Bab 1
Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
1
menguntungkan baik bagi petani maupun kesehatan masyarakat yang akan
terbebas dari penyakit yang berasal dari pangan hewani khususnya udang.
Penulisan paper ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah
Ilmu Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Udayana. Selain itu , berdasarkan rumusan masalah pada pendahuluan maka
tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui manfaat penerapan
biosecurity dan penerapan biosecurity pada tambak udang di Indonesia.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pusat aplikasi dari biosecurity pada tambak udang adalah untuk usaha
penanganan terhadap penyakit-penyakit yang dapat merugikan baik untuk
kesehatan maupun merugikan industri secara ekonomis. Pada tambak udang,
pelaksanaan ditujukan untuk memproduksi udang yang sehat dengan
lingkungan yang terkontrol dengan baik, yang tidak termasuk dengan adanya
organisme yang tidak diinginkan, termasuk di dalamnya pencegahan atau
perginya orgaisme tersebut kembali ke lingkungan naturalnya. Tujuan
utamanya adalah agar tidak ada organisme infeksius apapun pada sistem
budidaya udang. (Gurel Turkmen, 2010). Pengaplikasian biosecurity terbukti
3
berkaitan dengan keadaan hasil produksi. Modifikasi budidaya yang berbeda
mempengaruhi performa budidaya udang. Kegiatan-kegiatan biosecurity pada
tambak udang meliputi: beberapa tahapan diantaranya adalah tahapan
persiapan lahan, persiapan air, pengujian benur, proses budidaya dan proses
panen emergency. Penilaian dari hasil yang dicapai tentang penerapan
biosecurity yang dilakukan harus memenuhi persyaratan SOP
BAB 3
PEMBAHASAN
4
Infeksi penyakit pada budidaya udang menjadi penghambat meningkatnya
produksi. Terutama infeksi penyakit yang disebabkan oleh virus yang mendorong
kegagalan produksi menjadi resiko terbesar dalam siklus budidaya dan infeksi
virus yang dicermati sebagai patogen tunggal harus ditinggalkan karena pada
berbagai studi menunjukkan kerjasama lebih dari satu patogen dan lingkungan
menyebabkan infeksi penyakit semakin parah dan mematikan. Penerapan
manajemen kesehatan ikan pada budidaya udang menjadi keharusan terutama
semakin intensifnya dan bervariasinya metode budidaya yang digunakan.
Penerapan manajemen kesehatan ikan yang pada tahapan pelaksanaan dikenal
dengan biosekuritas menjadi alternative baru dalam pengelolaan budidaya udang.
Penerapan biosekuritas yang terjaga dengan bantuan teknologi dapat mendukung
budidaya dan kualitasnya. Budidaya udang sangat berhubungan dengan
lingkungan disekitar yang secara keseluruhan tergantung dengan daya dukung
lahan. Berbagai metode budidaya udang diterapkan yang mengedepankan
produksi dan keberlanjutan memiliki keterbatasan. Selain karena infeksi penyakit,
budidaya udang di Indonesia mengalami hambatan juga karena tingginya limbah
yang dihasilkan tidak bisa terdegradasi secara alamiah.
5
faktor pemicu.Oleh sebab itu, untuk meminimalisir berkembangnya virus tersebut
dilakukan upaya Biosecurity. Biosecurity merupakan serangkaian cara dan
kegiatan yang dilakukan untuk pencegahan munculnya penyakit seperti
pemeliharaan, pembenuran, pembesaran dan pencegahan meluasnya penyebaran
penyakit yang terjadi dari tambak yang terinfeksi. Prosedur Biosecurity
sudah tercantum pada SNI dengan tepat dan sesuai, penerapan biosecurity yang
baik dan benar yaitu :
1. Persiapan Tambak
Pasang Bird Scaring Device (BSD) yang terbuat dari benang
jenis D-9 PE yang diikat pada tiang, dan juga pasang Crab
Protecting Device (CPD) yang terbuat dari plastik.
Jangan lupa cek level muka air SO harus dibawah pipa elbow,
untuk saluran SO 50 cm di bawah pipa elbow
2. Persiapan air
6
Sterilisasi ganda pada saat dilakukan disinfektan digunakan
pondfos sebanyak 2 – 3 ppm, jarak antara dilakukannya yang
pertama dan kedua diberi jangka waktu 3 hari.
4. Budidaya
5. Panen Darurat
7
Sebenarnya, munculnya penyakit pada udang sudah menjadi hal yang
lumrah, contohnya saja seperti penyakit IMNV, penyakit ini bisa disebut sangat
rutin mendatangi tambak udang. Dari 100% populasi, pasti selalu ada IMNV yang
menyerang, hal ini pun dipengaruhi dengan pengeloaan si petambak itu sendiri,
tentu saja para petambak harus menciptakan kualitas air yang bagus, mulai dari
kandungan oksigen terlarut, tingkat keasaman dan lain sebagainya.
8
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
9
Syaichudin Mohammad.2012.
Evaluasi Penerapan Petunjuk Budidaya Yang Baik (Better Management Practices,
Bmp) Pada Tambak Udang Tradisional Di Kabupaten Pangkajene
Kepulauan.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Hasanuddin
LAMPIRAN GAMBAR
Crab
BirdProtecting Device(BSD)
Scaring Device (CPD)
10
Water Filtration Screen
11