PKL Auto 200 Majalengka
PKL Auto 200 Majalengka
PKL Auto 200 Majalengka
PENDAHULUAN
1
1) Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
antara lain menyatakan :
a. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui 2 (dua) jalur, yaitu
pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
b. Pengadilan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan oleh pemerintah,
masyarakat dan atau keluarga peserta didik.
c. Masyarakat sebagai mitra pemerintahan berkesempatan yang seluas-luasnya
untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.
2) PP No. 29 tentang Pendidikan Menengah yang antara lain :
a. Penyelenggaraan sekolah menengah dapat bekerja sama dengan masyarakat
terutama dunia usaha/industry dan para dermawan untuk memperoleh
sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan
pendidikan.
b. Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang
diperlukan dalam rangka pengembangan pendidikan menengah.
3) PP No. 39 tentang peran serta masyarakat dalam pendidikan nasional antara
lain menyatakan :
a. Peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan untuk
magang dan atau latihan kerja.
b. Pemerintahan dan masyarakat menciptakan peluang yang besar untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dalam system pendidikan nasional.
4) Kepmendikbud No. 0490/V/1992 tentang sekolah menengah kejuruan yang
menyatakan: Kerjasama sekolah menengah kejuruan dengan dunia usaha
terutama bertujuan untuk meningkatkan kesesuaian program sekolah menengah
kejuruan dengan kebutuhan dunia kerja yang dibutuhkan dengan asas saling
menguntungkan.
5) Kepmendikbud No. 080/V/1993 tentang kurikulum sekolah menengah kejuruan
yang menyatakan :
2
a. Menggunakan unit produksi sekolah beroperasi secara professional sebagai
wahana pelatihan kejuruan.
b. Melaksanakan sebagai kelompok mata pelajaran kejuruan di sekolah, dan
sebagai lainnya di dunia usaha dan industry.
c. Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan sepenuhnya di
masyarakat dunia usaha dan industri.
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dilaksanakannya PSG/PKL dapat dibedakan menjadi tujuan
secara umum dan khusus. Berikut adalah uraian tujuan-tujuan tersebut.
1) Tujuan Umum
a. Mengarahkan peserta didik untuk dapat mempersiapkan diri menjadi
pribadi yang memiliki keahlian professional, yaitu tenaga kerja yang
memiliki tingkat pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja.
b. Memperkokoh Link and Match antara sekolah dengan dunia kerja.
c. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan peserta didik untuk
menjadi pekerja yang professional.
d. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
2) Tujuan Khusus
Peserta didik dapat mengetahui secara langsung penerapan teori yang
dipelajari dengan praktik di lapangan.
a. Peserta didik mendapat pengalaman dalam menjalankan tugas secara
terarah sesuai aturan perusahaan.
b. Mempersiapkan mentalitas peserta didik untuk lebih mampu beradaptasi
dalam lingkungan kerja.
3
BAB II
TINJAUAN UMUM LOKASI PKL
Praktik kerja lapangan penulis laksanakan di bengkel resmi. Bab ini secara umum
mengulas tinjauan lokasi pelaksanaan kerja praktik. Tinjauan ini mencakup sejarah singkat
bengkel, visi dan misi bengkel, struktur organisasi bengkel serta memuat peraturan dan tata
tertib yang diberlakukan di bengkel.
4
seiring dengan pertumbuhan bisnis, serta untuk memenuhi kebutuhan seluruh
pelanggan Toyota, serta memberi kemudahan bagi calon pembeli Toyota.
Sesuai dengan slogan-nya “Urusan Toyota Lebih Mudah!”, AUTO2000
senantiasa berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh pelanggannya
dalam membeli & memiliki kendaraan Toyota melalui :
5
6. Serta berbagai produk inovatif lainnya yang akan senantiasa AUTO2000
hadirkan bagi pelanggan untuk merasakan “Life is Easy”.
6
2.3 STRUKTUR ORGANISASI BENGKEL
DIREKTUR
DEMI ANDRIAN
EMG
IGA
GUNAWAN
TEKNISI
7
BAB III
TINJAUAN TEORITIS DAN PENGERJAAN PKL
Pada bab ini diuraikan tinjauan teoritis terkait dengan judul Praktik Kerja Lapangan
yang meliputi Jenis-jenis Penghubung Crankshaft dan Camshaft. Komponen
Crankshaft dan Camshaft, jenis-jenis kerusakan dan penanganan, kebutuhan alat,
mekanisme pengerjaan perawatan dan perbaikan. Selain itu, dalam bab ini pun disampaikan
segala pekerjaan terkait tugas teknik yang dilakukan penulis selama pelaksanaan PKL di
lokasi.
8
terdapat bearing-bearing atau sebagai bantalan yang memberikan gap atau celah
gerak bebas pada crank shaft sehinngga crank shaft tidak macet karena adanya oil
clearence.
