Dops Iv

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISA TINDAKAN ( DOPS )

STASE JIWA MINGGU IV

0leh :

DEFRIA SUBEKTI
NPM : 1614901210714

PROGRAM PROFESI NERS ALIH JENIS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TA 2017/2018
ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN (DOPS)

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan:


BHSP, Mengidentifikasi halusinasi dan menghardik halusinasi
Nama klien : Tn. R
Diagnosa medis : F.20
2. Diagnosa keperawatan:
Perubahan persepsi sensori : Resiko perilaku Kekerasan

3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:


 Mencuci tangan sebelum berinteraksi dengan klien.
 Memberikan salam dan tersenyum pada pasien
(Selamat pagi mas)
Rasional : salam dan senyum sebagai awal untuk memulai komunikasi
yang baik
 Memperkenalkan nama perawat
(Perkenalkan nama saya perawat Defria subekti bisa panggil saya Defrii)
Rasional : membina hubungan saling percaya
 Menanyakan nama panggilan pasien yang disukai
(Kalau saya boleh tau nama mas siapa dan senang di panggil apa?)
Rasional : memanggil pasien dengan nama yang disukainya akan
menambah keakraban
 Menanyakan keadaan pasien hari ini?
(Gimana kabarnya hari ini mas?)
Rasional: Menanyakan keadaan pasien saat ini
 Menjelaskan peran perawat-pasien
(Jadi disini saya yang akan merawat mas hari ini dari jam 08:00-16:00 sore
nanti)
Rasional : membina hubungan saling percaya
 Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
(Nah sekarang kita akan berbincang/ngobrol apa yang neyebabkan masnya
marah-marah
Rasional : memberikan pemahaman kepada pasien tentang kegiatan yang
akan dilakukan
 Menjelaskan waktu serta tempat yang disepakati
( Nah kegiatan ini kurang lebih 5-10 menit aja tempatnya gimana kalo disini
aja)
Rasional : kontrak waktu dengan pasien
 Memberikan kesempatan pasien untuk bertanya
(Gimana apa masnya bersedia kita ngobrolnya disini aja?)
Rasional : pasien dapat menanyakan hal yang tidak dimengerti
 Menanyakan keluhan utama
(Sekarang apa yang mas rasakan apa masnya sedang marah sekarang?)
Rasional : melakukan anamnesa kepada pasien
 Memulai kegiatan dengan baik dan mengucap “Basmallah”
“Sekarang mas bisa mulai menceritakan apa“apa yang mas rasakan”?
“Apakah hal itu terus menerus membuat mas marah?
“Kapan paling sering merasakan hal itu”?
“Berapa kali dalam sehari mas merasa seperti itu”?.
“Pada saat kapan rasa seperti itu muncul?
“apakah saat sendiri”?
“Apa yang bapak rasakan setelah merasa kalau perasaan seperti itu?.
“Bagaimana kalau saya ajarkan bagaimana cara mengontrol kalau rasa
itu muncul”?.
“Begini mas, caranya itu ada 2 cara, pertama tarik nafas dalam, kedua
dengan memukul bantal,
“bagaimana kalau saya ajarkan teknik nafas dalam.
“begini tutup matanya dan tarik nafas dalam melalui hidung, tahan
selama 5 detik kemudian bapak hebuskan lewat mulut,
“coba bapak praktekan kembali cara saya ajarkan tadi”
 Meminta pasien mengulangi apa yang telah di sampaikan oleh perawat
( Baik mas sekarang mas coba praktekan cara tarik nafas dalamyang saya
ajarkan tadi)
Rasional : Agar perawat bisa mengevaluasi kemampuan pasien
 Menyampaikan hasil kegiatan
(Nah jadi dari kegiatan kita ini tentang cara tarik nafas dalam untuk
menenangkan diri mas agar tidak marah sudah mulai bisa melakukannya
dengan bagus, nanti kita belajar lagi yaa)
Rasional : hak pasien untuk mengetahui hasil yang dilakukan padanya
 Menanyakan perasaan pasien
Nah sekarang gimana perasaan masnya setelah kita ngobrol tentang cara
belajar mengendalikan marah dengan tarik nafas dalam?
Rasional : mengetahui respon subjektif pasien
 Mengakhiri kegiatan wawancara dengan baik dan mengucap
“Hamdallah”
(Nah untuk sekarang kita cukupkan sampai disini dulu yaa, nanti sekitar jam
10:00 wib kita ketemu lagi yaa untuk belajar lagi tentang cara
mengendalikan marah dan belajar tarik nafas dalam lagi, gimana apa
masnya bersedia? Waktu dan tempatnya disini aja, kalu bgitu saya berpisi
dulu mas yaa selamat pagi)
Rasional : kegiatan telah berjalan dengan baik

4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibaat tindakan tersebut dan cara


pencegahannya:

 Bahaya-bahaya :
- Klien bisa saja mengamuk
- Klien bisa marah
 Pencegahan :
- Menerapkan komunikasi terapeutik
- Tunjukkan sikap yang empati dan jujur, janji setiap kali interaksi
- Berikan perhatian kepada pasien dan perhatikan kebutuhan dasar pasien.
- Bersikap ramah kepada klien dan jangan memaksa klien untuk berbincang
jika klien tidak bersedia.

5. Tujuan tindakan tersebut dilakukan:


- Pasien mampu membina hubungan saling percaya
- Pasien mampu berkenalan
- Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain secara baik
- Pasien mampu mengenal risiko perilaku kekerasan
- Pasien mampu mengontrol risiko perilaku kekerasan

6. Hasil yang ddidapat dan maknanya:

Hasil Makna

1. BHSP terjalin dengan baik 1. Pertahankan BHSP


2. Klien dapat 2. Bantu klien mengidentifikasi
mengidentifikasi halusinasi halusinasi
dengan baik.

3. Klien sudah mampu cara 3. Beri pujian jika klien mampu


mengontrol halusinasi untuk menghardik halusinasi
dengan cara menghardik nya serta mampu menyebutkan
dengan arahan dari perawat beberapa nama obat
dan belajar pentingnya
mengkonsumsi obat secara
teratur. 4. SP 1 halusinasi tercapai dan
evaluasi SP 2 halusinasi dan
4. Klien sudah mampu lanjut SP 3 halusinasi
mengikuti semua program
yang di berikan dari Rumah
sakit jiwa samabang lihum

7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk


mengatasi masalah/ diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):
 Mandiri
evaluasi SP1 (mengidentifikasi penyebab marah dan cara mengendalikan
emosi dengan tarik nafas dalam)
 Kolaborasi
Pemberian obat sesuai advis dokter :
Palangka Raya, September 2017
Mahasiswa

( Defria Subekti )

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai