PKL Auto 200 Majalengka

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Praktek kerja lapangan (PKL) atau diistilahkan dalam dunia pendidikan
sebagai Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah suatu pendekatan yang
mengintegrasikan off the job education yang dilakukan oleh sekolah dengan
pendekatan on the job training yang diperlukan dalam dunia kerja. Pendekatan PSG
di SMK dalam hal ini dapat dikatakan juga sebagai pendekatan substansi pengajaran
ketrampilan praktikum di sekolah agar sesuai dengan kebutuhan dunia
usaha/industri. Jadi pendidikan sistem ganda (PSG) merupakan suatu bentuk
penyelenggaraan pendidikan keahlian professional, yang memadukan secara
sistematik antara program pendidikan di sekolah dan program pelatihan yang
diperoleh melalui kegiatan praktik langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat
keahlian professional.
Pada tingkat satuan pendidikan, pelaksanaan program ini melibatkan
peserta didik yang telah memenuhi kualifikasi tertentu sesuai dengan kebijakan
satuan pendidikan. SMK Muhammadiyah Lemahabang dalam hal ini mensyaratkan
peserta didik yang berhak mengikuti PKL adalah mereka yang sudah menempuh
pendidikan sekurang-kurangnya dua semester dan memiliki penilaian prilaku baik.
Persyaratan lainnya yang diberlakukan ialah mengikuti pembekalan PKL yang
terdiri dari pembinaan kemampuan praktik dan pengenalan istilah dan budaya
mekanik serta pembinaan administratif yang harus ditempuh calon peserta sebelum
pemberangkatan.

1.2 LANDASAN HUKUM


Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dalam rangka pendidikan
sisitem ganda (PSG) Berdasarkan peraturan perundangan sebagai berikut :

1
1) Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
antara lain menyatakan :
a. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 (dua) jalur, yaitu
pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
b. Pengadilan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan oleh pemerintah,
masyarakat dan atau keluarga peserta didik.
c. Masyarakat sebagai mitra pemerintahan berkesempatan yang seluas-luasnya
untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.
2) PP No. 29 tentang Pendidikan Menengah yang antara lain :
a. Penyelenggaraan sekolah menengah dapat bekerja sama dengan masyarakat
terutama dunia usaha/industry dan para dermawan untuk memperoleh
sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan
pendidikan.
b. Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang
diperlukan dalam rangka pengembangan pendidikan menengah.
3) PP No. 39 tentang peran serta masyarakat dalam pendidikan nasional antara
lain menyatakan :
a. Peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan untuk
magang dan atau latihan kerja.
b. Pemerintahan dan masyarakat menciptakan peluang yang besar untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dalam system pendidikan nasional.
4) Kepmendikbud No. 0490/V/1992 tentang sekolah menengah kejuruan yang
menyatakan: Kerjasama sekolah menengah kejuruan dengan dunia usaha
terutama bertujuan untuk meningkatkan kesesuaian program sekolah menengah
kejuruan dengan kebutuhan dunia kerja yang dibutuhkan dengan asas saling
menguntungkan.
5) Kepmendikbud No. 080/V/1993 tentang kurikulum sekolah menengah kejuruan
yang menyatakan :

2
a. Menggunakan unit produksi sekolah beroperasi secara professional sebagai
wahana pelatihan kejuruan.
b. Melaksanakan sebagai kelompok mata pelajaran kejuruan di sekolah, dan
sebagai lainnya di dunia usaha dan industry.
c. Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan sepenuhnya di
masyarakat dunia usaha dan industri.

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dilaksanakannya PSG/PKL dapat dibedakan menjadi tujuan
secara umum dan khusus. Berikut adalah uraian tujuan-tujuan tersebut.
1) Tujuan Umum
a. Mengarahkan peserta didik untuk dapat mempersiapkan diri menjadi
pribadi yang memiliki keahlian professional, yaitu tenaga kerja yang
memiliki tingkat pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja.
b. Memperkokoh Link and Match antara sekolah dengan dunia kerja.
c. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan peserta didik untuk
menjadi pekerja yang professional.
d. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
2) Tujuan Khusus
Peserta didik dapat mengetahui secara langsung penerapan teori yang
dipelajari dengan praktik di lapangan.
a. Peserta didik mendapat pengalaman dalam menjalankan tugas secara
terarah sesuai aturan perusahaan.
b. Mempersiapkan mentalitas peserta didik untuk lebih mampu beradaptasi
dalam lingkungan kerja.

3
BAB II
TINJAUAN UMUM LOKASI PKL

Praktik kerja lapangan penulis laksanakan di bengkel resmi. Bab ini secara umum
mengulas tinjauan lokasi pelaksanaan kerja praktik. Tinjauan ini mencakup sejarah singkat
bengkel, visi dan misi bengkel, struktur organisasi bengkel serta memuat peraturan dan tata
tertib yang diberlakukan di bengkel.

2.1 SEJARAH SINGKAT BENGKEL


Bengkel Toyota AUTO2000 Jatiwangi adalah suatu PT reperasi bengkel yang
didirikan pada tanggal 10 Januari 2016 di Jatiwangi, Majalengka.
Auto2000 Majalengka dilengkapi dengan fasilitas Penjualan (vehicle),
Bengkel (service), dan Spare Parts. Outlet ini dapat memamerkan 3 unit kendaraan
baru Toyota serta didukung oleh mekanik Toyota yang terlatih dan tersertifikasi
sesuai standar Toyota.
AUTO2000 adalah jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan
penyediaan suku cadang Toyota yang berdiri sejak tahun 1975 dengan
nama AstraMotor Sales, dan baru pada tahun 1989 berubah nama menjadi
AUTO2000 dengan manajemen yang sudah ditangani sepenuhnya oleh PT. Astra
International Tbk.
Saat ini AUTO2000 adalah retailer Toyota terbesar di Indonesia, yang
menguasai sekitar 42% dari total penjualan Toyota. Dalam aktivitas bisnisnya,
AUTO2000 berhubungan dengan PT. Toyota Astra Motor sebagai Agen Tunggal
Pemegang Merek (ATPM) Toyota, yang menjadikan AUTO2000 adalah salah
satu founderdealer resmi Toyota.
AUTO2000 saat ini memiliki 110 outlet (terdiri dari 13 outlet V-hanya
melayani jual beli kendaraan, 81 outlet VSP-melayani jual beli & service kendaraan,
& 16 outlet VSPBP-melayani jual beli, service, perbaikan & pengecatan bodi
kendaraan). Kedepannya jumlah jaringan AUTO2000 pun akan terus bertambah

4
seiring dengan pertumbuhan bisnis, serta untuk memenuhi kebutuhan seluruh
pelanggan Toyota, serta memberi kemudahan bagi calon pembeli Toyota.
Sesuai dengan slogan-nya “Urusan Toyota Lebih Mudah!”, AUTO2000
senantiasa berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh pelanggannya
dalam membeli & memiliki kendaraan Toyota melalui :

1. Kemudahan dalam mencari informasi tentang Toyota di AUTO2000


melaluiwebsite, aplikasi mobile, & call center yang dapat diakses kapanpun &
dimanapun.
2. Kenyamanan bagi pelanggan dengan fasilitas outlet AUTO2000 yang modern,
warm, & pressure free.
3. Kemudahan & kenyamanan transaksi dengan layanan one stop shopping
serviceAUTO2000 yang bekerjasama dengan berbagai value chain
4. Kemudahan dalam mendapatkan kendaraan sesuai kesepakatan, tepat waktu, dan
melampaui harapan pelanggan.
5. Kemudahan mendapatkan jasa layanan after sales service terbaik selama
kepemilikan kendaraan, dengan berbagai project penunjang yang inofatif seperti :

1. Toyota Home Service (THS) – kemudahan service secara fleksibel untuk


menghargai kualitas waktu pelanggan
2. Express Maintenance – kehandalan serta kecepatan perawatan kendaraan &
service berkala kurang dari 1 jam
3. Express Body & Paint – kehandalan perbaikan body kendaraan 3 panel dalam
waktu 8 jam yang merupakan satu-satunya layanan yang sudah tersertifikasi
oleh Toyota di wilayah Asia Tenggara
4. Booking Service – kemudahan pemesanan untuk memastikan pengerjaan
perawatan kendaraan yang berkualitas
5. Maintenance Reminder System – layanan/jasa pengingat bagi pelanggan
dalam melakukan pengecekan, perawatan, serta service berkala untuk
memastikan kualitas kendaraan Toyota tetap prima.

