9 Bab VI Alternatif Pemecahan Masalah

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

38

VI. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Tabel 5. Alternatif Penyelesaian Masalah


No. Penyebab Masalah Alternatif Prioritas
Penyelesaian
Masalah
1. Man : Kurangnya jumlah tenaga - Menambah Meningkatkan
kesehatan. jumlah tenaga kualitas tenaga
kesehatan kesehatan dengan
- Mendistribusikan pelatihan secara
tenaga kesehatan berkala sesuai
secara merata bidangnya.
sesuai kebutuhan
- Meningkatkan
kualitas tenaga
kesehatan
dengan pelatihan
berkala.
2. Money : Kurang nya biaya untuk - Meminta Swadana
mengadakan promosi kesehatan bantuan kepada masyarakat
dan kurangnya anggaran untuk dinas kesehatan
menyediakan sarana dan atau pemerintah
prasarana. setempat (camat
atau lurah)
- Swadana
masyarakat

3. Method : Kurang tepatnya Menjadwalkan Menjadwalkan


39

promosi kesehatan dan tindakan kegiatan kegiatan


pencegahan utuk penyakit penyuluhan tentang penyuluhan
pneumonia pencegahan dan tentang
penangannan dini pencegahan dan
pneumonia pada penangannan dini
balita pneumonia pada
balita
4. Material : Kurangnya media Pengadaan media Pengadaan media
sosialisasi tentang pneumonia sosialisasi sosialisasi
dan pencegahannya. mengenai mengenai
pneumonia pada pneumonia pada
balita dan balita dan
pencegahannya pencegahannya
5. Machine : Kurangnya peran dan Meningkatkan Meningkatkan
perhatian TOMA, kader, kerja sama kerja sama
pemerintah setempat dalam hubungan dan hubungan dan
mencegah dan mengendalikan komunikasi yang komunikasi yang
pneumonia dan kurangnya baik antar baik antar
sosialisai dalam penanganan dini puskesmas dengan puskesmas dengan
kasus pneumonia dari pihak pihak pemerintah pihak pemerintah
setempat setempat atau setempat atau
masyarakat. masyarakat.

Prioritas Penyelesaian Masalah

Prioritas pemecahan masalah menggunakan criteria matrix technique ditetapkan

dengan sistem scoring terhadap berbagai alternatif jalan keluar yang sudah

dikemukan di atas:

a. Efektifitas jalan keluar, yang terdiri dari M, I dan V

• Besarnya masalah yang dapat diselesaikan (Magnitude) = M

• Pentingnya jalan keluar (Importancy) = I


40

• Sensitivitas jalan keluar (Vulnerabillity) = V

b. Biaya jalan keluar (Cost) = C

Tabel 6. Penetapan Prioritas Penyelesaian Masalah (Criteria Matrix Technique)


Alternatif Jalan Keluar M I V C Prioritas Jalan
Keluar:
P=(MxIxV)/C
Meningkatkan kualitas tenaga kesehatan 4 3 2 2 12
dengan pelatihan secara berkala sesuai
bidangnya.
Swadana masyarakat 2 2 4 3 5,33
Menjadwalkan kegiatan penyuluhan 5 5 5 3 41,67
tentang pencegahan dan penangannan
dini pneumonia pada balita

Pengadaan media sosialisasi mengenai 5 5 4 5 20


pneumonia pada balita dan
pencegahannya
Meningkatkan kerja sama hubungan 4 3 3 2 18
dan komunikasi yang baik antar
puskesmas dengan pihak pemerintah
setempat atau masyarakat.

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan urutan prioritas jalan keluar sebagai berikut :

1. Menjadwalkan kegiatan penyuluhan tentang pencegahan dan deteksi dini

pneumonia pada balita;

2. Pengadaan media sosialisasi megenai pneumonia pada balita dan

pencegahannya;

3. Meningkatkan kerja sama hubungan dan komunikasi yang baik antar

puskesmas dengan pihak pemerintah setempat atau masyarakat;


41

4. Meningkatkan kualitas tenaga kesehatan dengan pelatihan secara berkala sesuai

bidangnya;

5. Swadana masyarakat.

Dari kriteria di atas telah ditetapkan prioritas penyelesaian masalah adalah

mengadakan penjadwalan kegiatan penyuluhan tentang pencegahan dan

deteksi dini pneumonia pada balita. Cara ini cukup efisien dan sangat penting

melihat masih banyaknya ibu bayi dan balita disana belum mengerti tentang apa

itu pneumonia. Namun, prioritas penyelesaian masalah ini tidak bisa berdiri

sendiri, tetapi harus juga didukung dengan alternatif penyelesaian masalah lainnya

seperti pengadaan media sosialisasi mengenai pneumonia pada balita dan

pencegahannya, meminta bantuan kerjasama kepada pemerintah, meningkatkan

kualitas tenaga kesehatan dengan pelatihan-platihan secara berkala sesuai

bidangnya, serta dengan adanya swadana masyarakat untuk memberikan

kontribusi dalam mengendalikan pneumonia pada balita.

Anda mungkin juga menyukai