Crank Shaft tidak hanya meneruskan putaran mesin ke Transmisi atau
merubah gerak vertikal piston menjadi tenaga putar, crank shaft juga berfungsi
untuk menggerakkan Cam Shaft atau Noken As yang di hubungkan
dengan Timing Belt, Timing Chain, Timing Gear dan Push Rod.
Pada crank shaft terdapat dua bagian penting, yaitu Crank Pin dan Crank
Jurnal
Crank Pin : Berfungsi sebagi tempat penghubung Connecting Rod dengan
piston dan menerima tenaga yang di hasilkan dari
pembakaran
Crank Jurnal : Berfungsi sebagai pengikat Crank Shaft dengan cylinder block
Karena kinerja nya yang berat dan mengahsilkan gaya gesek yang besar,
crank shaft harus selalu terkena miyak pelumas agar bantalan bantalan pada crank
pin dan crank jurnal tidak aus yang mana apabila terjadi keausan pada bagian
tersebut dapat membuat suara kendaraan menjadi kasar dan apabila sistem
pelumasanyang kurang baik akan berdampak juga pada komponen-komponen lain
pada mesin ,seperti cylinder block, piston, cam shaft, klep atau valve, dan
komponen mesin lainnya.
2. Pengertian Dan Fungsi Chamshaft (Nokn As)
Menurut sumber dari http://www.bengkelbangun.com/2012/04/pengertian-
dan-fungsi-chamshaft-nokn-as.html Camshaft adalah sebuah alat yang digunakan
dalam mesin untuk menjalankan poppet valve. Dia terdiri dari batangan silinder.
Cam membuka katup dengan menekannya, atau dengan mekanisme bantuan
lainnya, ketika mereka berputar.
Hubungan antara perputaran camshaft dengan perputaran poros engkol
sangat penting. Karena katup mengontrol aliran masukan bahan bakar dan
pengeluarannya, mereka harus dibuka dan ditutup pada saat yang tepat selama
langkah piston. Untuk alasan ini, camshaft dihubungkan dengan crankshaft secara
9
langsung(melalui mekanisme gear) atau secara tidak langsung melalui rantai yang
disebut ”rantai waktu”.
Gambar Nokn As
10
3.2 Jenis-jenis Penghubung Crankshaft dan Camshaft dan komponen
1. Timming Chain
Jenis timing chain atau rantai saat ini masih banyak digunakan karena dilihat
dari bahannya yaitu logam sangat kuat untuk menyalurkan putaran ke poros nok,
rantai ini digunakan karena tidak mudah molor dan didesain secara halus agar
suaranya juga lebih tenang.
Memanfaatkan bahan kuningan dan logam lainnya, timming chain didesain
untuk menghubungkan crankshaft dan camshaft dengan ketahanan yang tinggi. Ini
biasa dipakai pada mesin yang memiliki banyak silinder atau mesin-mesin yang
menerapkan konfigurasi DOHC (16 katup).
Konfigurasi DOHC ini artinya ada dua buah camshaft yang semuanya akan
melayani 16 buah katup. Atau dengan kata lain tiap silinder memiliki double klep (4
katup) selain perpindahan udara lebih lancar tapi konfigurasi ini juga lebih berat.
Sehingga timming chain dituntut agar lebih kuat.
2. Timming Belt
Sementara sabuk timing (berbahan karet) dipakai pada mesin-mesin ringan
yang memiliki kapasitas kecil, suara yang dihasilkan belt lebih tenang tapi potensi
putus dan molor itu lebih besar. Sebenarnya timming belt didesain dari karet yang
memiliki serat kawat, jadi meski tertarik oleh tensioner belt, kondisi timming belt
ini masih tetap normal.Hanya saja kawat yang digunakan sebagai serat ini juga
berdiameter cukup kecil sehingga ketahanan belt terhadap gaya tarik itu kurang
baik.
Tensioner atau peregang adalah komponen tambahan yang ada pada timming
chain dan timming belt untuk menguatkan tegangan sabuk atau dengan kata lain
komponen ini akan mencegah terjadinya penguluran sabuk.
Cara kerjanya ada yang otomatis ada pula yang manual. Untuk tensioner manual
memanfaatkan sebuah roller yang diposisikan untuk menegangkan belt. Posisinya
bisa diubah dengan memutar mur penyetelnya.
Sementara pada tensioner otomatis menggunakan daya pegas untuk menarik
belt agar lebih kuat.
11
3. Timming Gear
Sementara timming gear hanya digunakan pada mekanisme katuo OHV
dengan posisi poros nok berada didalam blok. Sistem ini sudah lama ditinggalkan
karena dari segi efisiensi itu rugi banyak.
Mengapa dikatakan rugi, karena ketika kita letakan poros nok jauh dari
katup maka akan ada daya yang terbuang. Dalam kasus ini, poros nok terletak
didalam blok mesin sementara katup berada di kepala silinder. Sehingga agar nok
bisa menekan katup perlu bantuan lagi komponen seperti push rod.
