Laporan Praktikum Mikrobiologi 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

MEDIUM KULTIVASI MIKROB

Muhammad Taufik Ary Hidayat1, Anjar Pribadi2 dan Hasrul Satria Nur3

1.Program studi D3 Analisis Farmasi dan Makanan, FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Jalan Jend A. Yani Km
36, Banjarbaru, 70713, Indonesia
2.Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Jalan Jend A. Yan Km 36, Banjarbaru, 70713,
Indonesia
3.Laboratorium Mikrobiologi, FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Jalan Jend A. Yani Km 35,8 Banjabaru,
70713, Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstrak

Medium kultivasi mikrob. Pertumbuhan atau kultivasi mikrob sangat tergantung pada ketersediaan berbagai komponen
yang diperlukan untuk aktivitas hidup. Pertumbuhan dan perkembangan hingga reproduksi, mikro memerlukan tiga
komponen penting yaitu makro nutrisi, mikro nutrisi, dan faktor pertumbuhan. Ketigaa komponen ini mutlak tersedia
bagi pertumbuhan mikrob. Kompenen tersebut biasanya merupakan kompenen penyusun medium kultivasi mikrob.
Medium kultivasi adalah bahan-bahan yang mengandung beberapa komponen yang menjadi persyaratan untuk
pertumbuhan mikrob. Seperti halnya komponen makro nutrisi, merupakan komponen yang diperlukan oleh mikrob
dalam jumlah relative banyak begi aktivitas hidupnya. Berbeda halnya dengan makro nutrisi, mikro juga memerlukan
beberapa atau sedikit jumlah unsur (trance elements) dalam nutrisinya untuk pertumbuhan. Mikro nutrisi bagi sel
mikrob mempunyai peran sebahgai bagian dari enzim dan kofaktor dalam reaksi katalis dan pemeliharaan struktur
protein. Disamping itu pula, mikrob juga memerlukan komponen factor pertumbuhan (growt factor) senyawa organik
yang merupakan komponen sel utama atau prekusor. Keberadaannya tidak dapat disentesisi oleh mikrob itu sendiri.
Berdasrkan komposisinya media kultivasi mikrob dibedakan menjaadi media sintetik dan media komplek. Media
sintetik atau terdifinisi adalah media dengan komposisi komponen penysun diketahui. Sedangkan media komplek,
adalah media dengan beberapa komponen atau bahan penyusun tidak diketahui.

Kata kunci: mikroorganisme, media, medium

1. Pendahuluan Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi,


memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat fisiologis
Mikroorganisme seperti organisme yang lain dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses
memerlukan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya. pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan
Oleh karena itu, diperlukan media (jamak, medium) metode aseptis untuk menhindari kontaminasi pada
untuk kultivasi mikroorganisme. Medium adalah suatu media[3].
bahan yang terdiri dari campuran nutrisi untuk
menumbuhkan mikroorganisme, medium juga dapat Suatu medium yang mengandung subtansi komplek
digunakan untuk isolasi, pengujian sifat-sifatfisiologi, seperti ekstrak daging sapi, ekstrak khamir, tripton, dan
dan perhitungan jumlah mikroorganisme[1]. darah disebut sebagai medium buatan atau medium
komplek (artificial or complex medium). Sebagai
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu lawannya kita accu medium yang rumus kimianya
bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan masing-masing ramuannya dapat dituliskan sebagai
(nutrisi) yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk medium sentitis (synthetical medium) atau medium
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan yang ditentukan (defined medium). Medium sentesis
nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang mungkin sangat rumit dan sangat berbeda sesuai
dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media dengan organisme tertentu yang hendak ditumbuhkan.
pertumbuhan dapat dilakukan isolate mikroorganisme Untuk sebagian besar medium sintesis hanya
menjadi kultur murni dan juga memanipulasi digunakan untuk menumbuhkan mikroorgaisme di
kompososi media pertumbuhannya[2]. laboratorium pendidikan[4].
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyiapan suhu optimal pertumbuhan mikroba tersebut di atas
medium supaya mikroorganisme dapat tumbuh baik suhu 50℃ sehingga tetap mencair[7].
adalah, mengandung semua nutrisi yang mudah
digunakan oleh mikroba, mempunyai tekanan osmose Media dapat digolongkan berdasrkan bentuk, susunan
tegangan permukaan dan pH yang sesuai, tidak kimianya, dan fungsinya. Berdasarkan bentuk atau
mengandung zat-zat penghambat steril. Salah satu hal konsestensinya:
terpenting yang dapat mempengaruhi dari pertumbuhan
mikroorganisme adalah temperature. Seperti Media padat (solid medium / medium NA), tidak
temperature, reaksi kimia dan enzim di dalam sel mengandug agen air.
proses pertumbuhan menjadi lebih cepat. Sifat asam
atau basa dari larutan dinyatan dengan pH dalam skala Media cair (liquid medium / medium borth)
netralnya yaitu 7. Jika pH kuranga dari 7 maka
dinyatakan bersifat asam, dan jika pH lebih dari 7 Media semi padat (semi solid medium) medium cair
maka dinyatakan bersifat basa. Kebanyakan makhluk yang ditambah dengan agar solid yang disebut agar.
hidup memiliki nilai pH antara 5 sampai 9. Hanya
sedikit yang dapat hidup di bawah pH 2 dan diatas pH Berdasarkan susunan bahan kimia pada media dapat
10[5]. digolongkan menjadi:

