Lingkungan Perkantoran NEW
Lingkungan Perkantoran NEW
Lingkungan Perkantoran NEW
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Manajemen Perkantoran
Yang dibimbing oleh
Dra. LIFA FARIDA PANDUWINATA, S.Pd, M.Pd
Oleh :
KELOMPOK 12
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Salam Sejahtera untuk kita semua,
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayahnya kepada ilahi sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Adapun makalah ini di susun untuk memenuhi mata kuliah Manajemen Perkantoran Modern
yang berjudul “Lingkungan Perkantoran”.
Penulisan makalah ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada Dra.
LIFA FARIDA PANDUWINATA, S.Pd, M.Pd sebagai dosen mata kuliah Manajemen
Perkantoran.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
menyempurnakan tugas makalah ini. Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin .
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Di dunia perkantoran, lingkungan kantor merupakan salah satu hal penting karena dapat
mempengaruhi kedinamisan suatu tempat dan produktivitas sebuah organisasi. Oleh Karena itu
lingkungan kantor direncanakan dengan desain yang sedemikian rupa sehingga tempat kerja
menjadi nyaman dan efisien bagi pegawai kantor. Selain lingkungan kantor sebagai penjelas
ruang secara efektif, lingkungan kantor juga mampu memberi kepuasan kepada pegawai.
Lingkungan kantor pun mampu menjelaskan suatu proses penentuan kebutuhan akan ruang
secara terperinci, sehingga membuat kerja berlangsung secara efektif dan efesien. Dalam sebuah
perkantoran tingkat produktivitas pegawai yang tinggi merupakan harapan semua organisasi atau
perusahaan, dan lingkungan kantor yang sesuai akan mendukung tercapainya tujuan tersebut.
Kondisi lingkungan kantor sangat berpengaruh terhadap naik turunnya produktivitas kerja
pegawai. Selain itu lingkungan kantor sedikit banyak akan mempengaruhi fisik maupun
psikologis pegawai ketika melakukan pekerjaannya. Oleh karena itu sebuah kantor di tuntut
untuk memiliki lingkungan kantor yang dapat membuat para pegawai nyaman dan bersemangat
dalam mengerjakan tugas-tugas perkantoran. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sterk (2005) menemukan bahwa 83% pegawai sangat mengharapkan adanya pencahayaan
yang tepat, area kerja yang sesuai, serta temperature udara yang nyaman. Berdasarkan
permasalahan tersebut penulis membuat makalah dengan judul “ LINGKUNGAN
PERKANTORAN ”
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.3 Faktor dan prinsip apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih warna ?
1.3.3 Untuk mengetahui faktor dan prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan warna
pada lingkungan perkantoran.
1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana kondisi udara yang baik di lingkungan perkantoran.
1.3.7 Untuk mengetahui konservasi energi yang baik pada lingkungan perkantoran.
1.3.8 Untuk mengetahui sistem keamanan yang baik pada lingkungan perkantoran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Ergonomics
Lingkungan kantor sedikit banyak akan mempengaruhi fisik maupun psikologis pegawai
ketika melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi Manajer Administrasi untuk
menciptakan lingkungan kerja yang bisa membuat pegawainya bekerja secara efisien dan efektif,
serta meminimalkan kemungkinan pegawai mendapatkan cedera ketika melakukan
pekerjaannya. Oleh karena itu, dengan mempelajari Ergonimics, yang didefinisikan oleh Odgers
(2005) sebagai ilmu terapan yang digunakan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan
dengan tingkat kenyamanan, efisiensi, dan keamanan dalam mendesain tempat kerja demi
memuaskan kebutuhan fisik dan psikologis pegawai di kantor. Penelitian yang dilakukan oleh
Chao, Schwartz, Milton, dan Burge (2003) lmenunjukan bahwa ingkungan yang tidak sehat dan
nyaman akan menurunkan tingkat produktivitas maupun moral pegawai. Hal tersebut dapat
dikatakan secara langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, namun perubahan
lingkungan tempat kerja yang akan dilakukan perlu dikaji secara komprehensif agar tidak terlalu
membebani keuangan perusahaan.
Dewasa ini semakin banyak perusahaan yang tertarik untuk mengimplementasikan green
office management untuk mengelola kantornya. Perkantoran hijau (green office) adalah sistem
manajemen lingkungan (environmental management system/ EMS) yang praktis dan sederhana
dan dikembangkan khusus untuk kondisi perkantoran. Upaya ini dilakukan untuk membantu dan
mendukung para manajer perkantoran untruk mendorong ke gaya hidup operasioanal kantor
yang lebih ramah lingkungan. Target pelaksanaan kantor hijau meliputi, mengurangi konsumsi
sumber daya alam melalui perbaikan sistem manajemen lingkungan kantor, mempromosikan
praktik lestari melalui peningkatan kesadartahuan karyawan, dan mempromosikan cara-cara
mitigasi perubahan iklim lewat penghematan energi dan pemakaian energi terbarukan.
