Modul Kopling 2016
Modul Kopling 2016
Modul Kopling 2016
BELAJAR TEORI
2016 & PRAKTEIKUM
PEMELIHARAAN
MESIN SEPEDA
MOTOR
[BUKU PEGANGAN SISWA]
PRIYATNO, S.Pd.T
SMK NEGERI 3 BONTANG
Jl. Palembang RT.16 Kelurahan Gunung Telihan, Bontang
Barat, Kota Bontang 75332Fax..
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya buku teks
ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai buku teks untuk siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Bidang Studi Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Program Keahlian
Otomotif.
Penerapan kurikulum 2013 mengacu pada paradigma belajar kurikulum abad 21
menyebabkan terjadinya perubahan, yakni dari pengajaran (teaching) menjadi BELAJAR
(learning), dari pembelajaran yang berpusat kepada guru (teachers-centered) menjadi
pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (student-centered), dari pembelajaran pasif
(pasive learning) ke cara belajar peserta didik aktif (active learning-CBSA) atau Student
Active Learning-SAL.
Buku teks Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor ini disusun berdasarkan tuntutan
paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013, namun buku teks belajar siswa dari
pemerintah yang tak kunjung keluar sehingga memaksa diri guru membuat buku pegangan
siswa sendiri sesuai dengan kemampuan guru dengan diusahakan diselaraskan berdasarkan
pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar kurikulum 2013.
Buku teks Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor ini disusun dengan tujuan agar supaya
peserta didik dapat melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi
pelajaran melalui berbagai aktivitas, dengan demikian peserta didik diarahkan untuk
menemukan sendiri informasi, fakta dan nilai-nilai baru secara mandiri.
Demi kesempurnaan buku teks ini kami mohon kritik dab sarannya serta kami juga
mengucapkan terimakasih dan berikan penghargaan kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam membantu terselesaikannya Buku teks Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor kelas
XI Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Bontang, Kalimantan Timur.
Penulis,
Priyatno, S.Pd.T
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... ........ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.DESKRIPSI ............................................................................................................... 1
B.PRASYARAT ............................................................................................................. 2
C.PETUNJUK PENGGUNAAN ..................................................................................... 2
D. TUJUAN AKHIR ....................................................................................................... 2
E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR .................................................... 3
BAB II KEGIATAN BELAJAR
A. Kegiatan Belajar 1: SISTEM KOPLING
1. Tujuan Kegiatan Belajar 1 .................................................................................
2. Uraian Materi 5
1 .................................................................................................. 5
3. Rangkuman 1 .................................................................................................... 33
4. Tes Formatif 1 ................................................................................ .................. 33
5. Lembar Jawaban Tes Formatif 1 ............................................................. ........ 33
B. Kegiatan Belajar 2: SISTEM TRANSMISI 34
1. Tujuan Kegiatan Belajar 2 ................................................................................
2. Uraian Materi
2 ..................................................................................................
3. Rangkuman 2 ....................................................................................................
4. Tes Formatif 2 ................................................................................ ..................
5. Lembar Jawaban Tes Formatif 2 ............................................................. ........
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
A. DESKRIPSI
Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin.
Letak kedua roda sebaris lurus dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap stabil
disebabkan oleh gaya giroskopik. Sedangkan pada kecepatan rendah, kestabilan atau
keseimbangan sepeda motor bergantung kepada pengaturan setang oleh pengendara.
Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatif
murah, terjangkau untuk sebagian besar kalangan dan penggunaan bahan bakarnya serta
biaya operasionalnya cukup hemat.
B. PRASYARAT
Materi pemeliharaan mesin sepeda motor memberikan bekal awal dalam
memahami kompetensi teknik sepeda motor. Materi ini disampaikan pada kelas XII
semester 1.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN
Buku teks bahan ajar siswa SMK ini menggunakan sistem Pendidikan Ber-basis
Kompetensi. Pendidikan berbasis kompetensi adalah pendidikan yang memperhatikan
kemampuan, keterampilan dan sikap yang diper-lukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan hasil yang kompeten. Penekanan utamanya adalah pada apa
yang dapat dilakukan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Salah satu
karakteristik yang paling penting dari pembelajaran berbasis kompetensi adalah
penguasaan individu terhadap bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara nyata
di tempat kerja nantinya.