Konsistensi medium dapat dibuat bermacam-macam Media sintetik adalah media yang dibuat dari bahan-
terganting pada keperluannya. Misalnya medium cair bahan yang susunan kimianya diketahui dengan pasti,
seperti kaldu nutriet atau kaldu glukosa dapat media ini diproduksi dan dibuat oleh pabrik atau
digunakan berbagai keperluan seperti pembiakan industry.
oerganisme dalam jumlah besar, penelaahan fermentasi
dan berbagai macam uji. Bila diinginkan medium padat Media non sentetik adalah media yang dibuat dari
dapat ditambahkan bahan pemadat ke dalam medium bahan-bahan penyusun kimianya belum diketahui pasti,
aldu. Medium biasanya digunakan untuk mengamati misalkan seperti bahan-bahan alami daging, tauge, dll.
penampilan atau morfologi koloni dan mengisolaai
biakan murni. Agar-agar, gelatin atau gel slika Berdasarkan fungsinya media terdiri dari beberapaya
merupakan bahan untuk membuat medium menjadi jenia, yaitu:
padat. Namun, yang paling umum digunakan adalah
agar-agar. Meskipun abahan utamanya agar-agar Media pengaya adalah media dimana suatu jenis
adalah gelatin, yaitu suatu komleks karbohidrat yang mekroba diberi kesempatan untuk tumbuhn dan
dieksraksi dari alga marin genus galidum, namun berkembang lebih cepat dari jenis lainnya yang sama-
sebagian mikroorganisme tidak dapatmenggunakannya sama berada didalam satu media. Media yang
sebagai makanan sehingga agar-agar dapat belaku ditambahkan zat-zat tertentu.
sebagai pemadat. Untuk perhitungan mikroorganisme
mungkin yang paling sering digunakan adalah prosedur Media selektif adalah media yang hanya dapat
pertumbuhan dalam agar. Secara sederhana suatu ditumbuhi oleh satu atau lebih jenis mikroba tertentu
contoh suspense sel atau bahan pangan homogenate tetapi akan menghambat atau mematikan jenis-jenis
diinokolasi kedalam atau keatas media nutriet agar dan lainnya. Media yang ditambahkan zat-zat tertentu yang
setelahnya diinkubasi, jumlah koloni yang terbentuk bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba
dihitung. Karena satu koloni menunjukkan jumlah sel lain.
dalam larutan asalnya[6].
Media deferensial adalah media yang digunakan
Dasar media untuk kultivasi mikrob dalah beberbenti untuk pertumbuhan mikroba tertentu serta penentuan
cair (broth) dan juga bias beberbentuk padat (agar). sifat-sifat seperti media agar darh untuk pertumbuhan
Kultivasi cair ini sangat bermanfaat untuk bakteri hemolitik disebut media deferensial.
menumbuhkan mikroba dalam jumlah besar
dilingkungan yang homogen. Media padat sangat Media penguji adalah media yang dipergunakan untuk
berfungsi untuk kultur murni, perhitungan mikroba, pengujian senyawa tertentu dengan bantuan mikroba.
dan seleksi galur yang diinginkan. Agar dapat diartikan Misalnya pada pengujian vitamin, antibiotic, residu,
alga merah dan merupakan raantai panjang polisakrida. peptisida.
Sebagian besar mikroba tidak dapat medigredasi agar,
sehingga tetap stabil dan bertahan lama. Agar mencair Media perhitungan adalah media yang spesifik
paca suhu 100℃ dan memadat pada suhu 45℃. untuk pengujian jumlah mikroba.
Pemakaian agar menjadi tidak berguna ketika untuk
mengkutivasi mikroba termofit ekstrim. Hal ini karena Media khusus adalah media untuk menentukan tipe
pertumbuhan mikroba dan kemampuannya untuk
mengadakan perubahan kimia tertentu[8]. 3. Hasil dan Pembahasan
2. Metode Praktikum Dari perhitungan setiap media maka didapatkan hasil
jumlah setiap media yang di gunakan dalam praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 19 Maret ini. NA sebanyak 2,5 gram, SDA sebanyak 8,125 gram,
2018 jam 09.00-11.50 bertempat di Laboratorium dan YEA sebanyak 4,375 gram.
Mikrobiologi Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas lambung Mangkurat.