5
6. Serta berbagai produk inovatif lainnya yang akan senantiasa AUTO2000
hadirkan bagi pelanggan untuk merasakan “Life is Easy”.

Keterangan ini di ambil dari situs resmi AUTO2000 Majalengka.


https://auto2000.co.id/page/sekilas_auto2000

2.2 PERATURAN DAN TATA TERTIB BENGKEL


Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penyusun selama mengikuti
prakerin mengenai disiplin kerja sudah cukup baik. Hal ini dapat terwujud karena
adanya kesadaran diri para pekerja itu sendiri dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya.
Adapun peraturan mengenai jam kerja adalah sebagai berikut :
Hari Senin, masuk jam 08.00 s/d 16.00
Hari Selasa, masuk jam 08.00 s/d 16.00
Hari Rabu, masuk jam 08.00 s/d 16.00
Hari Kamis, masuk jam 08.00 s/d 16.00
Hari Jumat, masuk jam 08.00 s/d 16.00
Hari Sabtu, masuk jam 08.00 s/d 14.00
Hari Minggu, libur

6
2.3 STRUKTUR ORGANISASI BENGKEL

DIREKTUR

DEMI ANDRIAN

EMG

IGA

SERVICE DMI FORE SHARE GUDANG PSC BILLING KASIR


ADVISOR MAN PART BAHAN BOOKING
HERLANI DUDI SEMADI TOPAN DEDI INGGIT SIDIQ FARAH

GUNAWAN

WAHING WASHING SPOORING SPOORING PDI

PIJAR ILHAM HAZIS TEDI AGIL

AIR. COND ANTI ENGINE


KARAT CARE
AJI
OMAN BURHAN

TEKNISI

SIDIK NIRPAN OKTAF RIZKY

TEGUH WAHYU YUDI

7
BAB III
TINJAUAN TEORITIS DAN PENGERJAAN PKL

Pada bab ini diuraikan tinjauan teoritis terkait dengan judul Praktik Kerja Lapangan
yang meliputi Jenis-jenis Penghubung Crankshaft dan Camshaft. Komponen
Crankshaft dan Camshaft, jenis-jenis kerusakan dan penanganan, kebutuhan alat,
mekanisme pengerjaan perawatan dan perbaikan. Selain itu, dalam bab ini pun disampaikan
segala pekerjaan terkait tugas teknik yang dilakukan penulis selama pelaksanaan PKL di
lokasi.

3.1 Pengertian dan Fungsi Jenis-jenis Penghubung Crankshaft dan Camshaft


1. Pengertian Dan Fungsi Crank Shaft

Menurut sumber dari https://boss-otomotif.blogspot.co.id/2016/04/


pengertian-dan -fungsi-crank-shaft.html Crank Shaft atau yang biasa di
sebut Poros Engkol merupakan komponen yang terdapat di dalam mesin. Crank
Shaft menjadi poros dalam pergerakan piston dalam proses pembakaran, yang
mana Crank Shaft merubah gerakan vertikal piston menjadi tenaga putar yang
akan di teruskan ke transmisi melalui fly wheel danKopling.
Karena kinerja nya yang berat dan menerima momen besar, Crank Shaft
harus terbuat dari bahan yang kuat dan mampu menahan momen yang besar yang
di hasilkan oleh mesin.
Crank Shaft terletak di dalam Oil Pan (Carter) dan menempel pada bagian
cylinder block yang di tahan oleh cap-cap crank shaft yang di bagian dalamnya