Dalam pembelajaran berbasis kompetensi, fokusnya adalah pada pencapaian
kompetensi dan bukan pada pencapaian atau pemenuhan waktu tertentu. Dengan demikian
maka dimungkinkan setiap peserta didik memerlukan atau menghabiskan waktu yang
berbeda-beda dalam mempelajari buku teks bahan ajar siswa guna mencapai suatu
kompetensi tertentu.
Setelah peserta didik selesai mempelajari setiap kegiatan belajar dalam satu
kompetensi dasar, kemudian dilakukan evaluasi dan uji kompetensi, ternyata belum
mencapai tingkat kompetensi tertentu pada kesempatan pertama, maka guru akan
mengatur rencana bersama peserta didik untuk mempelajari dan memberikan kesempatan
kembali kepada peserta didik tersebut untuk meningkatkan level kompetensi sesuai
dengan level tertentu yang diperlukan.
D. TUJUAN AKHIR
Setelah peserta didik mempelajari dan memahami materi dalam buku teks bahan
ajar/ modul ini, dengan melalui proses evaluasi baik pengetahuan maupun keterampilan,
diharapkan peserta didik dapat kompeten dalam:
1. Memahami sistem injeksi bensin sesuai SOP
2. Memahami sistem kopling sesuai SOP
3. Memahami komponen mekanisme gear sesuai SOP
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
mesin
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Memahami sistem injeksi bensin sesuai SOP
menganalisis pengetahuan faktual, 3.2 Memahami sistem kopling sesuai SOP
3.3 Memahami komponen mekanisme gear sesuai
konseptual, prosedural, dan
SOP
metakognitif berdasarkan rasa ingin
3.4 Memahami sistem transmisi manual sesuai
tahunya tentang ilmu
SOP
pengetahuan,teknologi, seni, budaya, 3.5 Memahami sistem transmisi otomatis sesuai
dan humaniora denganwawasan SOP
3.6 Memahami sistem starter mekanis sesuai SOP
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1 Memperbaiki system injeksi bensin
dalam ranah konkret dan ranah 4.2 Mengoverhoul kopling
4.3 Mengoverhoul komponen mekanisme gear
abstrak terkait dengan pengembangan
4.4 Mengoverhoul transmisi manual
dari yang dipelajarinya di sekolah 4.5 Mengoverhoul transmisi otomatis
4.6 Memperbaiki starter mekanis
secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1: Sistem Kopling Sepeda Motor
a. Tujuan Belajar 1:
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat :
1) Memahami proses pemindahan tenaga pada sepeda motor.
2) Memahami macam-macam jenis kopling pada sepeda motor.
3) Memahami nama komponen dan fungsinya pada sistem pemindah tenaga
sepeda motor.
4) Memahami cara kerja sistem kopling sepeda motor.
5) Memahami cara membongkar pasang sistem kopling sepeda motor
6) Memahami kerusakan dan cara pemeriksaannya sistem kopling
A. URAIAN MATERI
1. Proses Pemindahan Tenaga
Tenaga yang dihasilkan mesin dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu
torsi dan daya. Torsi (momen punter) diartikan sebagai gaya yang terjadi pada pusat
poros, atau besarnya tenaga yang diperlukan untuk memutarkan suatu poros. Dalam
aplikasinya, besarnya torsi yang dihasilkan oleh suatu mesin diukur sebagai
kemampuan mesin untuk menggerakkan kendaraan/motor. Semakin besar beban /
hambatan yang harus digerakkan oleh mesin, maka semakin besar pula torsi yang
dibutuhkan.
Besarnya torsi yang dihasilkan oleh suatu mesin pada umumnya meningkat
seiring dengan kenaikan putaran mesin, semakin besar hingga mencapai batas
maksimalnya dan kemudian akan mengalami penurunan tenaga pada saat mesin
mencapai putaran tertinggi. Hal ini sesuai dengan grafik dibawah ini:
Kurva torsi
Torsi ( Kg.m )
Torsi maksimal
Daya power diartikan sebagai besarnya torsi yang dihasilkan oleh mesin pada
periode waktu tertentu. Daya Suatu mesin dinyatakan dalam satuan tenaga kuda (horse
power). Satu tenaga kuda adalah jumlah kerja yang dilakukan untuk mengangkat benda
seberat 75 Kg setinggi satu meter selama satu detik. (1 Hp = 75 Kgm/s). Selain mesin
yang berfungsi sebagai penghasil tenaga pada sepeda motor, diperlukan seperangkat
sistem yang berfungsi untuk menyalurkan output mesin hingga sampai ke permukaan
jalan, sekaligus menjembatani pengaturan output mesin agar sesuai dengan tuntutan
kondisi jalan, keawetan mesin, ataupun kenyamanan pengendaraan. Sistem ini dinamakan
sistem pemindah tenaga.
