KLMPK 3b. Makalah CBM
KLMPK 3b. Makalah CBM
KLMPK 3b. Makalah CBM
OLEH :
1. T.Nur.Rachmad (03031181419037)
2. Marzhya Azale (03031381621065)
3. Nurafni Oktafia (03031381621080)
4. Tamam Ibrahim (03031381621089)
Kelompok 3
Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia dan penyertaan-Nya, makalah yang berjudul “ Coal Bed Methane (CBM)”
ini dapat terselesaikan.
Pemakalah
Kelompok 3
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................15
2
DAFTAR GAMBAR
3
BAB I
PENDAHULUAN
Gas yang terperangkap pada batubara sebagian besar terdiri dari gas metana,
sehingga secara umum gas ini disebut dengan Coal Bed Methane atau disingkat
CBM. Dalam klasifikasi energi, CBM termasuk unconventional energy (peringkat
3), bersama-sama dengan tight sand gas, devonian shale gas, dan
gas hydrate. High quality gas (peringkat 1) dan low quality gas(peringkat 2)
dianggap sebagai conventional gas.
CBM adalah suatu bentuk gas alam yang berasal dari batubara.Istilah Cbm ini
merujuk kepada gas teradsorbsi ke dalam matriks padat batubara. Gas ini
digolongkan “sweet gas” lantaran tidak mengandung hidrogen sulfida (H2S).
Tidak seperti gas alam di reservoar konvensional,CBM sangat sedikit
mengandung hidrokarbon berat seperti propana atau butana dan tidak memiliki
kondensat gas alam.CBM diproduksi dengan cara terlebih dahulu merekayasa
batubara (reservoir) agar didapatkan cukup ruang sebagai jalan keluar gasnya.
1
6. Bagaimana Potensi CBM ?
7. Bagaimana Produksi & Teknologi Pengeboran CBM?
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Gambar 2.1 Model Sumur CBM (sumber: Ecos Consulting).
4
Penelitian terbaru terhadap biogenic CBM membuka peluang menjadikan
batubara sebagai bioreaktor metan (Susilawati drr, 2013, 2015). Menjawab isu
global terhadap peningkatan emisi CO2 maka pengembangan CBM juga mulai
mencakup carbon stroge, dimana proyek peningkatan produksi CBM (enhance
CBM/ECBM) digabungkan dengan proyek CO2 suquestration. Gambar dibawah
ini menyajikan ilustrasi diagram pengembangan CBM yang saat ini diaplikasikan
di berbagai negara di dunia.
5
Gambar 2.3 Prinsip produksi CBM(Sumber: sekitan no hon, hal. 109)
6
Gambar 2. 4 Pembentukan CBM(Sumber: sekitan no hon, hal. 109)
Terkait potensi CBM ini, ada 2 hal yang menarik untuk diperhatikan:
Pertama, jika ada reservoir conventional gas (sandstone) dan reservoir
CBM (coal) pada kedalaman, tekanan, dan volume batuan yang sama, maka
volume CBM bisa mencapai 3 – 6 kali lebih banyak dari conventional gas.
Dengan kata lain, CBM menarik secara kuantitas.
7
Gambar 2.5 Teknik produksi CBM (Sumber: sekitan no hon, hal. 113)
Teknik ini juga memungkinkan produksi gas secara ekonomis pada suatu
lokasi yang selama ini tidak dapat diusahakan, terkait permeabilitas lapisan
batubaranya yang jelek. Sebagai contoh adalah apa yang dilakukan di Australia
dan beberapa negara lain, dimana produksi gas yang efisien dilakukan dengan
sistem produksi yang mengkombinasikan sumur vertikal dan horizontal, seperti
terlihat pada gambar di bawah.
Lebih jauh lagi, telah muncul pula ide berupa sistem produksi multilateral,
yakni sistem produksi yang mengoptimalkan teknik pengontrolan arah bor.
Lateral yang dimaksud disini adalah sumur (lubang bor) yang digali arah
horizontal, sedangkan multilateral adalah sumur horizontal yang terbagi-bagi
menjadi banyak cabang.
8
Pada produksi yang lokasi permukaannya terkendala oleh keterbatasan
instalasi fasilitas akibat berada di pegunungan misalnya, maka biaya produksi
memungkinkan untuk ditekan bila menggunakan metode ini. Secara praktikal,
misalnya dengan melakukan integrasi fasilitas permukaan.
Gambar 2.7 Pengontrolan arah bor (Sumber: sekitan no hon, hal. 113)
9
2.8 Tabel Perbandingan Dari Jurnal
2 Coal Bed Dennis Batubar Proses Tekana Diesel Pertam Proses ini
Recovery R,Wilso a tidak n dari engine a dilakukan
(T.Nur n subterra menggu 400 coal batubar dengan
Rachmad ; nean nakan sampai bed a cara
030311814 Jamal katalis 600 diinjeksi menginjek
19037) A,Sanda namun psig Recove kan sikan gas
10
rusi memakai ry well dengan yang
suhu Suhu karbon mengand
Pete yang dari dioksida ung
Bowser tinggi 350 di banyak
sampai dalam Karbon
Pat 600 coal dioksida
lively derajat bed ke
Matt fahren secara batubara
Stanley heit kontinu secara
kontinu
Lalu
setelah
diinjeksi Lalu
kan , methane
methan yang
e akan keluar
keluar akan
dan diambil di
didesor recovery
psi , well
lalu
methan Untuk
e yang menurunk
keluar an
ini akan kandunga
direcov n
er lagi moisturen
di ya
recover (airnya) ,
y well penginjek
sian gas
dilakukan
dengan
tekanan
2000 psig
secara
konstan
11
dari batubara.
bahan Gas
baku metana
akan
Produks terlepas
i CH4 dari
batubara
karena di
dalam
tanah
batubara
mengala
mi
tekanan
yang
tinggi,
yang
menyeba
nkan
munculny
a efek
penuruna
n tekanan
bila air
tanah di
sekitar
lapisan
batubara
di pompa
ke atas
yang
selanjutan
ya gas
metana
tersebut
akan
mengalir
ke atas
melalui
sumur
produksi.
4 METHODS Petr Batubar Pump Penggali Pengeluar
FOR Georgiy a an an gas
EXTRACTIN evich Drilling sumur metana
G Ageev vertical dari
METHANE Rig di matriks
FROM Nikita tempat batubara
COAL BEDS Petrovic Turbin coal dilakukan
AND FORM h Ageev bed dengan
PENETRATI cara
NG ROCK Menent ,menurun
ENCLOSING ukan kan
A COAL ketebal tekanan
BED an coal reservoir
12
(Tamam bed dengan
Ibrahim ; cara
030313816 Menent mengalirk
21089) ukan an
satu seluruh
atau fluida
lebih yang ada.
parame
ter coal
bed
Menent
ukan
kejenuh
an gas
metana
dari
coal
bed.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
https://imambudiraharjo.wordpress.com/2010/01/19/mengenal-cbm-coal-bed-
methane/
http://www.geologinesia.com/2016/12/cbm-coalbed-methane-sumber-enegi-dari-gas-
metana-batubara.html
https://www.scribd.com/document/345212287/Pembentukan-Cbm-Pada-Lapisan-
Batubara
15