Laporan Kasus Buerger Disease
Laporan Kasus Buerger Disease
Laporan Kasus Buerger Disease
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.M
Umur : 39 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Toili
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan jari jempol kaki kiri menghitam, dirasakan
1minggu terakhir. Awalnya berupa luka kecil, 1tahun lalu, perlahan-lahan makin
membesar. Keluhan juga disertai dengan nyeri dan kram-kram pada betis saat
berjalan dan hilang dengan istirahat. Kram-kram dirasakan semakin parah saat
cuaca dingin. Luka di kaki tidak berbau. Sejak beberapa bulan lalu pasien sering
merasakan bengkak di nadi tangan. Riwayat trauma pada kaki (-), nyeri dada (-),
badan lemah sebelah (-).mual dan muntah disangkal, nyeri ulu hati disangkal . BAK
dan BAB lancar. Pasien perokok berat sejak masih remaja, sehari pasien bisa
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kesadaran : composmentis
Tanda vital
Suhu : 36.7° C
masing-masing jari
Status Internis
+/+,
STATUS LOKALIS
Tampak digiti 1 gangren nekrosis, pendarahan (-), nyeri tekan (+), pulsasi
arteri dorsalis pedis sinistra lebih lemah dibandingkan dextra, SpO2 digiti
PEMERIKSAAN LAIN
TD brachial 120/70
TD Ankle 50/palp
RESUME
pasien laki-laki berumur 39 tahun datang dengan keluhan jari jempol kaki
kiri menghitam sejak 1minggu terakhir, awalnya luka kecil 1tahun terakhir.
pemeriksaan fisiki didapatkan nekrosis digiti 1 pedis sinistra dan metatarsal 5 pedis
sinistra, tidak ada pendarahan, nyeri tekan (+), pulsasi arteri dorsalis pedis sinistra
DIAGNOSIS
BUERGER DISEASE
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Ulkus Diabetic
Gas gangren
Necrotizing Fasciitis
PENATALAKSANAAN
IVFD RL 28 tts/menit
Metamizole 1000mg/8jam/IV
Ranitidine 50mg/12jam
dengan pasti, yang mengenai pembuluh darah kecil dan sedang, dan terkait dengan
Eropa utara dan Afrika. Sedangkan India, Korea, Jepang, Israel, Yahudi
mempunyai insiden penyakit yang paling tinggi. Juga sering pada asia selatan dan
asia tengah.
Sering terjadi pada orang yang merokok. Banyak pasien dengan penyakit
buerger adalah perokok berat, tetapi beberapa kasus terjadi pada pasien perokok
sedang. Disebutkan bahwa penyakit ini merupakan reaksi autoimun yang dipacu
rokok juga penting ,khususnya intoleransi glukosa. 75-90% terjadi pada pria kurang
dari 45 tahun. 10-25% terjadi pada pasien wanita. Paling sering pada umur 20-40
Kematian yang diakibatkan oleh Penyakit Buerger masih jarang, tetapi pada
pasien penyakit ini yang terus merokok, 43% dari penderita harus melakukan satu
Sampai saat ini, penyebabnya masih tidak dapat ditentukan. tetapi vaskulitis
ini dapat dibedakan dari vaskulitis lainnya. Yaitu secara patologis, thrombus
Buerger berada di lumen pembuluh darah hingga ke lamina elastik interna. Ciri khas
lain adalah LED yang meningkat, tidak seperti vaskulitis lainnya, serta C-reactive
mengawali tidak berfungsinya pembuluh darah dan wilayah sekitar trombus. Pasien
ekstrak tembakau, mengalami peningkatan sel yang sangat sensitive pada kolagen
tipe I dan III, meningkatkan serum titer anti endotelial antibody sel , dan merusak
dipantau pada pasien ini, yang diduga secara genetik memiliki penyakit ini.
Merokok
Genetika
Hiperkoagulasi
Disfungsi endotelial
Infeksi
Mekanisme imunologis
terjadi secara perlahan, dimulai pada ujung-ujung jari tangan atau jari kaki dan
tibioperonea.
ekstremitas distal : jari, tumit, tangan, kaki, menjadi putih jika terkena suhu
Pada penyumbatan yang lebih berat, nyerinya lebih hebat dan berlangsung
lebih lama.
Nyeri istirahat iskemik timbul progresif dan bisa mengenai tidak hanya jari
kaki, tetapi juga jari tangan dan jari yang terkena bisa memperlihatkan tanda
sianosis atau rubor, bila bergantung. Sering terjadi radang lipatan kuku dan
akibatnya paronikia. Infark kulit kecil bisa timbul, terutama pulpa falang
distal yang berlanjut menjadi gangren atau ulserasi kronis yang nyeri.
Pada perabaan, kulit sering terasa dingin. Selain itu, pulsasi arteri yang
Fase akut menunjukkan kulit kemerahan, sedikit nyeri, dan vena teraba
obliterans.
dan gangrene terjadi pada fase yang lebih lanjut dan sering didahului dengan udem
dan dicetuskan oleh trauma. Daerah iskemia ini sering berbatas tegas yaitu pada
ujung jari kaki sebatas kuku. Batas ini akan mengabur bila ada infeksi sekunder
Penyakit berkembang secara intermitten, tahap demi tahap, bertambah falang demi
falang, jari demi jari. Datangnya serangan baru dan jari mana yang bakal terserang
tidak dapat diramalkan. Morbus buerger ini mungkin mengenai satu kaki atau
tangan, mungkin keduanya. Penderita biasanya kelelahan dan payah sekali karena
Diagnosis:
disease, yaitu Shionoya, PAPA, OLIN. Tetapi yang paling sering digunakan
mengalami nyeri iskemik bagian distal saat istirahat dan atau ulkus iskemik pada
tumit, kaki atau jari-jari kaki. Penyakit Buerger’s juga harus dicurigai pada
a. Jari iskemik yang nyeri pada ekstremitas atas dan bawah pada laki-laki
b. Klaudikasi kaki
d. Sindrom Raynaud
penyakit Buerger. Tidak seperti penyakit vaskulitis lainnya, reaksi fase akut (seperti
angka sedimen eritrosit dan level protein C reaktif) pasien penyakit Buerger adalah
normal.
vaskulitis termasuk didalamnya adalah pemeriksaaan darah lengkap; uji fungsi hati;
determinasi konsentrasi serum kreatinin, peningkatan kadar gula darah dan angka
“corkscrew” dari arteri yang terjadi akibat dari kerusakan vaskular, bagian kecil
arteri tersebut pada bagian pergelangan tangan dan kaki. Angiografi juga dapat
menunjukkan oklusi (hambatan) atau stenosis (kekakuan) pada berbagai daerah dari
Penurunan aliran darah (iskemi) pada tangan dapat dilihat pada angiogram.
Keadaan ini akan memgawali terjadinya ulkus pada tangan dan rasa nyeri.
penyakit ini, yaitu dengan mengetahui kecepatan aliran darah dalam pembuluh
darah oleh trombus yang mengandung PMN dan mikroabses; penebalan dinding
pembuluh darah secara difus. LCsi yang lanjut biasanya memperlihatkan infiltrasi
(CT) dan Magnetic resonance imaging (MRI) dalam diagnosis dan diagnosis
banding dari penyakit Buerger masih belum dapat menjadi acuan utama. Pada
pasien dengan ulkus kaki yang dicurigai Tromboangitis Obliterans, Allen test
sebaiknya dilakukan untuk mengetahui sirkulasi darah pada tangan dan kaki.
Pemeriksaan lain yang dapat dikerjakan adalah Allen’s test, untuk menilai
aliran arteri radialis dan arteri ulnaris. Hasil abnormal menunjukan adanya
sumbatan pada arteri distal dan menunjukan keterlibatan ekstremitas atas. Ini dapat
bawah arteri poplitea, pulsasi arteri dorsalis pedis berkurang,ABI <0,5. Dari
Penanganan
NonMedikamentosa
Dokter harus mampu meyakinkan pasien untuk berhenti merokok, hanya 43-70 dari
Medikamentosa
1. Platelet inhibitor
Akan tetapi sampai saat ini belum ada penelitian yang membutikan penggunaan
2. Vasodilator
dari perjalanan 44,9 meter menjadi 57,8meter. Tetapi tidak ada perubahan dari
3. Pentoxifilin
fibrinogen.
4. Cilostazol
mempunyai efek inihibitor agregasi platelet dan memicu relaksasi otot polos.
5. Antikoagulan
lumbalis bagi telapak tangan atau simpatetomi jari walaupun kadang jarang
bermanfat
1. Revaskullarisasi Arteri
sampai terjadi penyembuhan pada bagian yang sakit. Keuntungan dari bedah
langsung (bypass) pada arteri distal juga msih menjadi hal yang kontroversial
memiliki bebrapa iskemik pada pembuluh darah distal, bedah bypass dengan
2. Simpatektomi
dan penyembuhan luka ulkus pada pasien penyakit buerger tersebut, tetapi
3 buah ganglion simpatik, yaitu Th12, L1 dan L2. Dengan ini efek
vasokonstriksi akan dihilangkan dan pembuluh darah yang masih elastis akan
Terapi bedah terakhir untuk pasien penyakit Buerger (yaitu pada pasien
Pada pasien yang berhenti merokok, 94% pasien tidak perlu mengalami
amputasi; apalagi pada pasien yang berhenti merokok sebelum terjadi gangrene,
angka kejadian amputasi mendekati 0%. Hal ini tentunya sangat berbeda sekali
dengan pasien yang tetap merokok, sekitar 43% dari mereka berpeluang harus
dibutuhkan amputasi tungkai, pasien juga terus merasakan klaudikasi (nyeri pada
mengkonsumi tembakau
DAFTAR PUSTAKA
4. Ohta, T., et all. The Clinical Course of Buerger Disease. Annals of Vascular