8
terdapat bearing-bearing atau sebagai bantalan yang memberikan gap atau celah
gerak bebas pada crank shaft sehinngga crank shaft tidak macet karena adanya oil
clearence.
Crank Shaft tidak hanya meneruskan putaran mesin ke Transmisi atau
merubah gerak vertikal piston menjadi tenaga putar, crank shaft juga berfungsi
untuk menggerakkan Cam Shaft atau Noken As yang di hubungkan
dengan Timing Belt, Timing Chain, Timing Gear dan Push Rod.
Pada crank shaft terdapat dua bagian penting, yaitu Crank Pin dan Crank
Jurnal
 Crank Pin : Berfungsi sebagi tempat penghubung Connecting Rod dengan
piston dan menerima tenaga yang di hasilkan dari
pembakaran
 Crank Jurnal : Berfungsi sebagai pengikat Crank Shaft dengan cylinder block
Karena kinerja nya yang berat dan mengahsilkan gaya gesek yang besar,
crank shaft harus selalu terkena miyak pelumas agar bantalan bantalan pada crank
pin dan crank jurnal tidak aus yang mana apabila terjadi keausan pada bagian
tersebut dapat membuat suara kendaraan menjadi kasar dan apabila sistem
pelumasanyang kurang baik akan berdampak juga pada komponen-komponen lain
pada mesin ,seperti cylinder block, piston, cam shaft, klep atau valve, dan
komponen mesin lainnya.
2. Pengertian Dan Fungsi Chamshaft (Nokn As)
Menurut sumber dari http://www.bengkelbangun.com/2012/04/pengertian-
dan-fungsi-chamshaft-nokn-as.html Camshaft adalah sebuah alat yang digunakan
dalam mesin untuk menjalankan poppet valve. Dia terdiri dari batangan silinder.
Cam membuka katup dengan menekannya, atau dengan mekanisme bantuan
lainnya, ketika mereka berputar.
Hubungan antara perputaran camshaft dengan perputaran poros engkol
sangat penting. Karena katup mengontrol aliran masukan bahan bakar dan
pengeluarannya, mereka harus dibuka dan ditutup pada saat yang tepat selama
langkah piston. Untuk alasan ini, camshaft dihubungkan dengan crankshaft secara

9
langsung(melalui mekanisme gear) atau secara tidak langsung melalui rantai yang
disebut ”rantai waktu”.

Gambar Nokn As

Dalam mesin dua langkah yang menggunakan sebuah camshaft, setiap


valve membuka sekali untuk setiap rotasi crankshaft dalam mesin ini, camshaft
berputar pada kecepatan yang sama dengan crankshaft.
Dalam mesin empat langkah katup-katup akan membuka setengah lebih
sedikit, oleh karena itu dua putaran penuh crankshaft terjadi di setiap putaran
camshaft. Gesekan luncur antara bagian muka cam dengan follower tergantung
kepada besarnya gesekan. Untuk mengurangi aus ini, cam dan follower
mempunyai permukaan yang keras, dan minyak pelumas modern mengandung
bahan yang secara khusus mengurangi gesekan luncur. Lobe (daun telinga) dari
camshaft biasanya meruncing, mengakibatkan follower atau pengangkat katup
berputar sedikit dalam setiap tekanan, dan membuat aus komponen. Biasanya
bagian muka dari cam dan follower dirancang untuk aus bersamaan, jadi ketika
salah satu telah aus maka keduanya harus diganti untuk mencegah aus yang
berlebihan.

10
3.2 Jenis-jenis Penghubung Crankshaft dan Camshaft dan komponen
1. Timming Chain
Jenis timing chain atau rantai saat ini masih banyak digunakan karena dilihat
dari bahannya yaitu logam sangat kuat untuk menyalurkan putaran ke poros nok,
rantai ini digunakan karena tidak mudah molor dan didesain secara halus agar
suaranya juga lebih tenang.
Memanfaatkan bahan kuningan dan logam lainnya, timming chain didesain
untuk menghubungkan crankshaft dan camshaft dengan ketahanan yang tinggi. Ini
biasa dipakai pada mesin yang memiliki banyak silinder atau mesin-mesin yang
menerapkan konfigurasi DOHC (16 katup).
Konfigurasi DOHC ini artinya ada dua buah camshaft yang semuanya akan
melayani 16 buah katup. Atau dengan kata lain tiap silinder memiliki double klep (4
katup) selain perpindahan udara lebih lancar tapi konfigurasi ini juga lebih berat.
Sehingga timming chain dituntut agar lebih kuat.
2. Timming Belt
Sementara sabuk timing (berbahan karet) dipakai pada mesin-mesin ringan
yang memiliki kapasitas kecil, suara yang dihasilkan belt lebih tenang tapi potensi
putus dan molor itu lebih besar. Sebenarnya timming belt didesain dari karet yang
memiliki serat kawat, jadi meski tertarik oleh tensioner belt, kondisi timming belt
ini masih tetap normal.Hanya saja kawat yang digunakan sebagai serat ini juga
berdiameter cukup kecil sehingga ketahanan belt terhadap gaya tarik itu kurang
baik.
Tensioner atau peregang adalah komponen tambahan yang ada pada timming
chain dan timming belt untuk menguatkan tegangan sabuk atau dengan kata lain
komponen ini akan mencegah terjadinya penguluran sabuk.
Cara kerjanya ada yang otomatis ada pula yang manual. Untuk tensioner manual
memanfaatkan sebuah roller yang diposisikan untuk menegangkan belt. Posisinya
bisa diubah dengan memutar mur penyetelnya.
Sementara pada tensioner otomatis menggunakan daya pegas untuk menarik
belt agar lebih kuat.