Jelas dibandingkan dengan sistem OHC yang poros noknya terletak diatas sistem
OHV memakan banyak tenaga. Karena itulah disebut rugi banyak.
Sehingga meskipun sistem gear anti molor tetap saja penggunaan katup OHV bisa
membuat tenaga mesin mengalami kerugian.
Dalam kinerjanya, timing belt diimbangi dengan adanya tensioner atau
peregang yang bisa distel secara manual atau otomatis. penggunaan trensioner
bertujuan agar timing mesin bisa tetap meski rantai molor.
12
3.4 Analisa Kebutuhan Peralatan
Dalam proses perbaikan dan perawatan crankshaft dan camshaft beberapa alat,
diantaranya adalah :
-Obeng (-)
Obeng (+)
Tang
Kunci pas
Kunci ring
Kunci T
13
BAB IV
PENUTUP
Pada bab ini penulis menyampaikan kesimpulan, pesan dan kesan sebagai penutup
atas laporan pelaksanaan kerja lapangan. Dengan harapan apa yang tertuang dalam uraian
laporan ini dapat memberikan gambaran terhadap siapapun yang berkepentingan terhadap
Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanaan oleh penulis. Jauh lebih penting dari itu,
semoga penulis dapat memetik nilai positif dari pembimbingan, arahan bahkan peringatan
dan teguran yang diperoleh selama penulis melaksanakan praktik kerja lapangan.
4.1 Kesimpulan
Sebagai kesimpulan dari uraian laporan kerja praktik ini penulis merumuskan
beberapa poin sebagai berikut :
1. Praktik kerja lapangan sangat berpotensi untuk memberikan tambahan
kesempatan terhadap peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan dsn
memperoleh keterampilan tidak saja yang bersifat hard tetapi juga soft skill dalam
suasana nyata.
2. Pada praktiknya, tidak semua aturan standar harus selalu diikuti oleh mekanik
terutama terhadap langkah-langkah tertentu yang dianggap hasilnya sudah dapat
diketahui dengan mengerjakan langkah lainnya. Namun mengikuti SOP jauh lebih
baik.
4.2 Kesan
Selama persiapan sampai dengan selesai melaksanakan PKL, penulis merasa
sangat tertentu. Terlebih keramahan dan kejelasan para mekanik dan pembimbing
dalam memberikan arahan sangat memotivasi penulis untuk dapat menguasai lebih
detail tentang otomotif. Sikap professional karyawan di lokasi PKL pun memberikan
satu gambaran bagi penulis tentang beberapa pentingnya pelajar untuk melatih diri
hidup disiplin dan berkomunikasi dengan santun dengan siapapun.
14
4.3 Pesan
Terlepas dari segala kelebihan yang diperoleh penulis dari tempat
pelaksanaan PKL, terselip satu hal yang semoga dapat bermanfaat terhadap perbaikan
perusahaan. Hal ini adalah ketegasan pembimbing terhadap peserta PKL apabila
melakukan kekeliruan. Sementara itu, bagi panitia dalam penempatan peserta
diutamakan bagi kami yang tidak memiliki kendaraan agar ditempatkan pada
bengkel-bengkel yang tidak terlalu jauh. Atau jika terpaksa di tempat yang jauh maka
mohon difasilitasi untuk menginap di tempat yang tidak terlalu mahal. Selanjutnya,
bagi peserta PKL lain dengan tempat yang sama, penulis menyarankan agar banyak-
banyaklah bertanya tentang pengalaman mekanik dalam menangani konsumen-
konsumen yang antusias.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://mekaniktop99.blogspot.co.id/2016/04/pengertian-dan-fungsi-cam-shaft-noken-
as.html
https://boss-otomotif.blogspot.co.id/2016/04/pengertian-dan-fungsi-crank-shaft.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Poros_engkol
https://www.google.co.id/search?q=oil+hole&rlz=1C1AOHY_enID783ID783&source=ln
ms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjf16nG-
5rZAhUCmZQKHY0QDtEQ_AUICigB&biw=1360&bih=634#imgrc=1MYxS_Pb4S72eM
:
https://www.google.co.id/search?q=main+journal&rlz=1C1AOHY_enID783ID783&tbm=i
sch&source=iu&ictx=1&fir=WhpNMvtS7s8DtM%253A%252CDhZap7n_a--
HoM%252C_&usg=__Gd0dK2RHap5NZcUkXNsiQ94W-
UY%3D&sa=X&ved=0ahUKEwj1loqX_JrZAhWINJQKHQiODX8Q9QEINTAC#imgrc=
WhpNMvtS7s8DtM:
http://www.alatberat.com/blog/cara-perawatan-crankshaft-engine-excavator/
http://suparto-kreativitasku.blogspot.co.id/2012/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://auto2000.co.id/page/sekilas_auto2000
www.smkml-crb.sch.id
16