Bab 1-3 Prosedur Nifas

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 41

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah dengan judul “Teknologi Tepat Guna dalam Nifas (Prosedur
Penatalaksanaan pada Ibu Nifas” Tujuan dari penyusunan makalah ini sebagai
salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teknologi Tepat Guna
dalam pelayanan Kebidanan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang Prodi
DIV Alih Jenjang Kebidanan Kediri.

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa


proses penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis menyampaikan
hormat dan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Rahajeng Siti Nur R, M.Kebselaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi


Tepat Guna dalam Pelayanan Kebidanan

2. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dimana tidak dapat
disebutkan satuper satu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua nantinya.

Kediri, 28 Februari 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................

Kata Pengantar..................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................3

1.2 Rumusan masalah.......................................................................................3

1.3 Tujan permasalahan....................................................................................3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prosedur Masa Nifas................................................................................ 4


2.1.1 Yoga Saat Menyusui...............................................................................4
2.1.2 Body Massage Dalam Masa Nifas..........................................................5
2.1.3 Aroma theraphy Asiri............................................................................6
2.1.4 Aroma theraphy Lavender.....................................................................8
2.1.5 Teknik Marmet........................................................................................9
2.1.6 Perawatan Payudara................................................................................12
2.1.7 Pijat Oksitosin..........................................................................................14
2.1.8 Senam Nifas.............................................................................................19

2.2 Manfaat teknologi tepat guna.....................................................................3

2.3 Aspek teknogi tapat guna............................................................................3

2.4 Ciri-ciri teknologi tepat guna......................................................................3

2.5 Alat unutk mengetahui keadaan janin.........................................................4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................22

3.2 Saran ...................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................23

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Setelah persalinan wanita akan mengalami masa puerperium, untuk
dapat mengembalikan alat genitalia interna kedalam keadaan normal,
dengan tenggang waktu sekitar 42 hari atau enam minggu atau satu bulan
tujuh hari (Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana,
Manuaba, hal 195).
Masa nifas atau puerperium dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira selama 6 minggu. Pada masa ini
terjadi perubahan-perubahan fisiologis
Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan
berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan seblum hamil. Perubahan-
perubahan alat-alat genital ini dalam keseluruhannya disebit involusi.
Perawatan postpartum dimulai sejak kala uri dengan menghindarkan
adanya kemungkinan-kemungkinan perdarahan post partum, dan infeksi.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana prosedur body massase pada masa nifas ?
2. Bagaimana prosedur aroma theraphy dalam masa nifas?
3. Bagaiamana prosedur perawatan payudara ?
4. Bagaimana prosedur pijat oksitosin ?
5. Bagaimana prosedur senam nifas ?

3
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui teknologi terapan dalam pelayanan masa nifas.

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Prosedur dalam Masa Nifas


2.1.1 Yoga Ketika Menyusui
a. Pengertian
Menyusui merupakan fase penting bagi ibu dan bayi. Posisi terbaik
saat menyusi adalah duduk di tempat yang nyaman, kemudian
menggendong bayi dengan posisi punggung tegak lurus. Jika masih
terasa kontraksi otot rahim pada masa nifas, sebaiknya kaki tidak dilipat
atau ditekuk. Biarkan kaki lurus kedepan.
b. Gerakan yoga
Gerakan yoga yang dapat dilakukan ketika menyusui adalah antara
lain :
1. Lakukan pose putri jika sudah tidak megalami nifas. Gendonglah
bayi senyaman mungkin. Tunggulah beberapa saat hingga posisi
putting susu sepenuhnya masuk kemulut bayi. Perhatikan saat bayi
menghisap air susu. Selarasakan irama nafas ibu dan bayi. Ketika
menghembuskan nafas, lakukan kegel dengan mengkontraksikan
otot pinggul, otot vagina dan otot sekitar anus. Biarkan nafas bayi
menyatu dengan nafas ibu. Rasakan kontraksi rahim yang sangat
maksimal.
2. Jika ibu ingin berbaring miring saat menyusui, lakukan dengan
punggung sejajar bahu. Usahakan tidak membungkuk untuk
menjaga tulang punggung tetap lurus. Selama menyusui ibu bisa
menggerakan kaki. Misalnya pada saat posisi menyusui miring
kekanan cobalah mengangkat kaki kiri perlahan ke atas sambil
menarik nafas lembut. Lakukan berulang ulang sambil
memperhatikan nafas diagfragma perut. Bayi pasti juga akan senang
seolah-olah bayi diajak bermain. Ganti dengan kaki kanan pada saat
posiis miring ke arah kiri.
3. Ketika menyusui, ibu juga akan melakukan meditasi. Meditasi
adalah proses pemberdayaan diri yang dilakukan secara
berkesinambungan agar tercapai keharmonisan antara tubuh, pikiran
dan jiwa. Hal ini dapat tercipta melalui keselarasan gerakan,
konsentrasi dan nafas. Keharmonisan diantara ketiga unsur tersebut
tidak hanya membuat jasmani dan rohani sehat, tetapi juga
mempengaruhi perilaku sehari-hari. Oleh karena itu tidak ada
salahnya bila sambil menyusui ibu juga melakukan meditasi.
Meditasi bermanfaat untuk membantu kita menjaga pikiran, tutur
kata dan tindakan. Hal ini tentu saja memberi manfaat yang positif
bagi bayi. Cara dan tradisi meditasi sangat beragam.
4. Memulai meditasi. Persiapan diri ibu senyaman mungkin. Gendong
dan susui dengan penuh cinta (Rohimawati, 2013).

5
2.1.2 Body Massage Dalam Masa Nifas
a. Pengertian
Selama sembilan bulan kehamilan, tubuh ibu mengalami
perubahan yang luar biasa. Setelah si Kecil lahir pun, tubuh Ibu akan
mengalami proses pemulihan seperti kembalinya ukuran rahim, keluarnya
cairan dari vagina serta kelelahan setelah menjalani proses persalinan.
Beberapa Ibu mungkin juga mengalami stres dan emosi yang labil
berkenaan dengan perubahan hormon yang terjadi setelah melahirkan.
Pijat setelah melahirkan dapat memberikan beberapa manfaat dan
efektif membantu pemulihan Ibu dalam masa nifas, seperti meredakan
beberapa titik kelelahan pada tubuh, melepaskan tegangan pada otot,
memperbaiki peredaran darah, dan meningkatkan pergerakan sendi serta
peremajaan tubuh.
Ada sebagian Ibu mulai dipijat segera setelah pulang dari rumah
sakit. Namun bagi Ibu yang menjalani operasi sesar, sebaiknya tunggu
hingga luka operasi sembuh. Pemijatan ini dilakukan dari telapak kaki,
paha, bagian pantat, punggung sampai panggul. Untuk menghindari
kelelahan fisik bagian kaki, paha, punggung, dan panggul, baik akibat
melahirkan maupun menyusui. Dilakukan dengan menambahkan Massage
oil yang beraroma segar dapat memberikan perasaan rileks.

b.Manfaat pijat pada masa nifas:


1) Proses melahirkan akan meregangkan tubuh ibu, terutama bagian
perut, punggung, dan panggul. Dengan pijatan lembut, selain
meredakan beberapa titik nyeri dan melepaskan tegangan pada otot,
pijat dapat meningkatkan aliran darah dan oksigen ke dalam otot dan
dapat meredakan nyeri atau pegal-pegal pada tubuh.
2) Gerakan meremas, mengusap, dan tekanan saat pijat dapat
membantu pengencangan bagian perut dan membantu pemulihan
tubuh.
3) Membantu pelepasan hormon endorfin di otak yang merupakan
pereda nyeri alami.
4) Membantu melepaskan hormon oksitosin yang merangsang
pengeluaran ASI dan memudahkan proses menyusui. Pijatan pada
payudara akan membantu membuka saluran kelenjar susu yang
tersumbat, sehingga mengurangi risiko radang kelenjar pada
payudara (mastitis).
5) Mempercepat pemulihan operasi sesar, karena meningkatkan
sirkulasi dan merangsang proses penyembuhan organ dalam.
6) Bila pijat menggunakan minyak berbahan dasar almond dapat
membantu menyamarkan stretch marks.
7) Membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan aliran limfe
8) Mengurangi kram otot.
9) Membantu mengatasi stres setelah melahirkan.

6
c. Tahapan body massase
Berikut adalah step untuk pemijatan tubuh ( body massage) yang benar
untuk ibu nifas:
1. Gunakan tehnik pijat yang sederhana dan menyenangkan. Pemijatan
harus menggunakan telapak tangan dan terarah. Dimulai dari arah
belakang ke arah depan kemudian memutar dengan arah yang benar.
2. Mulailah dengan memijat punggung bagian bawah dan atas kemudian
ke arah bahu, pastikan untuk mengulangi beberapa kali. Usahakan
bisa memberikan layanan pemijatan yang bisa memuaskan konsumen.
3. Selanjutnya, pemijatan di lakukan di bagian kaki dan paha. Ulangi
dengan step pertama di atas. Bagian ini adalah salah satu yang
membutuhkan extra perhatian lebih karena bagian tubuh yang paling
tegang dari tubuh manusia.
4. Sebelum mengakhiri pemijatan, lakukan pengurutan (Pengusapan)
menggunakan minyak essential atau aromatherapy secara menyeluruh
untuk memberikan kenyamanan pada konsumen setelah pemiijatan
5. Akhiri pemijatan dengan massage bagian wajah dengan lembut dan
menyeluruh agar dapat membuat konsumen lebih rileks dan wajah
menjadi lembut dan segar.

2.1.3 Aroma theraphy Asiri


a. Pengertian
Aromaterapi terkait dengan penggunaan substansi aromatik dalam
tumbuhan yang disebut essence atau yang dikenal dengan minyak essensial
(minyak asiri). Selama beribu tahun, tumbuhan aromatik telah dimanfaatkan
oleh begitu banyak peradaban disegala bagian dunia yang dengan dorongan
intuisi dan indera pengamatan telah dapat menemukan jawaban dari dunia flora
atas pelbagai permasalahan kesehatan. Diharapkan aromaterapi tidak hanya
merupakan terapi masase untuk stress, tetapi benar benar akan menjadi terapi
komplementer yang dapat membantu banyak pasien. Terapi minyak esensial
dengan disertai masase dapat dilakukan terhadap kelayan. Kelayan dengan
kesulitan berkonsentrasi, ketegangan otot, kesulitan tidur, gelisah, dan lain baik
bersifat fisik maupun emosi (mental) memerlukan perhatian, kasih sayang,
sentuhan. Upaya ini dapat dilakukan terutama dengan menggunakan dan
mengembangkan indera sentuhan dan juga indera pembau. Aromaterapi adalah
sistem penyembuhan yang melibatkan pemakaian minyak asiri atau minyak
esensial murni. Minyak asiri atau minyak esensial merupakan hasil sulingan
dari berbagai bagian tanaman, bunga tumbuhan maupun pohon.

b. Cara menggunakan aroma theraphy


Ketika satu jenis minyak asiri yang mengandung aroma tertentu sudah
dipilih, maka dapat menyenangkan dan kehadirannya tidak hanya sesuai
dengan keadaan fisik, melainkan juga kebutuhan mental dan emosi. Memilih
minyak asiri yang sesuai tidak sekedar mengena pada fisik tetapi juga
memenuhi kebutuhan baik mental maupun emosi. Gambaran yang akan
diberikan dimaksudkan sebagai petunjuk seseorang dalam memilih minyak
asiri. Maka nikmati atau rasakan dalam mencipta racikan dengan membiarkan
kreasi preferensi dan intuisi seseorang sebagai petunjuk. Awalnya inilah yang

7
terbaik untuk memakai satu atau dua minyak asiri yang berbeda, kemudian
sewaktu seseorang mengetahui minyak dengan baik, maksimal ada tiga atau
empat yang mungkin bisa diracik. Untuk mudahnya, disini terdapat beberapa
petunjuk yang bermamfaat dalam hal ukuran – ukuran cairan minyak asiri. 20
tetes minyak asiri = 1 ml 1 sendok teh = 5 ml 1 sendok makan = 15 ml.
c. Dosis
1. Dosis minyak asiri yang dianjurkan
Untuk campuran pijat dianjurkan orang dewasa dan remaja cukup
memakai 2,5 persen campuran, contohnya, 25 tetes campuran minyak asiri
dalam botol berisi 50 ml seperti almond manis. Untuk bak mandi
ditambahkan antara 3 tetes satu jenis minyak asiri dan 10 tetes keseluruhan
jika memakai minyak asiri yang telah dipakai.
d. Cara memakai minyak asiri
1. Menggunakan bak mandi.
Mengingat minyak asiri tidak menyatu dengan air, jadi tetaplah
mengaduk air dengan baik untuk memastikan minyak tersebut agar
merata dipermukaan air. Rendam didalam air selama sedikitnya 15
menit. Aroma bak mandi tersebut dapat juga dibuat dengan
menambahkan 3 sampai 6 tetes minyak asiriuntuk semangkok besar air
panas.
2. Pernafasan
Minyak asiri dapat langsung dihirup dengan memercikkannya antara 1
sampai 3 tetes yang anda pilih di atas sapu tangan dan hirup dalam–
dalam secara teratur. Minyak dapat dipakai dalam wujud uap hirup.
3. Pijat
Minyak asiri sangat bermanfaat dan dapat dicampurkan dengan minyak
dasar berkualitas bagus dan tidak menyebabkan iritasi sebelum
diusapkan ke permukaan kulit.
4. Pengharum ruangan
Keharuman tergantung pada ukuran kamar atau rungan yang ingin anda
semprot, tambahkan 5 sampai 10 tetes minyak asiri untuk alat
penguapan.. Alternatifnya, anda dapat memercikkan takaran minyak
yang sama kedalam semangkok air panas atau tambahkan minyak
sebagai isi spray.
Teori paling akhir menyatakan bahwa perbedaan molekul aromatik
mungkin juga memasuki tempat–tempat yang berbeda pada sejumlah alat
penerima (receptor) yang meliputi keseluruhan helai rambut. Saat molekul
aromatik yang terhirup kedalam penerima pesan yang “benar” atau
pengakuan yang dikirim melalui saraf indera pencium yang langsung menuju
system limbic yang terletak didalam otak. Keadaan ini menyebabkan respon
atas rasa suka atau tidak suka mencium bau. Sistem limbic menghasilkan
seluruh respon naluri kita-__emosi, dorongan seks dan memori kita__dan
berkaitan erat dengan otak yang menceramti indera pencium. Sistem ini
berhubungan dengan bagian yang mempengaruhi kelenjar lendir. Kelenjar ini
memiliki fungsi penting dan ikut mempengaruhi keseimbangan hormon
dalam tubuh. Disamping mempengaruhi system saraf dan hormonal,
perbedaan aroma juga dapat meningkatkan baik perasaan positif dan negatif.
Tentu saja indera penciuman ini bahkan mungkin mengingatkan kita pada