Output
Tanpa pemindah
Kondisi yang Kondisi yang Mesin + sistem
tenaga ( dengan
pengendaraan dibutuh diharapkan pemindah tenaga
mesin saja )
kan
Saat sepeda motor Torsi Putaran mesin Putaran mesin Ada proses
mulai berjalan,ber- perlu susah naik, karena reduksi putaran
akselerasi, pada saat dinaikkan agar beban mesin berat yang menaikkan
jalanan mendaki, torsi cukup Torsi yang torsi
dihasilkan kurang Torsi yang
ataupun saatsepeda
Akselerasi lambat dihasilkan besar
motor dipakai untuk
Tenaga mesin Akselerasi cepat
mengangkut beban kurang Tenaga mesin
berat kuat
Saat kondisi jalan Daya Putaran mesin Daya yang Ada proses rasio
rata, kecepatan tinggi perlu dihasilkan besar untuk
diturunkan Mesin putaran menurunkan
( over drive ) tinggi, rawan putaran mesin
rusak Daya yang
Konsumsi bahan dihasilkan besar
bakar boros Konsumsi bahan
bakar ekonomis
Mesin lebih awet
Secara garis besar, komponen sistem pemindah tenaga pada sepeda motor terdiri
atas , kopling, transmisi, roda – roda gigi reduksi, mekanisme penghubung, dan roda.
Rangkaian komponen sistem pemindah tenagapada sepeda motor dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
2. Macam-macam kopling
Fungsi kopling secara umum adalah menghubungkan dan memutuskan
penyaluran tenaga putaran yang dihasilkan oleh mesin ke roda. Posisi pemasangan dan
fungsi kopling pada sepeda motor tergantung dari jenis kopling dan transmisi yang
digunakan. Pada sepeda motor dengan tipe transmisi manual, kopling dipasangkan
antara poros engkol mesin dan poros input transmisi. Pada kondisi ini kopling
berfungsi untuk ; (1) memutuskan penyaluran tenaga mesin ketransmisi pada saat
mesin dihidupkan, (2) menghubungkan penyaluran tenaga mesin ke transmisi pada
saat sepeda motor mulai berjalan, (3) memutuskan penyaluran tenaga mesin ke
transmisi pada saat dilakukan perpindahan gigi transmisi, ataupun saat sepeda motor
berhenti dengan kondisi mesin hidup.
Perbandingan antara posisi pemasangan kopling pada sepeda motor
sebagaimana diuraikan diatas dapat di lihat pada gambar dibawah ini
Sepeda motor dengan transmisi manual Sepeda motor dengan transmisi CVT
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
Pengelompokan jenis kopling yang digunakan pada sepeda motor adalah sbb:
Setiap jenis kopling memiliki karakter dan proses kerja yang berbeda, dan pada
penggunaannya sering kali merupakan gabungan dari kelompok kopling yang telah
disebutkan. Misalnya pada sepeda motor tipe cub, penggunaan kopling di
kombinasikan antara kopling otomatis dengan kopling mekanis. Konstruksi kopling
mekanis yang digunakan adalah kopling pelat banyak, dan bekerja dalam rendaman
oli, sehingga termasuk jenis kopling basah.
Berikut ini dijelaskan secara lebih rinci masing – masing jenis kopling
berdasarkan klasifikasinya. Terdapat 2 macam penghubungan kopling dengan mesin,
yaitu;
a. Berdasarkan tempatnya
1) Tipe hubungan langsung
Kopling dihubungkan langsung dengan mesin tanpa melalui perantara.