2.5 UDARA
Faktor lingkungan kantor lainnya yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis
pegawai adalah kondisi udara di dalam kantor. Jika diasumsikan pegawai akan menghabiskan 90
persen jam kerjanya di dalam ruangan (kurang lebih 2.500 jam per tahun), kualitas udara patut
menjadi perhatian utama Manajer Administrasi. Sebagian besar bangunan perkantoran saat ini
memiliki udara yang mengandung zat kimia dan biologi dari pada di luar ruangan. Hal ini
disebabkan oleh off-gas (bahan kimia yang dihasilkan oleh penuaan gedung maupun beberapa
alat perkantoran, misalnya furnitur serta penutup lantai yang jarang dibersihkan). Kondisi inilah
yang akan menimbulkan Sick Building Syndrome (sindrom gedung sakit) dan menyebabkan
pegawai permanen mengalami kepusingan permanen jika mereka menghirupnya dalam waktu
yang relatif lama (Damato dan Richter,2003).
Beberapa faktor kualitas udara yang perlu diperhatikan adalah temperatur, kelembaban,
ventilasi, serta kebersihan udara.
2.5.1 Temperatur Udara
Tempatur ideal yang digunakan pada ruang kantor adalah ±3-4ºCelcius, sehingga
tubuh pegawai tidak terkejut ketika memasuki ruang kantor. Apabila di luar kantor sedang
panas dengan temperatur 30ºC, sebaiknya temperatur diatur 26ºC, dan apabila temperatur di
luar sebesar 14ºC, sebaiknya temperatur di dalam kantor diatur pada tingkat 18ºC. Di masa
depan, energi matahari, tidak diragukanlagi akan menjadi sumber pemanas utama dalam
bangunan perkantoran di beberapa bagian dunia. Tergantung pada lokasi geografi bangunan,
energi matahari mungkin dapat memberikan semua pemanasan yang dibutuhkan.
2.5.2 Tingkat Kelembaban Udara
Tingkat kelembaban udara dipengaruhi temperatur udara. Jika tingkat kelemban udara
sesuai dengan skala yang direkomendasikan, maka temperatur pada perkantoran dapat
diturunkan pada musim dingin dan dinaikan pada musim panas tanpa mengurangi
kenyamanannya. Sistem air-conditioning untuk segala musim akan melembabkan udara
pada musim dingin, dan sebaliknya akan mengurangi kelembaban udara pada musim panas.
Menurut Quible (2001), tingkat kelembaban udara antara 40-60% akan memaksimalkan
kenyamanan bagi pegawai di ruang kantor. Tingkat kelembaban optimum adalah sekitar
50%.
2.5.3 Sirkulasi Udara
Pada beberapa tempat kerja, terutama yang peralatannya menghasilkan panas, harus
disirkulasikan untuk menghasilkan kenyamanan. Tanpa sirkulasi udara, temperatur udara
sekitar akan meningkat dan keberadaan off-gas, seperti yang dibahas sebelumnya, akan
semakin menetap di tempat yang sama dan mengakibatkan gangguan pernafasan serta
gangguan fisik lainnya pada pegawai. Tingkat pergantian udara rata-rata yang cukup adalah
0,67 m³ per menit per orang atau setara dengan 102 ¥ 96 ¥ 64 cm yang harus disirkulasikan
setiap menitnya untuk tiap karyawan pada area tertentu. Sirkulasi volume udara yang lebih
besar akan diperlukan apabila merokok diperbolehkan pada area kerja.
2.5.4 Kebersihan Udara
Alat yang didesain untuk membersihkan udara dipasang pada beberapa bangunan
perkantoran guna membersihkan udara dari kuman, debu, dan kotoran. Sebagian besar AC
yang dipasarkan pada saat ini telah dilengkapi dengan alat tersebut. Cahaya ultraviolet
digunakan untuk membunuh kuman, serta filter mekanik digunakan untuk membuang debu
serta kotoran lain. Kebersihan udara dan pemakaian energi listrik menjadi pertimbangan
yang besar, karena bangunan akan menjadi lebih kedap udara dan pemakaian energi listrik
menjadi lebih efisien. Apabila udara yang sama menetap pada ruangan yang sama, hal itu
akan menjadikannya tidak bersih dan tidak segar.
2.6 MUSIK
Musik menghasilkan beberapa keuntungan, diantaranya membantu meningkatkan kepuasan
kerja dan produktivitas pegawai dengan menghilangkan rasa bosan dan monoton dalam
melakukan pekerjaan kantor. Musik juga memeberikan efek menenangkan kelelahan mental dan
fisik serta mengurangi ketegangan. Musik juga mempunyai efek negatif terhadap tingkah laku
karyawan, yaitu sering kali membuat karyawan melakukan kesalahan dan ketidakhadiran dalam
bekerja. Beberapa alternatif dapat dipilih untuk menggunakan musik di ruang kantor antara lain :
Tipe musik yang dimainkan akan mempengaruhi produktivitas karyawan.
Tipe musik yang diputar.
Jenis pekerjaan juga menentukan musik mana yang harus diputar. Bagi karyawan yang
memerlukan konsentrasi tinggi sebaiknya menggunakan musik yang lembut dan nyaman.
Waktu yang digunakan untuk memutar musik juga harus dipertimbangkan. Memutar musik
yang menstimulasi akan menguntungkan secara psikologis ketika efisiensi karyawan berada
dibawah rata-rata sebagai akibat dari kelelahan atau kebosanan. Kelelahan sering disadari
dalam perjalanan dari pagi ke sore, yaitu sebelum jam makan siang atau istirahat. Penelitian
yang dilakukan menunjukan bahwa musik yang diputar secara terus menerus akan berkurang
efektivitasnya karena karyawan tidak lagi sadar akan kehadiranya. Oleh karena itu, sebaiknya
program pemutaran musik sebaiknya hanya diberikan dalam waktu yang pendek, misalnya
10-15 menit setiap jam, sehingga karyawan menjadi sadar akan keberadaannya di kantor dan
diharapkan menjalankan tugasnya dengan baik.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Unsur-unsur lingkungan perkantoran yang sehat meliputi : Ergonomics, Smart office, dan
Green office management.Sistem pencahayaan yang efektif harus memperhitungkan kualitas
dan kuantitas cahaya yang sesuai denga tugas, ruangan, serta pegawai itu sendiri. Pencahayaan
yang terbaik adalah penggunaan cahaya matahari membuat kesan kantor lebih alami. Hal-hal
yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan warna antara lain, Factor pemilihan warna :
Kombinasi warna, efek cahaya pada warna, nilai pemantulan warna, dan dampak dari warna dan
Prinsip pemilihan warna : Penutup lantai, penutup dinding, dan warna furniture. Penerapan
sistem pengontrolan suara pada banyak perusahaan, dilakukan dengan pendekatan sistem, dan
menggunakan beberapa komponen seperti panel penyerap kebisingan, penutup jendela, penutup
lantai, dan sistem pembuat suara. Beberapa faktor kualitas udara yang perlu diperhatikan adalah
temperatur, kelembaban, ventilasi, serta kebersihan udara. Kontributor utama polusi udara dalam
kantor saat ini adalah tingkat kelembaban yang belebihan, ventilasi yang tidak cukup, serta asap
rokok. Factor yang menentukan musik mana yang harus diputar adalah jenis pekerjaan dan
waktu yang digunakan untuk memutar. Oleh karena itu, sebaiknya program pemutaran musik
sebaiknya program pemutaran musik hanya diberikan dalam waktu yang pendek, sehingga
karyawan menjadi sadar akan keberadaannya di kantor dan diharapkan menjalankan tugasnya
dengan baik. Konservasi energy adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna
melestarikan sumber daya energy dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.
Keberhasilan penggunaan energy secara efisien sangat dipengaruhi oleh perilaku, kebiasaan,
kedisiplinan dan kesadaran akan hemat energy. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah
yang terencana dan terorganisasi di seluruh organisasi untuk melaksanakan program
penghematan energi. Keamanan memiliki dua dimensi yaitu keamanan barang barang fisik
perusahaan dan keamanan informasi penting (dokumen dan arsip) yang apabila hilang akan
mempengaruhi jalannya aktivitas perusahaan. Dengan adanya perlindungan, perkantoran
diharapkan dapat menghasilkan produk yang baik, efisien dan menguntungkan tanpa adanya
gangguan dari pihak manapun yang akan merugikan perkantoran itu sendiri.
3.2 SARAN
Kondisi lingkungan perkantoran seharusnya didesain sebaik dan senyaman mungkin baik
dari segi pencahayaan, pemilihan warna ruang, penggunaan musik, serta kondisi udara untuk
meningkatkan produktivitas kerja para pegawai yang ada di dalamnya. Sebuah kantor dapat
melakukan penghematan energy dengan cara mengimplementasikan Green Office Management
dan mengurangi pemakain AC. Untuk bangunan perkantoran dengan cuaca bervariasi, perlu
dibangun sistem pengaturan udara yang terintegrasi untuk setiap musim, sehingga kondisi udara
relatif konstan setiap harinya. Untuk keamanan kantor perlu dibentuk satuan pengamanan serta
semua area perkantoran dilengkapi dengan peralatan canggih seperti CCTV (Closed Circuit
Television/ televise sirkuit tertutup), radio komunikasi, dan control pintu otomatis.
DAFTAR PUSTAKA