8
orang, tempat maupun situasi pada masa lampau
(http://chyputfhyensa.blogspot.co.id/2017/05/teknologi-terapan-dalam-
pelayanan-masa.html

2.1.4 Aroma theraphy Lavender


a. Pengertian
Aroma terapi adalah suatu tehnik pengobatan atau perawatan
menggunakan bau-bauan yang menggunakan minyak esensial
aromatherapi. Proses ekstraksi (penyulingan) minyak esensial ini
secara umum dapat dilakukan dengan tiga tahap yaitu dengan
penyulingangan dengan air (direbus), penyulingan dengan air dan uap
(dikukus), dan penyulingan dengan uap (diuapkan), Salah satu aroma
terapi yang paling digemari adalah lavender. Kandungan utama dari
bunga lavender adalah linaly asetat dan lialool (C10H18O). Linalool
adalah kandungan aktif utama yang berperan pada efek anti cemas
(relaksasi) pada lavender. Menurut hasil dari beberapa jurnal
penelitian didaptkan kesimpulan bahwa minyak esensial dari bunga
lavender dapat memberikan manfaat relaksasi , sedatif, mengurangi
tingkat kecemasan dan mampu memperbaiki mood seseorang.
Minyak lavender dengan kandungan linalool-nya adalah salah satu
minyak aromaterapi yang banyak digunakan saat ini baik secara
inhalasi (dihirup), atau pun dengan tehnik pemijatan pada kulit.
Aromaterapi yang digunakan melalalui inhalasi akan masuk kedalam
sistem limbic dimana nantinya aroma akan diproses sehingga kita
dapat mencium baunya. Pada sat menghirup, komponen kimianya
akan masuk ke bulbus olfactory kemudian ke limbic sistem pada otak.
Limbic adalah struktur bagian dalam dalam otak yang berbentuk
seperti cincinn yang terletak dibawah cortex cerebral. Ersusun
kedalam 53 daerah dan 35 saluran atau tractus yang berhubungan
dengannyatermasuk amygdala dan hipocampus. Sistem limbic sebagai
pusat neri, senang, marah, takut, depresi, dan berbagi emosi lainnya
Sistem ini juga mengontrol dan mengatur suhu tubuh, rasa lapar, dan
haus. Amygdala sebagai bagian dari sistem limbic bertanggung jawab
atas respon emosi terhadap aroma. Hipocampus bertanggug jawab atas
memori dan pengenalan merangsang gudang-gudang penyimpanan
memori otak kita terhadap pengenalan bau-bauan.
b. Manfaat Lavender
Minyak lavender berwarna jernih samapi kuning pucat dengan bau
wangi yang sangat khas. Minyak lavender adalah salah satu aroma
terapi yang terkenal memiliki efek sedativ, hypnotic, dan anti-
neurodepresive baik pada hewan maupun manusia. Karena minyak
lavender dapat memberi rasa tenang sehingga digunakan sebagai
manajemen stress.
Beberapa tetes miyak lavender dapat menanggulangi insomnia,
memperbaiki mood seseorang, menurunkan tingkat kecemasan,
meningkatkan tingkat kewaspadaan dan memberiakzn efek relaksasi.

9
Manfaat aspek fisik dari aromaterapi dapat merelaksasi otot-otot
yang kaku setelah melakukan perjalanan wisata yang cukup jauh.
Aroma lavender memberikan efek sedativ yang baik. Pemakaian
minyak lavender sebagai aroma terapi telah dilakukan sejak jaman
dahulu. Seiring perjalannya sempat dilaporkan bahwa ada beberapa
efek samping yang ditimbulkan dari pemakaina minyak lavender
secara inhalasi diantaranya mual,muntah, sakit kepala, dan menggigil.
Dermatitis kontak dan phototoxicity juga dilaporkan terjadipada
pengguna minyak lavender secara topikal (Isttiwi, 2015).

2.1. 5 Tehnik Marmet


a.Pengertian
Tehnik mermet yaitu suatu metode memijat dan menstimulasi agar
keluarnya asi menjadi optimal. Jika dilakukan dengan efektif dan tepat,
maka tidak akan terjadi masalah kerusakan jaringan produksi ASI atau
pengeluaran ASI. Tehnik ini dapat dipelajari dengan mudah sesuai
instruksi dibawah ini.
Memerah ASI dengan tehnik maemet awalnya diciptakan oleh
seseorang ibu yang harus mengeluarkan ASInya karena alasan medis.
Awalnya ia kesulitan mengeluarkan ASI dengan refleks yang tidak
sesuai dengan refleks keluarnya ASI saat menyusu. Hingga akhirnya ia
menemukan suatu metode memijat dan menstimulasi agar refleks
keluarnya ASI optimal. Kunci sukses dari tehnik ini adalah kombinasi
dari cara memerah ASI dan cara memijat. Jika tehnik dilakukan dengan
efektif dan tepat maka seharusnya tidak akan terjadi masalah dalam
produksi ASI ataupun cara mengeluarkan ASI. Tehnik ini dapat dengan
mudah dipelajari sesuai instruksi. Tentu saja semakin sering ibu melatih
memerah dengan tehnik marmet ini, maka ibu semakin terbiasa dan
tidak menemui kendala (Evariby, 2007).

b. Manfaat Tehnik Marmet


Keuntungan memerah ASI dengan tehnik marmet. Diantaranya :
1) Penggunaan pompa ASI relatif tidak nyaman dan tidak efektif
mengosongkan payudara
2) Banyak ibu telah membuktikan bahwa memerah ASI dengan
tangan jauh lebih nyaman dan alami.

10
3) Refleks keluarnya ASI lebih mudah terstimulasi dengan skin to
skin contact (dengan cara memerah tangan) daripada penggunaan
pompa (terbuat dari plastik)
4) Aman dari segi lingkungannya
5) Portable (mudah dibawa kemana-mana) (Aprilia, 2010)

c. Mekanisme Kerja Tehnik Marmet


1) Letakkan ibu jari dan dua jari lainnya (telunjuk dan jari tengah)
sekitar 1 cm hingga 1,5 cm dari aerola
2) Tempatkan ibu jari diatas areola pada posisi jam 12 dan jari lainya di
posisi jam 6
3) Perhatikan bahwa jari-jari tersebut terletak diatas gudang ASI.
Sehingga proses pengeluaran ASI optimal
4) Dorong kearah dada. Bagi yang berpayudara besar, angkat dan
dorong ke arah dada
5) Gulung menggunakan ibu jari dan jari lainnya secara bersamaan.
Gerakkan ibu jari dan jari lainnya hingga menekan gudang ASI
hingga kosong. Jika dilakukan dengan tepat, maka ibu tidak akan
kesakitan saat memerah.
6) Ulangi secara teratur hingga gudang ASI kosong. Posisikan jari
secara tepat, push (dorong), roll (gulung) : posisikan jari secara
tepat, push (dorong), roll (gulung.
7) Putar ibu jari dan jari-jari lainnya ke titik gudang ASI lainnya.
Demikian juga saat memerah payudaranya, gunakan kedua tangan.
Misalkan, saat memerah payudara kiri gunakan tangan kiri. Juga
saat memerah payudara kanan gunakan tangan kanan. Saat
memerah ASI, jari-jari berputar seiring jarum jam ataupun
berlawanan agar seua gusang ASI kosong. Pindahkan ibu jari dan
jari lainnya pada posisi jam 6 dan jam 12, kemudian posisi jam 11
dan jam 5, kemudian jam 2 dan jam 8, kemudian jam 3 dan jam 9.
8) Perahlah tiap payudara selama 5-7 menit (evariny, 2007)

d. Waktu pelaksanaan tehnik Marmet


1. Pijat (massase), stroke, guncang (shake)
2. Perahlah lagi tiap payudara selama 3-5 menit
3. Pijat (massase), stroke, guncang (shake)
4. Perahlah lagi tiap payudara selama 2-3 menit
5. Gerakan yang harus dihindari dalam tehnik marmet
6. Hindari menekan / memencet payudara. Hal ini dapat melukai
payudara
7. Hindari menarik-narik putting payudara. Hal ini dapat merusak
lapisan lemak pada areola
8. Hindari menekan dan mendorong (sliding on) payudara. Hal ini
dapat menyebabkan kulit payudara memerah dan memar (Isttiwi,
2015).

11
2.1.6 Perawatan payudara
Untuk mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul pada ibu
menyusui, sebaiknya perwatan payudara dilakukan secara rutin. Dengan cara
masase atau pengurutan payudara dengan perbanyak ASI dengan pemberian
rangsangan pada otot-otot payudara sehingga memberikan rangsangan pada
kelenjar air susu ibu untuk memproduksi ASI (air Susu Ibu). Perawatan
paudara dapat dilakukan pada pagi dan sore hari, sebaiknya sebelum mandi,
dan diteruskan penyiraman yang dilakukan bersamaan ketika mandi
(bahiyatun, 2008)
Alat-alat yang diperlukan untuk perwatan payudara:
a. Pelumas kulit, biasanya digunakan minyak kelapa, baby oil.
b. Handuk kecil/waslap/kain bersih, lembut, cukup tebal, dan mudah
menyerap air, sebanyak dua lembar untuk menggosok payudara
sesudah diurut.
c. Handuk besar dua lembar, yang satu lembar untuk menutup punggung
dan satu lembar lagi untuk mengeringkan yang dapat dipakai juga
untuk mandi.
d. Kom besar dua buah untuk menampung air hangat dan dingin.
e. Bra bersih yang sesuai dengan ukuran payudara ibu, serta
perlengkapan pakaian lainnya. (bahiyatun, 2008)
Langkah perawatan Payudara
a. Siapkan alat
b. Kedua puting susu dikompres dengan kapas yang telah diberi minyak
kelapa/baby oil selama kurang lebih 5 menit.
c. Bersihkan dengan kapas tersebutdengan gerakan memutardari puting
susu ke areola mamae. Bersihkan sampai kerak yang menempel
diputing bersih (Widuri,2013).

d. ibu dengan puting susu tenggelam

12
1) Ajari posisi dan cara perlekatan yang benar.
2) Ibu dan bayi perlu sesering mungkin melakukan kontak kulit
dengan kulit untuk memberi kesempatan pada bayi menemukan
sendiri posisi cara yang paling nyaman baginya untuk menyusu.
3) Bila bayi belum dapat melekat dengan baik pada minggu-
minggu pertama, ibu dapat memerah ASI dan memberinya
dengan gelas.
4) Bisa juga menggunakan spuit 10 – 30 ml yang dipotong
ujungnya sehingga pendorong spuit bisa dimasukkan dari ujung
tersebut. Ujung sisi yang tidak dipotong dapat dilekatkan ke
areola ibu dan pendorong spuit ditarik untuk merangsang
penonjolan puting sebelum menyusui.
5) Seiring dengan pertumbuhan bayi, mulut bayi menjadi lebih
besar dan keterampilannya untuk menyusupun meningkat.
6) Hindari penggunaan botol susu dan dot / kempeng karena hanya
akan menghalangi bayi untuk mampu menyusu (Depkes, 2010)

e. Basahi kedua telapak tangan dengan minyak/baby oil, letakkan di


antara kedua payudara.
f. Kedua telapak tangan diurut dari tengah, ke atas, kesamping, dan
ke bawah. Angkat payudara, lalu lepaskan Lakukan 20-30 kali
untuk setiap payudara.
g. Telapak tangan kiri memegang payudara kiri. Dengan jari tangan
sisi kelingking, urut payudara ke arah puting. Lakukan 20-30 kali
untuk setiap payudara.
h. Sama dengan sebelumnya, tetapi tangan kanan menggenggam.
Payudara diurut dari pangkal (saminem, 2008).

13
2.1.7 Pijat oksitosin
Untuk membantu memperlancar pengeluaran air susu ibu di awal
menyusui, maka pada ibu bisa dilakukan pijat refleks oksitosin. Pijat
oksitosin adalah tindakan yang dilakukan oleh keluarga terutama adalah
suami pada ibu menyusui yang berupa back massage pada punggung ibu
untuk meningkatkan hormon oksitosin. Yang harus diketahui oleh ibu dan
keluarga, bahwa kerja hormon oksitosin sangat dipengaruhi perasaan dan
pikiran ibu. Dengan demikian agar proses menyusui bisa berjalan dengan
lancar, maka ibu harus dalam keadaan tenang, nyaman, dan senang saat
menyusui. Namun apabila ibu dalam keadaan stres, maka refleks turunnya
air susu ibu dapat terhalangi (Widuri, 2013)

Hormon oksitosin juga disebut ”hormon kasih sayang" karena hampir


80% hormon ini dipengaruhi oleh pikiran ibu (positf atau negatif). Pikiran
positif ibu akan memperlancar pengeluaran hormon ini, demikian
sebaliknya. Breastfeeding father bisa diwujudkan dengan menggendong
bayi, memberikan sentuhan lembut pada punggung ibu pada saat
menyusui, memijit punggung ibu ketika ibu lelah akan sangat membantu
dalam proses pemberian air susu ibu, karena hal tersebut sangat
memberikan kenyamanan pada ibu. Kenyamanan ibu akan dapat dirasakan
oleh bayi yang sehingga bayipun merasa nyaman dan dapat menyusu
dengan lebih baik. Peran suami/ayah bayi dalam proses ini sangatlah
berpengaruh besar. Secara umum breastfeeding father ini adalah suami
yang memberikan dukungan penuh kepada istrinya dalam proses
menyusui. Tindakan dalam proses breastfeeding father, selain tersebut
diatas juga membantu istri saat akan memberikan ASI, mengambilkan
handuk/ kain untuk menyeka mulut bayinya, pada saat malam hari istri
terbangun suaminya membuatkan teh hangat atau mengambilkan air dan
lain sebagianya. Proses breastfeeding Father. Dalam proses ini yang
paling penting adalah menjaga keseimbangan, terutama dalam hal
perhatian, sehingga ibu dan anak selalu tetap merasa dipedulikan yang

14
dapat menyebabkan terjadinya ikatan keluarga yang kuat, secara emosi dan
sosial (Widuri, 2013).

CARA PIJAT OKSITOSIN

Ibu duduk membungkuk rileks, agar bisa terciptakan duduk


demikian bisa dengan meletakkan kedua tangannya di kursi ataupun
sandaran yang diletakkan di depannya. Bebaskan punggung ibu dari
pakaiannya. Kedua ibu jari pemijat dicelupkan ke dalam baby oil, lalu
lakukan gerakan pada punggung, tepatnya di samping tulang
punggungnya. Carilah tulang yang paling menonjol pada tengkuk/ leher
bagian belakang/ cervical vertebrae 7. Dari titik tonjolan tulang tadi turun
ke bawah kurang lebih 2 cm dan ke kiri kanan kurang lebih 2 cm.
Disitulah posisi jari diletakkan untuk memijat. Lakukan gerakan melingkar
dengan kedua ibu jari dari atas sampai ke bawah. Lakukan untuk beberapa
kali sampai ibu merasakan lebih rileks. Kemudian bisa mengecek
pengeluaran air susu ibu dengan cara memencet puting payudara ibu
(Widuri, 2013).