Pemasangan kopling langsung pada ujung poros engkol, sehingga putaran
kopling akan sama denganputaran mesin. Kopling dengan hubungan langsung
ini menerima beban mesin secara langsung sehingga harus dirancang
sedemikian rupa agar kopling mampu bekerja dengan optimal, sekaligus
memiliki daya tahan yang baik. Salah satu tipe kopling yang menggunakan
hubungan langsung adalah kopling sentrifugal ( pada sepeda motor dengan
kopling ganda )
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
Kopling pelat banyak pada umumnya dipakai pada sepeda motor dengan
kontrusi mesin melintang. Tujuannya adalah kopling dapat dibuat dengan
diameter yang kecil sehingga ringan dan kompak, tidak memerlukan ruang
yang besar,namun kemampuannya dalam menghubung atau memutuskan
penyaluran tenaga mesin ke transmisi tetap dapat diandalkan. Koplingpelat
banyak yang banyak dipakai pada sepeda motormodern pada umumnya bekerja
dalam rendaman oli, sehingga menggunakan kopling plate banyak tipe
basah /wet multi plate type.
c. Klasifikasi kopling berdasarkan rendaman oli
1) Kopling basah (wet clutch)
Kopling basah merupakan salah satu jenis koplig yang diklasifikasikan
berdasarkan kondisi kerja kopling, yaitu bekerja dalam keadaan direndam oli
( basah / wet ). Direndamnya kopling dalam oli bertujuan antara lain:
Oli berfungsi sebagai pendingin untuk mencegah kopling terbakar,
Oli berfungsi untuk melumasi komponen kopling seperti bushing, bearing,
pelat gesek kopling, dan gear dari keausan saat kopling bekerja,
Meredam hentakan yang terjadi pada saat kopling bekerja, sehingga proses
kerja kopling terjadi dengan lembut.
Agar oli tidak menyebabkan kerugian gesek yang berlebihan yang
dapat mengurangi kemampuan kerja kopling,maka bahan – bahan yang
begesekan pada kopling basah dirancang khusus agar dapat bekerja dalam
rendaman oli. Karena kopling jenis basah ini aya mampu meningkatkan daya
tahan komponen kopling dan meningkatkan factor kenyamanan, kopling basah
merupakan jenis kopling yang banyak digunakan pada sepeda motor.
2) Kopling kering (dry clutch)
Kopling kering merupakan jenis kopling yang bekerja dalam kondisi
tanpa pelumasan. Kopling kering digunakan untuk mengatasi kelemahan
kopling basah, dimana keberadaan oli dapat mengurangi gaya gesek sehingga
kopling menjadi agak selip. Selain itu, oli juga memiliki tingkat kekentalan
tertentu sehingga menambah beban kerja mesin. Namun demikian, karena pada
kopling kering menghasilkan gaya gesek yang lebih besar disbanding kopling
basah, maka panas yang dialami oleh komponen kopling kering juga lebih
tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut maka penempatan kopling berada diluar
ruang oli dan selalu terbuka dengan udara luar untuk menyalurkan panas yang
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
dihasilkan saat kopling bekerja. Kelemahan lain dari jenis kopling kering
adalah daya tahan komponen yang rendah diakibatkan oleh kondisi kerja yang
berat. Disamping itu, proses kerjanya juga lebih kasar dibandingkan dengan
kopling basah.
Kopling kering biasanya digunakan pada konstruksi kopling pelat
tunggal atau ganda yang digunakan pada sepeda motor dengan mesin
membujur. Meskipun dmikian terdapat pula sepeda motor dengan konstruksi
kopling pelat banyak yang menggunakan jenis kopling kering, namun
penggunaannya terbatas untuk keperluan balap / racing. Alas an utamanya
adalah pada sepeda motor balap dibutuhkan respon kopling yang baik dan
cepat, walau kerja kopling yang dihasilkan tidak selembut kopling basah,
selain itu dengan kopling kering tidak terdapat oli pada kopling. Hal ini tentu
sangat bermanfaat dalam keperluan balap,dimana beban kerja mesin yang
bersumber dari tahanan putar maupun berat volume oli dapat diminimalisasi
sehingga output mesin disalurkan secara maksimal sampai kepermukaan jalan
melalui roda / ban.
d. Berdasarkan prinsip kerjanya
1) Kopling otomatis (automatic clutch)
Kopling otomatis adalah kopling yang proses kerjanya dalam
menghubungkan dan memutuskan penyaluran tenaga mesin keroda
berlangsung secara otomatis, yakni diatur oleh tinggi atau rendahnya putaran
mesin itu sendiri. Pada umumnya proses kerja kopling otomatis memanfaatkan
gaya sentrifugal / gaya putar, sehingga kopling jenis ini sering juga disebut
dengan istilah kopling sentrifugal. Karakter dari kopling jenis ini adalah
memutuskan hubungan pada saat mesin mati maupun putaran rendah rendah,
dan menghubungkan / menyalurkan tenaga mesin secara otomatis pada putaran
menengah hingga putaran tinggi. Bedasarkan karakternya tersebut, maka
kopling otomatis berfungsi melayani kebutuhan sebagai berikut ;
Memungkinkan sepeda motor berhenti berjalan pada kondisi mesin hidup
tanpa harus menetralkan posisi transmisi, cukup dengan menurunkan
putaran mesin hingga putaran stasioner / idle.
Memungkinkan sepeda motor berjalan dengan lembut, dengan cara
mengontrol kenaikan putaran mesin sesuai kehendak pengemudi.
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
Pada saat putaran mesin dinaikkan, gaya sentrifugal yang bekerja pada
roller semakin besar dan mulai mampu mengalahkan tegangan pegas.
Pada kondisi ini, bola baja / roller akan tergelincir kearah luardari pelat
pengantar karena gaya sentrifugal saat kopling berputar. Gerakan bola
baja / roller akan mendorong pelat penekan sehingga akan merapatkan
susunan pelat gesek dengan pelat kopling. Gesekan antara pelat gesek
dengan pelat kopling sentrifugal menyebabkan kopling terhubung dan
secara berangsur – angsur tenaga putaran mesin akan mulai diteruskan.
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
Pada saat mesin bekerja pada putaran tinggi, gaya sentrifugal yang
terjadi semakin kuat. Pada keadaan ini roller akan tergelincir pada sisi
yang paling luar dari pelat pengantar yang menyebabkan pelat gesek
dan pelat kopling saling mencengkeram, sehingga antara rumah kopling
dan pusat kopling menyatu dan berputar bersama. Dengan demikian
pada kondisi ini seluruh tenaga putaran mesin diteruskan ke transmisi.
Apabila putaran mesin di turunkan, gaya sentrifugal yang terjadi akan
berkurang, maka pegas kopling akan menekan pelat penekan untuk
melepaskan hubungan antara pelat gesek dengan pelat kopling, dan
mengembalikan posisi bola baja / roller ke alur cekungan pada pelat
pengantar, sehingga mengurangi / memutuskan penerusan tenaga mesin
ke transmisi.
Cara kerja kopling mekanis pada kopling tunggal adalah sebagai berikut ;
Pada saat kopling terhubung
Pada kondisi ini terjadi pada saat sepeda motorberjalan, dimana kopling
sentrifugal sudah menghubungkan tenaga mesin ke transmisi. Pegas kopling
menekan rumah kopling dan pelat penggerak sehingga membantu kerja kopling
sentrifugal dalam merapatkan hubungan antara pelat gesek dan pelat kopling.
Pada kondisi ini kopling bekerja menghubungkan tenaga mesin ke transmisi.
Pada saat kopling diputuskan
Mekanisme pembebaskopling yang menyatu dengan tuas transmisi akan
bekerja untuk membebaskan kopling saat tuas diinjak. Sesaat sebelum proses
perpindahan posisi gigi transmisi berlangsung, mekanisme pembebas kopling
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
Cara kerja kopling mekanis pada kopling ganda adalah senagai berikut ;
Pada saat kopling terhubung
Kondisi ini terjadi pada setiap kondisi selama tuas transmisi tidak
dioprasikan. Pegas kopling menekan pelat penekan sehingga merapatkan
hubungan antara pelat gesek dan pelat kopling. pada kondisi ini kopling
mekanis dalam keadaan terhubung sehingga apabila mesin dihidupkan
kemudian putaran mesin dinaikkan, maka tenaga mesin yang diteruskan oleh
kopling sentrifugal akan langsung disalurkan ke transmisi
Susunan pelat gesek dan pelat kopling kembali merapat sehingga kopling
terhubung, dan putaran mesin disalurkan ke transmisi.
c) Kopling tangan (manual full clutch)
Konstruksinya mirip dengan koling ganda, namun tanpa menggunakan
kopling otomatis sehingga pada bak kopling hanya terdapat satu unit kopling
mekanis saja. Mekanisme pembebas kopling dioprasikan dengan tangan melalui
handel kopling yang terdapat pada kemudi.
Kedudukan kopling mekanis jenis ini berada pada poros input transmisi.