11
3. Timming Gear
Sementara timming gear hanya digunakan pada mekanisme katuo OHV
dengan posisi poros nok berada didalam blok. Sistem ini sudah lama ditinggalkan
karena dari segi efisiensi itu rugi banyak.
Mengapa dikatakan rugi, karena ketika kita letakan poros nok jauh dari
katup maka akan ada daya yang terbuang. Dalam kasus ini, poros nok terletak
didalam blok mesin sementara katup berada di kepala silinder. Sehingga agar nok
bisa menekan katup perlu bantuan lagi komponen seperti push rod.
Jelas dibandingkan dengan sistem OHC yang poros noknya terletak diatas sistem
OHV memakan banyak tenaga. Karena itulah disebut rugi banyak.
Sehingga meskipun sistem gear anti molor tetap saja penggunaan katup OHV bisa
membuat tenaga mesin mengalami kerugian.
Dalam kinerjanya, timing belt diimbangi dengan adanya tensioner atau
peregang yang bisa distel secara manual atau otomatis. penggunaan trensioner
bertujuan agar timing mesin bisa tetap meski rantai molor.

3.3 Jenis kerusakan pada crankshaft dan camshaft


Kerusakan pada bagian crankshaft diantaranya :
 Keretakan crankshaft karena kurangnya system pelumnasan antara bearning dan
crankpin
 Bearning terkelupas dan babit dari material bearning akan menempel pada
crankpin.
 Tersumbatnya lubang oli untuk pelumnasan.
Kerusakan pada bagian camshaft diantaranya :
 Patahnya poros camshaft
 Pada nok-nok sering terjadi kerusakan karena gesekan dengan dudukan push rod
 Perbedaan tegangan pada bahan kontruksi yang menyebabkan kendaraan terjadi
penurunan dari kekerasan tidak merata.

12
3.4 Analisa Kebutuhan Peralatan
Dalam proses perbaikan dan perawatan crankshaft dan camshaft beberapa alat,
diantaranya adalah :
 -Obeng (-)
 Obeng (+)
 Tang
 Kunci pas
 Kunci ring
 Kunci T

3.5 Analisa Pengerjaan Perawatan


Cara merawat crankshaft
1. Periksa kerusakan crankshaft engine dari main journal dan crankpin serta saluran-
saluran pelumnas,bila cacat/rusak crankshaft harus diperbaiki atau diganti
2. Periksa keausan,kerusakan dan keretakan dari crank gear.bila cacat,crankshaft
bagian crank gear perbaiki atau diganti.
3. Periksa permukaan front/rear crankshaft yang berhubungan dengan oil seal bila
rusak harus perbaiki atau ganti collarnya.
Cara Merawat Camshaft
1. Perenggangan pada klep isap dan klep buang.
2. Kemudian setelah kerenggangan klep di ukur dengan alat pengukur celah klep dan
di pastikan sesuai dengan kerenggangan yang di perbolehkan,roda gila(flywell) di
putar sampai pada posisi top/TMA (titik mati atas) pada silinder no.6 dan di dapati
kerenggangan klep denan rocker arm tersebut berubah.dalam hal ini di lakukan
observasi lanjutan yaitu check pada lifter (tempat dudukan batang pendorong/push
rod)di silinder no.6 tersebut,diketahui roll pada lifter aus/terkikis (tinggal 70%)
.setelah di check pada permukaan nok camshaft di dapati permukaan
terkikis/mengalami keausan,di mana nok tersebut adalah tempat bertumpunya roll
lifter.13.