15
Cara memijat payudara yang mengeras, agar air susu ibu mudah
dikeluarkan baik dihisap maupun dengan diperas adalah:

a. Tekan dengan 2 atau 3 jari pada payudara yang mengeras. Lakukan


gerakan melingkar pada lokasi tersebut. Setelah beberapa detik dan
agak melunak, pindahkan jari-jari tersebut pada sisi lainnya juga
teraba mengeras. Arah pijatan melingkar spiral.

b. Kemudian bisa dilakukan pengompresan dengan air hangat, namun


jika tidakpun bisa langsung disusukan pada bayinya atau bisa
langsung dipompa.

Tanda-tanda yang dirasakan apabila refleks oksitosin aktif .

a. ibu akan merasa diperas atau tajam pada payudara saat sebelum
meneteki bayi atau selama meneteki

b. ASI mengalir dari payudara bila ibu memikirkan bayinya, atau


mendengar tangsinya.

c. ASI menetes dari payudara sebelah lain, bila bayi menetek pada
payudara lainnya.

d. Nyeri karena kontraksi rahim, kadang dengan aliran darah, selama


menetek dalam minggu pertama melahirkan.

e. lsapan pelan dan dalam dari bayi serta bayi terlihat ataupun terdengar
menelan ASI merupakan tanda bahwa ASI mengalir ke dalam mulut
bayi.

Langkah untuk Pijat Oksitosin untuk ibu menyusui

a. Persiapan Peralatan

a. Baby oil/ minyak zaitun/ minyak goreng yang besih secukupnya

b. Kursi sebagai penopang

c. Meja penyangga

16
b. Persiapan lingkungan

a. Tutup jendela dan pintu/pasang sketsel

c. Persiapan Pasien

a. Pasien memilih orang terdekat untuk dibimbing memijat oksitosin

b. Memperkanalkan identitas diri kepada pasien

c. Menjelaskan maksud dan tujuan

d. Mencuci tangan

e. Mempersilahkan ibu untuk duduk dengan santai dan nyaman (duduk


dengan kaki menapak pada lantai (jika kaki tidak dapat menapak pada
lantai, usahakan untuk menambahkan kursi kecil/ benda lain yang
dapat membuat kaki tidak menggantung)

f. Mempersilahkan dan membantu ibu membuka pakaian bagian atas

g. Mengajari ibu untuk melipat kedua lengan di sebuah meja atau


sandaran (dengan jarak tertentu sehingga payudara bisa menggantung)

h. Mengajari ibu untuk meletakkan kepala di atas lengan tersebut

i. Melicinkan kedua jari jempol dengan minyak dan mengajurkan


anggota keluarga juga melakukan hal yang sama

j. Mengajari anggota keluarga untuk menggenggamkan tangan/


mengepalkan jari-jari tangan kecuali ibu jari

k. Mengajari anggota keluarga untuk memijat punggung ibu sejajar


dengan tulang belakang dengan membentuk lingkafan kecil dengan
kedua ibu jari

l. Mengajari anggota keluarga untuk memijat mulai dari leher dikedua


ssisi tulang belakang kanan dan kiri bersamaan sampai ke arah tulang
belikat

17
m. Teruji menanyakan bagaimana perasaan ibu dan apakah pijitan
membuat ibu rileks

n. Ménganjurkan untuk melakukan pijat Oxytocn selama 2-3 menit


minimal sehari dua kali

o. Menganjurkan untuk melakukanlah pijat ini di tempat dimana ibu


merasa aman dan nyaman

p. Menanyakan kembali apa yang sudah diajarkan dan dijelaskan

q. merapikan Alat

r. Mencuci tangan

2.1.8 Senam nifas


Senam niafas adalah senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan setelah
keadan tubuhnya pulih kembali. Senam niafas bertujuan untuk
mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi,
memulihkan dan menguatkan otot-otot punggung, otot dasar panggul dan
otot perut.
Pada saaat hamil otot perut dan sekitar rahim serta vagina telah terenggang
dan melemah. Latihan senam nifas dilakukan untuk membantu
mengencangkan otot-otot tersebut. Hal ini untuk mencegah terjadinya
nyeri punggung di kemudian hari dan terjadinya kelemahan pada otot
panggul sehingga dapat mengakibatkan ibu tidak bisa menahan BAK.
Gerakan senam nifas ini dilakukan dari gerakan yang paling sederhana
hingga yang tersulit. Dan sebaoknya dilakukan secara bertahap dan terus
menerus (continue). Lakukan pengulangan setiap 5 gerakan dan tingkatkan
setiap hari sampai 10 kali.
Maafaat senam nifas

18
1. Mengurangi rasa sakit pada otot
2. Memperbaiki peredaran darah
3. Mengencangkan otot perut dan perineum
4. Melancarkan pengeluaran lockea
5. Mempercepat involusi
6. Mencegah komplikasi yang timbul pada waktu nifas (tromboflebitis)
(Saminem, 2009).
Tahapan senam nifas
a. Latihan tahap pertama: 24 jam setelah bersalin
1) Latihan kegel (latihan Perineal)
Latihan ini dapat dilakukan dimana saja, bahkan saat ibu berbaring
setelah melahirkan di kamar pemulihan. Mulailah berlatih
walaupun belum dapat merasakan apapun didaerah perineal.
Lakukan juga kegel saat berkemih, menyusui, atau di setiap posisi
nyaman. Caranya, lakukan lakukan gerakan seperti menahan buang
air kecil, tahan kontraksi 8-10 detik, lepaskan. Ualangi beberapa
kali

2) Latihan pernafasan diagfrahma yang dalam


Ambil posisi dasar, berbaring, lutut ditekuk dan saling terpisah
dengan jarak 30 cam. Telapak kaki menapak lanati, kepala dan
bahu di kasih bantal. Letakkan tangan di perut sehingga anda bisa
merasakan terangkatnya saat menarik nafas perlahan melalui
hidung. Kencangkan otot-otot perut saaat anda menghembuskan
nafas pelahan melalui mulut. Lakukan 2-3 kali bernafas dalam
setiap latihan. (Rini, 2016)

19
Senam hari ke 1
Persiapan :
1) Ibu memakai baju senam
2) Matras/alas
3) Ruang cukup penerangan dan sirkulasi
4) Senam ini dilakukan setelah 6 jam persalinan di rumah sakit dan
rumah bersalin.
Latihan hari 1
1) Latihan pernafasan iga-iga
a) Ibu tidur terlentang dengan satu bantal
b) Tidur terlentangdengan kedua kaki dibengkokkan dengan
meletakkan kedua tangan (mengepal) di iga bawah dada
c) Lakukan 15x gerakan pagi dan sore
2) Latihan gerak pergelangan kaki
a) Ibu tidur terlentang dengan satu bantal, kedua lengan di
samping kiri-kanan badan
b) Gerkakan kaki dorsi fleksi-plantar fleksi, gerakan inverse-
eversi, gerakan sirkumduksi
c) Lakukan setiap gerakan sebanyak 5x dalam latihan, satu kali
satu hari.

20
3) Latihan kontraksi ringan otot perut dan otot pantat
a) Ibu tidur terlentang dengan satu bantal dikepala, kedua kaki
lurus dan kedua kaki lurus tangan disamping badan.
b) Tundukkan kepala, kerutkan pantat ke dalam sehingga lepas
dari kasur, kempeskan perut samapai punggung menekan
kasur, lepaskan perlahan
c) Lakukan 15 x gerakan pagi dan sore, stiap 5x gerakan istirahat
sebentar.

Senam hari ke dua (Latihan hari I diulang ditambah)


1) Latihan otot perut
a) Tidur terlentangdengan satu bantal di kepala, kedua lutut lurus
dan ke dua tangan disamping badan
b) Angkat kepala sehingga dagu menempel di dada, perlahan-lahan
kembali
c) Bengkokan lutut kiri ½ tinggi lalu luruskan, kemudian ganti
lutut kanan
d) Lakukan 5x gerakan pagi dan sore
2) Latihan Kaki
a) Tidur terlentang dengan satu bantal di kepala, kedua lutut
dibengkokan ½ tinggi dan paha menempel satu sama lain
b) Kedua lutut direbahkan kesamping kiri 1/2 rendah
c) Bahu tetap pada dikasur, kembali ke tengah, dibawa ke kanan,
kembali ke tengah, seterusnya bergantian
d) Lakukan 5x gerakan untuk masing-masing sisi
3) Latihan untuk menguatkan otot dada
a) Duduk atau berdiri dengan kedua tagan saling berpegangan pada
lengan bawah dekat siku
b) Badan dan lengan atas membentuk sudut 90 derajat
c) Kedua tangan mendorong lengan kearah siku tanpa menggeser
telapak tangan, sampai otot dada terasa tertarik kemudian
lepaskan

21
d) Lakukn 45 kali gerakan, setiap 15 kali gerakan berhenti
sebentar, kerjakan pagi dan sore.
Senam hari ke tiga (latihan hari II diulang ditambah)
1) Tidur tengkurap dengan 2 bantal menyangga perut bagian bawah, 1
bantal kecil menyangga punggung kaki, kepala menoleh kesamping
kiri atau kanan, tangan diletakkan di bawah bantal dengan siku
sedikit dibengkokkan, pertahankan sikap ini mula-mula selama 5
menit kemudian samapi 20 menit, lakukan latihan ini sampai ibu
tidak mulas lagi.
2) Tidur terlentang dengan 2 lutut lurus, kedua tangan lurus diatas
kepala
3) Kedua tangan diayunkan ke depan sambil mengangkat kepala dan
bahu
Ceklist 1. Perawatan Payudara pada masa nifas dan teknik marmet
SKOR
No KEGIATAN
Skor 0 1 2 3
1. Memperkenalkan diri kepada klien 3
2. Menyambut dengan sopan dan ramah serta
mempersilhkan klien duduk pada kursi yang 3
telah disiapkan
3. Menjelaskan tujuan perawatan payudara:
a. Menjaga kebersihan payudara sehingga
terhindar dari infeksi
b. Menjaga elastisitas puting susu
c. Menjaga puting susu agar tetap 3
menonjol
d. Mencegah penyumbatan
e. Memperbanyak produksi ASI
f. Mengetahui adanya kelainan payudara
4. Mempersiapkan alat: 3
a. 2 buah handuk besar
b. 2 buah waslap
c. 2 buah waskom berisi air hangat dan
dingin

22
d. Minyak kelapa pada tempatnya
e. Kapas
f. Bengkok
g. BH yang menopang
h. 2 buah peniti
i. Cangkir/botol ASI
5. Mencuci tangan 3
6. Meminta ibu dengan sopan untuk membuka
3
bajunya
7. Pasangkan handuk dibawah payudara dan bahu
3
ibu. Biarkan hanya payudara yang melihat.
8. Mengompres putting susu dengan kapan
3
minyak selama 2-3 menit
9. Membersihkan papilla dan areola mammae
dengan kapas minyak tersebut untuk mengikat 3
kotoran
10. Membasahi tangan dengan minyak atau baby
3
oil
11. Memutar putting susu ke kanan dan kekiri
secara bergantian masing-masing 20 kali untuk 3
menjaga agar puting susu tetap menonjol
12. Menjelaskan hl-hal yang mempengaruhi
produksi ASI
a. Makanan yang bergizi
b. Menciptakan suasana yang tenang saaat
menyusui
c. Menghindari kelelahan dan ketegangan 3
d. Minum minimal 6-8 gelas/hari (susu,
air kacang hijau dan sari buah)
e. Frekuensi menyusui harus sering
f. Menganjurkan pasien untuk perwatan
payudara secara rutin dan teratur
13. Membersihkan payudara dengan menggunakan
3
waslap
14. Pegang cangkir yang bersih untuk menampung 3

23
ASI
15. Condongkan badan ke depan dan sangga
3
payudara dengan salah satu tangan
16. Meletakkan ibu jari dan dua jari lainnya
(telunjuk dan jari tengah) sekitar 1 cm-1,5 cm 3
dari areola
17. Menempatkan ibu jari diatas areola pada posisi
jam 12 dan jari lainny diposisi jam 6
Menghindari melingkari jari pada areola. 3
Posisi jari seharusnya tidak berada dijam 12
dan jam 4
18. Dorong ke arah dada hindari meregangkan jari.
Bagi yang payudaranya besar, angkat dan 3
dorong ke arah dada
19. Gulung menggunakan ibu jari dan jari lainnya
secara bersamaan.
3
Gerakan ibu jari dan jari lainnya hingga
menekan gudang ASI hingga kosong
20. Ulangi secara teratur (rythmically) sehingga
gudang ASI kosong, posisikan jari secara tepat, 3
push (dorong), roll (gulung)
21. Putar ibu jari dan jari-jari lainnya ketitik
gudang ASI lainnya. Demikian juga saat
memerah payudara lainnya, gunakan kedua
tangan, berputar seiring jarum jam ataupun
3
berlawanan agar semua gudang ASI kosong
jam 6 dan jam 12, kemudian posisi jam 1 dan
5, kemudian jam 2 dan jam 8 kemudian jam 3
dan jam 9
22. Membantu ibu memakai pakaian 3
23. Mencuci tangan dengan air mengalir 3
24. Mendokumentasikan hasil kegiatan 3
Nilai =.........../69 x 100 Nilai......
Kediri,..................

24
Dosen
Pembimbing

(...............................)

Nilai batas lulus adalah: 3,00 (B)

Angka Absolut Angka Mutu Huruf Mutu

80-100 4,00 A

75-79 3,70 A-

72-74 3,30 B+

68-71 3,00 B

64-67 2,70 B-

61-63 2,30 C+

58-60 2,00 C

52-57 1,70 C-

41-51 1,00 D

0-40 0,0 E

25
Cek list 2 Pijat Oksitosin untuk ibu menyusui

SKOR
No KEGIATAN
Skor 0 1 2 3
1. Persiapan Peralatan

a. Baby oil/ minyak zaitun/ minyak goreng


yang besih secukupnya
3
b. Kursi sebagai penopang

c. Meja penyangga

2. Persiapan lingkungan
3
a. Tutup jendela dan pintu/pasang sketsel

3. Persiapan Pasien

a. Pasien memilih orang terdekat untuk


dibimbing memijat oksitosin
3
b. Memperkanalkan identitas diri kepada
pasien

c. Menjelaskan maksud dan tujuan

4. Mencuci tangan 3
5. Mempersilahkan ibu untuk duduk dengan
santai dan nyaman (duduk dengan kaki
menapak pada lantai (jika kaki tidak dapat
menapak pada lantai, usahakan untuk 3

menambahkan kursi kecil/ benda lain yang


dapat membuat kaki tidak menggantung)