Konstruksi kopling mekanis terdiri atas rumah kopling yang terhubung dengan
poros engkol melalui roda gigi reduksi, serta pusat kopling yang dihubungkan
denganporos input transmisi. Komponen – komponen yang berfungsi untuk
menghubung / memutus hubungan rumah kopling, dan mekanisme
pembebaskopling. Pelat gesek terhubung dengan rumah kopling, sedangkan pelat
penekan , pelat kopling dan pegas kopling terhubung dengan pusat kopling.
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
Cara kerjanya hampir sama dengan system rem yang menggunakan cairan /
fluida. Jika handel kopling ditarik, piston pada master silinder mendorong cairan
hidrolik sehingga menimbulkan gaya tekan yang disalurkan kesilinder pembebas
melalui selang hidrolik kopling. gaya tekan diteruskan oleh cairan hidrolik untuk
menekan piston silinder pembebas. Piston silinder pembebas bergerak maju dan
mendorong pelat penekan melalui mekanisme pembebas yang berada di dalam bak
kopling. gerakan pelat penekan akan membebaskan hubungan pelat gesek dan
pelat kopling sehingga kopling terbebas dan tenaga mesin tidak diteruskan ke
transmisi.
Kedua jenis mekanisme pembebas kopling ini memilike kelebihan dan
kelemahannya masing – masing seperti ditunjukkan pada table di bawah ini ;
Mekanisme manual Mekanisme hidrolik
Kelebihan ; Kelebihan ;
Konstruksi sederhana Kerugian gesekan kecil, respon
Biaya perawatan danperbaikan lebih cepat
murah Tenaga pengoprasian ringan
Cocok digunakan untuk kopling
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
Berdasarkan arah gaya dorong yang terjadi pada pelat penekan, dibedakan
atas tiga jenis mekanisme, yaitu ;
1. Mekanisme dengan cara mendorong dari arah luar (outer push tipe)
Pada jenis ini, mekanisme yang digunakan untuk mendorong pelat
penekan berada di sisi luar dari unit kopling. oleh karena itu, tarikan handel
kopling ( = gerakan pedal kopling pada sepeda motor tipe cub ) akan
mengakibatkan pelat penekan bergerak keluar karena didorong dari arah dalam.
Gerakan keluar dari pelat penekan tersebut akan menimbulkan jarak
kerenggangan antara pelat penekan dan rangkaian pelat kopling, sehingga
kopling akan terbebas dan tenaga putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi.
2. Mekanisme dengan cara mendorong dari arah dalam (Inner push tipe)
Pada jenis ini, mekanisme yang digunakan untuk mendorong pelat
penekan berada di sisi dalam dari unit kopling
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
3. Mekanisme dengan cara menarik dari arah luar (rack end pinion type)
Pada tipe ini, mekanisme pembebas berada di sisi luar dari unit kopling.
cara kerja kopling jenis ini tidak dengan mendorong pelat penekan kearah
dalam, melainkan dengan caramenarik pelat penekan kearah luar. Mekanisme
jenis ini hanya diaplikasikan pada sepeda motor tipe sport. Tarikan handel
kopling akan mengakibatkan pelat penekan bergerak keluar karena ditarik dari
arah luaroleh konstruksi rack end pinion. Gerakan ke luar dari pelat penekan
tersebut akan menimbulkan jarak kerenggangan antara pelatpenekan dan
rangkaian pelat kopling, sehingga kopling akan terbebas dan tenaga putaran
mesin tidak di teruskan ke transmisi. Konstruksinya yang sederhana namun
memiliki daya tahan yang tinggi menyebabkan mekanisme pembebas jenis ini
cocok untuk sepeda motor dengan putaran tinggi.
3. Test Formatif 1
1. Jelaskan pengertian dari kopling otomatis dan kopling manual?
2. Jelaskan pengertian dari kopling langsung dan tidak langsung?
3. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari tipe kopling kering dan kopling basah?
4. Jelaskan perbedaan kopling tipe inner push type dengan kopling tipe outer push type?
5. Jelaskan cara kerja dari kopling ganda pada sepeda motor cub:
Saat mesin mati?
Saat mesin putaran stasioner?
Saat mesin putaran tinggi?