13
BAB IV
PENUTUP
Pada bab ini penulis menyampaikan kesimpulan, pesan dan kesan sebagai penutup
atas laporan pelaksanaan kerja lapangan. Dengan harapan apa yang tertuang dalam uraian
laporan ini dapat memberikan gambaran terhadap siapapun yang berkepentingan terhadap
Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanaan oleh penulis. Jauh lebih penting dari itu,
semoga penulis dapat memetik nilai positif dari pembimbingan, arahan bahkan peringatan
dan teguran yang diperoleh selama penulis melaksanakan praktik kerja lapangan.

4.1 Kesimpulan
Sebagai kesimpulan dari uraian laporan kerja praktik ini penulis merumuskan
beberapa poin sebagai berikut :
1. Praktik kerja lapangan sangat berpotensi untuk memberikan tambahan
kesempatan terhadap peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan dsn
memperoleh keterampilan tidak saja yang bersifat hard tetapi juga soft skill dalam
suasana nyata.
2. Pada praktiknya, tidak semua aturan standar harus selalu diikuti oleh mekanik
terutama terhadap langkah-langkah tertentu yang dianggap hasilnya sudah dapat
diketahui dengan mengerjakan langkah lainnya. Namun mengikuti SOP jauh lebih
baik.

4.2 Kesan
Selama persiapan sampai dengan selesai melaksanakan PKL, penulis merasa
sangat tertentu. Terlebih keramahan dan kejelasan para mekanik dan pembimbing
dalam memberikan arahan sangat memotivasi penulis untuk dapat menguasai lebih
detail tentang otomotif. Sikap professional karyawan di lokasi PKL pun memberikan
satu gambaran bagi penulis tentang beberapa pentingnya pelajar untuk melatih diri
hidup disiplin dan berkomunikasi dengan santun dengan siapapun.

14
4.3 Pesan
Terlepas dari segala kelebihan yang diperoleh penulis dari tempat
pelaksanaan PKL, terselip satu hal yang semoga dapat bermanfaat terhadap perbaikan
perusahaan. Hal ini adalah ketegasan pembimbing terhadap peserta PKL apabila
melakukan kekeliruan. Sementara itu, bagi panitia dalam penempatan peserta
diutamakan bagi kami yang tidak memiliki kendaraan agar ditempatkan pada
bengkel-bengkel yang tidak terlalu jauh. Atau jika terpaksa di tempat yang jauh maka
mohon difasilitasi untuk menginap di tempat yang tidak terlalu mahal. Selanjutnya,
bagi peserta PKL lain dengan tempat yang sama, penulis menyarankan agar banyak-
banyaklah bertanya tentang pengalaman mekanik dalam menangani konsumen-
konsumen yang antusias.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://mekaniktop99.blogspot.co.id/2016/04/pengertian-dan-fungsi-cam-shaft-noken-
as.html

https://boss-otomotif.blogspot.co.id/2016/04/pengertian-dan-fungsi-crank-shaft.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Poros_engkol

https://www.google.co.id/search?q=oil+hole&rlz=1C1AOHY_enID783ID783&source=ln
ms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjf16nG-
5rZAhUCmZQKHY0QDtEQ_AUICigB&biw=1360&bih=634#imgrc=1MYxS_Pb4S72eM
:

https://www.google.co.id/search?q=main+journal&rlz=1C1AOHY_enID783ID783&tbm=i
sch&source=iu&ictx=1&fir=WhpNMvtS7s8DtM%253A%252CDhZap7n_a--
HoM%252C_&usg=__Gd0dK2RHap5NZcUkXNsiQ94W-
UY%3D&sa=X&ved=0ahUKEwj1loqX_JrZAhWINJQKHQiODX8Q9QEINTAC#imgrc=
WhpNMvtS7s8DtM:

http://www.alatberat.com/blog/cara-perawatan-crankshaft-engine-excavator/

http://suparto-kreativitasku.blogspot.co.id/2012/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://auto2000.co.id/page/sekilas_auto2000

www.smkml-crb.sch.id

16

Anda mungkin juga menyukai