sebelum memulai praktikum ini, siapkan media yang


ingin digunakan. Ditimbang terlebih dahulu agar
didapatkan berat dari media yang akan dipakai.

Pembuatan media dari Nutrient Agar (NA). Bahan


berupa nutrient agar ditimbang sebanyak 2,5 gram dan
dimasukkan kedalam enlenmeyer. Ditambahkan 120
ml aquades kemudian dilarutkan. Campuran aquades
dengann nutrient agar tersebut kemudian dipanaskan di
atas hot plate hungga mendidih sambil diaduk dengan
magnetic stirrer sampai homogen, lalu biarkan
beberapa saat sampai dingin. Kemudian diuukur pH
menggunakan kertas lakmus dan ditemukan hasil pH Gambar 1. Proses penimbanagan bahan media yang
nya 6,5. Kemudian tutup Erlenmeyer menggunakan akan digunakan saat praktikum
kapas setelah itu bungkus dengan kertas dan masukkan
ke dalam autoklaf untuk sterelisasi pada suhu 121℃,
tekanan 1-2 atm selama 15 menit. Kemudian angkat
medium yang sudah steril, media yang telah
disterilisasi dapat digunakan untuk berbagai maksud
dan tujuan dalam isolasi dan pemurnian mikrob.

Pembuatan media dari Sabouraud Dextrose Agar


(SDA). Bahan berupa sabouraud dextrose agar
ditimbang sebanyak 8,125 gram kemudian dimasukkan
ke dalam Erlenmeyer. Ditambahkan 120 ml aquades
kemudian dularutkan. Dipanaskan di atas hot plate
hingga mendidih sambil diaduk dengan magnetic
stirrer sampai homogen, lalu biarkan beberapa saat
sampai dingin, kemudian ukur pH SDA sampai dengan
pH nya 6. Kemudian tutup Erlenmeyer menggunakan Gambar 2. Prooses pemasukan aquades kemedia
kapas dan dibunggus kertas. Setelah itu di sterilisasi
menggunakan autoklafpada suhu 121℃, tekanan 1-2
atm selama 15 menit. media yang telah disterilisasi
dapat digunakan untuk berbagai maksud dan tujuan.

Pembuatan media dari Yeast Extract Agar (YEA).


bahan berupa YEA ditimbang sebanyak4,375 gram,
kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.
Ditambahkan 120 ml aquades kemudian dularutkan.
Dipanaskan di atas hot plate hingga mendidih sambil
diaduk dengan magnetic stirrer sampai homogen, lalu
biarkan beberapa saat sampai dingin, kemudian ukur
pH YEA sampai sesuai dengan pH nya 7. Kemudian
tutup Erlenmeyer menggunakan kapas dan dibunggus
kertas. Setelah itu di sterilisasi menggunakan Gambar 3. Proses pengadukan dengan magnetik
autoklafpada suhu 121℃, tekanan 1-2 atm selama 15 stirrer di atas hot plate
menit. media yang telah disterilisasi dapat digunakan
untuk berbagai maksud dan tujuan.
aktivitasnya. Di dalam medium sebaiknya terdapat zat
seperti ait, karbon, energi, mineral dan factor tumbuh.