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
Kelebihan Kelebihan
Oli berfungsi sebagai pendingin untuk Respon kopling yang baik dan cepat
Dapat bekerja pada beban kerja mesin
mencegah kopling terbakar
Oli berfungsi untuk melumasi yang besar
komponen kopling seperti bushing,
bearing
Meredam hentakan yang terjadi pada
saat kopling bekerja, sehingga proses
kerja kopling terjadi dengan lembut
Kekurangan Kekurangan
Oli dapat mengurangi gaya gesek panas yang dialami oleh komponen
sehingga kopling menjadi agak selip kopling kering terlalu tinggi
Respon kopling kurang cepat daya tahan komponen yang rendah
diakibatkan oleh kondisi kerja yang
berat
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
4. Perbedaan kopling tipe inner push type dengan kopling tipe outer push type
Kopling tipe inner push type:
Tarikan handel akan mengakibatkan pelat penekan bergerak keluar
Arah gaya dorong dari arah dalam
kopling tipe outer push type:
Tarikan handel akan mengakibatkan pelat penekan bergerak kedalam
Arah gaya dorong dari arah luar
5. Cara kerja dari kopling ganda
Saat mesin mati?
Poros engkol belum berputar
Kondisi clutch shoe (sepatu kopling) menempel di plat penggerak karena
tertarik oleh pegas
Belum ada putaran yang diteruskan ke transmisi
Saat mesin putaran stasioner?
Poros engkol berputar diteruskan ke plat penggerak
Gaya sentrifugal belum mampu melemparkan clutch shoe
Kondisi clutch shoe (sepatu kopling) menempel di plat penggerak karena
tertarik oleh pegas
Belum ada putaran yang diteruskan ke transmisi
Saat mesin putaran tinggi?
Poros engkol berputar diteruskan ke plat penggerak
Gaya sentrifugal mampu melemparkan clutch shoe secara maksimal
Kondisi clutch shoe (sepatu kopling) menempel di rumah kopling otomatis dan
diteruskan ke roda gigi primer
Pada saat kopling terhubung, plat penekan merapatkan plat kopling dan plat
gesek
Gaya putar dari roda gigi primer diteruskan ke rumah kopling mekanis dan
selanjutnya diteruskan ke pusat kopling melalui gesekan antara plat kopling
dan plat gesek dan diteruskan ke poros input transmisi.
Diagnosa kerusakan
Periksalah apakah gerak bebas (gerak main) kabel kopling tidak cukup. Secara
perlahan lahan tariklah tangkai kopling (tekanlah pedal) sehing-ga terasa tekanan.
Jarak gerak bebas tergantung dari jenis/type ken-daraan, secara umum 10 – 20
mm pada ujung tangkai. Bila tangkai kopling mempunyai gerak bebas lebih atau
kurang dari spesifikasi maka tangkai kopling harus di setel kembali sesuai
spesifikasi pabrik.
Bila kampas kopling, pegas kopling, atau pelat kopling yang rusak, maka perlu
perbaikan dengan jalan pembongkaran kopling.
Catatan :
Pada saat mur penetap di kencangkan, tahan scrub penyetel dengan obeng, agar
kedudukan scrub penyetel tidak berubah
(2). Penyetel kopling sepeda motor jenis sport / bisnis (contoh : Honda GL)
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
7. Rangkuman
Dari uraian materi diatas dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Dalam melaksanakan pekerjaan praktik, perhatikan keselamatan kerja agar
terhindar dari kecelakaan.
PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII 2016/2017
8. Tes Formatif 2
Sebutkan fungsi dari kopling kendaraan bermotor !
Jenis kopling sepeda motor ada berapa macam ? Sebutkan
Apa yang dimaksud dengan kopling otomatis dan apa tujuannya digunakan kopling
ganda?
Mengapa kopling bisa slip? beri penjelasan kemungkinan kemungkinan penyebabnya!
2. Jenis kopling sepeda motor meliputi: kopling manual jenis bebek dan sport,
kopling otomatis serta kopling ganda.
3. Kopling otomatis adalah kopling yang bekerja bedasarkan adanya gaya sentrifugal
saat mesin bekerja. Sehingga untuk kopling otomatis tidak perlu lagi menggunakan
handle kopling seperti hanya kopling manual. Sedangkan kopling ganda digunakan
pada sepeda motor jenis bebek dengan tujuan untuk mengatasi hentakan pada saat
sepeda motor masuk gigi satu pa-da awal start (mulai jalan).
4. Kemungkinan sebab sebab kopling bisa sip antara lain: gerak bebas (gerak main)
kabel kopling tidak cukup kampas kopling terbakar atau aus aus pegas kopling
sudah lunak atau “fatique” pelat pelat kopling berubah bentuk (bengkok)