Laporan Resmi Praktikum Isolasi Media Hampir Jadi
Laporan Resmi Praktikum Isolasi Media Hampir Jadi
Laporan Resmi Praktikum Isolasi Media Hampir Jadi
“ISOLASI MIKROBA”
GOLONGAN A2
NAMA NPM
ZULFIKAR ALVIN NAUFAL 17025010023
LIA ISWINDARI MUKAROMAH 17025010028
FAKULTAS PERTANIAN
2018
SURABAYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum Mikrobiologi untuk memenuhi tugas praktikum Mikrobiologi
2. Orang tua kami tercinta yang telah banyak memberikan dukungan baik
secara moril maupun materil.
3. Ibu Dr. Ir. Arika Purnawati, M.P. selaku dosen pengampu laboratorium
Mikrobiologi yang membimbing kami dalam menyelesaikan laporan
praktikum ini.
Dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca. Kami berharap laporan praktikum ini
bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
i
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
ii
Gambar 4.1.2 Media PDA pada tanggal 14 Maret 2018 ..................................... 8
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
Prinsip dari isolasi mikoba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mokroba lainnya yng berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini
dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba
akan membentk koloni sel yang tetap pada tempatnya (Nur, dan Asnani, 2007).
Pentingya mengisolasi suatu mikroba dari lingkungan, seperti pada
makanan (substrat padat), minuman (substrat cair), dan pada diri sendiri karena
banyaknya mikroba yang sulit untuk diamati atau dibedakan secara langsung
menggunakan panca indera. Sehingga dengan isolasi akan mempermudah untuk
melihat dan mengamati bentuk-bentuk pertumbuhan mikroba pada beberapa
medium serta dapat melihat morfologi dari mikroba tersebut. Selain teknik
pertumbuhan mikroba, dikenal juga teknik isolasi mikroba yaitu inokulasi yang
merupakan suatu teknik pemindahan suatu biakan tertentu dari medium yang lama
ke medium yang baru dengan tujuan mendapatkan biakan murni tanpa adanya
kontaminasi dari mikroba yang tidak diinginkan (Ghoni, 2013).
Tujuan dari pemindahan biakan untuk menuasai teknik pemindahan biakan
bakteri dari satu wadak ke wadah lain, secara aseptik sehingga hanya biakan
murni yang diharapkan yang akan tumbuh. Hal ini sangat penting dalam tahap
awali isolasi mikroba terutama yang berasal dari stok kultul (bukan dari substrat).
Kegagalan dalam hal pemindahan biakan dapat menyebabkan kontaminasi dari
pertumbuhan mikroba yang tidak diharapkan (Dwyana, 2012)
Mikroorganisme dibiakan di laboratorium pada medium yang terdiri dari
bahan nutrient. Biasanyan medium yang dipakai bergantung kepada banyak faktor
seperti, apa jenis miroorganisme yang akan ditumbuhkan. Pembenihan untuk
pertumbuhan bakteri supaya dapat tetap dipertahankan harus mengandung semua
zat makanan yang diperlukan oleh organisme tersebut. Faktor lain seperti pH,
suhu, dan pendinginan harus dikendalikan dengan baik (Buckle, 2007).
Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah besar
dan cukup kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita.
Mereka terdapat dalam jumlah yang cukup basar. Sebagai contoh, sekali kita
bersin dapat mnebarkan beribu- ribu mikroorganisme. Satu gram tinja dapat
mengandung jutaan bakteri. Alam di sekitar kita, baik itu tanah, air, maupunudara
juga dihuni oleh kumpulan mikroorganisme.Penelitian yang layak mengenai
2
mikroorganisme dalam berbagai habitat ini memerlukan teknik untuk memisahkan
populasi campuran yang rumit ini, atau yang biasanya dikenal dengan istilah
biakan campuran, menjadi spsies yang berbeda- beda yang bikenal dengan istilah
biakan murni. Biakan murni in teerdiri dari satu populasi sel yang semuanya
berasal dari satu sel induk (Pelczar, 1986).
Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau yang
dikenal dengan istilah inokulasi bakteri ini memerluakn banyak ketelitian.
Terlebih dahulu kita harus mengusahakan agar semua alat- alat yang akan
digunakan untuk pengerjaan medium dan pengerjaan inokulasi benar- benar steril.
Hal ini untuk menghindari terjadinya kkontaminasi, yaitu masuknya
mikrooba lain yang tidak diinginkan sehingga biakan yang tumbuh di dalam
medium adalah benar- benar biakan murni.
Ada beberapa metode yang biasanya dilakukan untuk menanam biakan di dalam
medium diantaranya adalah :
3
Metode Cawan Tuang
Metode ini memboroskan waktu dan bahan namun tidak memerlukan
keterampilan yang terlalu tinggi. Proses pemisahan/pemurnian dari
mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis,
misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi
yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Teknik tersebut dikenal
dengan Isolasai Mikroba.
4
Sampel yang telah diambil kemudian disuspensikan dalam akuades steril.
Tujuan dari teknik ini pada prinsipnya adalah melarutkan atau melepaskan
mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah penanganannya.
Macam-macam preparsi bergantung kepada bentuk sampel :
a. Swab (ulas), dilakukan menggunakan cotton bud steril pada sampel yang
memiliki permukaan luas dan pada umumnya sulit dipindahkan atau sesuatu pada
benda tersebut. Contohnya adalah meja, batu, batang kayu dll. Caranya dengan
mengusapkan cotton bud memutar sehingga seluruh permukaan kapas dari cotton
bud kontak dengan permukaan sampel. Swab akan lebih baik jika cotton bud
dicelupkan terlebih dahulu ke dalam larutan atraktan semisal pepton water.
b. Rinse (bilas) ditujukan untuk melarutkan sel-sel mikroba yang menempel pada
permukaan substrat yang luas tapi relatif berukuran kecil, misalnya daun bunga
dll. Rinse merupakan prosedur kerja dengan mencelupkan sampel ke dalam
akuades dengan perbandingan 1 : 9 (w/v). Contohnya sampel daun diambil dan
ditimbang 5 g kemudian dibilas dengan akuades 45 ml yang terdapat dalam
beaker glass.
c. Maseration (pengancuran), sampel yang berbentuk padat dapat ditumbuk
dengan mortar dan pestle sehingga mikroba yang ada dipermukaan atau di dalam
dapat terlepas kemudian dilarutkan ke dalam air. Contoh sampelnya antar alain
bakso, biji, buah dll. Perbandingan antar berat sampel dengan pengenceran
pertama adalah 1 : 9 (w/v). Untuk sampel dari tanah tak perlu dimaserasi.
2) Teknik Pengenceran Bertingkat
Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi
jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau
banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba
dalam sampel. Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel dan pengenceran
pertama dan selanjutnya, sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel
mikroorganisma dari pengenceran sebelumnya.
3) Teknik Penanaman
a. Teknik penanaman dari suspensi
Teknik penanaman ini merupakan lajutan dari pengenceran bertingkat.
Pengambilan suspensi dapat diambil dari pengenceran mana saja tapi biasanya
5
untuk tujuan isolasi (mendapatkan koloni tunggal) diambil beberapa tabung
pengenceran terakhir.
6
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.2.1 Alat
7
5. Spiritus
6. Aquades
7. Menuangkan media yang telah cair berupa PDA dan NA pada cawan
petri didalam Laminan Air Flow dan menunggu hingga media menjadi
padat.
8. Mengambil cawan petri yang sudah padat dan membiarkan terbuka pada
udara diluar ruangan selama 5 menit untuk sampe dari udara,
9. Mengambil 1ml larutan pada tabung reaksi dari sampel tanah dan air
pada pengenceran keempat dan ketujuh menggunakan mikropipet.
10. Menteskan 1 ml larutan pada media, meratakan pada setiap media yang
ada.
8
11. Melakukan proses wraping/plating pada setiap media yang telah
berisikan tanah, air dan udara.
9
BAB IV
4.2 Pembahasan
10
menggunakan bahan yang mengandung banyak protein dengan berbagai
konsentrasinya sehingga dapat menumbuhkan bakteri.
11
adalah dengan menggunakan mikroskop karena mikroba adalah makhluk
mikroskopis.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
12
lainnya bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan jamur, dan pada
Nutrient Agar menggunakan daging dan pepton sebagai sumber protein
dan unsur penting lainnya bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan
bakteri.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya ajukan yaitu :
1. Sebaiknya pemanasan dan pengadukan dilakukan dengan hotplate
stirrer agar air yang menguap tidak terlalu banyak dan dapat diatur suhu
dan kecepatan pengadukannya.
2. Diharap rekan praktikan lainnya lebih peduli terhadap proses
pembuatan media.
DAFTAR PUSTAKA
13