6. Mempersilahkan dan membantu ibu membuka 3

26
pakaian bagian atas

7. Mengajari ibu untuk melipat kedua lengan di


sebuah meja atau sandaran (dengan jarak 3
tertentu sehingga payudara bisa menggantung)

8. Mengajari ibu untuk meletakkan kepala di atas


lengan tersebut 3

9. Melicinkan kedua jari jempol dengan minyak


dan mengajurkan anggota keluarga juga 3
melakukan hal yang sama

10. Mengajari anggota keluarga untuk


menggenggamkan tangan/ mengepalkan jari- 3
jari tangan kecuali ibu jari

11. Mengajari anggota keluarga untuk memijat


punggung ibu sejajar dengan tulang belakang
dengan membentuk lingkafan kecil dengan 3
kedua ibu jari

12. Mengajari anggota keluarga untuk memijat


mulai dari leher dikedua ssisi tulang belakang
kanan dan kiri bersamaan sampai ke arah 3

tulang belikat

13. Teruji menanyakan bagaimana perasaan ibu


dan apakah pijitan membuat ibu rileks 3

14. Ménganjurkan untuk melakukan pijat Oxytocn


selama 2-3 menit minimal sehari dua kali 3

15. Menganjurkan untuk melakukanlah pijat ini di


tempat dimana ibu merasa aman dan nyaman 3

16. Menanyakan kembali apa yang sudah


diajarkan dan dijelaskan 3

17. Merapikan alat 3

27
18. Mencuci tangan 3
Nilai =.........../54 x 100 Nilai......
Kediri,.................
.

Dosen
Pembimbing

(...............................)

Cek list 3 Senam nifas

Hari pertama

28
SKOR
No KEGIATAN
Skor 0 1 2 3
1. Persiapan

a. Ibu memakai baju senam


b. Matras/alas
c. Ruang cukup penerangan dan sirkulasi 3

d. Senam ini dilakukan setelah 6 jam


persalinan di rumah sakit dan rumah
bersalin
4 Latihan hari 1
a. Latihan pernafasan iga-iga
1) Ibu tidur terlentang dengan satu bantal 3
2) Tidur terlentangdengan kedua kaki
dibengkokkan dengan meletakkan 3
kedua tangan (mengepal) di iga bawah
dada
3) Lakukan 15x gerakan pagi dan sore
3
b. Latihan gerak pergelangan kaki
1) Ibu tidur terlentang dengan satu bantal, 3
kedua lengan di samping kiri-kanan
badan
2) Gerkakan kaki dorsi fleksi-plantar 3
fleksi, gerakan inverse-eversi, gerakan
sirkumduksi
3) Lakukan setiap gerakan sebanyak 5x 3
dalam latihan, satu kali satu hari.

29
c. Latihan kontraksi ringan otot perut dan
otot pantat
1) Ibu tidur terlentang dengan satu bantal 3
dikepala, kedua kaki lurus dan kedua
kaki lurus tangan disamping badan.
2) Tundukkan kepala, kerutkan pantat ke 3
dalam sehingga lepas dari kasur,
kempeskan perut samapai punggung
menekan kasur, lepaskan perlahan
3) Lakukan 15 x gerakan pagi dan sore, 3
stiap 5x gerakan istirahat sebentar.

Nilai =.........../30 x 100 Nilai......


Kediri,.................
.

Dosen
Pembimbing

(...............................)

30
Senam nifas hari ke dua

SKOR
No KEGIATAN
Skor 0 1 2 3
1. Persiapan

1) Ibu memakai baju senam


2) Matras/alas
3) Ruang cukup penerangan dan sirkulasi 3

4) Senam ini dilakukan setelah 6 jam


persalinan di rumah sakit dan rumah
bersalin
2 Latihan hari 1
a. Latihan pernafasan iga-iga
1) Ibu tidur terlentang dengan satu bantal 3
2) Tidur terlentangdengan kedua kaki 3
dibengkokkan dengan meletakkan kedua
tangan (mengepal) di iga bawah dada
3) Lakukan 15x gerakan pagi dan sore 3
b. Latihan gerak pergelangan kaki
1) Ibu tidur terlentang dengan satu bantal, 3
kedua lengan di samping kiri-kanan
badan
2) Gerkakan kaki dorsi fleksi-plantar fleksi, 3
gerakan inverse-eversi, gerakan
sirkumduksi
3) Lakukan setiap gerakan sebanyak 5x 3
dalam latihan, satu kali satu hari.

31
c. Latihan kontraksi ringan otot perut dan
otot pantat
1) Ibu tidur terlentang dengan satu bantal 3
dikepala, kedua kaki lurus dan kedua
kaki lurus tangan disamping badan.
2) Tundukkan kepala, kerutkan pantat ke 3
dalam sehingga lepas dari kasur,
kempeskan perut samapai punggung
menekan kasur, lepaskan perlahan
3) Lakukan 15 x gerakan pagi dan sore, 3
stiap 5x gerakan istirahat sebentar.
3 Senam hari ke dua (Latihan hari I diulang
ditambah)
a. Latihan otot perut
1) Tidur terlentangdengan satu bantal di 3
kepala, kedua lutut lurus dan ke dua
tangan disamping badan
2) Angkat kepala sehingga dagu menempel 3
di dada, perlahan-lahan kembali
3) Bengkokan lutut kiri ½ tinggi lalu 3
luruskan, kemudian ganti lutut kanan
4) Lakukan 5x gerakan pagi dan sore 3

4 b. Latihan Kaki
1) Tidur terlentang dengan satu bantal di 3
kepala, kedua lutut dibengkokan ½ tinggi
dan paha menempel satu sama lain
2) Kedua lutut direbahkan kesamping kiri 3
1/2 rendah
3) Bahu tetap pada dikasur, kembali ke 3
tengah, dibawa ke kanan, kembali ke
tengah, seterusnya bergantian
4) Lakukan 5x gerakan untuk masing- 3

32
masing sisi

5 c. Latihan untuk menguatkan otot dada


1) Duduk atau berdiri dengan kedua tagan
saling berpegangan pada lengan bawah
3
dekat siku
2) Badan dan lengan atas membentuk sudut
90 derajat
3
3) Kedua tangan mendorong lengan kearah
siku tanpa menggeser telapak tangan,
3
sampai otot dada terasa tertarik kemudian
lepaskan
4) Lakukn 45 kali gerakan, setiap 15 kali
gerakan berhenti sebentar, kerjakan pagi
3
dan sore.

Nilai =.........../66 x 100 Nilai......


Kediri,.................
.

Dosen
Pembimbing

(...............................)

33
Hari ke tiga

SKOR
No KEGIATAN
Skor 0 1 2 3
1. Persiapan

1) Ibu memakai baju senam 3


2) Matras/alas
3) Ruang cukup penerangan dan sirkulasi
Senam hari ke dua (Latihan hari I diulang
ditambah)
a. Latihan otot perut
1) Tidur terlentangdengan satu bantal di 3
kepala, kedua lutut lurus dan ke dua
tangan disamping badan
2) Angkat kepala sehingga dagu 3
menempel di dada, perlahan-lahan
kembali 3
3) Bengkokan lutut kiri ½ tinggi lalu
luruskan, kemudian ganti lutut kanan 3
4) Lakukan 5x gerakan pagi dan sore

b. Latihan Kaki
1) Tidur terlentang dengan satu bantal di 3
kepala, kedua lutut dibengkokan ½
tinggi dan paha menempel satu sama
lain 3
2) Kedua lutut direbahkan kesamping kiri
1/2 rendah 3
3) Bahu tetap pada dikasur, kembali ke
tengah, dibawa ke kanan, kembali ke
tengah, seterusnya bergantian 3

34
4) Lakukan 5x gerakan untuk masing-
masing sisi
c. Latihan untuk menguatkan otot dada
1) Duduk atau berdiri dengan kedua tagan
saling berpegangan pada lengan bawah 3
dekat siku
2) Badan dan lengan atas membentuk
sudut 90 derajat 3
3) Kedua tangan mendorong lengan
kearah siku tanpa menggeser telapak 3
tangan, sampai otot dada terasa tertarik
kemudian lepaskan
4) Lakukn 45 kali gerakan, setiap 15 kali
gerakan berhenti sebentar, kerjakan 3
pagi dan sore.
Senam hari ke tiga (latihan hari II diulang
ditambah)
1) Tidur tengkurap dengan 2 bantal 3
menyangga perut bagian bawah, 1 bantal
kecil menyangga punggung kaki, kepala
menolh kesamping kiri atau kanan,
tangan diletakkan di bawah bantal
dengan siku sedikit dibengkokkan,
pertahankan sikap ini mula-mula selama
5 menit kemudian samapi 20 menit,
lakukan latihan ini sampai ibu tidak
mulas lagi.
2) Tidur terlentangdengan 2 lutut lurus, 3
kedua tangan lurus diatas kepala
3) Kedua tangan diayunkan ke depan sambil 3
mengangkat kepala dan bahu
Nilai =.........../48 x 100 Nilai......
Kediri,.................
.

35
Dosen
Pembimbing

(...............................)

SOAL PROSEDUR DALAM MASA NIFAS

36
1. Meditasi dalam yoga adalah proses pemberdayaan diri yang dilkaukan
secara berkesinambungan agar tercapai keharmonisan anatara tubuh,
pikiran dan jiwa, agar terciptak keharmonisan maka diperlukan……
a. Keselarasan gerakan, konsentrasi dan nafas.
b. Keselarasan musik, gerakan dan pikiran
c. Keselarasan pikiran, tubuh dan lingkungan
d. Keselarasan nafas, lingkungan dan mood
e. Keselarasan mood, pikiran dan lingkungan
2. Manfaat body massase pada masa nifas adalah…
a. Membentuk tubuh menjadi ideal
b. Membuat otot menjadi kram
c. Membantu mengatasi stres setelah melahirkan.
d. Membantu mengurangi keluhan sering BAK
e. Mengurangi lemak dalam tubuh

3. Tujuan kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat penyembuhan,


mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan menguatkan otot-otot
punggung, otot dasar panggul dan otot perut, termasuk definisi dari….
a. Body massase
b. Yoga dalam nifas
c. Tehnik marmet
d. Senam nifas
e. Mobilisasi
4. Pada pijat oksitosin tanda-tanda yang dirasakan apabila refleks oksitosin
aktif yaitu ….
a. ibu akan merasa diperas atau tajam pada payudara saat sebelum
meneteki bayi atau selama meneteki
b. Ibu akan merasa nyeri saat menyusui
c. Ibu akan merasa gelisah
d. lsapan pelan dan dalam dari bayi yang membuat nyeri saat menyusui
e. Bayi akan kesulitan menyusui

5. Tahanpan melalukan body masase....


a. Gunakan tehnik pijat keras, mulailah dengan memijat punggung
bagian bawah dan atas, di lakukan di bagian kaki dan tangan,
akhiri pemijatan dengan massage bagian wajah dengan lembut
b. Gunakan tehnik pijat yang keras, mulailah dengan memijat
punggung bagian bawah dan atas, di lakukan di bagian tangan dan
paha, lakukan pengurutan (Pengusapan) menggunakan minyak

37
essential , akhiri pemijatan dengan massage bagian wajah dengan
lembut
c. Gunakan tehnik pijat yang sederhana dan menyenangkan, mulailah
dengan memijat punggung bagian bawah dan atas, akhiri
pemijatan dengan massage bagian kaki
d. Gunakan tehnik pijat yang sederhana, mulailah dengan memijat
punggung bagian bawah dan atas, akhiri pemijatan dengan
massage bagian wajah dengan lembut
e. Gunakan tehnik pijat yang sederhana dan menyenangkan,
mulailah dengan memijat punggung bagian bawah dan atas,
di lakukan di bagian kaki dan paha, lakukan pengurutan
(Pengusapan) menggunakan minyak essential , akhiri
pemijatan dengan massage bagian wajah dengan lembut
6. Waktu pelaksanaan tehnik Marmet yaitu...
a. Waktu setelah mandi
b. Perahlah lagi tiap payudara selama 3-5 menit
c. Perahlah lagi tiap payudara selama 10-15 menit
d. Menekan dan mendorong (sliding on) payudara.
e. Setelah bayi tidur
7. Posisikan jari secara tepat pada tehnik marmet, adalah
a. roll (gulung)
b. Sliding on
c. Deeping
d. Menekan
e. Rotating

8. Tujuh jam yang lalu Ny luluk P2002 telah melahirkan anak laki-laki
lahir spontan, bayi langsung menangis, bidan menyampaikan konseling
tentang senam nifas, adapun manfaat senam nifas, kecuali,

a. Mengurangi rasa sakit pada otot


b. Memperbaiki peredaran darah
c. Mengencangkan otot perut dan perineum
d. Mengakibatkan ibu menjadi nyeri punggung
e. Mempercepat involusi
9. tehnik senam nifas yang sesuai diberikan pada Ny luluk adalah

a. Senam kegel

38
b. Senam perut
c. Senam otot perut
d. Senam peregangan kepala
e. Senam peregangan bahu
10. Lokasi pijat oksitosin yang tepat adalah
a. skeletal
b. cervical vertebrae
c. sakrum
d. tibia
e. mamae

BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Teknologi terapan adalah teknologi yang fungsinya untuk menjembatani
teknologi-teknologi hasil riset yang telah dibuat oleh para peneliti sehingga
bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Dalam masa nifas terdapat
beberapa teknologi terapan seperti body massase pada masa nifas, aroma
theraphy dalam masa nifas, perawatan payudara, pijat oksitosin, senam nifas,
tehnik marmet, body masase dan yoga.

39
3.2 Saran

Teknologi tepat guna apabila dimanfaatkan dengan baik maka akan


memperoleh hasil yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

40
DAFRAT PUSTAKA

Bahiyatun. 2008. Buku ajar asuhan Kebidanan nifas normal. Jakarta: EGC

Istiwi. 2015. Modul Teknologi Tepat Guna dalam Playanan Kebidanan.


Malang :Poltekkes Kemenkes Malang

Rini, Susilo. 2016.Panduan auhan nifas dan Evidence Based Practice.


Yogyakarta:Deepublish

Rohimawati, Rima. 2013. Cantik dengan Yoga. Jakarta : Bhuana Ilmu populer.

Saminem, hajjah. 2008. Kehamilan Normal. Jakarta: EGC

Widuri, Hesti. Cara Megelola ASI Ekslusif Bagi Ibu Bekerja. Yogyakarta : Gosyen
Publishing

(http://chyputfhyensa.blogspot.co.id/2017/05/teknologi-terapan-dalam-pelayanan-
masa.html), diakses tanggal 28 Februari 2018 jam 17.00 WIB

41

Anda mungkin juga menyukai