suhu 110ºC selama
24 jam.
isinya ke dalam labu evaporator 50 mL, bilas ampul dengan 2 mL HCl 0,01
N dan masukkan cairan bilasan ke dalam labu evaporator, ulangi 2-3 kali.
OPA : 50 mg
Metanol : 4 mL
Merkaptoetanol : 0,025 mL
41
buffer borat. Simpan larutan dalam botol berwarna gelap pada suhu 4ºC dan
stok dengan dua bagian larutan buffer Kalium Borat pH 10,4 dan harus
2. Fase Mobil
42
5 1 15
13 1 42
15 1 42
20 1 70
22 1 100
26 1 100
28 1 0
38 1 0
2). Buatlah grafik hubungan antara waktu (menit) sebagai absis dengan %
B sebagai ordinat.
berlangsung sempurna.
sekitar 25 menit.
5. Perhitungan
43
Persen asam amino dalam sampel adalah:
μmol AA x Mr AA
= x 100 %
μg sampel
AA Asp Glu Ser His Gly Thr Arg Ala Tyr Met Val Phe Ileu Leu Lys
Mr 133.1 147.1 105.09 155.16 75.07 119.12 174.2 89.09 181.19 149.21 117.15 165.19 131.17 131.17 146.19
Prinsip Kerjanya :
teflon
Film Tickness
44
Laju alir N2 : 20 mL/menit
Ratio :1:8
Inject Volum : 1 L
45
5) Bandingkan waktu retensinya dengan standar untuk mendapatkan
Ax . R. Cs
Cx =
As
Dimana:
Cx = Konsentrasi komponen x
Cs = Konsentrasi standar internal
Ax = Luas puncak komponen x
As = Luas puncak standar internal
R = Respon detektor terhadap komponen x relatif terhadap
Standar
Untuk metode eksternal standar, lakukan preparasi yang sama, hanya contoh
dan standar dilakukan secara terpisah, tidak ada penambahan larutan standar
sebagai berikut :
Ax contoh
x C Standar x V x 100 %
As 100
=
gram contoh
C. Cara Penentuan R
Buat suatu campuran X (murni) dan S dengan jumLah Wx dan Ws yang
Wx = Ax . Rx; dan
Ws = As .Rs
46
Dari hubungan ini, maka R dapat dihitung sebagai
𝑅𝑥 𝑊𝑥 . 𝐴𝑠
R= =
𝑅𝑠 𝑊𝑠 . 𝐴𝑥
Diperkirakan rasio efisiensi protein (P-PER) dari sampel segar dihitung dari
persamaan berikut:
47
Selain itu, Polien Indeks (PI), yang mana merupakan indikator baik untuk
determinasi oksidasi lipid (Sahari et al., 2009 ; Nazemroaya et al., 2009 dalam
Telahigue et al., 2013) dapat dihitung dengan berdasarkan rumus sebagai berikut:
DHA
PI = EPA +
C16: 0
48