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah, neraca


analiti, gelas ukur, labu Erlenmeyer, kertas lakmus,
magnetic stirrer, hot plate, kapas, kertas, dan autoklaf.
Alat-alat tersebut memiliki fungsi yaitu, neraca analitik
untuk menimbang bahan yang ingin digunakan, gelas
ukur untuk mengukur volume larutan, labu Erlenmeyer
untuk menampung bahan, kertas lakmus untuk
mengukur pH, magnetic stirrer sebagai pengaduk, hot
plate sebagai alat pemanas dalam pembuatan atau
pelarutan medium, kapas dan kertas sebagai penyumbat
Gambar4. Proses pengukuran pH media dan pembungkus tempat medium yang akan di
sterilisasi, autoklaf sebagai alat sterilisasi. Otoklaf
yaitu alat berupa tangki minyak yang diisi dengan uap.
Medium yang akan di steriisasikn ditempatkan dalam
otoklaf selama 15 sampai 20 menit. Hal ini tergantung
banyak sedikitnya barang yang perlu di sterilkan.
Temperature berjalan terus naik sampai 121℃, pada
tekanan 15 lbs (pounds) per inc persen yang berarti 1
atm per cm2[9].

4. Kesimpulan

Sterelisasi adalah proses memebebaskan suatu benda


dari semua organisme, baik benruk vegetative Maupun
bentuk spora. Media pertumbuhan mikroorganisme
Gambar 5. Proses penyubatan dan pembungkusan adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat
menggunakan kapas dan kertas makanan (nutrisi) yang diperlukan oleh
mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Dari
praktikum ini, media yang dibuat adalah media dari
bahan Nutrient Agar (NA), Sabouraud Dextrose Agar
(SDA) dan Yeast Extract Agar (YEA)

Daftar Acuan
[1] Rakhmawati, anna. 2012. Penyiapan Media
Mikroorganisme. Pelatihan laboratorium Guru
SMA Kab.Purwerejo Jurusan pwndidikan Biologi
Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam
Universitas Negri Yogyakarta: tidak diterbitkan.
[2] Soni, A. 2010. Sterilisasi dan Teknik Aseptis serta
Media Pertumbuhan Mikrob. Fakultas MIPA.
Gambar 6. Proses sterilisasi medium menggunakan Universitas Brawijaya. Malang.
autoklaf [3] S, Sumarsih. 2003. Mikrobiologi Dasar, UPN
Veteran. Yogyakarta.
Percobaan yang berjudul medium kultivasi mikrob ini [4] Pelczar, M.J. & E.C.S. Chan. 1986. Dasar-Dasar
bertujuan untuk mengenal beberapa media kultivasi Mikrobiologi. UI Press, Jakarta.
mikrob serta cara menyiapkan media kultivasi dalam [5] Brock. 1996. Biologi Of Mikroornisms Seventh
bentukmedium cair, semi padat, dan padat. Media atau Edition. Prentice Hall International Inc. United
medium yang dimaksudakan dalam mikrobiologi ini stated of amerika.
adalah wadah atau tempat yang terdiri dari campuran [6] Pelczar, M.J. & E.C.S. Chan. 1986. Dasar-Dasar
nutrien yang diperlukan mikroba sebagai tempat Mikrobiologi. UI Press, Jakarta.
tumbuhnya, dengan harapan mikroba yang diletakkan [7] Purnomo & Bambang. 2011. Penuntun Praktikum
dalam medium tersebut dapat tumbuh dengan optimal, Mikrobiologi. Fakultal Pertanian UNIB,
sehingga para praktikan dapat mempelajari Bengkulu.
[8] Waluyo, Lud. Drs. M.Kes. 2004. Mikrobiologi
Umum. Universutas Muhamadiyah Press,
Malang.
[9] Dwidjosepuro, D. 1994. Dasar-Dasar
Mikrobiologi. Penerbit Djambatan, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai